🌸🌸🌸🌸
Ara masih ke kantor tapi tidak untuk bekerja,hanya sekedar mengurus surat-surat untuk keperluan kampus.Selesai mengurus semuanya aku pergi membeli oleh-oleh untuk di bawa pulang.
Tidak terasa sudah sore,saatnya bersiap-siap untuk ke bandara agar tidak terlambat.Sementara di kantor Reza sibuk dengan pekerjaannya dengan sesekali memikirkan Ara yang sudah tidak ada lagi di kantor.
“Hmmm dengar-dengar Ara mau pulang hari ini pak.” Ucap pak asisten.
Seketika Reza menghentikan pekerjaannya mendengar nama Ara,”Apa tadi kamu bilang,Ara?”
“Iya pak,nama sekretaris bapak Ara.” Pak asisten mengulangi perkataannya.
“Nama lengkapnya siapa?” Reza semakin penasaran.
“Azzahra widya putri.”Jawab asistennya.
“Jadi...dia itu Ara.” Panik Reza segera mengambil kunci mobil.
“Mau kemana pak ?” Asistennya bingung melihat sikap bosnya.
“Sekarang kamu telpon ara,tanya dia dimana ??? setelah itu infokan ke saya.” Reza terburu-buru meninggalkan ruangan.
“Baik pak.” Dengan sigap pak asisten mengambil ponselnya.
Di perjalanan Reza mendapat kabar dari asistennya bahwa Ara sudah berangkat ke bandara,seketika itu juga Reza membelokkan mobilnya menuju bandara dengan kecepatan tinggi agar masih bisa bertemu dengan Ara meski itu yang terakhir sebelum Ara pulang.
Tanpa pikir panjang Reza langsung turun dari mobil memasuki bandara,mencari-cari ke adaan sahabat yang selama ini selalu dia rindukan.Di cari dari segala sisi namun tidak menemukan jejak Ara.Hingga memutuskan untuk kembali ke mobil,tidak lama terdengar suara dari belakang”Cari siapa???.”
Wajah Reza kembali bahagia mendengar suara yang tidak asing baginya,berbalik lalu berjalan menuju sumber suara itu.
“Ternyata aku masih bisa ketemu kamu.”Langsung memeluk Ara.
Ara membiarkan Reza memeluknya tapi dengan sedikit bingung melihat Reza yang tiba-tiba memeluknya,”Ada apa pak,kenapa bapak tiba-tiba meluk saya?” Ara masih berpura-pura tidak mengenali Reza.
Reza Menghentikan pelukannya,”Kenapa kamu nggak bilang dari awal ?”
Masih bingung,”Bilang apa pak,saya benar-benar tidak mengerti ???”
“Kalau kamu itu Ara.” Tatap Reza.
Seketika aku terdiam“Oh itu...bukannya bapak sendiri yang tidak ingin tau nama saya jadi untuk apa saya kasi tau.”
“Maksud aku itu,kenapa kamu nggak bilang kalau kamu itu Ara sahabat aku.” Reza masih menatap Ara tajam.
“Aku juga nggak tau kalau bapak itu Reza yang pernah aku kenal dulu.” Ucap Ara.
“Terus kenapa kamu bisa tau sekarang.” Tanya Reza lagi.
“Aku juga baru tau minggu kemarin saat periksa berkas.” Ucap Ara lagi.
“Ara stop panggil aku dengan sebutan bapak.” Reza terdengar marah.
“Kan memang bapak itu bos aku.” Ara makin memancing amarah Reza.
“Ra,bisa nggak kamu kasi aku waktu untuk bicara baik-baik sebelum berangkat.” Pinta Reza.
“Mau bicara apa lagi,kan sekarang udah bicara." Ara bertingkah seakan tidak ada yang perlu di bahas,sudah terlanjur kecewa.
“Ara...please.” Pinta Reza lagi.
“Ok...tapi sebentar aja ya.” Ucap Ara.
“Ra,aku minta maaf atas kejadian kemarin dan aku minta maaf karena tidak bisa mengenali kamu.” Ucap Reza yang masih menatap Ara.
“Nggak perlu minta maaf,memang sudah seperti ini jalannya.Bahkan kalau bisa kamu nggak perlu tau itu aku.” Ucap Ara seakan ingin membalas semua kata-kata yang pernah Reza keluarkan.
“Loh..kenapa?” Reza tidak mengerti.
“Karena aku tidak ingin mengganggu kebahagiaan kamu yang sekarang.” Ara menunduk,seakan ingin mengungkapkan semua keluh kesahnya selama ini.
“Itu bukan kebahagiaan Ra,tapi berusaha bahagia.” Jelas Reza.
“Kenapa harus berusaha,bukannya kehidupan kamu yang sekarang itu jauh lebih baik.Apa lagi dengan semua cewek yang bisa kamu pacari itu.” Sindir Ara yang semakin memojokkan Reza.
“Mereka hanyalah bagian dari ceritaku,tapi yang sebenarnya aku cari adalah kamu.” Ucap Reza mencoba meyakinkan Ara.
“Kenapa aku???.” Tanya Ara.
“Karena hanya kamu yang mengerti tentang aku.” Kembali menatap serius ke arah Ara.
“Hmm aku pikir itu masa lalu Za.”Menunduk.
“Jika masa lalu itu bisa jadi masa depan kenapa nggak?” Menatap lagi.
“Tapi sayang masa lalu itu sudah melupakan kamu.”Saling menatap.
“Kamu yakin Ra?” Tanya Reza,ingin mendapatkan jawaban dari Ara.
“Sangat yakin,jadi nggak ada yang perlu di bahas lagi.Biarkan aku pergi.” Ara berdiri dari kursi,dengan tegas dia mencoba tegar di hadapan Reza.
“Kasi aku kesempatan Ra.” Pinta Reza yang berusaha menahan Ara.
“Nggak bisa Za,semuanya sudah berbeda sekarang.Ju harap kamu selalu bahagia dengan pilihan kamu nantinya,selamat tinggal.”Meninggalkan Reza tanpa berbalik ke belakang,Ara sudah terlanjur kecewa dengan Reza.
"Sebenarnya bukan ini yang aku mau Za,aku sangat bahagia mendengar kamu masih mengingatku tapi semuanya sudah berbeda.
Kita memang tidak akan bisa bersama,semoga kamu selalu bahagia dan biarkan aku tetap menyimpan mu di hatiku memendam perasaan ini yang hingga sekarang kamu belum mengetahuinya.
Buatku,kamu adalah orang spesial yang selalu ada di hatiku tapi tak untuk aku miliki.”batin Ara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments