🌸🌸🌸🌸
Masih dalam lamunan,tiba-tiba ada yang memanggil.Ternyata dia sudah memanggilku dari tadi tapi tidak aku dengar.
“Ra....Ara....ara...”Menepuk pundak ku
.
“Eh...iya ada apa?” Ucapku yang baru sadar ada yang panggil dari tadi.
“Ayo ke ruangan dosen,hari ini kan ada pengumuman jadwal magang.Memang kamu nggak tau.”Ucap teman sekelas ku Tiwi,salah satu teman di kampus yang sering mencari ku ketika ada urusan kuliah tapi melupakan aku saat tidak ada urusan dan selalu membicarakan aku di semua orang kalau aku itu penampilannya norak dan tidak stylis.
“Oh ayo.”ajak ku.
“Kamu magang di perusahaan mana Ra.” Tanya Tiwi sambil mencari namanya di papan pengumuman
“Sementara di cari wi,semoga di tempat yang bagus dan bosnya nggak galak.hehehe.” Ucapku uang masih serius mencari namaku.
“Hmmmm maunya.” Ucap Tiwi tersenyum.
“Iya donk.”Hahaha
“Nah ini ketemu Ra.” Ucap Tiwi.
“Dimana...dimana?” Tanyaku penasaran.
“Kita nggak sama Ra,tapi kita sama-sama di luar kota hanya beda tempat.” Ucap Tiwi cemberut.
“PT.MEGA PUTRA GROUP,itu dimana?” Tanyaku yang tidak tau apa-apa.
“Memang kamu nggak tau Ra,perusahaan itu termasuk terkenal loh di sana.” Ucap Tiwi.
“Tidak...”jawabku polos.
“Makanya banyak bergaul biar tau,ya sudah kita persiapkan semuanya biar bisa cepat berangkat.” Ucap Tiwi lalu kami pulang ke kosan masing-masing untuk mempersiapkan barang-barang kami.
🌸🌸🌸🌸
Perjalanan yang cukup melelahkan untukku dan Tiwi,dengan datang ke kota yang tidak ada satu pun orang kami kenal.Rasa penat dan lelah membuatku langsung berbaring di kasur kamar kos,tidak lama aku pun terlelap sehingga lupa untuk bangun bersih-bersih.
“Selamat pagi tiwi,baru bangun kamu ???” Ucapku yang sedang siap-siap.
“Iya,capek banget ni Ra.” Keluar dari kamar.
“Langsung sarapan aja,udah aku siapin tuh di meja.” Menunjuk ke arah meja.
“Iya..rajinnya udah mandi aja kamu padahal kan baru jam 07.00.” Ucap Tiwi.
“Biar nggak terlalu buru-buru ke kantornya,apa lagi kan ini hari pertama.” Ucapku tersenyum.
“Aku makan dulu deh baru siapa-siap.” Ucap Tiwi.
Bersiap-siap sambil merapikan pakaian yang masih berantakan,sambil memilih baju yang cocok untuk di pakai biar kesan di hari pertama magang tidak jelek-jelek amat.
“Ayo ra berangkat,udah jam 07.30 nih takutnya macet.” Ajak Tiwi yang sudah di depan menunggu.
“Tunggu bentar wi,ada yang ketinggalan.” Aku kembali masuk mencari barang.
“Ya udah cepetan Ra.” Ucap Tiwi.
“Ok udah,ayo berangkattt.”Keluar dari kamar.
🌸🌸🌸🌸
Di KANTOR
Melihat gedung yang tinggi dengan lantai yang bertingkat-bertingkat membuatku sedikit kaget,tidak sesuai dengan pemikiran ku yang beranggapan bahwa kantornya itu seperti biasanya hanya beberapa tingkat.
“Wahhhhh kantornya besar juga yaah.”Kagum ku sambil melihat ke atas dan sekeliling.”
“Cari siapa mba?” Tanya security.
“Ini pak,saya anak magang baru di kantor ini,bisa langsung masuk kan pak?’ sambil menunjukkan bukti surat dan identitas dari kampus.
“Oh silahkan masuk mba,langsung ke resepsionis aja mba.”Menunjuk masuk ke dalam kantor.
“Terima kasih pak.” Aku melangkah masuk ke kantor.
Menuju resepsionis aku langsung menunjukkan bukti surat dan identitas dari kampus,”Maaf bu’,saya anak magang baru di sini.Ini surat dari kampus.”
“Mba yang anak magang baru itu,kebetulan HRD nya belum datang,jadi mba tunggu di kursi sebelah sana.”Menunjuk ke arah kursi kosong.
Melihat ke arah kursi,”Oh di sana,baik bu.”
Tidak lama menunggu datang segerombolan orang menuju loby kantor tapi terlalu sibuk dengan ponsel,hanya mendengar sekilas dari orang-orang di sampingku,”Itu bosnya baru datang.”
Saat ingin melihat ternyata sudah masuk ruangan,yang terlihat hanya punggungnya saja,”Pantas aja perusahaannya besar,bos besarnya saja datang tepat waktu."Ucapku dalam hati.
“ HRD nya udah datang,silahkan masuk biar saya antar.”
“Oh iya mba.” Mengikuti mba resepsionis nya menuju ruangan.
“Ini anak magang yang dari luar kota itu pak.” Ucap mba nya pada HRD.
“Bisa saya liat surat pengantarnya.”Tanya HRD.
“Ini pak.” Aku memberikan suratnya.
“Azzahra widya putri,nama lengkapnya.” Ucap HRD sambil sekilas melirik ke arahku.
Iya pak,biasa di panggil Ara.” Ucapku.
“Ok...jadi mulai hari ini ade atau mba sudah bisa magang di sini dan itu terhitung dari hari ini sampai 3 bulan ke depan dan untuk posisinya sesuai dengan jurusan mba tapu untuk sementara di posisi administrasi yang saat ini sedang ada yang kosong,nanti juga akan di ajari oleh kepala divisi di sana.” Ucap HRD.
“Baik pak.”Beranjak dari kursi,ingin keluar dari ruangan tapi belum melangkah sudah di tanya lagi oleh HRD.
“Sudah tau ruangannya,” Tanya HRD.
“hehe belum pak.”Dengan sedikit malu aku tersenyum.
“Kamu ke luar saja,di luar sudah ada yang menunggu yang akan mengantar kamu ke ruangan.”Sambil senyum melihat tingkahku.
“Iya pak.”Dengan sedikit agak malu aku melangkah keluar.
“Mari saya antar ke ruangan,silahkan,” Di luar pintu sudah ada yang menunggu lalu berjalan mendahuluiku.
“Banyak juga ruangannya jadi bingung cara turunnya nanti gimana?” Ucapku dalam hati.
Di perjalanan menuju ruangan harus melewati banyak divisi dan tentunya karyawan yang lain,terlihat setiap pasang mata memandangku dan pandangannya begitu aneh seakan begitu terganggu dengan penampilanku.
“Masih ada yah di jaman sekarang cewek dengan penampilan norak begitu.” Terdengar samar suara bisik karyawan yang lain.
Aku hanya berjalan menunduk tanpa mempedulikan kata-kata yang lain,toh sudah biasa aku mendengarkan semua itu.Memang aku tidak peduli dengan penampilan dari dulu sampai-sampai nggak punya teman karena penampilanku yang norak.
Aku sadar aku ini dari keluarga miskin yang untuk kuliah saja aku sudah bersyukur,Jangankan beli pakaian untuk makan saja sehari-hari harus sangat irit,mau makan di kafe aja aku mikir dua kali takutnya nggak cukup untuk keperluan kampus dan yang lainnya.
Itu lah sebabnya aku berusaha menutup telinga mendengar setiap makian dari mereka yang merasa dirinya paling sempurna,ingin lebih fokus kuliah agar setelah selesai nanti aku bisa membuktikan kepada mereka yang selalu merendahkan bahwa aku mampu meski dengan penampilan seperti ini.
Setelah perjalanan beberapa menit,sampai juga di ruangan.kepala divisi menunjukkan meja kerjaku.
“Hai...anak magang baru ya.”Sapa salah satu karyawan di sampingku.
“Iya kak.” Ucapku tersenyum.
“Perkenalkan nama aku rika.” Mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.
“Nama aku Ara.” Ku balas uluran tangannya.
“Salam kenal Ara.” Senyum Rika.
“Iya kak eh maksudnya Rika.”Senyum,untuk pertama kalinya bertemu orang yang terlihat tulus tanpa memandang aku ini siapa.
Setiap harinya ku lalui di kantor di temani oleh Rika karena hanya dia yang tidak malu berteman dengan aku,banyak mengajariku tentang pekerjaan.Tapi tidak lama kebersamaan kami,aku di pindahkan di lantai yang paling atas jadi lebih dekat dengan bos dan jadi sekertaris Baru CEO.
“Berhubung sekretaris lama sedang cuti melahirkan jadi untuk sementara kamu yang gantikan.”Jelas asisten CEO.
“Baik pak."Ucapku,menurut saja biar Magangnya juga tenang.
"Hari ini bos nggak datang karena ada urusan di luar jadi kamu mulai besok saja,untuk hari ini kamu di bagian administrasi saja.” Tutur asisten CEO.
“Baik pak." Ucapku.
Terdengar lagi bisikan yang tak biasa dari seluruh karyawan yang semakin tidak suka dan tidak percaya aku menjadi sekretaris CEO,melihat penampilanku yang tidak sebanding dengan mereka,”Kok bisa sih? Dia yang jadi sekretarisnya bos,kan masih mendingan kita dimana-dimana.” Ucap salah satu karyawan di divisi ku.
“Udah biarin aja,biar dia makin menderita menghadapi bos yang galak dan jutek itu.” Sambung Karyawan yang lain.
“Tapi dia keren tau.”Ucap teman di sampingnya.
Aku hanya berlalu pergi,membiarkan mereka membicarakan tentang bos yang belum pernah aku liat secara langsung hingga hari ini,bahkan untuk namanya saja aku tidak tau pasti.
Untuk hari pertama jadi sekretaris CEO,aku datang lebih cepat dari sebelumya agar tidak terlambat dan datang lebih awal dari bos.
“Selamat pagi pak.”Menyambut bos dengan menunduk tanpa berani untuk menatapnya.
“Selamat pagi,jadi ini sekretaris baru saya.” Ucap pak bos,sekilas memperhatikan penampilanku dari kepala hingga kaki.
“Iya pak.”Aku hanya menjawab singkat dengan masih menunduk.
“Semoga betah.” Berlalu masuk ke ruangannya.
Di dalam ruangan tanpa menutup pintu terdengar dari dalam suara bos,”Memang nggak ada sekretaris yang lain yang lebih cantik yang lebih modis dari dia apa?” Ucap bos yang sedikit kesal setelah melihatku.
“Dia itu anak magang pak,cocok untuk menggantikan sekretaris kita yang sedang cuti.” Ucap asistennya mencoba membujuk bosnya.
“Ya sudahlah,toh itu tidak penting yang penting dia bisa bekerja.” Ucap pak CEO ketus.
Mendengar itu hatiku terasa sesak aku hanya mampu memejamkan mata lalu ku elus dadaku agar sabar mendengar setiap cacian dari orang lain termasuk bos sendiri,wajar sih dia ingin sekertaris cantik karena umurnya masih 26 tahun,belum menikah.Mungkin karena terlalu banyak memilih jadi masih sendiri.
Menjadi sekretaris ternyata tidak sesulit yang ku bayangkan dan semuanya berjalan lancar,hingga 2 bulan aku bekerja,aku dapat bonus dari kantor dari hasil kerjaku yang memuaskan dan semua itu hanya ku simpan,sebagian lagi ku kirim ke kampung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments