🌸🌸🌸🌸
PAGI HARI DI KONTRAKAN
Mengingat kejadian kemarin aku seperti malas untuk ke kantor,tidak ingin bertemu dengan mereka yang selalu merendahkan dan tidak menganggap ku.
Namun tetap ku langkahkan kaki menuju kantor mengingat tinggal beberapa hari aku magang di kantor.
Seakan kemarin tidak terjadi apa-apa,dengan wajah tidak bersalah Reza memanggilku masuk ke ruangannya.Aku pun berusaha tenang dan melupakan kejadian kemarin.
“Ada apa pak.”Aku mencoba bersikap santai seakan melupakan yang kemarin.
“Coba cek berkas yang kemarin soalnya saya belum sempat cek.”Melemparkan ke arahku,tidak ramah seperti biasanya.
“Bukannya itu pekerjaannya asisten bapak?” Ucapku memastikan.
“Iya,tapi hari ini dia tidak masuk.” Masih dengan wajah datarnya.
“Baik pak,tapi hanya di cek kan pak.” Ucapku memastikan.
"Iya,sementara kamu cek berkas aku mau keluar dulu nanti kalau sudah selesai langsung simpan di meja aja.” Makin lama membuat aku malas dengan tingkahnya tapi mau bagaimana lagi,dia itu bos.
“Baik pak.” Aku hanya mengangguk lalu mengambil berkas.
“Oh ya kalau ada yang tanya bilang aku ada urusan sebentar.” Pak bos melangkah keluar.
“Sebegitu pentingnya pak sampai masih jam kerja begini harus keluar?” Aku memberanikan diri bicara.
Menghentikan langkahnya,“Eh benar juga yang kamu bilang,dari pada aku keluar lebih baik di ajak ke sini saja biar bisa sambil kerja.” Pak bos memasang senyuman maut mengisyaratkan ada sesuatu yang di rencanakan.
“Pasti pacarnya lagi yang dia maksud.”Batinku.
“Kamu tetap di sini periksa berkasnya tapi jangan ganggu aku dengan pacarku nanti.” Ucap pak bos sambil sibuk melirik ponselnya.
“Baik pak.” Aku menghela nafas kasar dengan memegang berkas,menerima perintah dari bos.
Dalam hati sebenarnya tidak ingin untuk lama-lama berada di ruangan yang sama dengan dia,apalagi melihat dia dengan pacarnya.
Bos sibuk dengan pacarnya,aku hanya sibuk memeriksa berkas,membuka lembar demi lembar.Sampai pada lembar terakhir aku melihat nama yang tidak asing,”Reza Pramana Pratama.”
Sontak ku beranjak dari kursi tanpa sadar aku berteriak yang membuat Reza dan pacarnya kaget.
“Kamu kenapa ? teriak seperti itu kayak liat hantu saja.” Ucap pak bos kaget.
“Hmmm nggak apa-apa Cuma tadi ada kecoa jadi aku kaget.” Mencari alasan agat tidak di tanya lagi.
“Oh... kirain kenapa.” Setelah itu kembali ngobrol dengan pacarnya.
“Aku permisi keluar dulu ya pak,berkasnya sudah saya periksa tinggal bapak tanda tangani.” Masih dengan perasaan kaget,aku memutuskan meninggalkan ruangan itu untuk menenangkan pikiran.
“Iya,simpan aja di meja.” Bos hanya sibuk dengan pacarnya sekilas melirikku keluar dari ruangan.
Melangkah keluar ruangan dengan pikiran yang tidak percaya bahwa bos ku Reza itu adalah Reza yang sama yang selama ini ku kenal dan ku tunggu kabarnya,ternyata dia sudah bersamaku tapi aku tidak mengenalinya karena penampilannya yang banyak berubah,”Kalau memang itu Reza,kenapa dia tidak mengenali aku atau mungkin karena sekarang aku memakai hijab jadi dia tidak mengenaliku???.Entahlah,toh dia sekarang sudah bahagia dengan pacarnya.Eh..tapi apa kabar dengan fira ya?” Batinku, yang penuh tanda tanya.
Tidak ingin banyak berpikir lagi,aku memutuskan untuk tidak memberi tahu Reza bahwa aku ini Ara sahabatnya dulu,toh dia sudah bahagia dengan kehidupannya sekarang dan pasti sudah melupakan masa lalunya yang tidak penting baginya.
Aku mulai menjaga jarak dengan Reza,hanya berbicara ketika membahas masalah pekerjaan.Selebihnya aku akan menjauh ketika ada dia di sekitarku,melihatnya dari jauh aku langsung pergi untuk menghindarinya.
Hari terakhir di kantor sengaja aku datang lebih awal agar memberi kesan baik di hari terakhir,tidak ada yang peduli jika aku pergi dari kantor selain temanku Rika.Di jam makan siang Rika sengaja mengajakku makan agar bisa mengucapkan perpisahan untukku.
“Kenapa kamu melamun Ra,kayak nggak semangat begitu?” Ucap Rika yang sudah memperhatikanku dari tadi.
“Nggak kenapa-napa Rika.”Menggelengkan kepala lalu berusaha senyum.
“Nggak terasa ya Ra kamu udah 3 bulan aja di kantor ini dan ini hari terakhir.” Ucap Rika sambil menyantap makanannya.
“Iya rik,banyak kenangan di kantor ini meski hanya 3 bulan.” Aku memperhatikan sekeliling kantor.
“Termasuk aku ya.” Rika tertawa.
“Terutama kamu rik,terima kasih yaah selama ini Cuma kamu yang baik sama aku dan Cuma kamu yang peduli saat aku ada di sini.” Aku tersenyum pada Rika.
“Iya Ra,semoga setelah ini urusan kamu bisa selesai secepatnya.” Ucap Rika.
“Semoga aja ya rik.” Aku hanya tersenyum.
“Lalu kapan kamu balik ?.” Tanyanya lagi.
“Mungkin besok setelah urusan di sini selesai semua.” Ucapku.
“Kalau sampai di sana,jangan lupain aku ya.” Terlihat raut wajah Rika sudah berubah sedih.
Ya nggak dong kan bisa telponan.” Aku hanya tersenyum agar Rika tidak bersedih.
“Eh jam makan istirahat udah habis nih,ayo masuk.” Ajak Rika.
“Iya.” Kami melangkah menuju ruangan masing-masing.
Semua pekerjaan sudah aku selesaikan,tinggal membereskan barang-barang ku di atas meja agar tidak ketinggalan.
“Loh kenapa barang-barangnya di bereskan Ra.”Tanya asisten bos yang belum tau kalau hari ini terakhir aku bekerja.
“Ini kan hari terakhir saya di kantor ini pak.” Mencoba menjelaskan pada pak asisten.
“Tapi kok tidak bilang sebelumnya.”Ucap reza yang tidak sengaja mendengarnya.
“Rencana sih sebelum jam pulang mau saya kasi tau pak tapi udah ketahuan sekarang jadi saya kasi tau.” Tersenyum untuk memberikan kesan terakhir pada pak bos dan asisten.
“Kenapa baru bilang sekarang kan bisa kemarin-kemarin.” Pak bos terlihat kecewa karena aku tidak memberitahu dari awal.
“Kemarin saya ingi memberi tahu bapak tapi bapak sibuk dan keluar terus sama pacarnya saat ada waktu luang,jadi saya tidak ingin mengganggu.” Ucapku,masih tersenyum.
“Iya,memang saya agak sedikit sibuk kemarin.Tapi bukan berarti nggak ada waktu untuk mendengarkan kamu.” Ucap pak bos memberi alasan yang sudah tidak di perlukan lagi.
“Iya pak,kan saya sudah bilang sama bapak.” Aku mencoba menahan marah.
“Terserah kamu saja lah.” Pak bos terlihat marah,langsung masuk ruangan dengan raut wajah yang marah dan kecewa.
Aku Mengikuti Reza masuk ruangan,”Maaf pak,saya hanya ingin memberikan berkas-berkas ini,selebihnya sudah saya urus semua.”Aku hanya berdiri di depan meja lalu menyimpan berkas.
“Kenapa kamu menjauhi aku belakangan ini.” Reza menatapku.
“Mungkin itu perasaan bapak saja.” Ku balas tatapannya tanpa rasa takut.
“Mungkin memang perasaanku saja.” Reza bersandar di kursi kerjanya.
“Kalau begitu saya permisi keluar ya pak sekalian pamit.”Masih berusaha menahan diri untuk tidak mengatakan pada Reza.
“Iya.” Reza berpura-pura sibuk,ingin menahan ku tapi dia tidak punya alasan untuk melakukan itu jadi hanya membiarkan aku pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments