Esok harinya disekolah saat sedang jam pelajaran Gita melirik kearah jendela dan sekilas melihat Zico lewat didepan kelasnya.
'hmmmph.. pantesan aja dia banyak disukain cewek-cewek disekolah ini, ternyata dia memang ganteng banget.’ Batin Gita sambil menopang dagunya.
Ketika sedang memandangi Zico ternyata Zico menengok ke kelas Gita, dan manik matanya bertemu dengan manik mata Zico, saat tersadar bahwa Zico juga sedang menatapnya, Gita gugup mengalihkan pandangannya dan membuat Yolla curiga, tetapi saat Yolla menengok kearah yang dilihat Gita ternyata tidak ada siapapun, karena Zico sudah melewati kelas mereka, dan tidak terlihat lagi.
“Heh Git! Tumben lo gak fokus, lo lagi mikirin apa sih? Lo tadi lihat ke arah luar terus, emangnya ada siapa yang lewat? ” bisik Yolla sambil menyikut tangan Gita.
“Enggak! gue gak mikirin apapun, gak ada siapa-siapa, gue lagi merhatiin Bu Tari kok.” Jawab Gita sambil berbisik.
“huh, jelas-jelas lo lihat keluar terus tadi.” Gerutu Yolla.
Gita hanya diam berpura-pura tidak mendengar perkataan Yolla.
Triiiriiing….. Triiiriiing.....
Bel sekolah pun berbunyi menandakan jam istirahat.
“Ayo kita ke kantin Git, gue laper banget, tadi gak sempat sarapan gara-gara telat bangun.” Ajak Yolla.
“gue lagi gak nafsu makan La.” Jawab Gita dengan wajah lesu.
“Lo gak kapok ya? Kemarin aja lo pingsan kan karena gak makan, apa lo sengaja ya pengen pingsan lagi supaya bisa digendong sama Zico lagi ya? “ Goda Yolla sambil mencubit dagu Gita.
“hmmm.. ngomong apa sih lo ini, oke oke ayo kita ke kantin.” Gerutu Gita.
Di Kantin….
Gita dan Yolla sedang makan sambil mengobrol dan bercanda.
Vino tiba-tiba menghampiri Gita dan Yolla.
“Seru sekali bercandanya, aku boleh ikutan kan?.” Tanya Vino sambil tersenyum pada Gita.
“Ya, silahkan duduk saja disitu.” Tunjuk Yolla pada kursi disamping Gita.
Ia sudah lama mengetahui kalau Vino mengagumi Gita, tapi ia juga tahu kalau sahabatnya itu tidak tertarik menjalin hubungan dengan siapapun, karena ia hanya ingin fokus pada belajarnya agar beasiswanya tak dicabut.
“Gita, bagaimana kalau nanti sepulang sekolah aku yang antar kamu pulang? Mau ya?” Tanya Vino dengan wajah penuh harap.
“Mmmmm... maaf sepertinya gak bisa, maaf ya Vin.” Gita menolak dengan halus.
“Oh Ya udah gak apa-apa.” Vino tersenyum memaksa.
Dikantin di sisi lain ada sepasang mata yang memperhatikan mereka bertiga dengan ekpresi dingin dan sorotan mata yang tajam.
“Yaelah ada yang curi-curi pandang terus nih.” Sean menyindir Zico dengan ekspresi mengejek, lalu melanjutkan menggodanya, “kalau lo suka sama Gita coba dekati dia lah Zi, jangan cuma lo liatin doang, emang sih katanya dia gak tertarik pacaran, tapi siapa tahu kalau sama lo dia tertarik.” Goda Sean kepada Zico.
“Iya Zi, nanti Lo keduluan sama si mata empat itu lho.” Alex ikut menggoda.
Yang dimaksud mata empat itu adalah Vino, karena ia memakai kacamata, Vino juga merupakan murid cerdas di sekolah setelah Gita, tidak hanya cerdas, ia juga terlihat good looking walau memakai kacamata.
Zico hanya diam, malas menanggapi Sean dan Alex, ia segera berdiri dan hendak berjalan keluar dari kantin menuju lapangan basket.
Saat sedang berjalan dengan gaya cool nya tiba-tiba ada punggung yang menabrak dadanya.
“Aduh maaf!” Gita sangat terkejut setelah menabrak seseorang, ia langsung berbalik dan lebih terkejut lagi ketika melihat siapa yang ada dihadapannya, “eh! ka..kamu..” ia bergegas mundur tetapi kehilangan keseimbangan, Lalu Zico segera memeluknya agar Gita tidak terjatuh.
Mereka berdua tanpa sadar saling bertatapan beberapa saat, manik mata mereka pun bertemu, saat tersadar Gita langsung berdiri tegak dan Zico pun melepaskan pelukannya, keduanya terlihat sangat gugup.
“Sorry.” Ucap Zico singkat.
“Ya, eng.. enggak apa-apa, aku yang salah kok, seharusnya aku yang minta maaf karena aku yang menabrak. Maaf!” Pipi Gita merona merah seperti tomat, ia meminta maaf sambil membungkukkan sedikit badannya, dan bergegas lari, kabur dari hadapan Zico dan teman-temannya, jantungnya sangat berdebar.
Begitupun dengan Zico, setelah Gita pergi ia menyadari pandangan dari teman-temannya dan juga Yolla, mereka memasang wajah senyum-senyum seperti mau mengejek.
Sebelum di ejek, ia bergegas pergi ke toilet.
“Hahahahaha…”
Yolla dan teman-teman Zico seketika tertawa bersama melihat mereka kabur dalam keadaan gugup, kecuali Kenzo yang hanya melirik mereka yang sedang tertawa lalu menggelengkan kepalanya.
Didalam toilet Zico membasuh wajahnya dengan air, ia merasa kepanasan karena rasa gugup itu, ia mulai merasakan hal yang aneh, setiap kali ia bersentuhan dengan Gita ataupun sekedar memandanginya, selalu membuat hatinya berdebar.
Sedangkan Gita tadi segera berlari ke kelasnya, dan disusul oleh Yolla.
“Git! tunggu gue donk!” teriak Yolla.
Saat tiba dikelas Gita duduk di kursinya dengan nafas terengah-engah. Begitupun juga dengan Yolla.
“Git, lo suka ya sama Zico? Ayo ngaku aja, kelihatan banget dari ekspresi lo tau, Lo gak bisa bohong sama gue.” Goda Yolla lagi sambil menyikut tangan Gita.
“Apa sih La, sudah ah jangan godain gue terus!” Jawab Gita ketus.
“Hahahaha..” Yolla tertawa lepas.
Dikelas Zico, teman-temannya sedang berkumpul dimeja Zico dan Sean, Zico baru masuk ke kelas, melihat teman-temannya berkumpul ia memasang wajah dinginnya lalu duduk dikursinya.
“Zi, Lo suka kan sama Gita?” Tanya Sean senyum-senyum.
“Lo hati-hati lho Zi, Gita itu banyak pengagumnya, Lo bisa keduluan orang nanti.” Hasut Alex dengan wajah pura-pura serius.
“Lo berdua itu kenapa sih? Zico mau suka atau enggak itu urusan dia, kok lo pada yang ribet sih!” Ketus kenzo.
Zico hanya melirik mereka semuanya, ia hanya diam malas menanggapi.
Sepulang sekolah Zico melihat Gita dan Yolla sedang berjalan sambil bercanda.
‘Dia memang sangat cantik.’ Batin Zico sambil memandangi Gita dari jauh.
Lagi -lagi jantungnya berdebar dan merasakan hawa panas ditubuhnya. Ia bergegas pulang.
Setibanya di rumah mewahnya Zico segera naik ke kamarnya yang terletak dilantai 3 rumahnya. Ia melemparkan tasnya ke atas ranjang dan merebahkan diri diatas ranjangnya. Ia memejamkan matanya.
Lagi-lagi yang ada dibenaknya hanya wajah Gita yang sedang tersenyum dan tertawa bersama Yolla.
“Kenapa jadi kepikiran dia terus ya? Apa gue beneran suka sama dia?” Gumam Zico.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Ony Syahroni
iya thor jangan digantung,thank y
2023-11-11
1
Sazthree
wkwkwk.. do'ain yaa mudah2an sampe endingnya bisa bikin puas semua pembaca 🤭
2022-10-17
1
Natalia Hadi
cieree.. duk duk ser bacanya thor. inget masa sekolah 😅😅
2022-10-17
1