BPIL2 -Second Meeting!

Buagh

Buagh

Gubrak

Pyar

Stefano menghajar Vernon dan Kevin sampai puas. Bahkan dia tidak segan melempar Vernon ke dinding dan Kevin terlempar di meja membuat kaca pecah.

Mata Jade itu berpancar menakutkan. Stefano menyeret dua Adiknya lalu mengikat di kursi. Sementara dua saudaranya tidak melawan.

Kevin dan Vernon saling pandang meminta penjelasan kenapa dapat siksaan? Mereka meringis ngilu saat Stefano mengacungkan pisau tumpul tepat di depan wajah mereka.

"Kalian terutama kamu Vernon, berani sekali menumbalkan aku pada anak kecil ...! Kalian benar-benar sialan yang tega menghancurkan masa depanku!" berang Stefano.

"Maksud Kakak apa? Kami kurang paham. Siapa anak kecil?"

Vernon ingin meluruskan masalah. Jika terus belok maka nyawa melayang. Bisa garing di Neraka tanpa wanita penghibur.

"Putri dari si tua bangka, Weldon!"

"He? Kami tidak tahu kalau masih kecil, setahu kami hanya punya Putri. Tetapi, belum tahu usianya."

Vernon berusaha menjelaskan pada Stefano yang berang. Takut saat melihat mode Psychopath Kakaknya. Tetapi, ini mending dari pada langsung mati. Semoga saja nyawa mereka masih utuh tanpa terluka.

Kevin berpikir sekilas mengenai Putri Weldon. Seringai menakutkan tercetus mengerikan. Sebuah taktik mengerikan Kevin siapkan untuk bermain.

"Alasan, kalian ingin aku jadi pedofilia?!"

"Kak, ini keuntungan untuk kita. Bukanya kita kehilangan mereka waktu lulus taman Kana dan biarkan gadis bodoh itu merasa apa yang kita rasakan!"

Kevin mencetuskan sesuatu sehingga mendapat tatapan sengit Stefano. Dia meringis ngilu melihat Kakaknya mode marah. Tolong lindungi Kevin dari amukan Stefano.

Stefano menatap bengis Kevin lalu mencekam kerah kemeja Adiknya. Ingin rasanya Stefano menyobek mulut Kevin.

"Otakmu tergilas mobil, 'hn? aku tidak sudi bermain dengan gadis kecil. Kalian tahu kita laki-laki beda dengan wanita. Sungguh aku pikir Putri Weldon umur 22 ke atas. Ba*gs*t!"

Stefano melepas ikatan mereka dan memilih keluar. Kemarahan melingkupi tubuh dan pikiran membuat dia memilih pergi.

***

Weldon Family Home!

Malam hari di kediaman mewah Weldon. Wajah murung Adam menarik perhatian Istri dan ke dua anaknya.

"Papa, ada apa?" tanya Kenneth, Putra tengah Weldon.

"Semua hancur, Nak. Papa harus bagaimana?"

Adam begitu frustrasi gara-gara ke pikiran masalah rumit. Apa yang harus dia lakukan jika Queenaia menjadi tumbal? Apa bisa Adam menyerahkan Putrinya pada Stefano?

"Pa, cerita ada apa?" Jofina begitu khawatir dengan Suaminya.

"Aku benci akan kelemahan, Weldon terlenggut bangkrut jika tidak mendapat sokongan. Papa minta maaf tidak mampu melindungi perusahaan."

Adam menunduk sedih.

"Papa, apa ada jalan terbaik untuk melakukan jalan keluar?" tanya Queenaia.

"Ada, Nak. Tetapi, ini sangat merugikan dan sangat menyesatkan untuk kita. Papa sudah meminta bantuan pada Demetrius."

Mereka terpaku dan Queenaia kurang maksud. Bagi si bungsu perusahan raksasa di dunia tidak ada artinya. Asal punya uang untuk belanja itu sudah membuat senang.

"What? Sungguh Papa minta bantuan Demetrius?" kaget Kenneth.

"Iya, maafkan Papa. Kalian tahu hanya Demetrius yang bisa menolong."

Adam mengusap kasar wajahnya. Jika teringat Stefano rasanya ingin meluap penuh amarah. Bisa apa sekarang menghadapi Demetrius?

"Lalu apa yang di inginkan, Demetrius?"

"Meminta sesuatu yang membuat sesak."

"Ya Tuhan, pasti DC meminta hal mengerikan." Kenneth memijat pangkal hidung sedikit kasar.

Andrew pulang ke rumah dengan tampang kusut. Dunia modeling membuat ia capek.

"Drew, kamu pulang, Nak?" Jofina merengkuh Putra pertamanya.

"Maaf baru bisa pulang, Ma."

Andrew merengkuh mereka erat keluarganya. Dia tahu Ayahnya sedang di rundung duka makanya pulang. Sebagai anak pertama Andrew harus tegas dan melindungi keluarga.

Adam menatap keluarganya dalam terutama Queenaia. Semoga saja mereka mau mengerti keadaannya.

"Nak, maafkan Papa."

Queenaia yang genius menangkap ucapan Ayahnya. Rasa marah melingkupi hati Queenaia. Tega sekali Ayahnya berbuat begitu padanya.

"Maksud Papa, Queen di tumbalkan?" hardik Queenaia.

"Maaf, demi Tuhan ini demi keselamatan kita." Adam sangat merasa bersalah.

"Papa tahu, Queen masih kecil dan tega sekali menumbalkan aku. Tega ...! aku benci, Papa!"

Queenaia berlari ke luar rumah tanpa uang dan telepon. Dia tidak memedulikan teriakan mereka yang dilakukan hanya berlari tanpa tujuan.

***

Pinggir jalan sepi, Queenaia meringkuk pilu. Kaki terluka akibat tersungkur. Dia sangat takut sampai Queenaia menangis pilu tidak sanggup berdiri.

Stefano lewat jalan sepi dan alangkah terkejut melihat wanita meringkuk. Dia menepikan mobil di samping wanita malang. Stefano keluar mobil dengan langkah angkuh.

"Mrs, apa perlu bantuan?" Stefano merutuki pertanyaan bodoh.

Queenaia mendongak menatap siapa yang menolongnya. Mata coklat kemerahan itu membulat melihat Stefano.

"Kak Stef," lirih Queenaia sebelum kehilangan kesadaran.

Stefano membisu melihat Queenaia. Dia juga sok saat gadis kecil pingsan. Ia merengkuh tubuh mungil gadis kecil lalu mengangkat perlahan.

"Ini anak kecil ringan sekali, apa tidak pernah makan? Pantas teraaa ringan orang kurus," cela Stefano.

Mungkin mengangkat satu tangan dua kali lipat gadis ini Stefano mampu. Ia merebahkan Queenaia di jok penumpang lalu memasangkan seatbelt.

Stefano melajukan mobil di apartemen mewahnya. Dia memilih tidak pulang ke mansion dan menginap di apartemen. Stefano melirik gadis kecil sedikit khawatir. Pakaian Queenaia kotor dan jangan lupa lutut berdarah.

"Gadis ini habis di rampok? Siapa berani merampok kamu?"

Stefano menelepon bawahan-nya untuk mengecek CCTV di jalan tadi. Jika sampai ada yang menyakiti Queenaia maka nyawa orang itu melayang.

"Hai, aku kenapa? Kenapa biasa peduli dengan gadis kecil ini? Sungguh gadis sialan," gumam Stefano.

Tidak lama ponselnya berdenting, sontak Stefano melihat detail kejadian. Terlihat Queenaia berlari dari kejaran 3 preman sehingga tersungkur. Queenaia bersembunyi di semak sampai aman dan berakhir terus lari sampai jalan sepi dia meringkuk. Rahang tegas Stefano mengerat sempurna melihat gadisnya terluka.

Stefano menelepon bawahan-nya untuk meringkus 3 preman. Seringai iblis menguar mengerikan di bibir ranumnya.

"Mereka akan merasakan ketakutan gadis kecil ini. Darah dan lukanya akan menjadi kematian untuk kalian!"

Sampai apartemen, Stefano merebahkan Queenaia di ranjang. Dia meringis sendiri melihat tubuh mungil gadis kecil terkulai lemah dengan luka di lutut dan tangan.

Stefano menepuk pelan pipi Queenaia pelan supaya menyadarkan. Bahkan dia memberikan minyak kayu putih untuk menyadarkan Queenaia. Senyum lega terukir indah tatkala melihat Queenaia siuman. Stefano bersyukur tidak ada hal serius pada gadis kecil ini.

"Engh," lenguh Queenaia.

Perlahan mata coklat kemerahan terbuka. Queenaia melihat sekitar dan alangkah terkejut melihat Stefano. Di mana dia? Apa preman itu menyakitinya?

"Kamu aman," ucap Stefano.

Mendengar suara Stefano sontak Queenaia menatap. Dia bernapas lega telah berada di tempat yang aman. Lalu di mana Queenaia berada?

Stefano malangkah menuju lemari untuk mengambil kemeja. Dia melihat tidak ada pakaian kecil, mana bisa di pakai Queenaia yang mungil. Stefano melihat gadis kecil sedikit menelisik tubuh mungil sang gadis.

"Kak Stef, aku di mana?" tanya Queenaia.

"Apartemen, kamu pakai hot pants?"

Stefano menyandarkan tubuh di lemari sembari bersedekap dada. Melihat penampilan Queenaia rasanya kasihan juga pada gadis itu. Mungkin sesikit baik tidak masalah.

"Pakai, memang kenapa Kak?"

Queenaia memiringkan kepala karena dasarnya polos maka bertanya. Melihat dia begini membuat Stefano berpaling Kenapa dengan pria dewasa berwajah tegas itu?

Stefano melangkah menuju Queenaia. Dia serahkan kemeja putih polos pada sang gadis.

Queenaia menerima kemeja putih dari tangan Stefano. Dengan malu-malu ia peluk baju pria tinggi menjulang di depannya.

"Pakailah!"

Stefano berjalan keluar untuk membuat makanan sederhana. Dari tadi dia belum makan makanya membuat makanan seadanya.

Hanya makanan sederhana yang Stefano buat. Keterampilan memasak ia turun dari Ayah dan Ibunya yang pandai memasak.

Queenaia melihat penampilannya yang lucu. Pakaian Stefano sangat besar. Lihat dia seperti memakai daster bahkan lebih parah.

"Kak Stef, itu raksasa ya? Baju besar banget, Ish ngeselin."

Queenaia melipat lengan kemeja sampai pergelangan tangan. Dan mengancingkan kemeja sampai atas.

"Bagaimana?" tanya Stefano tanpa berbalik sudah tahu siapa orang di belakang.

"Kak, adakah pakaian lebih kecil? Ini kebesaran," protes Queenaia.

Stefano berbalik menghadap Queenaia. Dia tertawa renyah melihat bibir tebal Queenaia memberengut lucu. Lihat gadis kecil itu tenggelam menggunakan pakaiannya.

Queenaia merasa berdebar dan berbunga di hati melihat Stefano tertawa renyah. Bukanya marah ia malah terpesona akan sosok, Stefano.

Merasa di pandang memuja, Stefano langsung berhenti tertawa. Dia menggaruk tengkuk yang tidak gatal sedikit kasar.

"Makan, aku hanya buat nasi goreng pedas. Kalau kamu tidak suka masak sendiri!"

"Aku suka pedas, Kak. Tidak menyangka Kakak bisa masak. Wah pasti Istri Kakak kelak sangat beruntung. Wah, aku sangat suka ini enak sekali!"

"Cerewet!"

Queenaia merengut sebal di katai cerewet. Dia diam sembari makan dan karena itu membuat Stefano mengukir senyum tipis.

Stefano mengumpat kasar dalam hati. Kenapa bisa tersenyum dan tetawa hanya melihat kesederhanaan dan tingkah lucu Queenaia? Kenapa bisa gadis itu membangkitkan tawa dan senyumnya?

Tahukah kamu Stefano, apa kamu bisa tersenyum, tertawa dan khawatir jika tahu Queenaia Putri bungsu Weldon?

Terpopuler

Comments

Fina Safina

Fina Safina

aku sekarang jadi mengerti. Tuhan itu adil, dia mengambil kedua orang tua mu lewat ayah queen itu membuatmu terluka. Dan dia menyembukan lukamu lewat queen. ibaratnya akan ada obat dari rasa sakit itu sendiri

2024-05-03

0

Magdalena Lena

Magdalena Lena

Kira? gimana reaksi Stef saat dia tau Qeenaia adalah putri bungsu tuan Weldon..?🤔

2021-05-26

0

tiara tari

tiara tari

waaaahhhhhh...seru nich lw stefano tau..jika queen ank musuh nya..bknln kya tom & jerry g ya

2020-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue!
2 BPIL2 : The First Meeting!
3 BPIL2 - Madness!
4 BPIL2 -Second Meeting!
5 BPIL2 -Pounding!
6 BPIL2 - Kill!
7 BPIL2 - Wedding Day!
8 BPIL2 - You are My Love!
9 BPIL2 - The First Night!
10 BPIL2 - Morning!
11 BPIL2 - Moon and Sun!
12 BPIL2 - Beach!
13 BPIL2 - Eyes!
14 BPIL2 - Change!
15 BPIL 2 - Scenario!
16 BPIL 2 - Foul!
17 BPIL 2 - Treat!
18 BPIL 2 - To Threaten!
19 BPIL 2 _ See Good Bye!
20 BPIL 2 - Grateful!
21 BPIL 2- Afraid!
22 BPIL 2 - I'm Pregnant!
23 BPIL 2 - Devil's Attack!
24 BPIL 2 - Confide!
25 BPIL 2 - A Mystery!
26 BPIL 2 - Adversity!
27 BPIL2 - True pain!
28 BPIL 2 - Broken Heart!
29 BPIL2 - This Pain!
30 BPIL2 - Surprising Thing!
31 BPIL2 - Truth Revealed!
32 BPIL 2 - Meet My Family!
33 BPIL2 - Touched to the Meeting!
34 BPIL2 - Painful Things Tell!
35 BPIL2 - Dear Queenaia is Back'
36 BPIL2 - Shaken Receiving Facts!
37 BPIL2 - Hate But Love!
38 BPIL2 - Let Me Remove Your Tears!
39 BPIL2 - Ask For Assistance!
40 BPIL2 - Arrival of Beautiful Girl!
41 BPIL2 - This Heart Is Broken!
42 BPIL2 - Affirmation of Ownership!
43 BPIL 2 - All Happened!
44 BPIL2 - Shot On Death!
45 BPIL2 - Begging to Stay!
46 BPIL2 - Stefano Has Left Us!
47 BPIL2 - Two Lines Mean Positive!
48 BPIL2 - Pain See it With Others!
49 BPIL2 - Planned Attack !
50 BPIL2 - Biggest Surprise!
51 BPIL2 - The Most Painful Truth!
52 BPIL2 - This Revenge Has Been Completed!
53 BPIL2 - Now There is Only Tears!
54 BPIL2 - Finally We Re-see!
55 BPIL2 - Miss This Very Intoxicating!
56 BPIL 2 - I Love You!
57 BPIL - A Brief Explanation of Stefano!
58 BPIL2 - At the END of the Story!
59 BPIL2 - First Contention!
60 BPIL - loving You is Like Breathing!
61 BPIL 2 - The End!
62 Informasi!
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prologue!
2
BPIL2 : The First Meeting!
3
BPIL2 - Madness!
4
BPIL2 -Second Meeting!
5
BPIL2 -Pounding!
6
BPIL2 - Kill!
7
BPIL2 - Wedding Day!
8
BPIL2 - You are My Love!
9
BPIL2 - The First Night!
10
BPIL2 - Morning!
11
BPIL2 - Moon and Sun!
12
BPIL2 - Beach!
13
BPIL2 - Eyes!
14
BPIL2 - Change!
15
BPIL 2 - Scenario!
16
BPIL 2 - Foul!
17
BPIL 2 - Treat!
18
BPIL 2 - To Threaten!
19
BPIL 2 _ See Good Bye!
20
BPIL 2 - Grateful!
21
BPIL 2- Afraid!
22
BPIL 2 - I'm Pregnant!
23
BPIL 2 - Devil's Attack!
24
BPIL 2 - Confide!
25
BPIL 2 - A Mystery!
26
BPIL 2 - Adversity!
27
BPIL2 - True pain!
28
BPIL 2 - Broken Heart!
29
BPIL2 - This Pain!
30
BPIL2 - Surprising Thing!
31
BPIL2 - Truth Revealed!
32
BPIL 2 - Meet My Family!
33
BPIL2 - Touched to the Meeting!
34
BPIL2 - Painful Things Tell!
35
BPIL2 - Dear Queenaia is Back'
36
BPIL2 - Shaken Receiving Facts!
37
BPIL2 - Hate But Love!
38
BPIL2 - Let Me Remove Your Tears!
39
BPIL2 - Ask For Assistance!
40
BPIL2 - Arrival of Beautiful Girl!
41
BPIL2 - This Heart Is Broken!
42
BPIL2 - Affirmation of Ownership!
43
BPIL 2 - All Happened!
44
BPIL2 - Shot On Death!
45
BPIL2 - Begging to Stay!
46
BPIL2 - Stefano Has Left Us!
47
BPIL2 - Two Lines Mean Positive!
48
BPIL2 - Pain See it With Others!
49
BPIL2 - Planned Attack !
50
BPIL2 - Biggest Surprise!
51
BPIL2 - The Most Painful Truth!
52
BPIL2 - This Revenge Has Been Completed!
53
BPIL2 - Now There is Only Tears!
54
BPIL2 - Finally We Re-see!
55
BPIL2 - Miss This Very Intoxicating!
56
BPIL 2 - I Love You!
57
BPIL - A Brief Explanation of Stefano!
58
BPIL2 - At the END of the Story!
59
BPIL2 - First Contention!
60
BPIL - loving You is Like Breathing!
61
BPIL 2 - The End!
62
Informasi!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!