Aku berhasil melewati setiap tahapan dari semua ujian dan bisa melihat bagaimana aku menemukan diriku telah lulus dengan sempurna, lulus yang kumaksud adalah lulus diperingkat terbawah.
"Tunggu sebentar, kau Weis Either?"
Seorang instruktur pria memanggilku tanpa basa basi, dia memberikanku alamat asrama untukku.
"Kami menentukan asrama sesuai dengan nilai ujian masuk."
"Ah begitu."
"Ujian sekarang hanya empat orang yang dinyatakan memiliki nilai terkecil itu juga berada dinilai standar, jadi kurasa kau akan kesulitan kedepannya."
Dia jelas mengasihaniku dengan kata lain orang-orang yang berada di akademi ini sangatlah kuat, itu wajar jika mereka lemah mereka jelas tak akan datang kemari untuk tes.
Siapapun ketiga orang lagi aku harap aku tidak akan bertemu dengan mereka, entah itu pria atau wanita aku akan senang. Akademi Rosenbag memiliki dua bangunan yang satu untuk pembelajaran dan satu lagi berguna sebagai basecamp, karena aku berada di urutan terakhir aku tidak mengharapkan bahwa asrama itu mewah atau semacamnya bisa tidur nyenyak sudah cukup bagiku.
Saat aku sampai aku membuka pintu dan pandanganku langsung terarah pada sofa di ruangan tamu.
"Ah Weis, tak kusangka kita jadi teman sekamar."
Kepalaku berhenti bekerja saat perkataan itu mencapai telingaku, suara itu berasal dari seseorang yang kukenal bernama Cassiopeia di sebelahnya ada Andelona yang sedang membersihkan gergaji mesinnya.
"Aku tidak sabar untuk melakukan pembunuhan bersama kalian."
Tapi lebih buruk dari itu sofa yang lain Hoshimiya berbaring dengan pakaian dalamnya saja.
Dia segera menjelaskan tanpa aku harus bertanya padanya.
"Mereka menangkapku tapi mereka memutuskan untuk mengeluarkanku karena nilaiku cukup bagus namun sebagai hukuman aku berada di posisi terendah."
"Aku bisa mengerti soal Hoshimiya tapi bukannya Cassiopeia dan Andelona dapat nilai bagus."
"Aku sengaja menjawab salah karena terlalu malas jika banyak orang mengandalkanku nanti."
Giliran Andelona menjawab.
"Mereka bilang niat membunuhku terlalu kuat jadi tidak cocok berada di atas."
Aku menjatuhkan diriku ke lantai dengan frustasi, jadi begitu.. pantas saja aku tidak melihat nama siapapun murid terendah kecuali aku sendiri.
"Asrama ini hanya punya dua kamar jadi kita akan tidur berpasangan, nah Weis diantara kami siapa yang akan jadi teman kamarmu."
Meski mereka bertiga cantik entah kenapa aku tidak senang, aku selalu merasa hal berbahaya dari mereka.
Jika aku memilih Hoshimiya itu akan mengguncang jiwaku saat malam hari, dia selalu bersuara aneh dan mengigau hal nakal-nakal.
Jika aku memilih dengan Cassiopeia aku jelas akan ditangkap.
Dan untuk Andelona itu akan terasa sangat horor.
Maka dari itu, aku telah memutuskan.
"Aku ingin tidur di ruang tamu saja."
"Tidak, tidak itu tidak baik jika tidur di ruang tamu di sini udaranya dingin kau mungkin masuk angin, aku juga sekarang merasa kedinginan."
"Itu karena kau tidak memakai pakaian," balasku pada Hoshimiya.
"Benar juga, sejak kapan aku telanjang."
Memangnya kau ini penyihir es yang melepaskan pakaiannya tanpa sadar.
"Aku mulai terbakar, mari hancurkan kamarnya agar jadi satu dan kita bisa tidur bersama berempat."
Kau juga malah ikut-ikutan saraf.
Untuk Andelona dia memiliki pemikiran lain.
"Satu ruangan cukup besar untuk kita pakai bersama, mari pindahkan ranjangnya dan satukan di satu ruangan."
Dia berfikir normal yang mana membuatku takut. Atas pernyataannya kedua yang lain setuju dan ketika aku menolaknya tidak ada yang mau mendengarkan lebih buruk dari itu teman di sebelahku ada Hoshimiya.
"Nah Hoshimiya jika aku tanpa sengaja menyentuhmu apa kau tidak masalah."
"Tak apa, jika kau melewati batasan selagi kau mau bertanggung jawab semuanya oke."
Salahku karena bertanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments