Setelah sekian lama Zara menikah dengan Ditto. Zara tak pernah menyangka akan jatuh Cinta lagi kepada laki-laki lain.
"Ya Allah, mungkin perasaan ku pada Rangga bukan Cinta. Hanya sekedar kagum saja tidak lebih dari itu. Ampuni aku jika perasaan ini salah ya Allah. " Do'a yang selalu dipanjatkan Zara ketika selesai shalat.
Zara kembali ke SR Grosir untuk belanja.
Di pintu masuk ada Yuda.
"A Rangga ada Zara ini belanja. " Teriak Yuda.
Aku tersenyum karena memang dari pertama masuk aku melihat sekeliling toko a Rangga ga ada.
"Hey.. " A Rangga menyapa ketika keluar dari pintu samping gudang.
"Hey juga. " Zara menjawab. Sebenernya seneng banget hati Zara walau hanya di sapa seperti itu juga.
"Kamu ga sekolah? " Tanya Rangga ke Jarel.
"Online belajarnya di rumah, kadang masuk sih berapa hari sekali gitu cuman ga boleh pake seragam. " Aku jawab.
"Oh iya daring ya belajarnya." jawab Rangga.
Lumayan akrab waktu itu Jarel dan Rangga.
Sambil duduk di kursi depan aku memperhatikan a Rangga yang membawa dus minuman ke mobil ku.
"Muat ga? " aku samperin a Rangga ke belakang mobil ku.
"Muat, nanti aku bawa karung bekas dulu buat lapisin, sayang kalo dipake tepung nanti kotor loh mobilnya. " Dengan penuh kasih sayang a Rangga membersihkan setiap debu yang terbawa dari barang-barang sembako nya.
"Ga apa-apa udah biasa kok, nanti juga di masukin tabung gas di jalan. Sekalian bawa tabung elpiji nanti. Barusan disimpen dulu nanti pulang tinggal ngambil." Jawab Zara.
"Tumben banyak banget belanja nya? " Tanya Rangga.
"Iya, Soalnya besok mobil nya mau di pake suami ke cirebon mau minta modal tambahan ke ayah mertua." Jawab Zara.
"Oh syukurlah teh. Jadi nambah stock ya nanti." Jawab Rangga sambil tersenyum.
"Amiinn.. mudah-mudahan aja ya." Jawab Zara.
"Udah beres tinggal nunggu minyak sebentar ya, belum dikemas soalnya." A Rangga menjawab sambil menutup pintu belakang mobil ku.
"Iya. Ini a ambil aja." Aku berniat untuk memberikan uang pada a Rangga waktu itu karena memang biasanya begitu jika ke anak-anak yang lain setelah membawakan barang belanjaan ku.
"Ga usah teh, tunggu aja dulu ya. Aku Ngemas dulu minyak." Jawab a Rangga sambil berjalan menuju ke pintu tengah tempat dimana mengemas bahan-bahan sembako kiloan.
"Oh iya." Zara bengong melihat Rangga meninggalkan ku yang masih berdiri di belakang mobil.
"Kok ga diterima ya, aneh. Padahal anak-anak yang lain suka nerima kok. Lumayan buat rokok." Zara berbicara dalam hati.
"Ya sudah lah memang cowok ini, udah ganteng baik pula. Aku semakin terpesona." Zara menggerutu sendiri
"Astagfirullah Zara inget dirumah kamu punya Ditto ga boleh gitu dosa." Zara menepuk jidat sambil berjalan mengikuti a Rangga dibelakang.
"Teteh sandal teteh laper kayanya? " Wisnu berkata padaku karena memperhatikan sandal yang aku pake rusak.
"Ha.. ha... iya belum dikasih makan. " Jawab Zara yang dari tadi berdiri dipintu sambil memperhatikan a Rangga mengemas minyak curah, dari belakang.
Memang waktu itu aku tidak memperhatikan penampilan saking cueknya kebangetan sandal jelek pun masih aku pake.
Baju dasteran aja jadi kepasar tanpa make up pula. Wajar memang kalo Ditto akhirnya selingkuh tergoda wanita lain.
Memang aku tidak memperhatikan penampilan. Zara terlalu sibuk mencari uang demi menutupi kebutuhan rumah tangga dan cicilan.
Zara rela pergi ke pasar dasteran. Beli gas, angkat tabung gas sendiri, angkat galon aqua sendiri, belum pulang belanja dari SR grosir ngeberesin sendiri. Setelah buka toko langsung diserbu pembeli. Belajar daring Jarel, Nyiapin masak, nyuci baju. Zara buluk super dekil laki-laki mana yang mau. Masya Allah aku sampai tidak berani lagi membayangkan kondisi Zara waktu itu.
Toko ku di garasi rumah ga ada pintu nya. Pagi rak-rak meja dan segala macam aku keluarin sendiri dari rumah. Malam hari aku angkut semua barang ke dalam rumah karena takut ada yang nyuri jika di tinggal diluar.
Etalase dan lemari es aku biarkan diluar hanya di tutup kain sprei bekas yang sudah tidak di pake lagi. Masya Allah begitu berat perjuangan usaha ku di awal.
"Teh punya sodara perempuan ga? " Tanya Rangga yang sedang mengemas minyak curah.
"Ada, emang kenapa?" Jawab Zara.
"Lagi nyari calon." Jawab Rangga.
"Calon apa?" Zara menjawab.
"Calon istrilah." Rangga menjawab sambil tersenyum.
"Buat siapa emang? " tanya Zara pura-pura penasaran padahal tau pasti buat dia.
"Buat aku. " Jawab Rangga.
"Aku mau jadi istri kamu andai aku bukan istri Ditto sekarang. " Zara berkata dalam hati.
"Ada sodara ku tapi baru kelas 6 SD, mau ga? " Jawab Zara sambil tertawa.
"Ga mau, mau nya sama Zara. " Celetuk Wisnu yang dari tadi duduk di samping Rangga.
"Istri orang Bego. " Jawab Rangga repleks sambil memukul badan wisnu yang gendut.
"Ku tunggu janda mu teh. " Goda Wisnu yang langsung lari kabur ke gudang belakang.
Aku ketawa aja. Karena tidak pernah berfikir waktu itu kalo sekarang aku memang beneran jadi seorang Janda.
"Nanti dicariin deh kalo ada ya. " Jawab Zara pada Rangga.
"Andai saja kita bertemu sebelum aku menikah dengan Ditto aku maunya menikah sama kamu A Rangga. Sepertinya aku mencintai kamu." Zara berkata dalam hati sambil menatap punggung A Rangga dari belakang yang masih duduk di depan minyak curah itu.
"Ini udah beres ya. " Rangga mengagetkan aku karena memberikan satu dus isi minyak curah ke hadapan aku.
"Oh iya makasih. " jawab Zara.
"A Wisnu nih buat beli rokok ya. Aku kasihin a Rangga tadi ga mau, ga diterima. " Zara berniat memberikan uang tip
"Ga bakalan di ambil teh sama a Rangga yang begini-begini tuh. " jawab Wisnu.
"Oh iya maaf aku ga tau. " jawab Zara.
"Jangan dibiasakan anak-anak dikasih takutnya nanti minta lebih loh. Makasih aja ya. Besok belanja lagi. ok.. " Jawab Rangga dengan senyumannya yang manis.
"He... he... Ya sudah, Zara pulang dulu. Makasih ya semuanya. Nanti dicariin deh calon istri buat a Rangga yang cantik dan baik hati. "Jawab Zara.
"Ga boleh orang lain harus nya aku. " Gerutu Zara dalam hati.
"Sadar Zara kamu istri Ditto, kamu ga jodoh sama Rangga." Zara masih berbicara sendiri dalam mobil dan memarkirkan mobil untuk pulang ke toko.
Sampai dirumah aku cerita pada Ditto suami ku waktu itu.
"Barusan barangnya di angkatin sama bebeb aku loh." Zara bilang ke Ditto dengan nada kegirangan.
"Idih suka nya ke berondong." jawab Ditto ketawa.
"Biarinlah dari pada kamu tua." jawab Zara jutek.
"Penasaran harus diliat sendiri ini nanti yang mana orangnya yang bikin hati istri aku jatuh cinta." jawab Ditto
"Lihat aja sendiri, ganteng ga kaya kamu." Jawab Zara sambil ketawa.
"Ok nanti aku yang belanja." Jawab Ditto.
Tak tau nya Ditto juga tanpa sepengetahuan aku mungkin sudah berhubungan dengan Lidya waktu itu.
Hanya saja aku tidak tau.
Memang terkadang cinta datang tak pernah diduga. Aku dan Ditto berkomitmen tanpa cinta. Zara kira bisa terus berjalan sampai tua. Karena sudah ada ikatan pernikahan tapi takdir tuhan berkata lain.
Ditto dan Zara akhirnya ditakdirkan berpisah dengan cara perceraian yang tak pernah disangka-sangka. Tak pernah di duga-duga. Tiba-tiba terjadi begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
Hati-hati Zara, ntar aku aduin loh ke mas Ditonya 🤣
2022-10-26
1