J store adalah toko kecil yang dibangun Zara sendiri, dibuka tanggal 08 Agustus 2019.
Waktu itu Zara memutuskan untuk resign dari pekerjaan Zara sebagai Admin di perusahaan pabrik sepatu setelah 7 tahun bekerja disana. Zara memilih Resign dan mendapatkan uang pengganti 24 juta.
Zara rasa uang itu cukup untuk menjadi bekal Zara untuk membangun usaha Zara sendiri.
Ternyata membangun usaha dari nol itu tidak semudah yang dibayangkan. Dengan uang itu Zara berfikir untuk membuka usaha fotokopi dan menjual ATK.
Zara mulai mencari mesin fotokopi. Ternyata cukup sulit mencari mesin fotokopi disukabumi. Sampai akhirnya Zara memilih mesin printer kecil yang bisa fotokopi juga. Karena untuk membeli mesin fotocopy cannon itu harga nya mahal, kapasitas listrik nya pun besar. Aku tidak berani mengambilnya karena belum terlihat peluang nya rame atau tidak. Yang pasti rumah ku itu dekat sekolah SMP dan SMA. Itulah yang membuat ku memutuskan untuk membuka usaha fotokopi.
Zara membuka usaha pertama di garasi rumah. Benar-benar dari nol tidak punya pengalaman sama sekali. Bahkan berkali-kali ibuku marah.
"Zara kamu yakin mau buka usaha? " Tanya ibu
"Yakin bu, bagaimana Zara bisa terus bekerja di perusahaan sedangkan anakku butuh aku, ibu juga butuh aku untuk mengantar ibu kontrol setiap saat ke rumah sakit kan? " jawab Zara.
Pertama kali ibu divonis sakit jantung ketika Zara masih bekerja. Ibu mengasuh anakku dirumah, Waktu itu ibu mengeluh sakit dada karena biasanya ibu punya riwayat darah tinggi dan merokok juga. Ibu membeli obat dari warung. Setelah meminum obat itu kondisi ibu langsung ngdrop sedangkan di rumah hanya berdua bersama anakku Jarel yang masih berusia 2 tahun. Untung saja ada satu tetangga yang sedang membangun rumah ibunya yang menolong ibu waktu itu. Dia yang memberi tahu kakakku waktu itu. Kakakku sedang di sekolah mengantar Keisha sekolah. Dan langsung menelpon ku yang sedang bekerja.
Aku langsung izin pulang pada atasan. melihat ibu seperti itu membuat ku khawatir jika terus bekerja dan meninggalkan ibu bersama anakku berdua.
Aku memutuskan untuk Resign dan membuka usaha dirumah.
Bukan dukungan dari ibu yang aku dapatkan ketika pertama kali aku buka usaha. Malah berkali-kali aku mendapatkan omongan ibu yang selalu mematahkan semangat Zara dalam membangun usaha Zara waktu itu.
Belanja pertama ATK 1 juta. Beli meja dan kursi serta satu etalase.
Dengan penuh percaya diri Zara membuka usaha waktu itu.
Ternyata tak mudah menjalankan nya. Hari pertama buka usaha penghasilan ku hanya 16 ribu rupiah saja.
seminggu pertama tidak begitu menunjukan hasil yang signifikan. Tetapi semua itu tidak pernah mematahkan semangat Zara untuk terus berusaha.
"Zara kamu gila ya? Gaji kamu 2,8 juta ditinggalin demi penghasilan 16 ribu dari pagi sampai sore. " itu lah kata-kata ibu di awal aku menjalankan usaha.
Sakit memang, tapi itu seperti cambuk yang membuatku tidak ingin menyerah. Suatu saat aku bisa mendapatkan penghasilan yang bisa mengalahkan gaji ku di perusahaan ku dulu.
Waktu itu aku masih jadi istri Ditto.
Zara berfikir untuk menambah barang dagangan.
Zara belanja ke grosir dekat rumah. Untuk membeli snack. Alhamdulilah penjualan nya naik karena ada jajanan. Nambah lagi beli rak, etalase rokok dan terus seperti itu setiap hari. Apa yang kurang ditambah terus seperti itu sedikit demi sedikit.
"Ngapain jualan chiki, emang siapa yang mau beli? warung juga banyak." Lagi-lagi perkataan menyakitkan ibu muncul.
Sabar Zara, sakit hati ya sangat. Tapi itu adalah penyemangat untuk menjadi sukses dimasa depan nanti.
"Paling juga ga bertahan lama usahanya. dulu ayah mu juga punya toko. Tapi tidak berbakat dalam berdagang yang ada malah bangkrut. " Kata-kata yang selalu ibu berikan padaku.
Semuanya aku serap dan aku tampung didalam hati. Mudah-mudahan suatu hari nanti aku bisa membalikan perkataan ibu ku itu.
Uang modal itu rencana aku pakai untuk saldo tarik tunai juga. Aku ingin menjadi Agen Bank agar bisa bertransaksi tarik tunai transfer dan lain-lain.
Jual pulsa, aku udah mulai menggunakan aplikasi lain. Dan juga token serta pembayaran yang lainnya.
Dengan penuh percaya diri aku menuju Bank BNI, aku temui petugas nya dan meminta untuk pendaftaran Agen BNI. Lucunya aku disambut tawa oleh petugas BNI itu karena aku mau buka Agen BNI dengan bermodalkan uang 10 juta, bahkan foto toko aku pun masih sepi. Mungkin mereka tidak percaya kepada ku.
Sampai akhirnya tak ada respon lagi.
Aku berpindah ke BRI, dan melakukan registrasi Agen Brilink. Alhamdulilah diterima dengan baik namun masih menggunakan BRI Mobile. tidak dapat mesin EDC.
"Bu kalo ibu mau mesin EDC ibu harus target dulu minimal sebulan ibu 200 transaksi baru nanti kami berikan mesin EDC. " Jelas Petugas BRI tersebut.
Setahun aku kerja sama dengan Brilink tapi tak kunjung mendapatkan mesin EDC karena transaksi nya tidak mencapai target. Memang karena keterbatasan Modal dan terlalu banyak potongan Administrasi sehingga bukan nya untung malah uang saldo ku semakin berkurang dan berkurang. Sampai akhirnya Brilink aku hentikan.
Seiring berjalannya waktu Zara dan Ditto memutuskan untuk mengambil cicilan mobil waktu itu Maret 2020. Zara dan Ditto butuh mobil itu untuk mudik pulang ke Cirebon dan antar jemput ibu kontrol ke rumah sakit.
Karena sebelumnya memang sudah punya pinjaman ke BNI atas nama Ditto, pinjaman nya untuk biaya renovasi rumah dulu. Maka Zara dan Ditto memutuskan untuk mengambil pinjaman baru dari BNI untuk DP Mobil waktu itu.
Cair pinjaman dari BNI atas nama Ditto, uangnya dipakai untuk DP mobil Daihatsu sigra ku waktu itu sebesar 24,7 juta. Cicilannya 3 tahun dibayar gaji Ditto. Sisanya kita pakai untuk membangun garasi di tanah sebrang rumah yang aku pakai toko J Store sekarang.
Mobil Daihatsu sigranya cicilan 5 tahun. Jadi ada 2 cicilan waktu itu. Kita berdua sepakat untuk bertanggung jawab bersama. Hasil usaha toko kita pakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Bismilah pasti bisa jika kita berusaha bersama.
Aku rela bekerja lebih keras, aku rela setiap hari belanja untuk memenuhi kebutuhan toko ku demi impian kita bersama terwujud. Mumpung anak ku masih kecil. Mumpung Zara dan Ditto masih muda. Saat nya kita membangun semuanya agar ketika di masa tua nanti kita tinggal menikmati hasilnya.
Semua toko dari mulai grosir kecil sampai yang terbesar sudah aku jelajahi untuk mendapatkan barang sembako yang harga pas untuk aku jual kembali. Karena jika fokus ku hanya di fotocopy dan ATK saja. tidak tau bertahan berapa lama ini usahaku.
Wabah virus corona melanda, tak ada satupun siswa yang sekolah. Semuanya online, hal itu membuat usaha fotocopy ku yang baru saja berjalan menjadi sepi.
Aku memutuskan untuk banting setir ke sembako.
Disitulah awal mula aku belanja ke tempat Rangga. Karena setelah menjelajahi Sukabumi, tempat belanja grosir sembako yang paling mantap adalah tempatnya a Rangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
Saat keadaan mempertemukan lagi dan lagi 😉
2022-10-26
1