"sepi tidak ada orang seperti nya"batin sekar tidak lagi berteriak memanggil manggil seseorang penghuni rumah pohon di tengah pulau itu
"siapa pun itu penghuni rumah pohon ini maaf kan aku tidak meminta ijin terdahulu denganmu,aku benar benar butuh tempat istirahat tempat tinggal selama aku berada di pulau ini"lirih sekar letih
"aku akan menjelas kan nya nanti saat pemilik rumah pohon ini datang dan meminta maaf atas kelancangan diriku"senyum samar sekar.
Dengan hati hati sekar menaiki tangga rumah pohon yang lumayan cukup rendah membuat sekar sedikit bernafas lega apa lagi dalam kondisi diri nya yang kurang setabil.
"terkunci dari dalam,tapi dari tadi aku memanggil manggil tidak ada jawaban dari siapa pun" batin sekar waspada melihat pintu rumah kayu terkunci dari dalam
sekar melihat di sekitaran pulau dari rumah pohon,takut nya ada seseorang yang sedang beraktifitas di sekitaran pulau.
tapi nihil sepi tidak ada siapa pun,sekar mengintip dari celah celah lobang rumah kayu sedikit was was.
"kosong tidak ada siapa pun,terus gimana cara membuka pintu ini"sekar tidak tinggal diam mencari celah tempat membuka pintu rumah kayu itu tanpa putus semangat.
dengan penuh kesabaran senyum puas sekar terpancar saat berhasil membuka pintu rumah kayu melalui celah lobang di atas pintu tempat mengunci dari dalam
"meskipun kecil tapi cukup bersih rapih dan nyaman untuk di tempati"sekar merebah kan tubuh lelah nya di atas tikar terbuat dari pandan hutan
mata sekar menyusuri di setiap sekeliling dalam rumah pohon,terlihat di dalam nya ada perabotan untuk memasak meskipun tidak lengkap tapi lumayan cukup membantu bagi sekar.
ada kain sarung pria dua lembar dan satu handuk yang di lipat rapih di atas susunan bantal
"cukup membantu untuk bertahan hidup di pulau ini sendiri,apa lagi ada korek kayu dan pisau yang sangat aku butuh kan ternyata ada"
"maaf kan aku sekali lagi yang lancang memakai Peralatan milikmu tuan"
"Aku terpaksa harus memakai semua yang ada di sini termasuk pondok dan kainmu ini"
"entah dirimu sudah tua atau masih muda aku berharaf dirimu memahlumi ke adaan kondisi diriku dan memaaf kan aku tuan"
"Aku yakin kau pasti laki laki,tidak mungkin wanita yang menjadi penghuni pondok ini.jadi maaf kan aku yang sangat terpaksa dan lancang harus memakai ini semua"
"aku juga tidak memiliki pakaian yang aku miliki selain yang ada di badan ini jadi aku terpaksa harus memakai yang ada di sini"ucap sekar getir berbicara sendiri dan melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh nya yang basah di badan
sekar mengambil selembar sarung untuk membungkus tubuh nya
"perih lapar tapi aku lelah ya Allah"sekar melihat sebotol air di dalam botol di dekat panci.
tanpa fikir panjang sekar meneguk air nya sampai setengah,tidak ada fikiran yang buruk dalam diri sekar tentang air dalam botol itu.
sekar yakin tidak mungkin itu air racun,setelah cukup puas dan cukup menahan lapar nya setelah minum,sekar kembali merebah kan diri.
yang sekar butuh kan saat ini adalah istirahat untuk memulihkan kembali tenaga nya sebelum mencari sesuatu yang bisa di makan.
sekar tidak ingin banyak berfikir memikirkan nasip yang menimpa nya,yang terpenting dirinya harus mengistirahatkan diri terlebih dahulu
tidak terasa waktu terus berputar cepat.rasa lapar yang sekar rasakan semakin menjadi jadi mengusik tidur nyenyak nya
"jam berapa sekarang kenapa rasa perih dan lapar ini sulit di ajak kerja sama"rintih sekar mengusap perut rata nya yang keroncongan minta di isi
"lumayan cukup lama aku tidur ternyata dari matahari mulai terbit sampai terik begini" batin sekar melihat sekeliling pulau,terik matahari di siang hari cukup menyengat menyambut sekar
sekar kembali turun dengan hati hati membawa sebilah pisau di tangan,rasa nyeri di pingang kaki masih terasa.
bahkan sekar merasa takut menuruni tangga rumah pohon itu meskipun tidak tinggi menginggat kondisi nya butuh istirahat pull.
tapi kalau sekar istirahat tidak akan ada yang akan memberikan dia makan selain mencari sendiri untuk bertahan hidup
"pepaya"senyum bahagia sekar melihat tiga pohon pepaya berbuah lebat di dekat rumah pohon.sekar mengerat kan kain yang ia pakai berjalan tertatih tertatih pincang
buk buk buk pepaya di depan sekar mulai berjatuhan,entah keberuntungan atau memang sengaja ada kayu panjang yang memudah kan sekar untuk mengambil buah itu penuh semangat.
"lumayan cukup segini" sekar membawa satu buah pepaya ke pinggir pantai mulai mengupas pepaya hasil panenan sekar,
melihat kondisi sekitaran pulau semakin meyakin kan sekar bahwa buah itu sengaja di tanam tidak mungkin tubuh sendiri.,sedangkan yang dua lagi sengaja sekar tinggal kan di bawah rumah pohon untuk diri nya makan malam
"setidak nya aku tidak merasakan kelaparan di sini meskipun hanya memakan tumbuh tumbuhan liar dan buah buahan"
"semoga kalian bahagia itu lah doa ku untuk kalian berdua. mau bagaimanapun Arumi tetap adik kandungku,kami juga masih sedarah mana mungkin aku mendoakan yang tidak tidak untuk nya"
"hanya saja aku masih sangat kecewa denganmu dek mas" hik hik hik tiba tiba sekar kembali terisak,air matanya pun kembali tumpah
"tidak ada kah laki laki lain dek selain suami mbak yang bisa kau ambil dan begitu pun denganmu mas tidak ada kah wanita lain selain adik kandungku sendiri yang kau gagahi"
"kenapa kalian begitu tega denganku.kemana fikiran kalian berdua mas Firman dan Arumi"
"kurang apa aku selama ini mas,kurang setia kurang sabar seperti apa lagi aku mendampingimu dari nol dari sebelum mempunyai apa apa aku selalu setia sabar mendampingimu"teriak kencang Sekar menangis sejadi jadi nya
bayangan demi bayangan terus melintas di benak sekar atas perselingkuhan yang Suami dan adik nya lakukan
sekar tidak menyangka adik yang Sekar sayangi Sekar manjakan begitu tega menghianati dan merusak rumah tangga kakak kandung nya sendiri
begitu pun dengan Firman sosok suami yang Sekar fikir setia,suami yang sangat sekar ayomi.hormati suami yang sekar bangga bangga kan
suami yang begitu sangat romantis,ternyata dengan kejam melakukan hubungan hina dengan adik ipar nya sendiri.
Firman berhianat di belakang istri yang tidak pernah meninggal kan nya dalam ke adaan susah seperti apa pun itu
sekar sosok istri yang berhati lemah lembut tidak tegaan selalu setia penurut tidak penuntut,dengan tega nya berhianat dengan saudara sekandung seibu.seayah dari istri nya sendiri
"Andai aku tidak mengabaikan perkataan mertuaku dan semua sahabatku mungkin rumah tangga kami tidak akan sehancur ini"
"Aku begitu percaya dengan Arumi dan malah marah dengan semua sahabatku saat mereka menasehati aku"
"Aku bodoh"tangis Sekar terbata bata terus merutui kebodohan nya
dimana semua sahabat dan mertua nya pernah menasehati sekar dengan tinggal nya Arumi bersama satu rumah dengan sekar dan Firman.
saat Arumi pertama kali datang dari kampung setelah lulus sekolah.sahabat sekar menyarankan sekar supaya Arumi mandiri apa lagi dengan alasan yang menurut Sekar tidak masuk akal.
"Ay itu bener adikmu tadi di depan"tanya citra tidak suka dengan Arumi
Citra adalah sahabat dari sekar,sahabat sahabat sekar memang biasa memanggil nama sekar dengan panggilan Ay nama panjang sekar adalah Natasya Sekar Ayuningrum
dimana saat itu semua sahabat sekar sedang berkunjung di kediaman sekar,rutinitas yang biasa mereka lakukan saat ada waktu sengang
sekar bersama kedua sahabat nya sering melakukan kumpul bersama entah itu di kediaman sekar,citra andin atau di mana pun itu
"iya cit itu adik aku Nama nya Arumi,kenapa memang nya cit kamu ko seperti tidak suka" tanya balik sekar melihat wajah tidak suka sang sahabat saat menyebut kan nama Arumi
...BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
menanti crazy up
2022-09-25
1
Kenzi Kenzi
bener,kamu bodoh
2022-09-25
1
Kenzi Kenzi
mana ada jam...wkwkwkw...hanya alam dgn segala situasi nya yg bisa bantu mba
2022-09-25
1