Pesawat yang membawa Alex telah tiba di Bandara.
Alex duduk di ruang tunggu menunggu seseorang yang menjemputnya. Setiap wanita yang berlalu lalang selalu menatapnya dengan kekaguman karna Pesonanya yang memancar dari wajahnya yang sangat Tampan.
" Selamat Siang Tuan, Saya Julian yang di utus Pak Ronald untuk menjemput Anda." sapa Julian pada Alex.
Alex mendongakan pandanganya menatap Julian, lalu bangkit dari duduknya dan melangkah menuju keluar Bandara.
Julian membukakan pintu mobilnya untuk Alex, lalu melajukan mobilnya meninggalkan Bandara. Julian menjadi salah tingkah karna Alex tidak seperti yang Dia bayangkan, Alex tidak banyak bicara dan terlihat dingin.
" Tuan,Mau langsung ke Kantor atau ke apartemen?" tanya Julian .
" Bawa Saya ke Hotel Nuansa Julian." perintah Alex singkat.
" Baik Pak..." kata Julian sambil melajukan mobilnya dengan Cepat.
Alex menikmati perjalanannya, matanya terus menatap jendela melihat keramaian kota J yang sudah sangat lama tidak Dia kunjungi.
Dia terkejut tiba tiba mobilnya berhenti mendadak.
" Ada apa Julian?" tanya Alex .
" Maaf Tuan, tiba tiba mobilnya mogok, sebentar saya periksa dulu." jawab Julian sambil turun dari mobil.
Alex mengerutkan Alisnya, " Apa , mogok..." gumamnya sedikit kesal.
Alex membuka kedua kancing di lengan kemejanya hendak keluar membantu Julian, tapi Dia terhenti ketika ada seorang gadis yang memarkirkan sepedanya di sebelah mobilnya.
Gadis itu menghampiri Julian,
"Kenapa Pak Mobilnya?" tanya gadis itu pada Julian.
" Ini mogok, Anda tahu bengkel terdekatkah Nona?" Tanya Julian pada gadis itu.
" Bengkel jauh Pak, coba saya bantu ya," ucap gadis itu menawarkan bantuan.
Dia menggulung lengan bajunya hingga ke siku, lalu mulai mengotak atik mesin yang ada di hadapannya.
" Coba Pak di nyalain," ucap gadis itu pada Julian.
Julian pun masuk kedalam mobilnya mencoba menyalakan mesin mobilnya tetapi belum berhasil.
" Sekali lagi Pak..." teriak gadis itu dari luar mobil.
Julian mencoba untuk kedua kalinya dan ternyata mesin itu pun menyala membuatnya senang.
Gadis itu mengacungkan jempolnya pada Julian dari luar mobil sambil tersenyum.
" Terimakasih Nona bantuannya, " ucap Julian sambil menyodorkan beberapa lembar uang.
" Tidak usah Pak, Terimakasih kembali, saya hanya membantu saja. Mari Pak saya duluan, semoga tidak mogok lagi. Mari Pak.... " kata gadis itu menolak dengan ramah uang yang di berikan Julian, lalu melangkah menuju sepedanya dan mengayuhnya menjauh .
Julian tersenyum lalu memasuki mobilnya.
Alex merasa heran dan tersenyum melihatnya, " Masih ada juga ya wanita yang tidak suka uang." gumamnya dalam hati.
" Siapa gadis itu Julian?" tanya Alex.
" Ohh, saya tidak tahu Tuan, saya lupa menanyakan namanya," jawab Julian.
" Oh, ya sudah tidak masalah. Cepat antar saya le Hotel Nuansa." perintah Alex.
" Baik Tuan," Jawab Julian fokus mengemudikan mobil.
.
.
.
Alex melangkahkan kakiknya masuk ke Hotel Nuansa. Dari kejauhan terlihat wanita setengah baya yang masih terlihat sangat Cantik melangkah menghampirinya, Alex tersenyum kepada wanita itu.
" Hallo Tente Diandra " sapa Alex sambil memeluk Diandra.
" Hallo Alexku sayang, bagaimana kabarmu?" tanya Diandra kepada Alex yang sudah seperti anaknya sendiri.
" Baik Tante, mana Om Ronald?" tanya Alex
" Om Mu masih di Kantor Papimu. Mari, Tante tunjukan ruanganmu Alex." ucap Diandra mengantar Alex keruangan Ibunya dahulu.
Alex dan Diandra pun memasuki lift menuju ruangan Alex, mereka berdua melangkah melewati beberapa lorong kamar kamar VVIP sambil berbincang.
Alex sangat mempesona, membuat para karyawan yang melihatnya terkagum kagum. Wajahnya yang Tampan, tubuhnya tinggi Atletis. Sama seperti Ayahnya saat masih muda dahulu. Hanya wajah Alex terlihat lebih manis dengan adanya paduan wajah Ibunya .
Diandra membuka pintu ruangan Alex.
" Alex, inilah ruanganmu. Ini adalah ruangan Mamimu Alecia dahulu, tidak ada yang berubah dari ruangan ini." ucap Diandra .
Alex melihat sekeliling ruangan itu, terdapat foto foto Ibu dan Ayahnya, ada juga foto dirinya saat masih kecil terpajang di meja kerjanya.
Dalam satu ruangan terdapat ruang istirahat dengan ranjang besar, juga kamar mandi yang lumayan besar, ada Televisi dan Sofa di ruangan ini, juga mainan mainan Alex dulu pun masih tertata rapi di sana, wajar saja Ibunya menyiapkan ini semua, karna saat Alex kecil Dia sering sekali ikut Ibunya bekerja. Alex tersenyum melihat semua itu, terbayang semua masa kecil yang hanya sesaat Dia rasakan bersama Ibunya.
" Mam... kenapa begitu cepat Kau meninggalkan Aku." gumam Alex dalam hatinya sambil menatap foto Alecia, Dia merasakan dadanya sesak menahan rindu kepada Ibunya itu.
Diandra mendekati Alex lalu mengusap punggungnya .
" Dia sangat menyayangimu Alex, jangan bersedih, Ibumu juga sangat merindukanmu di sana," kata Diandra pada Alex.
" Terimakasih Tante Diandra... " ucap Alex dengan mata yang panas menahan luapan kerinduannya.
" Iya Alex, sama sama. kamu Istirahatlah , kamu pasti lelah kan setelah perjalanan jauh. Tante keluar dulu ya,,," ucap Diandra tersenyum lalu melangkah keluar dari ruangan Alex.
Alex hanya menganggukan kepalanya lalu merebahkan tubuhnya di sofa, tidak di pungkiri perjalanan 2 hari 3 malam yang di tempuh membuatnya sangat lelah.
Terimakasih Kakak Like dan komennya. 😊🙏
Selamat Membaca😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Syumin Chin
semangat
2020-10-23
0
Lenni Simatupang
seru
2020-06-27
0
Sofiana
seru sekali
2020-05-02
0