Masih Flas Back Agnes 🖤
Dion menarik Agnes hingga jatuh kepelukannya,,,
" Kamu sangat Cantik Agnes,,, apa kamu tau Aku sangat menyukaimu." ucap Dion
Agnes tidak dapat berkata kata, jantungnya pelukan Dion membuatn dadanya berdebar debar,,,
Dion membalikan tubuhnya hingga berubah menindih Agnes. Agnes mencoba melepaskan diri tapi tenaganya tak sekuat Dion .
" Agnes ,,, Aku tahu Kau pun menyukaiku kan,, " ucap Dion menundukan wajahnya mencium bibir Agnes. Ciuman Dion makin lama makin panas dan tangannya meraba seluruh tubuh Agnes.
" Kak Dion , jangan." kata Agnes sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
" Please,,, sekali aja ya,, Aku sayang banget sama Kamu Nes,,, " pinta Dion sambil mengecup kening Agnes.
Dion kembali mengecupi setiap inci tubuh Agnes. Tangannya berkeliaran menggerayangi tubuh Agnes.
Agnes tidak bisa menolaknya, saat itu usianya masih 16 tahun, antara takut dan terbuai rayuan akhirnya Dia memberikan Keperawanannya kepada Dion saat itu.
.
.
.
.
Beberapa Bulan setelah kejadian itu Agnes dan Dion masih seperti biasanya, bahkan Dion kerap memintanya jika Agnes sedang berada di rumahnya. Hingga Akhirnya Dion Lulus dari Sekolahan itu, Dia masih sering datang menjemput Agnes .
Entah mengapa Agnes Akhir akhir ini merasakan tubuhnya semakin lemah, Dia menjadi sering sakit.
Saat pelajaran olahraga tiba tiba Agnes berhenti berlari dan duduk di pinggir lapangan sambil memegang perutnya.
" Agnes, kamu kenapa kok pucat begitu?" kata Tika
" Iya Nes, kamu pucat lhoh,,, ayo Aku antar ke UKS aja." kata Rina salah satu teman dekat Agnes.
" Iya, Aku kayaknya harus ke UKS , badanku gak enak banget Tik, Rin." jawab Agnes sambil terus memegang perutnya yang mual.
Tika dan Rina pun membawa Agnes ke UKS.
" Bu Santi, Ini Agnes sakit kayaknya Bu." kata Rina pada Dokter di UKS sambil menuntun Agnes dan membantunya berbaring.
" Kalian kembalilah ke pelajaran, saya akan memeriksanya." ucap Dokter Santi.
Santi pun mulai memeriksa Agnes di bagian dadanya, mengukut tensinya. Santi mengerutkan keningnya saat memeriksa perut Agnes.
" Kamu mual mual ya" tanya Santi pada Agnes.
" iya Dok... Akhir akhir ini saya mual mual dan susah makan." jawab Agnes polos.
Santi menundukan pandangannya, lalu mengambil cawan lalu di berikan pada Agnes.
" Coba kamu buang air kecil, lalu tampung di sini ya." perintah Santi.
" hahh,,, baik Dokter. Tunggu sebentar." jawab Agnes lalu melangkah ke kamar mandi UKS melaksanakan apa yang di perintahkan Dokter santi tadi.
Agnes memberikan urine yang sudah di tampung itu kepada Santi. Santi memeriksanya di dalam dan alangkah terkejutnya dia saat tau hasilnya.
Santi menghampiri Agnes yang berbaring di ranjang UKS. Dia kembali memeriksa perut Agnes untuk memastikanya lagi.
" Nama kamu Agnes kelas 11 ya." tanya Santi.
" iya Dok,,, " jawab Agnes menahan mualnya.
" Kamu hamil Agnes,, sayang sekali ya Sekolah kamu." ucap Santi berat.
" apa Dokter, saya hamil?" jawab Agnes terkejut.
Santi menganggukan kepalanya, memberi beberapa resep obat untuk mengurangi mual yang Agnes rasakan.
Agnes keluar dari ruang UKS dengan langkah gontai, Dia berencana kerumah Dion saat ini.
Dia melangkah ke kelasnya lalu meminta ijin pulang karena sakit pada gurunya.
Agnes langsung menuju rumah Dion.
Ting Tong....
" Dion di mana Bi?" tanya Agnes pada pembantu Dion.
" ehmmm... Den Dion ada di kamarnya. tapi..." belum sempat meneruskan kata katanya Agnes sudah masuk menuju ke kamar Dion, Diq harus segera memberitahukan kehamilannya pada Laki laki itu.
Agnes membuka pintu kamar Dion, dia terkejut dengan apa yang di lihatnya di kamar itu. Terlihat Dion sedang berciuman dengan perempuan lain di kamar itu.
" Kak Dion...." panggil Agnes pada Dion yang membuat Dion dan wanita itu kaget.
" Agnes,,, kamu ngapain kesini." tanya Dion yang langsung menghampiri Agnes.
" Aku mau bicara sama kamu Kak." ucap Agnes sambil menatap wanita yang duduk di sofa kamar Dion.
" Tiara,,, tolong kamu keluar sebentar." pinta Dion
" Apa, kamu ngusir Aku?" tanya wanita itu kesal.
" Tidak Tiara, Aku hanya ingin bicara sebentar dengan Agnes. kamu tunggu sebentar di luar, nanti Aku antar kamu pulang" kata Dion menjelaskan.
Tiara pun keluar dari kamar Dion sambil melirik ke arah Agnes.
" Ada apa Agnes? Apakah ada masalah di panti ?" tanya Dion pada Agnes.
" Aku hamil Kak,,, " ucap Agnes meneteskan Air matanya.
Bagai di sambar petir Dion mendengar kabar itu.
" Apa, kamu hamil....bagaimana bisa ?" tanya Dion yang langsung bangkit dari duduknya.
" ya bisa lah kak, kamu sering melakukannya kan Kak..." jawab Agnes
Dion mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, Dia menatap Agnes dalam dalam.
" Aku akan tanggung jawab padamu Agnes,, lalu bagaimana dengan sekolahmu." tanya Dion
" Aku tidak Tahu Kak,, Aku pasti di keluarkan jika pihak sekolah tahu Aku hamil, dan pasti Ibu panti juga pasti Akan memarahiku.
Dion memeluk Agnes dan menenangkannya,, Dia memegang perut Agnes dengan lembut.
.
.
.
Setelah mengetahui keadaan Agnes, pihak sekolahpun memgeluarkan Agnes dan Dia pun sudah tidak boleh tinggal di panti lagi.
Dion menyewakan sebuah rumah untuk Agnes.
Dion belum bisa menikahi Agnes dengan alasan studynya.
Tahun Tahun pertama Dion masih sering mengunjungi Agnes , membawakan segala kebutuhan Agnes dan bayi dalam kandungannya hingga bayi mungil itu lahir dan membuat Dion dan Agnes bahagia.
Mereka sama sama mengurus Ica hingga Ica berusia 3 tahun. Saat itu Agnes dan Ica sedang menunggu kedatangan Dion, tapi Dion tak kunjung muncul. Hinga satu bulan kedepan Dion tak kunjung muncul di rumahnya.
Agnes bertekad pergi kerumah Dion malam sore itu. Lambat laun keluarga Dion juga akan tahu tentang Ica da Agnes.
Agnes melangkah melewati halaman rumah Dion yang sangat besar,, banyak mobil mobil mewah parkir di sana. terlihat dengan jelas jika di dalam sedang ada pesta, itu memper mudah Agnes masuk ke dalam.
Agnes masuk kedalam dengan Ica di gendongannya, Dia melihat sekeliling mencari Sosok Dion.
Agnes mendekati tempat di mana banyak orang yang bergerombol seperti sedang menyaksikan sesuatu. dan mereka bertepuk tangan dengan riuhnya. Dilihatnya Dion sedang memakaikan cincin pada seorang wanita yang pernah di lihatnya.
Seketika Ica turun dari gendongan Agnes dan belari menuju Dion.
" Papaaaaa..... " teriak Ica sambil berlari menghampiri Dion.
" Dion kaget melihat Ica dan Agnes yang ada di hadapannya.
Semua mata tertuju pada Agnes dan Ica, mereka menatap sinis ke arah Agnes dan Ica.
Dion melepaskan pelukan Ica, mendorongnya menjauh dari tubuhnya.
Agnes dengan cepat menghampiri Ica yang menangis.
" Kak Dion,,, apa maksud semua ini? Ica itu anak kamu, kamu tega ya dorong Dia sampe jatuh begini" tanya Agnes pada Dion.
" Dia bukan Anaku, Aku tidak kenal dengan kalian." ucap Dion melangkah pergi meninggalkan Agnes dan Ica.
" tidak mungkin anak saya punya anak dari perempuan seperti kamu. mending kamu pergi dari sini, jangan ganggu acara pertunangan anak saya kami ya." kata Tante Dania ( ibu Dion ) memanggil penjaga untuk mengusir Agnes dan Ica dari rumahnya.
Sejak kejadian itu, Agnes membesarkan Ica sendirian, Dia memutuskan meninggalkan tempat asalnya dan merantau ke Ibu Kota untuk mendapatkan pekerjaan dengan hasil yang lebih besar.
Hingga saat ini Ica berusia 8 tahun, Dia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Dion . Baginya Dion sudah mati. Mati di hati Ica dan Agnes.
[ Terimakasih Like dan Komennya kakak 😊🙏. Semalat Membaca ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lenni Simatupang
seru
2020-06-27
0
DoraemonCantik
aku datang
2020-05-13
0
Sofiana
lanjit thor
2020-05-02
0