Setelah mengejek suaminya Cameron melangkah menuju ke dapur.
"Jangan dengarkan kata Cameron! dia hanya bercanda saja," ujar Rionez yang adalah ibu Jhony.
"Tidak apa-apa, duduklah semuanya!" jawab paman Jhony yang bernama Kelvin.
"Lonela, kau sangat cantik, pantas saja Jhony bisa tertarik padamu," ucap bibi Jhony yang bernama Mona.
"Bibi, terlalu memujiku," jawab Lonela dengan senyum.
"Semua orang di sini menyambutku dengan ramah, Cameron Victoria pasti akan di usir suatu saat nanti. aku hanya perlu berpura-pura baik padanya. agar tidak di curigai oleh Jhony dan mertua bodoh ini," batin Lonela.
Setelah beberapa jam kemudian Cameron telah siap memasak dan menghidangkan makanan ke atas meja.
Di malam itu mereka semua makan bersama dengan begitu lahap, Cameron memang sangat ahli dalam memasak, bahkan Rionez juga sangat menyukai masakan menantunya itu.
"Lonela, sayur ini sangat baik untuk kesehatanmu. aku sengaja masak untukmu. kau harus makan lebih banyak!" kata Cameron dengan senyum.
"Kakak, terima kasih. hanya saja aku tidak menyukai sayur ini," ucap Lonela dengan sengaja.
"Kalau tidak suka maka jangan makan! makan saja ikan ini!" kata Jhony yang mengambilkan daging ikan dan meletakan ke piring Lonela.
"Kakak, aku tidak suka makan sayur. Kakak jangan marah padaku, ya!" ujar Lonela yang berpura-pura merasa bersalah.
"Lonela, kakak mana mungkin menyalahkanmu, begini saja... kau catat saja di nota agar kakak bisa tahu apa makanan kesukaan mu, dan kakak akan menyiapkan untukmu. jika kau ingin makan sesuatu harus katakan. ibu hamil pasti akan mengidam," kata Cameron senyum.
"Terima kasih, Kak," ucap Lonela.
"Kita ini adalah wanita, walau kakak tidak bisa hamil karena burung pipit suami kita terlalu pendek, akan tetapi keluarga kita hanya mengharapkan mu untuk mendapatkan keturunan. jadi kau harus jaga anakmu dengan baik," ujar Cameron dengan menyindir suaminya.
"Cameron, apa kamu bisa diam?" bentak Jhony dengan menahan emosi.
"Jhony, jangan marah terus! aku pernah membaca di internet, jika ayah bayi mengamuk di depan ibu hamil maka anak dalam kandungannya juga akan seperti ayahnya yang suka emosi. Jhony, ubahlah sikapmu demi anakmu. jangan lupa, anakmu anakku juga. tidak ada bedanya," ucap Cameron.
"Cameron sangat pengertian. Jhony, Cameron adalah istrimu juga, kau jangan meninggikan suaramu! kalian adalah satu keluarga. harus saling jaga!" kata Mona dengan senyum.
"Keluarga sampah, tunggu saat setelah aku mengambil semua asetmu, aku akan mengugat cerai dirimu, selama tiga tahun berada di dalam rumah ini. aku tidak akan pergi dengan tangan kosong. jangan berharap istri kedua mu ini bisa mendapatkan sepersen pun darimu," batin Cameron.
"Adik, makan ikannya!" kata Cameron yang mengambilkan lauk untuk Lonela.
"Terima kasih," ucap Lonela dengan senyum paksa.
"Aku akan mengunakan anakku ini menyulitkan wanita ini, kelihatannya dia sangat bodoh sehingga begitu baik padaku. aku akan memperalatkan dia untuk menyediakan semua kebutuhanku," Batin Lonela.
Malam hari.
Cameron berada di kamarnya sendirian, suaminya kini telah pindah ke kamar Lonela. akan tetapi tidak ada rasa kecewa yang dia rasakan, ia malah tersenyum santai sambil mengunakan handbody lotion di seluruh tubuhnya.
Setelah selesai mengoles handbody pada tangannya, ia mengeluarkan seuntai kalung di sebuah box merah.
"Selama dua belas tahun kalung ini ikut bersamaku, untuk apa aku menyimpannya lagi?" ucap Cameron yang menatap kalung liontin berinisial" LOVE"
Klek.
Suara pintu yang dibuka oleh Jhony yang langsung melangkah masuk. Cameron yang bersikap santai lalu menutup penutup box kalung itu.
"Katakan untuk apa kau melakukan semua ini?" tanya Jhony yang berdiri di belakang istrinya yang sedang duduk di depan meja hias.
"Aku hanya ingin menjaga istrimu saja, apa kau mencurigaiku?"
"Aku tidak yakin kau bisa akur dengannya," kata Jhony dengan ketus.
Cameron kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berhadapan dengan suaminya itu sambil berkata,"Jhony, kita telah bersama selama tiga tahun, walau hatiku sakit tapi aku bukan wanita yang kejam. apa kau mengira aku akan mencelakainya? apakah bagimu aku adalah wanita yang tidak berperasaan?"
"Bu-bukan itu maksudku," jawab Jhony yang beralih pandangan ke arah lain.
"Lalu, apa maksudmu datang ke kamarku hanya menanyakan hal ini? aku adalah istrimu yang tidak pernah mengkhianatimu. aku meninggalkan keluargaku dan menikah denganmu. selama ini aku berusaha menjadi istri dan menantu yang baik. tapi aku masih kalah dengan Lonela yang bisa hamil anakmu. sedangkan aku tidak bisa, apa kamu tahu aku juga sakit dan hanya bisa diam saat melihat kamu begitu baik padanya," kata Cameron yang meneteskan air mata palsu.
"Cameron, aku bukan bermaksud begitu, aku hanya...hanya...." jawab Jhony yang merasa tidak tega.
"Aku mengerti apa yang kamu pikirkan, aku kalah dalam segala hal. dia cantik dan bisa menyenangkanmu, dan yang paling penting dia bisa hamil. demi keluarga kita aku menerima dia walau hatiku seperti di iris pisau belati. pergilah cari dia, mulai saat ini aku akan tidur sendiri dan tidak akan menganggu kalian," ucap Cameron yang mengusap air matanya.
Jhony yang melihat istri sedang menangis langsung memeluknya dengan erat.
"Cameron, kau tahu kalau aku terpaksa melakukannya, ini adalah permintaan mamaku, sebenarnya Lonela adalah putri teman dari mama. demi penerus aku harus menuruti kata mama," ucap Jhony yang sambil memeluk Cameron.
"Ternyata dia, mertua yang pintar akting," batin Cameron.
"Aku tidak akan menyalahkanmu ataupun mama, biarkanlah aku menjadi istrimu untuk selamanya. walau kau membenciku juga tidak apa-apa," kata Cameron dengan berpura-pura.
"Aku tidak membencimu, Cameron. aku masih mencintaimu dan aku masih suamimu. dan satu hal yang harus kau tahu, kau lebih cantik dari dia," ucap Jhony yang mencium bibir istrinya.
"Jhony, apa malam ini aku bisa melayanimu? untuk malam ini saja aku memintanya, aku tahu kau adalah milik Lonela sepenuhnya," ujar Cameron dengan mengeluarkan air mata.
"Gadis bodoh, siapa yang mengatakan aku milik dia sepenuhnya, aku juga milikmu. kau bisa memintanya kapanpun," ucap Jhony yang mencium leher istrinya
"Langkah pertama berhasil," batin Cameron.
Jhony mengendong istrinya dan menidurkan di atas kasur. lalu ia mencium leher Cameron dan menurun ke tubuh wanita itu. Jhony melepaskan dress piyama dan juga bra yang di kenakan oleh istrinya itu. hasrat Jhony telah memuncak saat mencium dada istrinya yang menonjol itu. kemudian dirinya melepaskan semua pakaiannya dan melempar kesembarang arah. pria itu sudah tidak sabar ingin melahap istrinya yang sudah tanpa sehelai benang. kini pusaka Jhony telah menegang dan bersiap masuk ke dalam vagi.na istrinya.
Saat Jhony ingin memasukkan pusakanya ke vagi.na istrinya tiba-tiba saja mengerang sakit pada bagian perutnya.
"Aaarrgghhh....," erangan Cameron yang sambil memegang perutnya.
"Cameron, ada apa denganmu?" tanya Jhony yang merasa cemas.
"Jhony, maaf. malam ini aku tidak bisa. mungkin tadi salah makan makanya perut ku sakit sekali," ucap Cameron yang menutupi tubuhnya dengan selimut dan berlari ke kamar mandi.
Sementara Jhony merasa kesal dan tersiksa karena hasratnya yang sudah memuncak akan tetapi ia gagal mendapatkan kenikmatan dari istrinya. hanya tinggal selangkah ia sudah berhasil memasukan pusakanya ke dalam liang vagi.na milik istrinya itu.
"Sia.lan, bagaimana aku melepaskan hasratku malam ini? aku sudah tidak tahan," ketus Jhony yang mengutip semua pakaiannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Marnisa Nisa
Ahahh
2023-01-02
1
Rangrizal28
pasti dikerjain sama mb cameron
2022-11-15
3
🍒⃞⃟🦅Pisces
bgus camer😀
2022-10-29
3