Devan ngelamar sarla.

Pagi hari telah tiba matahari terbit dari timur menyinari dunia yang fana ini, baskoro dan keluarganya beraktivitas kembali, bu leni pun sudah mulai sembuh dari demamnya namun tetap harus berobat jalan, lalu bu leni mulai ngurusin warung kembali di bantu dengan sarla sementara dinda bersiap-siap untuk kontrol kandunganya ke rumah sakit bersama baskoro.

"Yang ayo buru, ntar kalo kesiangan antrianya panjang"ucap baskoro dengan nada keras di ruang tamu yang menunggu istrinya sedang make upan.

"Iya nih bentar lagi sayang sabar!"ucap dinda yang sedang dandan hampir selesai.

Sementara di warung depan rumah bu leni terlihat sarla sedang membantu ibunya.

"Ibu nggak apa, kalo belum sembuh total istirahat aja dulu bu biar sarla yang tunggu warung ini"ucap sarla dengan lembut.

"Nggak apa kok nak tenang aja ibu sudah sehat kok, kamu lanjutin aja cari kerjaan katanya kamu mau ke kantor buat interviuw? warung biar ibu yang jagain". ucap bu leni.

"Nggak jadi bu soalnya di mintain duit males ah, masa orang nyari kerja malah di mintain duit"ucap sarla dengan sedikit kesal.

"Lohh kok di mintain duit ya udah jangan ke situ nyari lagi aja,takutnya penipuan"ucap bu leni curiga.

"Tadi sih kak dinda ngomong di kantor bekas dia kerja ada loker, sarla mau di masukin kesitu"ucap sarla.

"Oh ya udah coba aja "ucap bu leni.

Baskoro dan dinda mulai segera pergi ke rumah sakit untuk kontrol bayi mereka saat itu waktu menunjukan jam 6:30 mereka harus berangkat lebih awal agar tidak mengantri.

"Bu aku pamit dulu sama dinda mau kontrol cucu ibu ke rumah sakit"ucap baskoro.

"Iyoo hati-hati jangan ngebut-ngebut soalnya istri kamu lagi hamil terus dinda maskernya pake yahh"ucap bu leni.

"Iya ibu sayang"ucap dinda.

"Ibu nggak apa beneran udah sehat total, kalo cape istirahat aja jangan di paksaain"ucap baskoro dengan kawatir.

"Nggak apa kok ibu sehat bergas waras"ucap bu leni

"Oh iya sar ntar kaka kabarin hari ini yah loker yang ada di bekas kerja kantor kaka dulu"ucap baskoro.

"Oke kak makasih yahh"ucap sarla.

"ya udah bu sama sarla kita pamit dulu yah "ucap baskoro.

Baskoro dan dinda berangkat ke rumah sakit, setelah beberapa saat kemudian devan pun datang ke rumah bu leni untuk bertemu sarla karena sudah lama tidak bertemu.

"asalamualaikum "ucap devan dengan sopan.

"waalaikumsalam "jawab bu leni dan sarla.

"Siapa yah kaya pernah lihat"ucap bu leni yang sedikit lupa karena sudah lama tidak bertemu devan.

"Itu devan bu yang pernah antar sarla pulang sekolah "ucap sarla.

Bu leni pun menyuruh devan untuk masuk ke ruang tamu di temani sarla sementara itu bu leni jaga warung.

"Sudah lama yah kita nggak bertemu, kita hanya chat-chatan doang setelah lulus sekolah"ucap devan.

"Iya itu lebih baik daripada harus sering pergi bareng takutnya terjadi apa-apa dengan kita"ucap sarla.

"aa aa aku kangen sama kamu sar ehhh maaf maksudku kamu udah dapet kerja?"ucap devan yang baru saja malu menyatakan perasaanya sarla pun tau apa yang di katakan oleh devan dan sarla tidak bisa membalas ucapan rasa itu hanya tersipu malu dan menjawab pertanyaan lain.

"Belum dev kamu gimana, udah dapat kerja?"ucap sarla.

"Aku sih kerja di kontruksi bangunan, aku juga sambil kulia"ucap devan.

"Kalo ada loker saya iku ya dev please"ucap sarla memohon.

"hahaha masa iya cewe kerja kuli bangunan"ucap devan.

"Ihhhh kamu mah, aku serius dev soalnya udah bosen di rumah mulu "ucap sarla ekspresi manja.

"Iya kalo ada kerjaan lain ntar aku kabarin yahh"ucap devan pemuda tampan, melihat ekpresi wajah sarla terlihat manja dia semakin membara cintanya itulah salah satu yang di sukai devan dari sarla dan bertambah semangat lagi untuk mengatakan hala penting, karena tujuan utama devan ke rumah sarla untuk mengatakan hal istimewa setelah lama mereka kenal di sekolah.

"Sebenarnya aku kesini untuk mengatakan hal penting padamu sar"ucap baskoro serius.

"Iya apaan sihh, ngomong aja sook"ucap sarla.

"Kita sudah kenal lama selama 3 tahun di sekolah, jujur aku sangat nyaman sama kamu, aku merasa kamulah orang yang tepat untuku, maka dari itu maukah kaa... kaaa"ucap devan gemetaran dan gugup.

"Iyaaa mau apa "ucap sarla.

"Maukah kamu bertunangan denganku, aku ingin kamu menjadi istriku sar "ucap baskoro gugup.

Sarla pun terdiam dan menutup mulutnya dengan kedua tanganya, tarikan nafasnya yang kencang jantungnya berdebar hebat atas apa yang devan ucapkan kepadanya, dengan haru bahagia dia pun menjawab.

"Iyaa aku mau jadi istrimu"ucap sarla dengan senang hati.

Bruuuuukkkkkkk... suara orang yang terjatuh di balik pintu yang ternyata bu leni sedari tadi menguping pembicaraan devan dan sarla dan akhirnya bu leni memutuskan untuk duduk di situ.

"Hahhh ibuuuu, nggakk apa?"ucap sarla yang kaget karena ibunya terjatuh devan pun kaget dan kemudia mereka segera merangkul bu leni duduk di kursi tamu.

"Ibu hati-hati sarla kawatir tau"ucap sarla dengan kawatir.

"Iyaa maaf tadi ibu kaget mendengar pembicaraan kalian berdua jadi terjatuh hehheh" ucap bu leni.

"Ih ibu nguping yaaa"ucap sarla.

"Nak devan emang beneran mau serius sama sarla?"ucap bu leni.

"Iya devan beneran serius bu sama devan, maka dari itu devan minta ijin sama ibu untuk menjadikan sarla istriku "ucap devan memohon ijin restu dengan sopan.

"Emang kamunya serius udah siap sarla"ucap bu leni sarla pun mengaggukan kepalanya menyetujui permintaan devan.

"Ya udah ibu merestui kamu sama sarla, tapi ibu mohon sama devan untuk menunggu sebentar karena keluarga ini masih banyak urusan yang harus di selesaikan dulu"

"Jika nak devan mau menunggu kira-kira 1 tahun lagi silakan untuk sementara kalian tunangan dulu aja biar ke iket dulu biar orang-orang tau bahwa kamu sama sarla sudah mau menuju ke pernikahan"

"Gimana nak devan mau nunggu satu tahun?"ucap bu leni secara bijaksana.

"Iya bu saya mau, meskipun seribu tahun juga saya akan tunggu dengan tulus"ucap devan dengan semangat. sarla terdiam dan tersipu malu dan hatinya sangat bahagia, lalu bu leni kembali ke warung devan pun siap-siap pulang ke rumah dan akan memberitahu keluarganya siapa calon istrinya nanti.

"Makasih yah udah terima aku"ucap devan tersenyum.

"Iya aku seneng banget kamu milih aku, semoga kita cocok ya"ucap sarla.

"Insya Allah rumah tangga kita nanti akan menjadi harmonis bahagia dan selamanya"ucap devan.

"Ya udah aku pamit dulu yah asalamualaikum calon istriku"ucap devan tersenyum.

"Waalaikumsalam calon suamiku "ucap sarla.

"Ehhh belum mukhrim nggak boleh hehhehe"ucap devan yang hampir memeluk sarla, dan sarla pun tertawa malu tapi senang, setelah itu devan pun sungkem ke bu leni dan pulang ke rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!