04. Mama dan Kakak

Saat ini Yuna, Frisca, dan Fano sedang berada di dalam ruangan direktur. Mereka sudah menunggu hingga 2 jam lebih namun, Pria itu tidak kunjung datang.

Yuna sudah sangat bosan sekali menunggunya, dirinya ingin cepat pergi dari sini dan membuat kue di tokonya karena masih banyak pesanan yang harus dirinya siapnya.

"Ma ini kok om jahatnya belum dateng-dateng sih? Aku bosen banget terus ngantuk," ucap Fano.

"Hus ngga boleh ngomong gitu sayang," ucap Yuna sambil mengelus rambut Fano dengan lembut.

"Iya ma maaf," Fano meminta maaf sambil menunduk dan Yuna pun hanya tersenyum sambil mengelus rambut Fano sayang.

"Kak Fano kalo ngantuk tidul aja di sini aku juga ngantuk soalnya," ucap Frisca dengan suara cadelnya.

"Makasih Frisca," ucap Fano sambil mencubit pipi Frisca membuat Frisca meringis kesakitan.

"Kak Fano sakit ih!" kesal Frisca sambil menepuk-nepuk tangan Fano agar melepas cubitan di pipinya itu.

"Fano udah lepas itu tangan kamu, kasian Frisca nya." ucap Yuna dan Fano pun hanya terkekeh sambil melepas cubitan di pipi Frisca.

"Hua mama pipi Flisca sakit," adu frisca ke Yuna dengan wajah yang sedih.

"Sini sini Tante elus pipinya biar ngga sakit lagi,"

"Mama bukan Tante." ucap Frisca sambil menggelengkan kepalanya dan menggerakan telunjuknya ke kanan dan ke kiri.

"Kalo Frisca panggil Tante Mama nanti Mama Frisca marah loh," ucap Yuna sambil mengelus pipi Frisca yang lumayan merah.

"Flisca ngga punya mama," ucap Frisca lirih.

Yuna yang mendengarkan itu tidak enak hati.

"Yaudah nggapapa Frisca boleh panggil tante mama kok kaya kak Fano," ucap Yuna dan Frisca pun langsung tersenyum lebar dan memeluk Yuna.

"Mama," panggil Frisca.

"Iya sayang," jawab Yuna.

"Berarti Kak Fano jadi Kakak Flisca dong? Yey Flisca punya Kakak!" ucap Frisca dengan senangnya.

"Mama, Kakak." ucap Frisca sambil memeluk Fano dan Yuna.

Perasaan Frisca hari ini sangat senang karena sudah memiliki Mama dan Kakak.

Setelah acara peluk-pelukan Fano dan Frisca pun sudah tertidur dengan Yuna yang terus mengelus pipi Fano dan Frisca.

"Andai aja anak keduaku juga hidup pasti akan menggemaskan seperti Frisca." batin Yuna.

Karena mengantuk juga melanda dirinya, Yuna pun juga ikut tertidur di sana tanpa sadar.

...***...

"Selamat ulang tahun untuk perusahaan WM GRUP ya pak Darren dan semoga semakin maju untuk kedepannya." ucap pak Bastian direktur perusahaan O GRUP.

"Terima kasih pak atas doanya." ucap Pria itu — Darren, sambil membalas jabatan tangan pak Bastian.

"Kalau begitu saya pamit ya pak Darren dan jangan lupa besok kita akan ada meeting," ucap pak Bastian.

"Baik pak Bagas hati-hati di jalan." ucap Darren.

Selepas pak Bagas pergi Darren pun langsung bergegas ke lift untuk pergi ke ruangannya. Karena dirinya khawatir dengan putrinya takut berbuat macam-macam.

"Maaf pak direktur sehabis acara ini nanti jam 1 siang bapak akan ada rapat dengan J GRUP dan jam 3 sore bapak ada pertemuan dengan beberapa model untuk kosmetik kita pak." ucap sekretaris itu.

"Oke kamu siapkan saja semuanya." ucap Darren.

bunyi lift yang menandakan pintu lift akan terbuka, Darren langsung berjalan ke arah ruangannya dan di sana juga sudah ada asistennya.

"Masih ada di dalam?" tanya Darren.

"Masih Pak."

"Kalian berdua tunggu di luar, jika ada hal yang penting langsung telepon." ucap Darren lalu langsung masuk ke dalam.

"Baik Pak."

Saat Darren masuk ke dalam ruangannya, matanya langsung tertuju ke arah Yuna, Fano, dan Frisca yang sedang tertidur lelap di sofa. Darren pun melepas jas kantornya dan menaruh di tubuh Yuna untuk menyelimuti, namun baru selangkah ingin menjauh Yuna langsung membuka matanya dan kaget karena ada orang.

"Maaf pak maaf saya ketiduran tadi," ucap Yuna sambil berdiri dengan hati-hati karena takut membangunkan Fano dan Frisca.

"Kalau begitu saya pamit pergi dulu ya pak," lanjut Yuna sambil ingin menggendong Fano namun langsung di hentikan oleh Darren.

"Saya belum berterima kasih sama kamu, dan perkenalkan saya Darren Argantara William pemilik perusahaan WM GRUP," Darren memperkenalkan dirinya ke Yuna.

"Saya Yuna pemilik toko kue Yunfan's pak, dan ini Anak saya Namanya Fano salam kenal,"

"Kamu ingin pergi sekarang?" tanya Darren dan Yuna pun mengangguk.

"Iya pak karena di toko juga cuman ada 2 karyawan saya jadi takut jika toko rame mereka jadi kewalahan pak," jawab Yuna sambil menggendong Fano yang masih tertidur.

"Biar asisten saya antar kamu kesana."

"Ngga usah pak terima kasih, saya bawa motor kok,"

Darren tidak merespon ucapan Yuna tapi dirinya malah seperti sedang menelepon seseorang, selepas itu tiba-tiba pintu di ketuk dan Darren mempersilakan masuk.

Pintu pun terbuka dan nampaklah Deny asisten Darren. "Mobil sudah siap di depan pak direktur," ucap Deny sambil membungkuk.

"Kamu akan di antar oleh asisten saya pulang." ucap Darren.

"Eh ngga us-"

"Deny antar nona ini," ucap Darren memotong ucapan Yuna.

"Baik pak, ayo bu saya antar," ucap Deny dan Yuna pun akhirnya mengalah.

Selepas kepergian Yuna, Darren langsung menghampiri Putrinya yang sedang tertidur lelap.

"Maafin papa ya sayang, papa bukan jahat ke kamu cuman papa ngga mau sampai musuh-musuh papa tau kalay papa punya putri kecil dan mereka celakain kamu," ucap Darren sambil mengecup kening putrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!