keesokan hari nya ujang teman nya yang punya otak kotor buat ngerampok kalung emas alisya. medatangi baim ,untuk mengorek informasi siapa wanita yang d bonceng baim kemaren.
"im siapa cewek semalam, tau aja kau y barang bagus"kata ujang.
baim yang hanya senyum sinis sambil menghisap rokok nya pun malas membahas cewek itu.
"kau ga liat kalung yang dia pakai tu, cukup tu untuk modal kita main judi, kau kan lagi merajuk ga mau minta lagi sama bapak mu, udah yang ini aja kita sikat. " hasut ujang.
baim yang diam sedang mencerna ucapan ujang pun berfikir,
"boleh juga tu, tu cewek kan sombong amat, sekalian aja di kerjai, tapi gimana dengan nek zul. akh kan cuman mau ambil kalung nya aja, paling besok pagi nangis2 kehilangan kalung. " pikir baim dalam hati.
"oke ayok, dia cucu nek zul, kayak kemaren ya kita pake penutup wajah sekalian bawa obat bius mana tau dia kebangun kita bius aja biar dia ga teriak2 nanti. "ucap baim
"jam 1 kita beraksi nanti malam. " kata ujang dengan senyum jahat nya.
kemudian dia pergi dengan sepeda motor nya.
jam satu malam pun tiba.
alisya yang terlelap pun tidak menyadari baim dan ujang berhasil masuk dari jendela kamar nya..
baim mulai melihat kalung yang ada di leher alisya.
ujang pun sibuk memeriksa isi lemari dan laci penghuni kamar itu untuk mencari barang2 berharga lain nya.
setelah ujang berhasil menemukan dompet yang berisi uang ujang pun menoleh ke arah baim yang hanya terdiam seperti orang yang engan mengambil apa yang sudah di rencana kan mereka.
"ssstt cepat ambil sebelum dia bangun"ucap ujang dengan suara pelan.
baim pun hendak mengambil kalung itu dari leher alisya,saat baim hendak mendekati tangan nya ke arah leher alisya..
tiba2 saja alisya membuka mata nya.
baim pun kaget bukan main..
dengan gerak cepat baim langsung membekap mulut alisya agar tidak teriak, dan mengisyaratkan ujang untuk membius nya dengan sapu tangan yang sudah di siapkan mereka.
setelah alisya pingsan dengan bius itu, baim pun membaringkan nya lagi.
kemudian baim menarik teman nya untuk segera keluar dari kamar tersebut.
namun ujang menolak karena blom mengambil kalung dari leher alisya.
"udah ayok ga usah di ambil nanti aku kasih ganti nya yang lain"ucap baim yang mulai gelisa takut ketahuan
"ga im terlanjur basah, basah sekalian"ucap ujang.
karena ujang menolak pergi, baim berencana ingin pergi duluan, saat baim mau keluar dari jendela kamar itu, dia meliat ke arah ujang yang mendekati alisya, dari gerak gerik ujang bukan mau mengambil emas itu tapi membuka kancing baju alisya.
baim pun terkejut tidak menyangka bahwa teman nya itu berencana mau melecehkan nya.
dengan cepat baim kembali dan menarik ujang lagi.
"jangan macam- macam jang, kau udah lari dari rencana, jangan rusak perempuan ini. "ucap baim yang mencoba melindungi alisya.
ujang pun tak memperdulikan ucapan dari baim,dia tetap melangkah lagi ke arah alisya.
baim menahanya.
"ayok ,jangan tambah masalah"ucap baim sambil mencoba menarik tangan ujang lagi untuk pergi.
ujang yang tidak senang karena di halangi oleh baim pun menarik tangan nya yang d genggam baim untuk mengajak nya pergi.
"kita gantian abis aku baru kau ,gimana oke!
mumpung dia lagi tidak sadarkan diri." hasut ujang berharap baim mau dengan tawaran nya.
baim pun mengelengkan kepala nya menanda kan dia menolak, dengan penuh emosi dia memukul wajah ujang.
"sudah ku bilang jangan rusak perempuan ini" ucap baim dengan marah.
ujang yang memengang sudut bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah tidak terima di pukul oleh baim.
dengan senyum devil nya dia berpura pura mengangguk menandakan dia setuju untuk pergi dari kamar itu.
dan mempersilahkan baim untuk duluan melangkah keluar dari kamar itu...
saat baim berada di depan ujang .
dengan cepat ujang menutup mulut baim dengan sapu tangan yang sudah di bius tdi.
baim merota kemudian lemas dan jatuh pingsan.
"mampus kau kan , gini nih punya kawan munafik sok ga mau, pakai mukul aku segala lagi. " ucap baim sambil memegang sudut bibir nya yang berdarah lalu tersenyum devil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments