Bandara

"Mama, Dira sudah pergi?" Tanya Andara sembari menghampiri sang mama.

"Sudah, baru saja pergi. Kenapa kamu tidak ikut? Bukannya Kai itu selalu menjaga kalian berdua dulu? Dia pasti akan sangat senang jika kamu juga ikut menyambut kepulangannya setelah sekian lama dia meninggalkan negara ini." Ucap Imelda sambil menatap Dara dalam.

Dara menghela nafasnya pelan, kemudian ia duduk di samping sang mama. "Nanti juga kita ketemu, mah. Jadi, aku tidak perlulah menyambutnya pulang." Sahut Dara membuat Imelda menghela nafasnya kasar.

"Iya mama tahu, tapi lebih baik lagi kalau kamu juga ikut menyambut kepulangannya, sayang. Kai pasti akan senang sekali." Ucap Imelda sambil mengelus pundak putri kembarnya itu.

"Aku males, mah. Toh dengan kehadiran Andira juga, Kai pasti akan sangat senang kok." Sahut Dara sambil memainkan ponselnya.

"Dia kakakmu, sayang. Panggil dia kakak."

"Ish, mama. Kita itu lahir hanya beda 2 menit aja, jadi tidak perlu panggil kakak lah, ok." Seru Dara sambil memperlihatkan senyumannya yang manis.

"Tetap saja dia itu kakakmu, Dara." Ucap Imelda sambil mencubit gemas pipi Dara yang mulus itu.

Dara hanya terkekeh pelan, ia memang sudah terbiasa memanggil kakak kembarnya dengan sebutan nama saja sejak dirinya masih kecil.

***

Bandara.

Seorang laki-laki tampan dengan tinggi badan 187 centi meter, berjalan dengan langkah kakinya yang elegant. Kacamata hitam, serta setelan tiga potong membuat kadar ketampanan laki-laki itu semakin bertambah layaknya seorang aktor Korea.

Laki-laki tampan itu adalah Kai Arshaka Sanjaya, atau sering di panggil dengan sebutan Kai, laki-laki berusia 25 tahun, putra dari seorang mantan bos mafia terbesar di kotanya. Kai baru saja menapakkan kedua kakinya di tanah kelahirannya itu setelah 5 tahun ia tinggal di negara Jepang.

Banyak pasang mata yang menatapnya penuh dengan kekaguman, namun sayangnya ia sama sekali tidak perduli. Sikapnya memang tidak jauh beda dengan sang papah yang dingin tak tersentuh. Sikap lembutnya hanya ia berikan kepada sang mama dan dua perempuan cantik yang dulu sering ia jaga.

"Silahkan masuk, bos." Ucap Dimas supir pribadi Kai yang selalu ikut kemana pun Kai pergi.

Kai hanya mengangguk, ia pun segera masuk ke dalam mobil mewah berwarna hitam itu.

Setelah Kai masuk, Dimas pun ikut masuk dan duduk di kursi kemudinya. Dimas mulai melajukan kendaraan roda empat itu dengan hati-hati, ia tentu saja sangat mementingkan keselematan tuan dan juga dirinya.

Kai menatap jalanan yang terlihat ramai itu, kini pikirannya melayang pada sosok gadis yang sering ia jaga dulu. Kai tersenyum seraya mengeluarkan sebuah ponsel miliknya, ia menatap photo gadis kembar dengan rambut kuncir dua. Di dalam photo, dua gadis kembar itu nampak tersenyum bahagia, membuat Kai pun turut tersenyum. Kai sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan salah satu gadis pujaannya itu.

"Kamu pasti tambah cantik sekarang. Aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu denganmu." Batin Kai sambil menatap lekat salah satu di antara gadis kembar itu.

"Sudah lima tahun aku meninggalkanmu, aku sungguh merindukanmu." Kai kembali membatin sambil memejamkan kedua bola matanya, membayangkan akan pertemuannya dengan sang pujaan hatinya.

Kai benar-benar larut dalam pikirannya saat ini, sudah lima tahun ia tidak bertemu dengan gadis itu, sungguh membuat dirinya tersiksa. Dulu Kai mengira cintanya itu hanyalah cinta monyet saja. Dan mungkin saja dengan seiring berjalannya waktu, Kai dapat melupakan gadis kecil itu, namun siapa sangka ternyata pikirannya itu salah besar, Kai bukan hanya tidak dapat melupakan gadis itu, justru rasa cintanya semakin besar dan juga kerinduannya akan sosok gadis itu semakin bertambah membuat Kai frustasi, ingin segera menemui gadis kecilnya itu.

Drrrt... Drrrt...

Getaran ponsel membuat Kai kembali ke alam sadarnya, ia segera melihat layar ponselnya, kemudian ia menggeser tombol berwarna hijau dan menempelkan ponsel itu di telinganya.

"Sayang, kamu sudah sampai mana?" Tanya seorang perempuan dengan suaranya yang lembut membuat Kai tersenyum.

"Sebentar lagi aku sampai, mah." Jawab Kai tidak kalah lembutnya. Ya, perempuan bersuara lembut itu adalah mama Kai, Cristy Eleanor.

"Baiklah, kamu hati-hati ya di jalan, bilang sama Dimas untuk tidak mengebut, karena keselamatan itu jauh lebih penting, mengerti." Ucap Cristy terdengar tegas.

"Mengerti, mah. Mama tenang saja, aku pasti akan mendengarkan kata-kata mama." Sahut Kai sambil menatap luar jendela.

"Harus dong, sayang. Yasudah kalau begitu mama tutup dulu ya telponnya. Oh iya disini sudah ada seorang perempuan cantik yang sengaja ingin menyambut kedatanganmu, loh." Ucap Cristy membuat Kai langsung mengerutkan keningnya.

"Siapa, mah?" Tanya Kai penasaran.

"Kamu juga mengenalnya, Kai. Yasudah mama tutup dulu, ya. Bye sayang."

Setelah mengatakan hal itu, Cristy pun langsung memutuskan sambungannya secara sepihak, membuat Kai harus menghela nafasnya panjang.

"Dasar mama, main matiin aja." Gumam Kai sambil menaruh ponselnya ke dalam saku jas miliknya. "Seorang Perempuan cantik? Apakah itu dia? Ah ntahlah, nanti juga aku akan tahu sendiri. Tapi,,,, Semoga saja perempuan itu dia." Batin Kai sambil menyunggingkan senyumannya yang manis membuat Dimas yang tidak sengaja melihatnya pun merasa aneh.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti itu Dara..Duh kadihan si Dira bertepuk sebelah tangan..

2023-07-22

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

sepertinya yang dia sebut dia itu dara

2022-09-29

0

Rinnie Erawaty

Rinnie Erawaty

dara yg cuek.....

2022-09-24

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!