Fyi "Ranunculus merupakan bunga berwarna-warni dan sering disebut "buttercup," yang melambangkan pesona, daya tarik, dan pancaran. Bunga ini juga memiliki Arti Chilldhis"
Happy Reading All.
***
Setelah selesai membereskan rumah dan mandi, Hazel mengambil ponselnya dan menghubungi Mamanya. Ia sangat merindukan wanita yang sangat dicintainya itu. Hubungan Hazel dengan Mama nya memang masih baik, walau dulu ia sempat membencinya namun kini semua sudah baik-baik saja.
"Hallo ma," sapa Hazel dengan suara lelahnya setelah panggilan tersebut dijawab oleh ibunya tersebut.
"Iya sayang, kenapa? semua baik-baik sajakan?" tanya Tika, mamanya khawatir. Ia hanya takut jika anaknya tersebut berada dalam masalah mengingat mereka yang kini berjauhan.
"Kapan semuanya berjalan baik-baik saja ma?" tanya Hazel frustasi. Ingin rasanya ia memberitahukan semuanya pada mamanya dan menangis dalam dekapan mamanya, namun ia tidak bisa ia tidak ingin membuat mamanya tambah membenci papanya.
Salah satu hal yang Hazel benci adalah saat orang tuanya saling menjelekkan satu sama lain, Hazel benci itu. Hazel tak ingin dua orang yang paling berharga untuknya saling membenci dan menjelekkan satu sama lain.
"Kamu sabar ya sayang, ini ujian dalam hidup kamu. Allah tahu kamu kuat mangkanya Allah kasih kamu ujian seberat ini. Sabar sayang, sebentar lagi kita akan bersama dan semua akan baik-baik saja." Tika menenangkan putrinya itu. Walau sebenarnya ia merasa bersalah pada putrinya tersebut, karena kesalahannya di masa lalu lah yang membuat putri nya tersebut kini menderita.
"Gak ada yang akan baik-baik aja ma, di saat semua udah berubah," sarkas Hazel lirih dan segera mematikan sambungan teleponnya. Hazel menutup wajahnya dengan selimutnya menenggelamkan kepalanya dalam selimutnya lalu ia menangis. Menangisi semua yang sudah terjadi dalam hidupnya, hidupnya yang hancur semanjak perceraian orang tuanya.
Hazel pernah ada di titik terlemahnya sampai ia ingin bunuh diri namun beruntung ada sahabatnya yang selalu menguatkannya. Memberi Hazel semangat untuk terus berjuang dan menyerahkan semuanya pada sang pengatur skenario hidupnya.
Hazel merasakan usapan di puncak kepalanya dengan lembut. Merasakan seseorang duduk di ranjangnya. Hingga usapan tersebut terasa begitu menyesakkan untuknya.
"Tuhan tau yang terbaik untuk setiap hambanya," ucap laki-laki itu sambil mengelus puncak kepala Hazel, Hazel tau itu pasti ayahnya. Hazel sangat merindukan ayahnya yang seperti ini, ayahnya yang menyayanginya dan selalu memberikan kehangatan untuk Hazel. Hazel rindu ayahnya yang dulu sebelum ibu tirinya hadir dan merenggut semuanya dari Hazel.
***
Hazel kini sedang membantu ayahnya untuk menyiapkan sarapan untuknya dan anak bundanya, lebih tepatnya anak sambung ayahnya. Bundanya masih tidur, wanita itu sangat malas dan Hazel membenci hal itu. Hazel membenci semua tentangnya.
"Bahkan aku lebih baik merasa kehilangan bunda dari pada nenek ku jika seperti ini," gumam Hazel yang masih bisa didengar ayahnya.
"Hazel jaga ucapan kamu," ucap Han, ayah Hazel, tidak Terima. Ia juga tak ingin jika sampai istrinya tersebut mendengar hal tersebut dan malah terjadi pertengkaran.
"Kenapa ayah? Bukannya benar? apa yang bisa ia lakukan disini? hanya melayani ayah di malam hari bukan? Pekerjaan rumah bahkan aku bisa mengurusnya tanpa harus ada dia di sini," ucap Hazel dengan suaranya yang sudah sinis. Ia sudah mulai kesal dengan sikap ibu tirinya itu. Tak ada yang bisa Hazel banggakan darinya, wanita ular yang dengan tidak sopannya menjadi ibu tirinya.
"Hazel cukup, mending kamu berangkat sekolah sekarang," ucap Han- ayah Hazel, Hazel yang mendengar hal tersebut segera menuju kamarnya untuk mengambil tasnya dan dengan segera berjalan ke sekolah dengan Talia, ia harus berjalan kaki menuju rumah Talia karena memang rumah mereka tidaklah dekat.
***
Hazel menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya yang ia letakkan di mejanya. Kini pikirannya begitu kacau, kepalanya begitu pusing memikirkan masalah di rumahnya yang kian hari kian bertambah.
"Lo kenapa Zel?" tanya Adiran yang juga salah satu sahabat Hazel. Mereka bersahabat juga saat kelas 10 sama seperti Deniz.
"Gapapa," jawab Hazel menyembunyikan wajahnya, ia ingin sendiri dan menenangkan pikirannya, Adiran mengerti itu. Dengan segera ia pergi keluar kelas, mungkin laki-laki itu akan pergi menemui Fara, kekasihnya.
Tak beberapa lama elusan di rambutnya membuat Hazel menegakkan kepalanya dan ia sudah melihat Fara berada di sampingnya dengan Adiran yang berdiri di sebelahnya. Dugaan Hazel benar bahwa Adiran menemui Fara dan melaporkan apa yang terjadi padanya.
"Lo gak papa kan?" tanya Fara khawatir. Hazel hanya menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke arah kamar mandi yang di ikuti oleh Fara di belakangnya. Fara tahu jika seperti itu Hazel ingin menangis, Hazel tidak pernah menunjukkan air matanya pada orang lain selesai Fara.
Sampai di kamar mandi, Hazel langsung menumpahkan tangisnya. Fara dengan setia memeluknya tanpa menanyakan apapun. Ia tahu Hazel membutuhkan waktu untuk bercerita, dan ia setia menunggu sampai gadis tersebut bisa tenang dan menceritakan apa yang terjadi padanya.
"Kenapa hidup gue semenyedihkan ini? Gue udah gak kuat Far," lirih Hazel. Fara mengusap punggung Hazel menenangkan gadis itu. Ia tahu seberat apa hidup Hazel namun ia masih yakin jika sahabatnya tersebut bukanlah orang yang lemah.
"Lo gadis yang kuat, lo pasti bisa. Mungkin sekarang lo lagi merasakan sakit, tapi pasti akan ada kebahagiaan setelahnya Zel. Lo harus bertahan gue tau lo kuat," ucap Fara memberikan semangat pada Hazel.
Hazel terus menangis dalam pelukan Fara sampai bel masuk berbunyi. Akhirnya Hazel membasuh wajahnya dan segera menuju kelasnya.
***
Hazel berjalan pelan di atas trotoar jalan, ia sangat malas untuk pulang jadilah gadis itu menyuruh Talia untuk mengantarnya ke rumah tantenya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Setelah menemui tantenya ia memutuskan untuk pergi ke makam neneknya, ia sangat merindukan neneknya itu. Sebelum ia sampai di makam ia membeli bunga untuk neneknya.
"Mbak buket lilynya ya satu," ucap Hazel pada karyawan toko bunga tersebut.
"Sebentar ya mbak," ucapnya dan segera menuju tempat lily itu berada. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan dengan segera Hazel segera pergi dari sana untuk menuju makam neneknya.
Hazel menatap gundukan tanah di depannya dengan air mata yang sudah siap untuk turun, ia masih tidak menyangka jika neneknya akan pergi secepat itu meninggalkannya.
"Assalamualaikum nek," salam Hazel lalu duduk di samping batu nisan Neneknya dan meletakkan bunga yang sudah dibelinya.
"Nenek baik kan disana?" tanya Hazel sambil mengelus batu nisan yang bertuliskan nama neneknya itu. Mengatakan apa yang ingin ia katakan seolah neneknya bisa mendengarnya dan berada di dekatnya.
"Aku kangen banget sama Nenek, " ucapnya lagi sambil menangis. Ia benar-benar merindukan sosok neneknya yang selalu mendukung dan menyayanginya.
"Semua terasa berbeda nek, setelah nenek pergi," ucap Hazel lagi menarik nafasnya gusar.
"Kadang aku capek nek menghadapi ini semua." Hazel terus bercerita mengungkapkan apa yang ia rasakan dan apa yang selama ini ia alami setelah kepergian neneknya. Hazel terdiam dalam waktu yang lama membiarkan keheningan dan tangisnya yang bersuara. Sampai akhirnya ia menghapus air matanya kasar. Setelah puas menumpahkan segalanya Hazel pamit dan berjalan untuk pulang.
Hazel hanya berjalan kaki untuk pulang menikmati udara sore hari dan segala macam pemandangannya, sampai sebuah motor sport berhenti di depannya. Hazel mengernyit seperti mengenal motor sport itu. Jantung Hazel langsung berpacu dengan cepat setelah ia tahu siapa pemilik motor tersebut.
***
Hi guys aku balik lagi nih dengan cerita baru aku.
Ini pertama kalinya aku nulis cerita dengan gangguan jiwa gini, semoga kalian suka ya.
Btw kisah ini aku ambil dari kisah nyata yang pernah aku temui.
Aku ragu sih sebenernya mau nulis kisah ini tapi semoga kalian akan suka cerita ini ya.
Bahagia terus kalian, sehat terus ya.
Jangan lupa juga buat vote, koment, dan like ya.
Dukungan kalian semangat ku.
Jangan lupa juga buat Follow akun sosial media aku ya guys.
Ig: Hilmiatulhasanah dan Wphilmiath
See you next chapter guys.
Thank for Reading.
Dan ya buat kalian jangan lupa buat baca cerita ku yang lain ya. Yang pasti gak akan kalah seru dari kisah ini. Jadi langsung cek profil aku aja ya guys.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments