Gladiol

Fyi "Bunga gladiol melambangkan integritas, kekuatan, dan kemenangan."

Happy Reading All.

***

“Keluarga adalah harta terbesar yang di berikan Tuhan pada kita, jadi jangan sia-siakan mereka selagi kalian memilikinya."

***

Seorang gadis kecil berumur sembilan tahun mengerjapkan matanya berkali-kali. Saat ia terbangun ia langsung mencari keberadaan sang mama. Langkahnya berjalan ke arah dapur dan di sana hanya neneknya yang sedang memasak yang dapat ia lihat, membuat ia bertanya-tanya kemana keberadaan sang mama.

"Nek, mama mana?" tanya gadis itu sambil menghampiri neneknya dengan tangannya yang membawa handuk karena ia juga akan langsung mandi, mengingat hari ini akan ada acara di rumah saudaranya. Di rumahnya hanya ada satu kamar mandi dan itu berada di dekat dapur.

"Mama sama ayah kamu lagi ambil pesanan kue buat acara di rumah tante kamu nanti," ucap neneknya sambil menampilkan senyumnya, tapi tanpa gadis itu tau ada raut wajah sedih yang ditampilkan neneknya telah tertutupi oleh sebuah senyuman.

"Ya udah deh Hazel mau mandi dulu," ucap gadis itu yang memanggil dirinya dengan sebutan Hazel. Bocah tersebut tak lain adalah Hazel Harmonesa Briona.

Hazel berjalan ke arah kamar mandi, baru saja ia akan membilas tubuhnya yang banyak busa ia langsung mengingat bahwa kemarin mamanya sudah mengambil pesanan kue bersamanya, pikirannya melayang pada ucapan mamanya beberapa hari lalu yang mengatakan ia akan pergi dan Hazel harus bisa menjaga dirinya baik-baik bersama ayahnya. Mengingat ayahnya ia juga mengingat jika ayahnya pernah mengajaknya ke bandara dan mengatakan 'disini nanti mama kamu akan pergi bersama ayah baru kamu,' Hazel mengingatnya, Hazel bukan gadis bodoh ia tahu apa maksud dari perkataan ayahnya itu. Meskipun Hazel masih berusia sembilan tahun namun ia sangat pandai.

Dengan segera Hazel menyelesaikan aksi mandinya dan segera menuju kamarnya untuk memakai pakaiannya setelahnya ia langsung menyisir rambutnya yang ia gerai dan segera memakai bedaknya, setelah itu ia langsung keluar menuju kamar orang tuanya, hal pertama yang ia lihat adalah lemari orang tuanya yang hanya menyisakan pakaian ayahnya.

Kaki Hazel rasanya lemas, ia langsung menangis sejadi-jadinya. Neneknya yang mendengar tangis Hazel dari kamar orang tuanya langsung berjalan menghampiri cucunya itu, lalu memeluknya dengan erat menenangkan Hazel yang sudah meraung itu.

"Semua akan baik-baik saja, percaya sama nenek mama kamu pasti bakalan balik sama kita lagi," ucap Neneknya yang juga ikut menangis. Hatinya sakit, ia menginginkan mamanya di sisinya sekarang.

Tak beberapa lama terdengar suara motor ayahnya dengan segera Hazel berlari menuju ayahnya namun ayahnya hanya datang sendiri tanpa ada mamanya, ayahnya langsung memeluknya dengan erat menguatkan gadis kecilnya, memberitahu gadis kecilnya bahwa ia ada di sana untuk selalu menemani dan menyayangi gadis kecilnya itu. Memberitahukan bahwa semua akan baik-baik saja, semua akan kembali seperti semula ia akan berusaha demi gadis kecilnya.

Saat ia datang ke acara tantenya semua mata menatap iba padanya, dan Hazel membenci tatapan itu, ia benci orang menatapnya dengan rasa kasihan, ia tidak se-menyedihkan itu sampai orang lain menatapnya seperti itu. Mulai dari sana Hazel bertekad untuk menghancurkan tatapan iba dan kasihan dari banyak orang, ia akan tunjukkan bahwa ia gadis yang kuat.

***

Hazel bangun dengan nafas yang memburu, lagi mimpi itu sering kali hadir dalam setiap malamnya. Mimpi buruk yang sayangnya adalah kisah nyata yang ber fatamorgana menjadi mimpi di setiap malamnya. Semua itu sudah berlalu selama delapan tahun tapi mimpi itu selalu hadir seakan menjadi pengingat bahwa keluarganya sudah hancur.

Hazel melihat jam di dinding kamarnya dan jam sudah menunjukkan pukul setengah enam dengan cepat Hazel keluar kamar membawa handuknya dan berjalan ke arah kamar mandi. Setelah selesai ia langsung sholat dan mengenakan baju seragamnya. Setelah itu ia langsung menyapu rumahnya. Semenjak neneknya meninggal ia harus menyapu halaman dan menyapu di dalam rumahnya setiap pagi, jadi ia harus bangun pagi agar ia tidak terlambat ke sekolahnya.

Hazel bukan dari keluarga kaya, ralat maksud ia bukan dari keluarga kaya saat ia harus tinggal bersama ayahnya, ayahnya hanya penjaga toko sembako yang tidak besar di tokonya sendiri yang ia bangun bersama mama Hazel dulu, sedangkan ibu tirinya hanya ikut membantu menjaga toko dengan ayah Hazel. Namun Hazel tak pernah merasa kurang akan apapun karena mamanya selalu mengirimkannya uang agar Hazel tidak kekurangan apapun, Mama Hazel berasal dari keluarga yang berada, mamanya memiliki butik dan toko sembako yang cukup besar sedangkan papa tirinya adalah manajer pemasaran di sebuah perusahaan besar.

"Hazel, hari ini kamu sarapan di sekolah aja ya, ayah gak sempet masak." ucap Ayahnya saat Hazel sedang menyapu di ruang keluarga. Disana ayahnya terlihat sedang menonton TV. Jika kalian bertanya dimana ibu tirinya? sudah jelas wanita itu sedang tidur.

"Iya gak papa yah, Hazel bisa sarapan di sekolah nanti." ucap Hazel dengan senyumannya. Semenjak neneknya meninggal memang Ayahnya yang sering memasak sarapan untuk nya juga adik nya. Jangan tanyakan tentang ibu tirinya tersebut. Tentu saja ia masih tidur jika sepagi ini. Hazel hanya bisa menggantungkan semuanya pada ayahnya.

Setelah selesai menyapu Hazel langsung meminta ayahnya untuk mengantarnya ke sekolah. Hazel selalu diantar ke sekolah oleh ayahnya sedangkan saat pulang ia biasanya nebeng bersama temannya.

***

"Hazel," suara teriakan sahabatnya itu membuat Hazel memutar badannya melihat sahabatnya yang sedang memanggilnya. Hingga dapat ia lihat kini sahabatnya yang tengah berlari ke arahnya dengan senyuman mengembangnya.

"Masih pagi Far gak usah teriak-teriak gitu," ucap Hazel pada Syahfarani sambil memutar matanya malas, sedangkan Fara hanya tertawa. Fara adalah sahabat yang paling dekat dengan Hazel namun mereka berbeda kelas. Fara termasuk gadis yang famous selain mudah bergaul ia juga pintar dan imut.

"Nanti kantin bareng yuk, udah lama kita gak ke kantin bareng," ajak Fara, mereka memang sangat jarang berkumpul karena mereka berbeda kelas. Saat kelas sepuluh dulu mereka kelas, meskipun kini mereka sudah tak lagi satu kelas namun hubungan persahabatan mereka tetap saja berjalan dengan baik meskipun jarang untuk berkumpul karena kesibukan masing-masing.

"Ok deh nanti ajakin yang lain juga," ucap Hazel yang mendapat anggukan dari Fara.

"Btw gimana sama Bunda Lo?" tanya Fara, Hazel mendengus malas ia sangat malas jika harus membicarakan ibu tirinya itu. Mood nya akan langsung rusak jika sudah membahas wanita tersebut, wanita yang begitu ia benci.

"Yah gitu lah, udah lah males gue bahas dia bikin mood ancur aja masih pagi udah bahas dia," kesal Hazel sambil berjalan ke arah kelasnya bersama Fara di sampingnya.

"Yang sabar ya Zel," ucap Fara sambil mengelus pundak Hazel memberi kekuatan pada sahabatnya itu. Akhirnya setelahnya Fara memilih untuk diam karena ia mengerti jika sahabatnya direbut tak ingin lagi untuk membahasnya.

"Bentar Fir gue taro tas dulu, abis ini anterin gue ke kantin gue belum sarapan." Hazel segera masuk ke kelasnya untuk meletakkan tas nya dan segera keluar lagi menghampiri Fara. Setelahnya mereka langsung menuju kelas Fara terlebih dulu baru setelahnya mereka berjalan menuju kantin untuk sarapan.

***

***

Hi guys aku balik lagi nih dengan cerita baru aku.

Ini pertama kalinya aku nulis cerita dengan gangguan jiwa gini, semoga kalian suka ya.

Btw kisah ini aku ambil dari kisah nyata yang pernah aku temui.

Aku ragu sih sebenernya mau nulis kisah ini tapi semoga kalian akan suka cerita ini ya.

Bahagia terus kalian, sehat terus ya.

Jangan lupa juga buat vote, koment, dan like ya.

Dukungan kalian semangat ku.

Jangan lupa juga buat Follow akun sosial media aku ya guys.

Ig: Hilmiatulhasanah dan Wphilmiath

See you next chapter guys.

Thank for Reading.

Dan ya buat kalian jangan lupa buat baca cerita ku yang lain ya. Yang pasti gak akan kalah seru dari kisah ini. Jadi langsung cek profil aku aja ya guys.

Episodes
1 Prolog
2 Gladiol
3 Azelia
4 Aster
5 Buttercup
6 Burnet
7 Cyclamen
8 Crocus
9 Dogwood
10 Delphinium
11 Eupatorium
12 Eucalyptus
13 Fuller’s Teasel
14 Fuchsia
15 Grass
16 Gaillardia
17 Hyssop
18 Hydrangea
19 Ivy
20 Iris
21 Juniper
22 Judas Tree
23 Kingcup
24 Lily
25 Lilac
26 Myrtle
27 Moss
28 Nasturtium
29 Narcissus
30 Orchid
31 Oleander
32 Poppy
33 Peach blossom
34 Quince
35 Quaking Grass
36 Rose
37 Rue
38 Stephanotis
39 Snowdrop
40 Tulip
41 Thyme
42 Violet
43 Viscaria
44 Wistaria
45 Wormwood
46 Xeranthemum
47 Yew
48 Yarrow
49 Zinnia
50 Aniseed
51 Anemone
52 Broom
53 Bluebell
54 Crocus
55 Coreopsis
56 Dandelion
57 Daffodil
58 Elder
59 Edelweiss
60 Feverfew
61 Flax
62 Gloxinia
63 Fern
64 Gladiolus
65 Honeysuckle
66 Honesty
67 Ice
68 Jasmine
69 Laurel
70 Larkspur
71 Laburnum
72 Monkshood
73 Mint
74 Narcissus
75 Oleander
76 Oak Leaves
77 Polyanthus
78 Poinsettia
79 Queen Anne’s Lace
80 Rosemary
81 Rocket
82 Sunflower
83 Stock
84 Thrift
85 Tamarisk
86 Valerian
87 Veronica
88 Wistaria
89 Water Lily
90 Anemone
91 Amaryllis
92 Bittersweet
93 Bilberry
94 Cowslip
95 Cornflower
96 Coreopsis
97 Daphne Odora
98 Daffodil
99 Elder
100 Fig
101 Fennel
102 Gardenia
103 Garlic
104 Heliotrope
105 Hibiscus
106 Lemon Verbena
107 Laurel
108 Mistletoe
109 Meadowsweet
110 Phlox
111 Petunia
112 Spearmint
113 Snapdragon
114 Ambrosia
115 Achillea Millefolia
116 Bells Of Ireland
117 Basil
118 Camomile
119 Candytuft
120 Garlic
121 Hop
122 Heliotrope
123 Marjoram
124 Mimosa
125 Peppermint
126 Pink
127 Smilax
128 Pansy
129 Spindle Tree
130 Star of Bethlehem
131 Saffron
132 Lily of The Nile
133 Wolf’s Bane
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Prolog
2
Gladiol
3
Azelia
4
Aster
5
Buttercup
6
Burnet
7
Cyclamen
8
Crocus
9
Dogwood
10
Delphinium
11
Eupatorium
12
Eucalyptus
13
Fuller’s Teasel
14
Fuchsia
15
Grass
16
Gaillardia
17
Hyssop
18
Hydrangea
19
Ivy
20
Iris
21
Juniper
22
Judas Tree
23
Kingcup
24
Lily
25
Lilac
26
Myrtle
27
Moss
28
Nasturtium
29
Narcissus
30
Orchid
31
Oleander
32
Poppy
33
Peach blossom
34
Quince
35
Quaking Grass
36
Rose
37
Rue
38
Stephanotis
39
Snowdrop
40
Tulip
41
Thyme
42
Violet
43
Viscaria
44
Wistaria
45
Wormwood
46
Xeranthemum
47
Yew
48
Yarrow
49
Zinnia
50
Aniseed
51
Anemone
52
Broom
53
Bluebell
54
Crocus
55
Coreopsis
56
Dandelion
57
Daffodil
58
Elder
59
Edelweiss
60
Feverfew
61
Flax
62
Gloxinia
63
Fern
64
Gladiolus
65
Honeysuckle
66
Honesty
67
Ice
68
Jasmine
69
Laurel
70
Larkspur
71
Laburnum
72
Monkshood
73
Mint
74
Narcissus
75
Oleander
76
Oak Leaves
77
Polyanthus
78
Poinsettia
79
Queen Anne’s Lace
80
Rosemary
81
Rocket
82
Sunflower
83
Stock
84
Thrift
85
Tamarisk
86
Valerian
87
Veronica
88
Wistaria
89
Water Lily
90
Anemone
91
Amaryllis
92
Bittersweet
93
Bilberry
94
Cowslip
95
Cornflower
96
Coreopsis
97
Daphne Odora
98
Daffodil
99
Elder
100
Fig
101
Fennel
102
Gardenia
103
Garlic
104
Heliotrope
105
Hibiscus
106
Lemon Verbena
107
Laurel
108
Mistletoe
109
Meadowsweet
110
Phlox
111
Petunia
112
Spearmint
113
Snapdragon
114
Ambrosia
115
Achillea Millefolia
116
Bells Of Ireland
117
Basil
118
Camomile
119
Candytuft
120
Garlic
121
Hop
122
Heliotrope
123
Marjoram
124
Mimosa
125
Peppermint
126
Pink
127
Smilax
128
Pansy
129
Spindle Tree
130
Star of Bethlehem
131
Saffron
132
Lily of The Nile
133
Wolf’s Bane

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!