Bertemu Yolan

Selama beberapa Minggu, Sandra tetap aktif bekerja dan berharap tidak bertemu Brian lagi, walaupun Sandra hamil anak Brian tapi dia masih belum siap menerima Brian sebagai ayah dari anak yang di kandungnya.

"Sayang, maafin mama ya kamu hadir dalam rahim mama bukan karena keinginan mama tapi karena ulah papamu yang jahat, gak tahu rambu-rambu dan yang gak punya hati memperk*sa mama." Sandra mengelus perutnya sendri bicara dengan calon anaknya sambil bekerja membersihkan kaca kamar hotel.

"Jangan, menjelek-jelakan aku pada anakku. Aku gak seburuk itu, dan sapa juga yang memper**sa mu aku hanya minta jatah dari istriku." Saut Brian yang muncul dari belakang dan langsung memeluk sandra dari belakang. Hal tersebut membuat Sandra terkejut, entah darimana dan kapan Brian sudah ada di kamar hotel yang ia bersihkan.

"Lepaskan aku pak." Sandra meronta mencoba melepaskan pelukan Brian yang membuatnya risih.

"Tapi kenyataannya memang benar kan pak, anak ini bukan dari keinginanku, tapi bapak yang mau. Jadi jangan macam-macam denganku, karena nyawa anak ini ada dalam tangan ku, Sekali bapak menyakiti aku atau membuatku susah maka aku juga akan membuat anak ini menderita." Ancam sandra.

"Jadi kamu mau jadi ibu yang jahat dan kejam, tak kan kubiarkan itu terjadi. Lagian aku nggak akan mempan dengan ancaman mu itu. Ayo ikut aku pulang, pekerjaanmu disini sudah selesai," ucap Brian

"Pulang kemana? Tidak. Aku tidak mau, aku masih ada pekerjaan disini." tolak Sandra dan menepis tangan Brian yang hendak menariknya.

"Kalau aku memecat mu bagaimana, apa kamu masih ngeyel mau tetap kerja disini?" ancamnya. Sandra langsung menciut. Iya lupa jika Brian merupakan Corporate owner hotel Bintang dan itu artinya Brian bisa memecat Sandra kapanpun dia mau.

"Jangan pecat saya pak, saya betah dengan pekerjaan ini. Baiklah saya akan ikut bapak satu hari saja, tapi setelah itu biarkan saya kembali bekerja disini, selama perut saya belum kelihatan buncit dan saya masih kuat, saya tidak mau berhenti bekerja." rengek Sandra, berharap Brian mau berbelas kasih padanya dengan tidak memecatnya.

"Sebenarnya apa sih yang kurang dari semua fasilitas yang aku berikan padamu, aku rasa semuanya sudah lengkap, tapi kenapa kamu malah mau bekerja jadi seorang pelayan disini?"

'Seumur-umur aku belum pernah menikmati fasilitas orang kaya, apalagi fasilitas yang diberikan pak Brian kan belum pernah aku gunakan, dan sekarang di tanya sekarang di tanya kurang.' ucap Sandra dalam batin.

"Sudahlah gak usah berdebat lagi, ayo kita pulang dan temui Yolanda di rumah, pasti dia sudah menunggu mu." Brian pun menarik tangan Sandra dan membawanya keluar dengan jalan rahasia yang pernah mereka lewati agar tidak ada yang tau, hubungan keduanya.

Sandra pun mengikuti kemauan Brian, untuk bertemu Yolanda.

"Bagaimana ya, kalau anak pak Brian tahu kalau aku bukan ibu kandungnya, pasti pak Brian akan syok." pikiran Sandra.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh Akhirnya mereka sudah sampai tujuan.

"Ini rumah bapak?" tanya Sandra yang kagum melihat rumah Brian yang begitu besar dan halaman yang begitu luas seperti istana dan baru pertama kali Sandra melihatnya.

"Apa kamu sudah lupa dengan rumah ini." saut Brian membuat Sandra semakin bingung. Dari awal pertemuan Brian selalu mengatakan jika dirinya adalah istrinya namun Sandra sendiri tak pernah merasa pernah menikah dengan bosnya itu.

"Sayang, kok bengong ayo kita masuk Yolanda pasti sudah menunggu." ajak Brian yang selalu memanggil Sandra dengan nama Sabrina.

"I-iya pak, maaf."

Mereka masuk ke dalam rumah. Sandra panas dingin memikirkan respon putri Brian padanya.

"Yolanda, papa pulang." Panggil Brian pada putrinya yang sedang bermain dengan pengasuhnya.

Mendengar papanya memanggil, Yolanda langsung lari kearah papanya dan memeluknya.

"Papa." Yolanda lari dan langsung memeluk Brian. Sedangkan Sandra masih berdiri di belakang Brian.

"Papa punya kejutan buat putri papa, lihatlah siapa yang datang." Brian memperlihatkan Yolanda pada Sandra.

Tanpa aba-aba Yolanda langsung berlari memeluk Sandra.

"Mama." Panggil Yolanda pertama kalinya melihat Sandra, membuat jantung Sandra berhenti berdetak dan matanya membulat menunjukkan ekspresi kaget dengan respon yang diberikan Yolanda.

Dengan refleks Sandra menyambut pelukan Yolanda.

"Ini Yolanda, putri yang sangat cantik dan manis." gumam Sandra

"Mam, kenapa pulangnya lama, Yolanda rindu ma."

"Ma-maaf, baru bisa pulang." Sandra tak ingin membohongi gadis yang masih kecil ini.

"Ayo ikut Yolanda ma, Yolan akan tunjukkan sesuatu." tangan mungil Yolan menarik Sandra dan mengacuhkan Brian papanya.

"Hati-hati sayang, diperut mama ada adiknya Yolan." mendengar ucapan papanya Yolan langsung berhenti dan menatap Sandra.

"Mama, mau ngasih Yolan adik?" tanya Yolan dan Sandra hanya bisa menoleh pada Brian tak mampu menjawab.

"Iya sayang, mama mau ngasih Yolan adik. ini sekarang masih di perut mama." jawab Brian sambil menghampiri Sandra dan mengusap perutnya.

"Kapan keluarnya mama, apa besok sudah bisa keluar, Yolan sudah gak sabar mau menggendong adik Yolan dan bisa main boneka sama Yolan." Sandra dan Brian melempar senyum.

"Sabar sayang, adik Yolan lahirnya masih lama, sekitar tujuh bulan lagi." Jelas Sandra pada Yolan.

"Baiklah kalau begitu mama istirahat saja, biar Yolan yang temani." Yolanda mengajak Sandra pergi ke kamar papanya dan Brian mengikuti kedua wanitanya.

Saat sampai kamar, Sandra disuruh Yolan untuk merebahkan diri di ranjang.

"Mama bobok disini, biar Yolan selimut mama." perintah Yolan dan Sandra hanya mengikutinya dengan merebahkan tubuhnya di ranjang king size yang belum pernah ia rasakan kenyamanannya.

"Terimakasih sayang, sudah perhatian dengan mama."

"Papa tolang panggil bibi untuk mengantarkan makanan buat mama." Perintah Yolan pada Brian dan Brian hanya menurut.

"Wau....anak yang hebat bisa memerintah papanya," gumam dalam hati sandra.

"Sayang, papa Brian itu papamu, kamu gak boleh memerintah papa. jika Yolanda butuh sesuatu Yolan langsung panggil bibi atau mengambil sendiri, gak baik memerintah orang tua."Sandra menegur Yolanda.

"Iya ma, maafin Yolan"

"Bukan dengan mama, tapi pada papa, ayo Mama mau lihat seberapa pintar putri mama meminta maaf pada papanya."Perintah Sandra dan Yolanda pun mengangguk dan menghampiri papanya yang baru kembali ke kamar.

"Papa, maafin Yolanda sudah merintah papa, kata mama itu gak boleh." ucap Yolan membuat Brian heran dan tersenyum lebar dengan putrinya.

"Iya sayang, papa maafin." ucap Brian sambil mengelus rambut Yolan.

"Mama sudah Yolan lakukan, mama bangga gak dengan Yolan." Yolan kembali menghampiri Sandra.

"Tentu saja sayang, kemarilah tidur di samping mama, mama ingin memeluk putri mama."Dengan cepat Yolanda merebahkan tubuhnya di samping Sandra.

'Maafkan aku Yolan, harus berbohong padamu, aku gak tahu siapa sebenarnya mamamu yang jelas dia sudah berhasil mendidik mu dengan baik.'

Sedangkan Brian memilih keluar, membiarkan Yolan melepas rindu pada mama pengganti.

"Ma, jangan tinggalin Yolan lagi, mama kenapa kerjanya jauh, kenapa mama gak di rumah aja sama Yolan, biar papa yang kerja." pinta Yolan sambil memainkan rambut panjang Sandra.

"Maafin mama sayang, mama janji nanti setelah adiknya lahir, mama akan di rumah saja dan gak akan pergi kemana-mana.

"Jangan tinggalkan Yolan lama-lama."

"Iya sayang."

Sandra tak terasa menitikkan air mata, merasa bersalah harus muncul dalam kehidupan Brian dan Yolan, yang jelas-jelas orang baru dalam hidupnya.

Sandra berjanji akan mencari tahu keberadaan Sabrina, ibu kandung Yolanda, kerena merasa kasihan, melihat Yolan merindukan ibunya.

To be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

Kurniaty

Kurniaty

Selalu ditunggu karyanya thoor,masih nyimak dulu jalan ceritanya.
Sukses thoor & lanjut.

2022-09-23

0

Santysannjaya

Santysannjaya

langsg mampir thor abis dapat notif dari NT...
seru kayaknya....
q tunggu bab selanjutnya.. 💪semangat thor

2022-09-23

1

Benalu

Benalu

Lanjut thor, ceritanya menarik... langsung masuk fav

2022-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!