Sara mendekati pria yang terbaring tak berdaya itu. Dalam hati Sara sudah bergumam, apakah pria ini sudah mati atau hanya pingsan.
Sara menempelkan satu jari telunjuknya di hidung si pria itu. "Eehhh ini masih nafas gak nih..? Kok gak ada nafasnya.. Aduh! Langsung kubur ajakah?" Sara menimbang nimbang.
Takut salah prediksi, Sara kemudian menempelkan telinganya di dada pria itu. Di sanalah Sara tenang. Tenang karena merasakan detak jantung si Pria.
"Nue, dia masih hidup.." Pekik Sara kepada Nue yang sejak tadi ada di sana bersamanya.
"Kita bawa ya Nue.." Sara memopong tubuh si pria dan membawanya masuk pulang ke rumah Sara.
Sara membaringkan pria itu di lantai asal saja. Yang penting kepalanya berbantal empuk. Karena Sara tak ingin membaringkan pria tak di kenali itu di tempat tidur satu satunya.
Sara melihat pria itu sepertinya tidak akan sadar dalam beberapa waktu kedepan. Sara pun meninggalkan pria itu sendiri di dalam rumahnya dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya di luar sana.
"Nue.. Kamu tinggal di sini ya sama dia.. Kasian tuh." Imbuhnya pada Si Nue.
"Miaaaauuu.." Nue malah tertidur pulas di tempat tidur khusus untuknya.
Sara hanya menggelengkan kepalanya dan meninggalkan rumah untuk beberapa jam kedepan.
Sara kembali ke dalam rumahnya ketika sudah sampai waktunya ia beristirahat. Di lihatnya lagi pria itu masih di posisi yang sama sedangkan Nue sudah tak jelas posisinya.
"Dia ini tidur atau mati, atau setengah mati?" Sara mengangkat kedua bahunya setelahnya ia membersihkan tubuhnya.
Selesai mandi, Sara kembali dan tetap sama saja, pria itu masih terbaring tak sadarkan diri. Sara hanya menghela nafasnya, wajahnya juga tampak gusar.
"Apa aku salah tidakan bawa pria ini ke dalam rumah? Nanti kalau dia mati di sini, 'kan aku yang jadi tersangka.." Gumam Sara.
"Aahh lapar aahh" Sara seketika tak peduli dengan kesadaran atau kematian pria itu.
Ia kembali melakukan kegiatannya, memasak makan siang untuknya dan juga untuk Nue.
Kadang Sara juga menoleh ke arah pria yang di baringkannya di tengah rumah itu. Pria itu tak beranjak atau pun memperbaiki posisi tidurnya.
"Aahh mungkin aku yang kelewatan bodohnya, masa bawa laki laki tak di kenal di rumah.. Kondisinya gitu lagi" Gerutu Sara lagi.
"Heeeemmm wanginya tumis kangkung aku" Puji Sara pada masakannya sendiri.
"Miaaauuu" Nue sudah berada di kaki Sara.
"Eeehhh Nue bangun.. Ini Nue pasti lapar 'kan?" Sara memberikan makanan Nue yang sudah di siapkan Sara di mangkuk khusus Nue.
"Eehhh?" Sara terkejut bukan main.
"Hai?" Sapa Pria yang tadi terbaring kini sudah duduk seperti Nue di lantai.
Sara menganga tak percaya. "Hei aku lapar juga kayak kucing ini. Ini boleh aku makan?"Pria itu menunjuk makanan Nue.
"Heehh jangan itu khusus untuk Nue, mana boleh kamu makan!" Pekik Sara.
"Oohh kirain boleh aku juga makan. Kayaknya enak gitu lhooo. Oh ya aku ini siapa ya..? Aku di mana nih..?" Tanya pria itu santai.
Mulut Sara semakin terbuka lebar nganganya mendengar pertanyaan aneh pria di hadapannya.
"Kamu bukan malaikat 'kan. Malaikan yang tersesat karena angin sepoi sepoi" Sara ikut berjongkok seperti pria itu.
"Hah?" Wajah polos pucat, rambut acak acak. Apakah itu di sebut malaikat, Sara?
"Aahh sudahlah.. Kamu lapar? Aku ada tumis kangkung sama ikan peda mau?" tawar Sara.
"Mau mau yang penting bisa di makan, aku lapar banget" Keluhnya tapi sangat bersemangat.
"Hahaha.. Oke bentar ya.." Sara menyajikan masakkannya.
Sara dan si pria tak di ketahui ini makan sambil melantai. Tak jauh dari mereka juga ada Nue yang juga sedang menikmati makanannya.
"Aaahhh enaknya.. Enak banget ini" Puji pria itu.
"Hahah masakan biasa emang enak" tambah Sara.
"Eeemm" Mulut pria itu penuh dan hanya bisa bergumam sambil mengangguk.
"Aahhh kenyanngnya.." Akhirnya mereka selesai makan.
"Oohhhh ya kok aku di sini? Kamu kok bisa ketemu aku?" Pria itu mulai lagi dengan pertanyaannya yang membuat Sara menganga lagi.
"Harusnya aku yang tanya gitu sama kamu. Kok kamu ada di sini? Pingsan lagi, aku ketemu kamu di semak semak itu.." Jelas Sara sambil menggigit sisa ikan pedanya.
"Oooooohhhhhh" Pria itu malah ber'oh panjang.
"Astaga bodohnya laki laki ini" Gerutu Sara. Sepertinya ini jadi hobi baru Sara, menggerutu.
"Oohhh ya nama aku siapa?" Tanya pria itu tiba tiba lagi setelah 'oh' panjangnya.
"Haaaaahhhh?" Pekik Sara. Lemas semua tungkai Sara rasanya.
"Harusnya aku yang tanya sama kamu.. Nama kamu siapa! Haaahh kamu kok.. Ya ampun" Sara tak habis pikir dengan pria di sampingnya ini.
"Kan aku gak tahu nama aku siapa.. Mungkin kamu tahu" tambahnya.
"Lhooo lhooo lhoo.. Ada ada bae kau.. Yang ada aku bingung.. Kok kamu ada di perternakan aku ini.. Baring baring lagi di rumput. Udah sadar malah tanyain aku yang lebih gak tahu apa apa" Pekik Sara lagi.
"Jadi artinya kamu juga gak tahu aku siapa?" Pria ini semakin memancing Sara.
"Haaaaahhh.. Kok kamu aneh banget.." Keluh Sara.
"Hee'emmm?" Pria itu mengangkat bahunya.
"Untung masih ingat pake baju sama celana ya" Gumam Sara.
"Heemmm aku boleh 'kan tinggal sama kamu?" Wajah pria itu memelas.
"Hah..? Nebeng aku? Lah kok?" Sara masih syok mendengar semua ini.
"Aku.. Aku gak tahu aku siapa.. Mana aku tahu namaku, rumahku.. Aku abis ngapain mana aku ingat.. Jadi aku tinggal sama kamu aja bolehkan?" Pria itu mengedipkan matanya beberapa kali.
"Astaga pria ini" Sara menggelengkan kepalanya.
"Oke boleh, tapi aku lapor polisi dulu, abis itu kita tunggu keluarga kamu cari kamu ya" Ide Sara. Sara yakin pria ini hilang. Pasti keluarganya akan menghubungi kantor polisi tentang kehilangan anggota keluarganya.
"Kok kamu angguk angguk gitu..?" Tanya Pria itu yang sejak tadi memperhatikan Sara.
"Aahh gak apa apa.. Dengar ya.. Nanti abis ini kamu mandi, tuh kamu lumpur semua, nanti mandi, abis itu kita ke kantor polisi. Aku bantu kamu pulang ke keluarga kamu" Intruksi Sara.
"Oke deh.. Aku mandi dulu" Pria itu beranjak dari dapur.
"Heh.." panggil Sara lagi.
"Apa?" Pria itu menoleh ke arah Sara.
"Itu pintu keluar.. Ini kamar mandi dan toiletnya.." Sara menunjuk arah yang benar pada pria itu.
"Hehehe.." Cengengesanlah dia.
"Kok dia gak tahu namanya sendiri, nanti kayak apa apa kasih laporan ke polisi kalau nama aja gak tahu" Sara berpikir.
"Aahh bodo amat.. Yang penting bawa dulu ke kantor polisi" keputusan Sara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Khols_247
mantap kak lucu
2022-09-24
0