7 bulan kemudian...
Siulan menemani Sara yang sedang berpatroli di malam ini. Tugasnya malam ini adalah menjaga peternakan ayam. Sara sudah cukup lama bekerja di peternakan ini, bukan hanya menjadi penjaga, Sara juga adalah pekerja peternakan seperti memberi makan ayam, menangkap ayam ayam yang akan di jual, mengumpulkan kotoran ayam untuk di jadikan pupuk, mencabuti bulu ayam jika ada pesanan, memunguti telur telur ayam juga adalah kegiatan gadis dengan nama lengkap Sara Darianti.
Pekerjaannya memang sedikit berbeda dari pekerjaan gadis muda dan belia lainnya. Tapi karena memang kemampuan pencaharian Sara di perternakan ini, maka Sara menerima saja pekerjaannya. Gajinya pun lumayan untuk menghidupi dirinya sendiri.
Sara hanya anak rantuan, saat meninggalkan kampungnya Sara sudah tak memiliki keluarga, Bapaknya sudah lama meninggal dunia, sang Ibu juga telah berpulang 3 tahun terakhir. Hingga Sara juga harus menjual semua aset dan rumahnya di kampung demi pengobatan sang Ibu. Saat sang ibu sudah tiada Sara harus angkat kaki dari rumahnya sendiri karena sudah di jualnya.
Sara tak masalah. Ia menikmati hidupnya sekarang. Beruntungnya Sara di temukan oleh sahabat sang ibu sewaktu muda dulu. Sahabat Ibu Sara yang mempunyai peternakan ayam ini. Meski memang tak terlalu luas tapi lumayanlah untuk menghidupi keluarganya. Sara sangat membutuhkan pekerjaan saat itu pun meminta tolong sang Bibi- Suna untuk memperkerjakan dia di peternakan itu.
Karena kasian melihat Sara Bibi Suna membolehkan Sara bekerja di sana hingga saat ini Sara sudah genap 2 tahun bekerja menjadi penjaga peternakan.
Sara tak tanggung tanggung lagi, ia langsung memilih tinggal di tengah peternakan ini. Di tengah tengah ayam ayam, kiri kanan kandang ayam, depan belakang banyak ayam.
Itulah kehidupab Sara. Tapi ia tidak pernah mengeluh ia malah senang dengan pekerjaannya ini. Sudah bisa membiayai kebutuhannya saja Sara sudah senang.
Seperti malam ini ia bertugas berpatroli keliling perternakan. Takut takut ada ular, musang, atau bahkan maling. Maklum ayam mahal sekarang.
Kadang bersenandung, kadang bersiul kadang berbicara sendiri. Itulah Sara.
"Huaaaammm ngantuk" keluhnya. Nara melihat lihat sekeliling tak ada yang aneh. Dan sebentar lagi Sara sudah kembali ke awal mula patrolinya.
"Eeehh?" Nara mendengar suar aneh. Suara orang sedang berbisik bisik.
"Wah pasti maling ini. Gak ada alamat lain" Bisik Sara.
"Tinggal aja di sini ama kok" Suara orang tak di kenali.
"Tuh'kan.. Gak mungkin ayam lagi mojok 'kan? Apanya yang di tinggalin? Telurnya.. Pantasan aku ****** telur sana sini. Emang ayam ya.. Eehh 'kan bukan ayam. Ayam mana bisa ngomong njir.." Sara memepuk keningnya.
"Maling.. Fiks.. Ini maling.." Sara mendekat perlahan ke arah asal suara.
"Hah?" Nara melihat dua orang mengendap endap.
"Nah kan" Bisiknya lagi.
"Aku harus apa ini? Aku harus apa?" Hati Sara meronta.
"Ayo pelan pelan ke sana.." Ajak seorang yang di anggap maling itu.
"Huaaahh kok dekati aku sih.. Aduh.." Sara yang belum bisa berpikir apa yang harus ia lakukan tercekat sendiri.
"Pentongan..!! Pentongan gak bawa" Histeris hati Sara. Ceroboh sekali kau.
"Huaaaaahh" teriak Sara ketika kedua orang tak di kenali ia berlari ke arahnya.
Sontak Sara juga berlari laju dengan kedua orang di belakangnya.
"Lhooo.. Kok dia lari juga.. Dia siapa bro?" Tanya orang pertama.
"Anak nyasar.." jawab asal temannya.
"Kita gak ketahuan kan?" Ketar ketir jadinya.
"Gaklah.. Kayaknya dia gak tahu apa apa.. Udah lari aja!". titahnya.
"Huaaaa aku di kejar tolong.. Haaaaa" Tangis Sara.
Setelah berlari hampir mengelilingi peternakan Sara memberanikan diri menoleh ke belakangnya.
"Sudah gak ada.. Kemana mereka?" Sara takut ia di kibuli oleh para maling itu.
"Aaahhhh" Sara menghela nafasnya.
Sementara itu kedua orang tak di kenali sudah meninggalkan perternakan itu dan membiarkan Sara berlari sendiri.
"Memang anak nyasar yang bodo lagi" Ejeknya.
***
Sara kembali ke dalam perternakan, ia sudab selesai memeriksa tempat di mana ia melihat maling tadi.
Tapi di sana tidak ada apa apa. Sara pulang dengan lemas kaki. Setelah berlari pontang panting karena di kejar maling.
"Eeehhh kok maling kejar penjaga.. Harusnya penjaga yang kejar maling.." Kekeh Sara seorang diri.
"Nue.. Kamu tahu.. Hahaha aku tadi di kejar maling. Aneh banget.. Hahahaha masa aku penjaganya malah di kejar maling.. 'kan aneh.. Hahahahaha" Sara terus tertawa sambil bercerita kepada kucing berwarna abu abunya.
Nue di berikan Bi Suna untuk menemani Sara di peternakan ini. Nue sejenis kucing persia yang sudah kawin dengan kucing lokal. Tapi meski demikian Sara sangat menyayangi Nue.
Pagi harinya..
"La lala.. Lalala.. La.. Lala.. Lalala... uuhhhh banyaknya" Sara tengah asik memunguti telur ayam.
Ada yang berserakkan di tanah, ada yang di bawah kandang, ada yang di dalam semak semak dan masih banyak lagi keberadaannya, ini adalah telur ayam petelur. Oleh karena itu telurnya sering di tinggal di mana mana.
Terkekeh lagi Sara mengingat kejadian semalam. Entah apa yang sebenarnya di bicarakan kedua orsng tak di kenali itu. Saat pagi pagi sekali Sara mengecek semua ayam ayamnya, tidak ada yang hilang, entag ayam atau telur atau semacamnya.
Sara bisa bernafas lega sekarang. Ditemani Nue yang berjalan jalan pagi, Sara mengumpulkan telur ayam. Sudah dapat satu kotak telur, Sara terus melanjutkan pencaharian telur ayamnya.
"Heh, Broto.. Mana lagi telur telur cewekmu itu.. Coba tumpuk satu tempat aja.. 'Kan mudah mungutinnya" gerutu Sara kepada seekor ayam jantan.
Petokkk petokkk petookk petookkkk..
Ayam ayam riuh ricuh di semak semak. Sara menunggu ayam ayam itu diam, Sara yakin ayam ayam itu baru saja mengeluarkan telur telurnya.
Setelah ayam ayam itu diam dan beranjak dari semak itu barulah Sara mendekati semak semak itu.
"Huahh tuuhkan ada banyak telurnya.. Memang ya ayam ayam.. Makasih ya.. Kawin sana lagi.. Biar makin banyak telur untuk aku jual.. Hahahahaha" Tawa jahat Sara.
"Miiiaaauuu.. Meeeooo" Nue berada di belakang Sara tak bisa diam.
"Eehh kenapa sih ka..." Sara tak bisa melanjutkan ucapannya ketika melihat apa yang tengah di djilati Nue.
Mata Sara membulat melihatnya. "Apa dia sudah mati..? Sejak kapan di situ..?" Pertanyaan spontan dari mulut Sara melihat seseorang dengan kondisi miris di tanah, entah masih bernafas atau tidak.
###
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Bariyah c moyy/SB_Author
hei broto.. seketika teringat Film Suzana
2022-10-11
1
ReiRey
ternaknya punya nama ya? gokil thor😂
2022-09-29
1
Smiley Smile
mulai asyik dibacanya..lanjut ke bab berikutnyaa
2022-09-26
0