Bab 5. Tidak ada sidik jari.

Kon'nichiwa.. Selamat datang pembaca pembaca baru. Selamat membaca pembaca pembaca setia.. Aku padamu..

***

Sara dan pria tak di kenalinya tiba di kantor polisi terdekat. Sara segera bertanya pada polisi yang berjaga.

"Permisi Pak Polisi.. Saya mau buat laporan.." Imbuh Sara sopan.

"Iya boleh.." Sigap Polisi itu langsung menanggapi Sara.

"Begini Pak, tadi pagi di peternakan saya, saya menemukan pemuda ini. Dia tergeletak di rerumputan. Saya pun bawa dia masuk rumah Pak, sekitar 5 jam kemudian dia sadarkan diri, tapi dia gak tahu siapa namanya dan asalnya. Saya rasa dia orang hilang pak.." Jelas Sara rinciian kejadian yang ia alami pagi ini.

"Jadi dia hilang? Ada liat selembaran atau semacamnya tetang dia?" Tanya polisi itu.

"Gak ada sih Pak saya kira aja. Yang bikin susahnya dia lupa jati dirinya Pak. Namanya aja dia lupa" Sara menyampaikan yang ia ketahui.

"Oohhh.. Perkiraan kamu aja ya.. Mungkin aja 'kan dia Amnesia aja.. Eemmm gimana ya.. Dia juga lupa asalnya sendiri.." Polisi itu juga bertanya tanya.

"Hai Pak polisi.." Sapa Pria itu.

"Ya.. Kamu dari mana?" Tanya polisi itu mencoba bertanya juga pada Pria itu.

"Dari rumah dia" Sara menepuk keningnya.

"Bukan asal kamu.. Tempat asal kamu dari mana, nanti kalau kamu ingat, Pak Polisi antara kamu" Kesal Sara.

"Ooohhh ya gitu ya..? Aku.. Dari mana?" Dengan susah payah pria itu berpikir.

"Aduh.. Sstt.. Kepalaku sakit" keluhnya.

"Eeehhhh?" Pak Polisi dan Sara terkejut.

"Hehhh.. Duduk di sini dulu.. Duduk dulu.." Ajak Polisi itu.

"Ini minum dulu" Polisi itu memberikan satu botol minumnya pada pria itu.

"Makasih Pak" si pria merasa sudah merasa lebih baik.

"Sudah aku bilang nona, pria ini lupa ingatan atau amnesia.." Polisi itu duduk di samping Sara.

"Aaa.. Terus gimana Pak. Gimana caranya saya tahu dia siapa" Keluh Sara.

"Gini aja kita coba tes sidik jarinya. Mungkin dia orang sini dan ada cap sidik jarinya, dari wajah dan postur tubuhnya dia sudah punya kartu identitas." Imbuh polisi itu.

"Betul juga. Ayo pak kita coba" Ajak Sara bersemangat.

***

Tiga puluh menit kemudian, Sara dan pria itu selesia melakukan tes sidik jari. Kini tinggal menunggu hasilnya.

"Nanti kalau hasilnya keluar aku harus apa nona?" pria itu mendekati Sara.

"Ya kita tunggu aja ya." Saran Sara yang juga tak tahu apa apa.

"Aku takut.. Aku takut.. Aku gak punya tempat tinggal. Aku bukan manusia donk" Lirih Pria ini.

"Hah..?" Sara terkejut.

"Mana ada bukan manusia, jelas jelas kamu manusia." Bantah Sara.

"Tapi kalau gak ada tanda tanda tentang hidup aku sebelumnya, berarti aku bukan manusia" sentak Pria itu.

"Hah.. Terserah kamu dah.." Sara menyerah menyadarkan pria aneh ini, yang sama saja seperti menggarami air laut.

"Kamu masih mau bantu aku 'kan?" Pria itu sepertinya kehilangan kepercayaan diri.

"Haaaahhh..? Aku bantu sebisaku ya" senyum Sara muncul dengan indah.

Baru kali ini pria itu melihat senyum yang sangat cantik. Ia sampai terpana melihat senyum yang begitu manis mikik gadis yang masih ia tak ketahui namanya.

"Hei.. Namamu siapa..? Aku sejak bertemu tadi siang tidak bertanya sesuatu yang penting kayak gini." Pria itu baru ingat.

"Oh iya ya.. Namaku Sara Darianti. Kamu bisa panggil aku Sara aja"

"Nama yang bagus.. Salam kenal Sara" Keduanya baru berkenalan setelah beberapa jam bersama.

"Permisi ini hasil tes sidik jari dari tuan ini, menurut hasil, sidik jari tuan ini tidak terdaftar warga kota ini. Mungkin tuan dari kota lain" ucapnya bijak agat tak terlalu menyakiti pria polos ini.

"Aaahh begitu.." Lirihnya.

Sara memegangi bahu pria ini. "Dia pasti lupa namanya sendiri, tapi dia akan mengingatnya lagi 'kan?" Sara bertanya pada Pak Polisi itu.

"Mungkin Nona, tapi saya juga kurang tahu masalah Amnesia, coba tanya aja sama dokter atau perawat yang paham masalah medis." Saran pak Polisi.

"Aaahh benar.. Baiklah.. Terima kasih Pak Polisi.." Ucap Sara sambil memberi hormat.

"Ayo.." Ajak Sara pada Pria ini yang sedang melamun.

Otaknya berpikir keras, kenapa dia berada di sini. Namanya siapa dan dari mana asalnya. Semuanya ia coba ingat ingat. Tapi...

Bruuukkkk.

"Heh?" Sara terkejut.

###

Cha!!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***