"Ayo ikut Mama Tyas, kita lihat-lihat yuk. Bosen juga hanya diam disini" ajak Mama
Tyas hanya mengangguk dan menurut saja. Mereka pun pergi meninggalkan ruang keluarga dan ruang tamu yang masih cukup ramai.
"Aku ikut, Mbak. Yuk Lit" teriak Tante Syifa sambil mengajak anak perempuannya.
Akhirnya ketiga perempuan itu berlalu dari ruang tamu. Mama mengajak Tyas ke kamarnya, dia ingin lebih dekat dengan calon menantunya yang terlihat sangat pemalu itu.
"Ini kamar Mama sama Papa, hehe.. Duduk sini Yas"
Tyas ikut duduk di pinggir tempat tidur mewah itu. Menatap kagum pada wanita cantik yang begitu baik itu. Betapa dia tulus padanya, dia bisa langsung menerima Tyas dengan tulus seperti ini.
"Kamu masih inget sama Mama?"
Tyas tersenyum, dia memang sudah mengingat siapa calon mertuanya ini. "Iya Bu, Ibu yang waktu dulu saya tolong karena kecelakaan"
Mama mengelus kepala Tyas yang tertutup kerudung. "Mau denger cerita Mama, kenapa kamu bisa sampai berada disini dan di jodohkan dengan anak Mama. Dan satu lagi, kamu panggil Mama mulai sekarang"
Tyas mengangguk "Iya Ma-Mama"
"Gitu dong" Mama terlihat begitu senang mendengar panggilan Tyas. "Jadi gini, saat Kakeknya Ganesh bilang mau menjodohkan Ganesh dengan anak rekan kerjanya. Awalnya Mama tidak setuju, karena Mama tahu kalau Ganesh adalah anak yang keras kepala. Sebenarnya sifatnya ini sama sekali dengan Kakek dan Papanya...."
"....Tapi, saat Kakek menunjukam foto kamu yang entah darimana dia memilikinya. Mama langsung saja setuju, dan Mama menceritakan jika kamulah gadis penolong Mama waktu itu"
Tyas tersenyum mendengar cerita Mama, dia seolah merasakan kembali kehangatan seorang Ibu dari diri Mama mertuanya itu.
"Tapi Ma, bagaimana dengan pacarnya Mas Ganesh?"
Tyas masih terlalu risau dengan kenyataan yang ada. Mengingat jika calon suaminya sudah memiliki kekasih yang sangat dia cintai. Jujur saja Tyas tidak mau menjadi perusak hubungan mereka.
Mama menghela nafas, lalu dia menatap Tyas "Jujur, Seira memang anak yang baik. Mama juga menyayanginya. Tapi, mau sampai kapan hubungan dengan perbedaan akan terus berlanjut jika tidak ada salah satu yang mengalah. Mama dan keluarga juga tidak mau jika Ganesh yang akan mengalah nantinya...."
"...Jadi, kamu hanya perlu bersabar, yakinkan hati Ganesh jika kamulah jodohnya. Mama yakin jika suatu saat, Ganesh pasti akan mencintaimu melebihi dia mencintai dirinya sendiri. Percayalah sama Mama"
Tyas hanya diam, tidak tahu harus berkata apa. Tyas hanya bisa berharap jika apa yang di katakan Mama benar. Karena Tyas hanya memimpikan satu kali pernikahan dalam hidupnya.
"Oh ya, ada yang mau Mama kasih lihat sama kamu"
Mama membuka laci nakas dan mengambil sesuatu disana. Sebuah album foto, Mama membukanya dan tersenyum saat melihat foto-foto Ganesh dan Gezia sewaktu kecil.
"Ini foto-foto Ganesh sama Gezia pas lagi kecil. Umur mereka memang hanya berbeda 5 tahun" kata Mama sambil menunjukan foto anak-anaknya yang masih sangat menggemaskan.
Tyas tersenyum menatap foto-foto itu, Ganesh dan Gezia memang sudah tampan dan cantik sejak kecil. Mama membuka kembali lembaran album foto itu.
"Nah ini waktu Ganesh selesai kuliah"
Tyas sedikit menundukan kepalanya untuk bisa melihat lebih jelas foto beberapa tahun lalu itu.
Dia....
Tyas tersenyum sambil mengelus foto Ganesh itu tepat di bagian wajahnya. Ya Allah, aku yakin dengan pilihanmu ini.
"Kenapa Yas?"
Tyas tersadar saat mendengar suara Mama, dia menatap Mama dan tersenyum. "Tidak papa Ma, Tyas hanya sedang meyakinkan diri jika Mas Ganesh memang benar-benar jodoh terbaik untuk Tyas"
Mama tersenyum mendengarnya, tentu dia juga yakin jika Tyas adalah pendamping hidup yang tepat untuk Ganesh. "Pokoknya, kalo ada apa-apa kamu bisa cerita sama Mama ya. Jang pernah memendamnya sendiri"
...🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬...
Beberapa minggu berlalu, sudah semakin dekat dengan pernikahan Ganesh dan Tyas yang sedang di persiapkan.
"Jemput Tyas dan kalian fitting baju pengantin hari ini di butik langganan kita" kata Mama
Ganesh memutar bola mata malas, dia benar-benar tidak bisa menolak apa yang sudah menjadi keputusan Kakek dan Papanya.
"Kenapa gak Mama saja atau Tante Syifa yang kesana. Aku malas"
Mama langsung memukul bahu Ganesh dengan kesal "Semua persiapan pernikahan kamu, Mama dan Tante Syifa yang nyiapin. Masa fitting baju pengantin saja harus kami juga, ingat Nesh kamu itu mau nikah. Harus mulai menerima semua ini"
"Ya, kenapa juga kalian harus memaksakan semua ini. Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini"
"Jika kamu tidak ingin pernikahan ini terjadi, maka silahkan tinggalkan Ge dab keluarga Aditama"
Suara berat Kakek membuat semua orang menoleh ke arahnya. Kakek berdiri dengan tenang di tempatnya, menatap dingin pada cucu kesayangan nya itu.
Ganesh berdecak kesal, selalu ancaman ini yang Kakek ucapkan. Dan tentu saja Ganesh tidak mungkin meninggalkan keluarganya ini. Mau bagaimana pun dia menyayangi anggota keluarganya ini.
"Oke, aku pergi sekarang. Dimana alamat rumahnya?" tanya Ganesh
"Kau menjemputnya ke tempat kerjanya saja. Di pencetakan buku" Mama menyebutkan alamat pencetakan buku tempat Tyas bekerja.
"Mama sudah kirimkan juga nomor ponselnya, karena kamu pasti belum memilikinya"
Ganesh tak menghiraukan ucapan Mama, dia mengambil kunci mobil di atas meja dan berlalu pergi sambil mengucap salam.
"Ck. Anak itu selalu saja keras kepala"
Tante Syifa mengelus pundak sang Kakak ipar "Sudahlah Mbak, Ganesh hanya belum bisa membuka hatinya untuk Tyas. Aku yakin, suatu saat nanti dia akan menerima Tyas dengan tulus"
Mama menoleh dan tersenyum pada Tante Syifa "Semoga ya"
Sementara Ganesh baru saja sampai di tempat yang di sebutkan Ibunya tadi. Ternyata nomor telepon yang di berikan oleh ibunya berguna saat ini.
Tyas yang sedang mengecek beberapa buku yang baru saja tercetak, begitu terkejut saat ponselnya berdering. Tidak biasanya ada yang menghubunginya di saat bekerja seperti ini. Lagian, jarang juga ada yang menghubunginya karena Tyas memang di anggap tidak penting bagi semua orang.
Dengan ragu Tyas mengangkat telepon dari nomor tidak di kenal itu.
"Cepat keluar dalam 10 menit, kau harus fitting baju pengantin hari ini!"
Tutt...tutt..
Sambungan telepon langsung terputus, Tyas menatap bingung pada ponselnya. "Fitting baju pengantin, apa dia Mas Ganesh ya"
Setelah menyadari siapa yang meneleponnya, Tyas segera membereskan barangnya dan meminta izin pada atasannya untuk bisa pulang cepat hari ini.
"Dasar lelet, waktumu sudah lebih dari 10 menit"
Tyas hanya menunduk saja melihat tatapan benci dari Ganesh. Sudah terbiasa dengan tatapan itu, karena di rumah pun semua anggota Keluarganya selalu menatapnya seperti itu.
"Cepat masuk!"
Tyas berlari mengitari mobil Ganesh dan segera masuk ke dalamnya. Mobil pun melaju meninggalkan tempat kerja Tyas.
Bersambung
Jangan lupa dukungannya.. Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya juga..
Mampir juga di karya aku yang baru netas nih... Judulnya. Daddy Is My Husband.. langsung klik saja profil aku.. Ditunggu jejaknya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
apa ganesh orang yg di kagumi sama Tyas ya
2022-10-27
0
uyhull01
Nesh mebi kasar ikhh ntar bucin baru nyaho kmu ya😡
2022-10-18
0
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
awas aja kalo ntar kamu bucin ma tyas,,,,
2022-09-24
1