Kimmy Dalton

Bab 4

Keesokan harinya

Di ruangan VVIP

Semalaman penuh Milo terus memandang wajah gadis tersebut. Dia terus bertanya-tanya dalam hati tentang wajahnya yang seperti tidak asing baginya. Bahkan kepalanya terus mengingat apakah dia dan gadis ini pernah bertemu sebelumnya? 

Milo memegangi dadanya, merasakan detak jantung yang tidak biasa.

Ben datang menjemput tuannya lebih awal karena pagi ini akan ada pertemuan dengan klien penting. 

Seketika wajah Ben berubah sedikit panik saat melihat tuannya itu memegangi dadanya.

"Tuan, apakah anda sakit? Biar saya panggil kan dokter."

"Tidak."

Seketika langkah Ben terhenti saat Milo menjawabnya.

"Aku tidak apa-apa." Milo pun bangkit dari posisinya dengan mata yang masih melihat wajah gadis itu. "Pastikan dia mendapatkan perawatan terbaik di sini. Dan pastikan juga keamanannya." 

"Baik tuan."

Milo pun langsung pergi dari ruangan itu dengan Ben di belakangnya.

Setelah jam istirahat

"Kristal, aku ingatkan padamu jika bulan ini kau tidak ada kemajuan, aku akan memotong fasilitas mu."

"Tapi, bulan ini kan tinggal 2 minggu lagi."

"2 minggu sudah cukup untukmu. Untuk mengerti tentang pekerjaan mu." Milo memberikan penekanan di akhir kalimat.

"Tapi …"

"Bekerja keraslah. Jika kau tidak ingin  kehilangan black card mu." Ucap Milo yang sengaja memotong ucapan Kristal karena sudah tidak mau bicara  berlama-lama dengannya.

Beberapa saat kemudian, Kristal yang sudah ada di dalam lift pun menghentakkan kakinya kesal.

Sial. Mengapa sekarang Milo malah mengancamku. Batin Kristal.

Sepulang dari perusahaan, Milo dan sekretarisnya langsung menuju rumah sakit mendengar kondisi gadis itu sudah stabil.

Sebenarnya Milo ingin menemuinya pagi tadi di saat sang gadis siuman. Namun Milo mengurungkannya agar si gadis memiliki ruang saat siuman.

Di ruangan VVIP

Sang gadis melihat kedatangan Milo dan sekretarisnya. 

Suasana hening seketika tercipta saat mata keduanya saling bertemu. Kondisi ini membuat si gadis menundukkan kepalanya karena tak kuasa melihat mata elang Milo.

Sedangkan Ben sedang bertanya-tanya dalam hatinya, apa yang sedang di pikirkan oleh tuannya hingga dia sendiri sulit mengartikan raut wajah tuannya sedari tadi?

Karena melihat Kimmy yang semakin ketakutan, Lim pun berdehem untuk membuyarkan suasana mencekam itu.

Ekhem.

Milo mengerjapkan matanya beberapa kali saat tersadar.

"Em. Siapa namamu?" Tanya Milo dengan aura dinginnya.

"K-Kimmy."

"Nama lengkap mu?"

"Kimmy Dalton."

"Alamat mu?"

Kimmy yang sedari tadi menunduk pun  mengerutkan keningnya karena merasa diintrogasi. Ingin sekali dia menanyakan balik terhadap pria dingin ini seperti "mengapa kau sangat ingin tahu tentangku?" Namun dia begitu takut dengan Milo yang terus menatapnya dengan tatapan seperti elang yang siap menerkamnya.

Melihat perubahan ekspresi Kimmy, Ben pun angkat bicara untuk menenangkan situasi.

"Tuan, ini sudah hampir petang. Sebaiknya anda pulang dulu untuk membersihkan diri dan beristirahat sejenak. Biar saya yang akan menghandle sebagian pekerjaan di sini."

Milo mendengus karena tahu arti dari ucapan sekretaris nya. Diapun pergi dari ruangan itu tanpa pamit untuk pulang ke mansion nya. 

Setelah menunggu sekitar 30 menit, Ben yang sedang berkutat dengan ponselnya pun mendekati Kimmy untuk melanjutkan interogasi yang tertunda dan kebetulan Kimmy sudah selesai makan.

"Nona Kimmy, bagaimana keadaan anda, apakah sudah lebih baik?"

"Ya, aku sudah lebih baik." Kemudian Kimmy melihat sekelilingnya. "Kamar perawatan ini sangat besar, pasti biayanya sangat mahal. Bagaimana caranya aku membayar biayanya." Gumam Kimmy yang masih di dengar oleh Ben.

"Anda tidak usah khawatir nona. Semua biaya sudah di tanggung oleh tuan saya."

"Benarkah?" Mata Kimmy berbinar.  "Lalu dimana tuan mu, aku ingin mengucapkan terimakasih."

"Tuan saya sudah pulang 30 menit yang lalu." Ucap Ben tersenyum ramah.

Sudah pulang 30 menit yang lalu? Kimmy yang berpikir sejenak pun akhirnya mengingatnya. "Oh, pria yang tadi datang bersama mu itu adalah tuan mu?" Ben mengangguk ramah. "Kenapa kau tidak bilang dari tadi, dia keburu pulang kan. Eh tapi bagus sih jika dia pulang, melihat wajahnya membuatku takut." Gerutu Kimmy.

Ben hanya tersenyum tipis. 

"Oh ya, nona, perkenalkan nama saya Ben sekretaris tuan Milo. Bersikap santai lah dengan saya."

Kimmy tersenyum mengangguk.

"Nona Kimmy, bisa anda ceritakan bagaimana anda bisa ada di hutan itu sehingga anda tertembak."

Seketika Kimmy melihat luka tembak di baju kirinya dan merabanya. Perlahan Kimmy pun mulai menceritakan kejadiannya.

*Flashback on

"Kenapa aku seperti di usir oleh ibuku sendiri." Gerutu Kimmy di sepanjang jalannya. 

Dia masih sangat kesal lantaran ibunya menyuruh untuk merantau agar dia bisa belajar di luar sana. Intinya, Kimmy di paksa pergi merantau padahal Kimmy masih belum siap mengarungi dunia luar.

Karena desa nya adalah desa terpencil di dalam hutan, Kimmy pun harus berjalan kaki untuk mencapai jalan raya.

Kimmy tidak takut salah jalan karena ibunya telah mengajari bagaimana memilih jalan yang benar agar bisa menemukan jalan raya. 

Tiba-tiba saja Kimmy mendengar suara yang sangat bising di sekelilingnya. 

Karena penasaran, Kimmy memanjat sebuah pohon untuk memudahkannya melihat sekelilingnya. 

Dan di arah jam jam 3 dari posisinya di atas pohon, Kimmy melihat sebuah pemandangan yang membuatnya geram dimana terdapat satu orang yang bersembunyi di balik pohon sedang melawan 20 orang lain dengan masing-masing senjata apinya. 

Tanpa berpikir panjang Kimmy langsung mengambil ketapelnya untuk menolong satu orang tersebut yang ternyata adalah Milo.

Dan satu persatu musuh Milo mulai kehilangan fokus berkat kerikil yang di lontarkan Kimmy. 

"Rasakan ini."

Pletak !

"Kau harus menang pria tampan, karena kemampuan membidik ku tidak di ragukan." Gumam Kimmy.

Namun sialnya, salah satu dari mereka yang mengamati arah kerikil itu langsung menembaki tempat persembunyian Kimmy hingga peluru tersebut mengenai bahu kirinya. 

*Flashback off

"Jadi anda pergi dari desa seorang diri?" Tanya Ben menaikkan sebelah alisnya.

"Ya, lebih tepatnya di usir ibu." Ucap Kimmy cemberut karena masih kesal mengingat ibunya.

Ben pun terkekeh pelan melihatnya.

Sedangkan di sebuah kamar mandi mewah, Milo yang sedang berendam di bathtub pun melepaskan ear yang terhubung dengan Ben.

Milo kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Kimmy yang diliputi kepanikan di balik semak-semak. Meskipun sedang panik, entah mengapa jantungnya berdetak sangat kencang ketika melihat wajah Kimmy.

Bertemu denganmu, mengapa aku seperti menemukan harta karun yang terkubur satu dekade? Batin Milo.

Malam harinya, Ben mendatangi kamar Milo setelah dirinya membersihkan diri dan makan malam.

Ben memang tinggal di mansion Milo agar memudahkannya ketika Milo membutuhkannya setiap saat.

Sekarang, Ben akan melaporkan hasil penyelidikannya kepada Milo.

Ya, Ben telah berhasil menanyakan alamat Kimmy setelah menceritakan kejadian penembakan kemarin. Itu karena Ben ingin segera menyelidiki tentang Kimmy karena tidak menemukan apapun selain beberapa helai baju kumuh dalam tas yang di bawanya.

"Tuan, tidak ada yang bernama Kimmy Dalton di desa Rimb ataupun di kota ini. Bahkan desa Rimb sendiri adalah sebuah desa mati sejak puluhan tahun yang lalu."

Milo melihat sekretarisnya dengan wajah yang bertanya-tanya.

"Apa kau yakin dengan penyelidikan mu?"

"Sangat yakin tuan. Ada beberapa orang yang bernama Kimmy di kota ini, tapi tidak ada nama Kimmy yang bermarga Dalton. Hanya ada satu nama Dalton, yaitu kepala desa Rimb."

Milo terdiam sejenak memikirkan tentang identitas Kimmy yang nihil.

"Apakah mungkin dia tidak jujur mengatakan identitas nya?"

"Itu mungkin saja tuan, mengingat betapa takut nya dia terhadap anda."

"Apa kau ingin bilang bahwa aku menakutkan?" Milo melotot.

"Tidak tuan. Nona Kimmy yang mengatakannya tadi." Ucap Ben yang menahan tawanya.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!