Bab 4

Makanan super pedas.

Maira dan joanna pesan makanan super banyak, Maira pesan makanan yang tidak pernah dia makan sebelumnya. Joanna yang melihat nya hanya diam karena dia nggak tau kalo Maira belom pernah makan sebelum nya.

Setelah makanan datang, Maira langsung menyantap satu menu utama dan minuman biasa.Joanna yang tidak terlalu suka Siput hanya memesan makanan biasa dan kopi late. Joanna geleng kepala melihat makanan pesanan Maira.

"Ternyata makan kamu banyak juga yah, kamu dah nahan lapar sejak kapan? "

"Yeh kamu aku lapar sejak pagi doang dibilang nggak makan makan."

" haha... iya maaf maaf."

"Kamu nggak makan yang lain? "

"Nggak ini aja."

"Hu... hah..... pedes sayang."

"Cieee... yang manggil sayang.!! "

" Upst.. sorry."

" Nggak apa apa, malah aku senang dipanggil gitu."

"Hamm baik lanjut makan."

"Iyah tuan putri."

"Setelah makan aku antar pulang dan siap siap untuk jalan jalan ke pantai dekat sini."

"Besok bukannya sekolah? "

"Besok kan hari sabtu sayang mana ada sekolah dihari sabtu."

"Oh gitu."

"iyah makanya ditanya untung aja aku kasih tau kalo nggak dah sekolah sama kebo kamu tuh."

" Iyah besok sekolah tetap buka tapi buat para wanita yang lagi dimainin para om om dompet tebal."

"Jadi sekolah kita jadi tempat daddy sugar? "

"Iyah kan penghuni nya anak sekolah kita."

"Kamu kenapa nggak ikutan? "

"Aku sudah lama nggak bermain seperti itu."

"Jadi dulu pernah? "

"Dulu sering tanpa batas malah, tapi pacar ku."

"kita nggak akan seperti itu kan? "

"Iyah setelah kita menikah."

"Kenapa ingin berubah."

"Yah karena gagal satu kali tak ingin mengulangi lagi."

" Oh.. gitu."

"Iyah honey."

"Yang ini pedas, yang ini pahit, yang ini terlalu asin dan yang ini hambar hehehehe."

"Hamm kamu udah kenyang bilang aja jangan makanan yang disalahin."

"Tapi emang gitu Kenyataan nya."

"Yasudah nanti aku ajak makan makanan pinggir jalan yang mungkin saja kamu suka."

"Baik Daddy jo."

"Ah kamu kenapa panggil Dady?"

"Karena kamu tua."

"Kan kita cuma beda 2 tahun."

"kan tetep tua kan? "

"Hamm iya deh, Honey."

Setelah menghabiskan makanan mereka lalu pulang ke rumah Joanna terlebih dahulu karen jo harus mandi dan ganti baju. Maira menunggu jo didepan yang tiba tiba ditarik Joanna kedalam kamar pintunya tiba tiba dikunci.

"Disini jangan suka duduk diluar sendirian, Nanti ditangkap orang."

"Masa."

"Iyah ngapain juga aku bohong."

"Hamm.. "

"Besok kalo nggak ada aku, kemana mana bawa bodyguard."

"oke siap bos."

"Yasudah aku mau mandi dulu kamu tunggu sini."

Joanna lalu masuk kedalam kamar mandi dengan menggunakan handuk setengah badan, Dengan keringat yang membasahi kepalanya membuat Joanna semakin tampan dan menggoda. Maira tak berhenti menatap joanna hingga depan pintu kamar mandi.

trakkkkk..... trackkkk Dor.....

Suara hujan terdengar jelas dari sela sela Ventilasi ruangan tersebut, Maira yang takut hujan menutupi telinga nya dengar kedua telapak tangannya. Maira hampir saja menangis saat petir menyambar seluruh bagian atap Rumah tersebut.

Joanna keluar kamar mandi melihat Maira yang tengah ketakutan langsung mendekati Maira dan menepuk pipi Maira yang tengah panik dan hampir mengeluarkan air mata. Joanna panik dan tidak tau apa yang harus dilakukan, Joanna mencoba bertanya apa yang terjadi namun Maira hanya diam dan menatap ke arah jendela.

"Kamu kenapa sayang, apa ada yang sedang mengganggu mu? "

"Katakan sayang apa Rumah aku terlalu seram untuk kamu yang selalu ditemani para pelayan?"

"Inilah aku sayang, meski punya pembantu tapi aku lebih suka hidup Menyendiri tanpa ada yang mengganggu. Hidup aman dan damai tanpa ada masalah ini dan itu.Kalo lapar tinggal keluar cari makanan dan pulang untuk beristirahat. "

Maira yang ketakutan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Joanna, dia hanya terpaku lesu menatap jendela yang disinari sambaran petir besar. Joanna akhirnya tau apa yang tengah dirasakan sang kekasih saat itu, Maira ketakutan karena ada petir.

Joanna lalu memeluk maira dan menggendong ke atas kasur, Menutup semua jendela dan memakai Anti suara dari dalam agar hujan deras tidak terlalu terdengar. Maira sedikit lebih tenang dan tertunduk lesu di pinggir kasur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!