''Maura!!!'' pekik Pak Madan. Ia berlari mendekati putrinya yang jatuh tak berdaya dalam pangkuan calon suami nya.
''Astaghfirullah ya Allah.. apa yang sudah aku lakukan??'' pekik Pak Madan penuh amarah. Ia begitu marah saat ini.
Putri kecilnya harus terluka karena paksaan dari ummi Aini. Ia menatap Ummi Aini dengan rahang mengetat. Ingin sekali ia menghajar wanita paruh baya itu.
Matanya memerah karena menahan amarah. ''Ini semua karena kesalahan mu! Aku akan membalas mu Aini!''
Deg!
Deg!
Wanita paruh baya itu mematung di tempat. Ia tak bisa bergerak. Tubuhnya membeku karena mendengar dan melihat ucapan suami tercinta nya begitu sekarang.
''Abi...'' panggil Almira.
''Apa yang harus Abi perbuat nak? Inilah yang Abi takutkan makanya Abi menolak tegas lamaran nak Alif kemarin. Anda lihat Pak Bram! Putri saya hancur karena permintaan anda! Sekarang saya harus apa?!'' pekik Pak Madan.
''Itighfar Abi...'' lirih Almira. Ia memeluk Abi Madan dengan erat.
''Adek mu Mira! Abi harus apa? Dua orang yang saling mencintai dan saling membutuhkan sejak mereka masih kecil, sekarang terpuruk Nak? Abi harus gimana? hiks..'' lirih Pak Madan dengan air mata yang beruraian membasahi pipi nya.
Ia tak malu lagi dengan calon besan serta tamunya. ''Hiks.. angkat dulu adek Abi.. nanti kakak yang akan menggantikan posisi adek untuk menjadi pengantin Bang Alif..'' lirih Almira begitu pelan di telinga Pak Madan.
Seutas senyum terbit dari bibir sang calon mempelai. Sementara Pak Madan menoleh pada putrinya.
''Kamu beneran Nak?? Kamu tidak keberatan?'' tanya Pak Madan. Ia menatap bola mata Almira untuk mencari kebohongan disana.
Almira mengangguk dengan wajah merona. Calon mempelai pria terkekeh melihatnya. ''Saya tidak keberatan digantikan eh Almira Abi.. saya ikhlas!'' ucapnya masih dengan kekehan di bibir nya.
Pak Madan melihat wajah Almira yang tersipu malu. ''Baik! Acara pernikahan ini akan tetap lanjut. Saya minta waktu satu jam untuk mengurus masalah ini! Dan kamu Alif, saya pegang ucapan mu!'' tegas Pak Madan.
''Ayo! angkat dulu adek ke kamarnya. Biar dia bisa istirahat.'' imbuh Almira.
Pak Madan mengangguk. ''Tolong yang lainnya persiapkan saja apa yang harus di persiapkan untuk menyambut tamu. Saya permisi sebentar!'' nih Pak Madan dengan segera ia membawa Maura untuk masuk kerumah dengan melewati ummi Aini yang mematung di depan mereka.
Sementara kekacauan di pihak mempelai wanita selesai, kini keluarga Alisa yang sedang terluka melihat Lana terpuruk seperti itu.
''Bangun, nak! Kita pulang! Tidak usah memikirkan gadis itu lagi! Masih banyak gadis lain di muka bumi Allah ini! Ayo! Kamu mau melihat Mak mati berdiri disini karena melihat mu seperti ini?'' tanya Mak Alisa dengan wajah datar namun air mata itu mengalir membasahi pipinya.
''Sayang.. anak lagi sedih kok ngomong gitu sih?'' tegur Papi Gilang.
''Pulang!'' tegas Mak Alisa.
Lana masih terdiam. Pemuda tampan dengan tubuh tinggi tegap itu masih menatap kosong pada rumah itu.
Melihat itu Mak Alisa geram. ''Baik! jika kau tak ingin pulang, maka tunggu saja kabar tentang pengumuman tentang Mak di mesjid nanti!''
Deg!
Lana tersentak, dengan cepat ia berdiri dan mendekati Mak Alisa yang sudah berlalu di ikuti oleh Ira dan Raga.
''Mak! Abang pulang! Tapi jangan ngomong gitu! Abang nggak bermaksud Mak? hiks..'' Isak Lana dengan memeluk Mak Alisa.
Mak Alisa memejamkan matanya. Buliran bening itu terus mengalir di pipinya. Ia membalas pelukan Lana.
''Pulang!'' titahnya lagi. Satu kata yang tidak bisa dibantah oleh Ira dan Lana juga adik-adik nya yang lain.
''Hiks.. Abang pulang! Tapi naik motor. Mak sama Papi aja ya?''
''Ya,'' sahut Mak Alisa datar.
Dengan segera Lana memakai jaket nya kembali begitu juga dengan helm full face nya.
Dengan segera ia mengendarai motornya hingga hilang di tikungan jalan. Melihat itu, Mak Alisa semakin teriris hatinya.
''Papi...'' panggilnya.
''Ya, sayang. Kita pulang! Kakak sama Abang ikut kerumah ya?''
''Iya, Pi!'' sahut Ira dan Raga.
Dengan segera satu keluarga yang sedang hancur itu pulang meninggalkan kediaman keluarga Madan Al Farizi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nita.P
wahh karya bru ya.. mampir sejenak nih
2022-09-26
2