Mak Alisa berdiri mematung di depan Maura. Ia menatap datar pada sang pengantin dan juga mantan yang dulu pernah melamar nya pada saat masih sekolah Menengah pertama.
''Kau lihat Kak Madan? Putra ku hancur karena keegoisan mu! Sekarang nikmati acara ini dengan sukacita. Nikmati acara ini diatas hati seorang anak manusia yang begitu terluka karena keegoisan kalian berdua! Aku menyesal mengenal mu kak Madan! Sangat menyesal! Kau telah menghancurkan mimpi putra ku!! Selamat Nak! Kau berhasil membuat putra Mak hancur dalam satu hari tepat disaat ia kembali untuk meminang mu menjadi isterinya!''
Ddddduuuaaarrrr...
Bagai dihantam petir disiang bolong. Tubuh Maura limbung ke samping. Ia jatuh terduduk di kursi pengantin nya.
Mak Alisa melanjutkan lagi ucapan nya. ''Tega sekali kau Kak Madan! Dulu, kau dan istrimu yang datang kepada ku untuk meminta Lana menjadi salah satu menantu mu! Tapi apa? Kau menipu kami Pak Madan Yang terhormat! Demi menuruti seseorang kau menghancurkan hidup putraku!! Tidakkah kau tau selama ini, jika putri mu dan putraku itu sudah bertunangan? Dirumah ku! Kau mengikat putraku dengan perkataan mu! Lalu sekarang apa? Kau ingin menyangkal nya Aini? Tak kusangka, kalian serigala berbulu domba! Licik sekali! Kau rebut hati anakku untuk bisa kau jadikan alat untuk menjaga putrimu! Tapi ketika kau mendapatkan calon menantu yang sepadan, kau membuang putraku!''
''Kejam kau Pak Madan! Kau mengingkari janji mu kepada putra ku! Kau lihat di sana? Lihatlah! Bagaimana keadaan putraku saat ini. Bahkan untuk berdiri saja ia tidak sanggup! Benar-benar tega kau Pak Madan!''
''Dan kau Maura! Kau sudah berhasil menghancurkan hidup anak Mak hingga hancur lebur. Kalau sudah seperti ini, bisakah kamu mengembalikan lagi senyuman Lana yang telah hilang? Lihat disana! Bagaimana ia begitu terpuruk! Kau tega Nak! Sangat tega! Jika memang ini tujuan mu dan Abi mu, kalian berdua berhasil! Selamat untuk kalian berdua! Semoga kalian selalu berbahagia diatas penderitaan yang putraku alami karena ulah mu! Mulai sekarang, kau bukanlah siapa-siapa kami lagi! Kau hanya orang asing untuk kami! Selamat! Sekali lagi selamat!'' Ucap Mak Alisa panjang lebar.
''Ayo, nak kita pulang! Lihat Abang mu. Pasti setelah ini akan seperti mayat hidup! Raga tanpa nyawa!''
Deg!
''Tidaaaaaakkkkk... aaaa.... bang Lana... adek mau bang Lana... haaaaa... abaaaang...'' pekik Maura begitu kuat.
''Kakak kecewa pada mu, Dek! Kakak pikir kamu bisa membujuk Abi mu untuk menolak lamaran ini. Sementara kamu sudah ditunangksn dengan Lana! Kakak benar-benar kecewa padamu!'' imbuh Ira, dengan segera ia bangkit dibantu oleh Raga.
Karena saat ini ia sedang hamil anak ke tiga mereka. ''Hati-hati Hunny! Kami pulang Pak Madan yang terhormat! Dan anda Pak Alif, apakah anda tidak bisa melihat seperti apa pengantin anda ini? Anda masih ingin menikahi nya? Saya benar-benar kecewa dengan anda, Pak Alif! Sangat kecewa!'' imbuh Ragata, dengan segera ia meninggalkan rumah pengantin yang sedang berduka itu.
Melihat kepergian keluarga besar Lana, Maura menangis semakin kencang.
''Tidaaaaaakkkkk... abaaaang... haaaaa... aaaa.. kalian jahat! Kalian paksa aku untuk menikahi pemuda ini! Pemuda yang kalian paksa untuk menikahiku! Aaaaa.... bang lanaaaa... adek mau bang Lana aaaa... huaaaa.. adek ikut abaaaang...aaaaa...'' ucapan Maura terhenti saat tiba-tiba mata itu buram dan gelap.
Brruukk.
''Maura!!!'' pekik Pak Madan.
''Astaghfirullah ya Allah.. apa yang sudah aku lakukan??'' pekik Pak Madan penuh amarah.
Ia menatap Ummi Aini dengan rahang mengetat. Ingin sekali ia menghajar wanita paruh baya itu.
''Ini semua karena kesalahan mu! Aku akan membalas mu Aini!''
Deg!
Deg!
Wanita paruh baya itu mematung di tempat.
''Abi...''
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Haduh udh yg kelima saja Kak Author ini, notifnya masuk lho di pemberitahuan sy....
2022-09-21
1