Sesampainya di rumah Intan langsung masuk ke dalam kamar. Dia memutuskan untuk beristirahat ingin menenangkan pikiran yang sudah semakin kacau. Tapi tidak berapa lama, terdengar ketukan pintu diiringi suara Ibunya. Seketika dia pun cemas karena yakin akan dimarahi habis-habisan oleh Ibunya. Buru-buru dia beranjak turun melangkah menuju pintu dan membukanya tanpa bersuara.
"Sayang,, kamu kenapa? Kok wajahnya nggak semangat gitu? Semestinya kamu tuh bahagia, bisa bertunangan dengan orang yang kamu cintai," tanya Ibunya, sembari merangkul pundaknya melangkah masuk ke dalam kamar.
'Loh,, kok aku nggak dimarahin ya? Padahal aku kan sudah melakukan tindakan asusila?' Intan bertanya-tanya di dalam hati sambil melirik sesaat ke arah Ibunya.
"Mama saja bahagia dan bangga, mengetahui kamu punya kekasih yang hebat seperti Richard. Apalagi dia itu anak dari Pak Michael, seorang pengusaha tersukses yang punya beberapa bisnis besar sampai ke negara luar. Mama yakin kamu juga bahagia kan?" tanya Ibunya, dan Intan hanya bisa tersenyum tanpa bersuara.
"Gitu dong. Kamu itu kalau senyum makin cantik. Mama dan Papa baru saja membicarakan tentang Richard. Kata Papa kamu sangat beruntung bisa memiliki pria sehebat itu," ucap Ibunya yang membuat Intan makin menyesali tindakannya. Namun dia sudah tak bisa berbuat apa-apa.
'Ya Tuhan,, kok Mama dan Papa malah bahagia sih? Aku benar-benar terjebak karena kebodohanku sendiri," gumam Intan dengan raut wajahnya penuh penyesalan.
"Kapan kamu mau ajak Richard ke sini? Soalnya Papa mau bicarakan tentang pernikahan kalian."
"Nanti aku tanya dulu sama dia Ma. Soalnya dia kan sibuk." Intan mulai beralasan.
"Ya sudah,, kalau gitu Mama ke bawah dulu temui Papa kamu. Soalnya Mama ke sini tuh, karena disuruh untuk menanyakan itu. Mama harus kasih tahu Papa." Ibunya langsung beranjak pergi dengan tampang penuh kebahagiaan.
Sementara Richard yang sudah berada di dalam ruang kerjanya, sedang menandatangani beberapa berkas penting yang baru saja dibawa oleh Marvel asistennya. Marvel yang sudah mengetahui masalah atasannya itu, hanya terdiam, walau sebenarnya dia ingin menanyakan keadaan Richard setelah kejadian beberapa jam lalu. Dan tiba-tiba, datang Monika sekretaris Richard, yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Apa yang dilakukan Monika benar-benar memancing emosi Richard.
"Kamu ini tahu sopan santun nggak sih?? Sudah berapa kali saya peringatkan kamu." Ekspresi pria dingin itu seketika membuat tegang Marvel juga Monika.
"Ma,, maaf Pak. Saya hanya ingin memberitahukan, kalau di luar ada banyak wartawan. Mereka ingin menemui Bapak," ucap Monika terbata-bata.
"Saya tidak punya urusan dengan wartawan. Suruh mereka pergi!!" seru Richard.
"Baik Pak." Monika pun pergi meninggalkan ruang kerja Richard.
"Ini berkasnya. Amankan situasi di luar! Saya mau ke taman untuk menenangkan diri," ucap Richard sembari menyerahkan berkas-berkas yang sudah selesai ditandatangani.
"Baik Pak," jawab Marvel dan buru-buru pergi.
Kantor Richard tidak kalah mewah dengan hunian nya. Gedung pencakar langit itu terdiri dari sepuluh lantai, juga fasilitas lengkap, di antaranya tempat berolahraga, tempat karokean, juga taman luas untuk bersantai di samping gedung. Setelah mengecek keadaan diluar, Marvel langsung kembali menemui Richard.
"Pak,, keadaan di luar sudah aman. Para wartawan sudah pergi," ucap Marvel, dan Richard segera beranjak dari tempat duduknya, melepaskan jas dan melangkah keluar dari ruang kerjanya.
Dia memutuskan untuk menenangkan diri di taman. Pertunangan mendadak yang terjadi bagaikan mimpi, sangat menguras pikirannya. Dia benar-benar tak menyangka kedatangannya ke acara pertunangan Radit sepupunya, malah membuatnya teelibat dalam masalah besar.
'Sial.. Benar-benar sial. Bagaimana bisa saya bertunangan dengan wanita se ceroboh itu? Bisa-bisanga dia mencium saya di depan semua orang?? Apa pendapat orang-orang saat mengetahui kalau saya punya kekasih yang masih kecil seperti dia?" Richard bertanya-tanya di dalam hati dengan raut wajah penuh kekesalan.
Richard yang sudah berusia 27 tahun, tidak menginginkan pendamping hidup yang masih sangat muda dan ceroboh seperti Intan. Wanita yang sama sekali tidak dikenalnya walau hanya di dalam mimpi. Apalagi dengan profesinya sebagai seorang artis. Dia merasa sangat dirugikan juga terganggu dengan berita yang tersebar luas. Setelah hampir setengah jam berdiam diri di taman, tiba-tiba dia dikagetkan dengan panggilan masuk dari Omanya.
("Halo Oma.") Richard pun menjawab panggilan telepon itu.
("Sayang,, kamu lagi dimana?") tanya wanita sepu kesayangan Richard.
("Di kantor Oma, mau dimana lagi?") suara Richard terdengar begitu datar.
("Oma kira kamu sedang bersama artis cantik itu. Kamu tahu nggak sayang? Dia itu artis idola Oma. Ini seperti mimpi. Mengapa kamu nggak bilang-bilang kalau kamu berpacaran dengannya? Pasti teman-taman Oma sudah pada heboh mengetahui hal ini.") Wanita sepu itu malah berbahagia memiliki calon menantu artis. Dia sama sekali tidak menyadari keadaan cucunya.
("Oma,, jangan aneh-aneh! Saya tidak mau jadi bahan pemberitaan.") Richard semakin pusing mendengar omongan Oma nya.
("Memangnya kenapa kalau kamu jadi bahan pemberitaan? Itu kan bagus buat kamu. Biar semua orang tahu sehebat apa cucu Oma.")
("Terserah Oma saja. Saya mau kerja dulu.")
("Tapi kapan kamu mau membawanya ke rumah?") tanya Oma nya.
("Nanti saya lihat.") Sambungan telepon langsung terputus.
Berita tentang pertunangan Intan dan Richard benar-benar menggelarkan dunia hiburan. Beberapa perusahaan besar yang memiliki produk-produk besar mulai merencanakan penawaran kerja pada Intan. Namanya semakin melambung tinggi. Beberapa artis terkenal lainnya, semakin kewalahan karena tidak bisa menandingi ketenaran Intan. Terutama Melisa dan beberapa rekannya.
Richard kembali masuk ke dalam kantor. Tapi dia tidak ingin bekerja karena tidak bisa berkonsentrasi. Dia memutuskan pergi ke ruang olahraga, dan mulai meluapkan kekesalannya pada beberapa benda di dalam ruangan itu.
Melihat ada kesempatan, Monika pun langsung mengajak para pegawai lain untuk bergosip. Itulah sifat Monika yang malah disenangi para pegawai wanita di kantor itu. Mereka semua meninggalkan pekerjaan masing-masing, dan berkumpul di meja kerja Monika untuk membicarakan skandal atasan mereka dengan artis yang sedang buming dalam dunia hiburan.
"Monik,, sejak kapan Pak Richard menjalin hubungan sama artis itu?" tanya Rani salah satu pegawai di bagian keuangan.
"Aku juga nggak tahu. Karena selama ini kan, Pak Richard tidak pernah terlihat bersama seorang wanita, selain sama aku sekretaris nya yang bahenol ini." Monika malah menunjukkan sikap, yang membuat beberapa wanita di sampingnya saling menatap satu sama lain tanpa ekspresi.
"Ada apa sama kalian? Kok sepertinya kalian iri dengan kesempurnaan ku?" tanya Monika dengan penuh percaya diri.
"Kamu itu nggak ada apa-apa nya di bandingkan calon istri Pak Richard. Lebih baik kalian bubar, sebelum aku memberitahukan pada Pak Richard kalau kalian tidak bekerja malah bergosip," ujar Marvel yang tiba-tiba muncul dari lantai atas. Dan tanpa menunggu lama, beberapa wanita yang sedang mengelilingi meja kerja Monika langsung bubar menuju tempat masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
Ricard ini berbicara dengan diri sendiri aja pakai kata "saya" gak enak bacanya
kalau bicara dengan karyawan sih harus formal. tapi enggak dengan ayahnya sendiri juga kali.....
2022-09-25
0
Eka ELissa
intan ma richrd msih bingung eh kdua blah pihak kluarga mlhn bhgia bgt..😁😁😁pusing" deh intan..😁
2022-09-22
1
Kiki Sulandari
Richard & Intan...sebaiknya kalian bertemu & membahas semua ini
2022-09-20
0