...🌸Happy Reading 🌸...
Brukkkk,,,,,
Dan Akhirnya tubuhnyapun ambruk.
Bimo berusaha mendekati Inem namun lagi - lagi Bimo kalah cepat dengan pemuda yang tadi. Itu karna jarak pemuda itu lebih dekat dengan Inem dibandingkan Bimo.
Pemuda itu langsung menggendong tubuh Inem dan bergegas menuju ruang periksa. Diikuti Selly dan juga Angga.
Melihat adegan ini, hati pacar mana yang merasa tidak sakit? Pasti sangat menyiksa sekali bukan? Mata Bimo menyiratkan amarah dan tangannya mengepal. Ingin sekali rasanya menyingkirkan laki - laki itu dari tubuh Inem.
"Tuh cowok siapa sih? Berani - beraninya pegang - pegang calon istri orang. Awas aja ya kalau dia berani macam - macam. " Gerutunya
Mbok Nah yang menyadari hal itu bergegas menghampiri Bimo dan meraih tangannya berharap Bimo bisa meredam amarahnya.
"Sabar ya den,,, " Bujuk mbok Nah.
Bimo merasakan sentuhan mbok Nah dan berusaha untuk menguasai dirinya.
Bimopun kembali duduk dan bertanya kepada mbok Nah.
"Sebenarnya mereka itu siapa sih mbok?" Bimo menatap Mbok Nah yang terdiam.
"Hmmm,,, anu den, mereka itu,,," Ingin sekali mbok Nah menceritakan yang sebenarnya, namun lidahnya terasa kelu.
"Siapa mbok?" Tanya Bimo lagi.
"Mereka itu adalah saudara jauhnya ndoro den." Tiba - tiba jawaban itulah yang terlintas dalam benak mbok Nah.
"Saudara jauh ya? Kok saya nggak pernah lihat ya mbok?" Tanya Bimo lagi.
"Namanya juga saudara jauh den. Sudah lah jangan dibahas lagi. Sebaiknya kita berdoa saja demi kebaikan ndoro Ayu dan juga non Inem! " Jawab mbok Nah mengalihkan pembicaraan agar Bimo tak bertanya lagi.
Aden itu adalah sebutan untuk tuan muda atau semacamnya.
...****************...
Kini hari telah berganti pagi. Matahari menampakan cahayanya yang terang. Udara sejuk berhembus melalui celah - celah kehidupan. Beberapa suara hewan bersautan saling menyapa. Sungguh pagi yang indah.
Nampak di bawah pohon rindang dua sejoli sedang duduk bercengkrama dengan mesranya.
"Bimo,,, " Panggil Inem dengan suara manja.
"Iya sayang,,, " Sahut Bimo tak kalah manjanya.
"Kamu beneran sayang nggak sih sama aku?" Tanya Inem sambil bergelayut manja dibahu Bimo.
"Tentu aja aku sayang banget sama kamu. Kamu kenapa tanya begitu?"
Jawab Bimo sambil mengelus rambut panjang Inem yang terurai.
Inem bangkit dari sandarannya dan menatap Bimo.
"Kalau kamu beneran sayang sama aku trus kapan kamu akan melamar aku?" Tanya Inem lagi.
Bimo membalas tatapan Inem dan lalu memegang dagu Inem.
"Secepatnya setelah bunda sembuh dan setelah kita lulus kuliah yah!"
"Benarkah?"
"Iya sayang." Jawab Bimo sambil merapikan rambut Inem.
Mendengar jawaban itu, Inem tersenyum manis semanis madu.
Hal itu membuat Bimo semakin gemas saja melihatnya dan dia berusaha mendekatkan bibirnya dengan bibir Inem yang merah menggoda.
Semakin dekat,,, dekat dan dekat lagi hingga akhirnya tidak ada jarak lagi diantara mereka.
Gedebughhhh,,,,,,
"Aduuhhhh,,, "Bimo mengaduh kesakitan.
Rupanya Bimo terjatuh dari kursinya.
"Si@l,,, rupanya yang tadi itu hanya mimpi belaka, tapi tadi hampir aja kena." Bimo tersenyum sendiri mengingat mimpinya barusan.
"Lhadalah den Bimo? Kok malah duduk dilantai to?" Mbok Nah datang sambil membawa bungkusan plastik.
"Mmm,,, ini mbok emmm tadi ahh,,, ini nyari HP ku yang jatuh mbok." Jawab Bimo gelagapan sambil menunjukan hpnya.
"Untung aja tadi aku lihat HP ku dibawah kursi jadi ada alasan deh. Masa iya aku bilang jatuh dari kursi pas tidur, kan nggak banget. Haishhh,,,, "
Dengan menahan rasa malu Bimo kembali duduk dikursi bersama mbok Nah.
"Mbok Nah dari mana?"
"Dari kamar non Inem den."
"Inem gimana mbok?"
"Alhamdulilah udah baikan den, ini mbok dititipin sarapan buat aden."
Mbok Nah menyodorkan bungkusan plastik yang dibawanya.
"Dimakan ya den!"
"Makasih ya mbok, tau aja kalau aku lagi laper mbok. " Bimo menerima bungkusan dari mbok Nah dan langsung membongkarnya.
...****************...
"Oh,,, jadi tante sama om ini teman ayah dan bunda sewaktu kuliah to." Tanya Inem.
"Iya sayang,,, dan pertemanan kami nggak hanya sampai disitu aja, kami masih sering bersama walau kami sudah bekerja ditempat yang berbeda sampai menikah dan mempunyai anak pun kami masih tetep sering bertemu. Hanya saja pas kami pindah ke Jakarta kita jadi nggak bisa ketemu sampai sekarang." Selly jadi teringat dengan kejadian masa lalu dan bersedih.
"Oh ya, ini Arjun putra pertama tante. Kamu pasti tidak ingat lagi ya. Karna terakhir kali kami mengunjungi kalian tuh kira - kira kamu masih berusia 6 thn."
"Hehehe,,, itu udah lama banget ya tante, aku mana ingat." Sahut Inem sambil nyengir.
"Ya udah yuk kenalan lagi biar jadi ingat hehehe,,,, " Ajak Selly.
"Nggak inget juga nggak apa - apa kan mam? nggak usah kenalan juga kan?" Celoteh Arjun.
"Arjun,,,,,!" Selly menatap Arjun dengan tatapan yang tajam sehingga mampu membuat Arjun menurut.
"Haish,,,, selalu saja begitu. " Arjun mengusap kasar rambutnya.
...🌸Bersambung 🌸...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
arjun kali jadi calin suami inem nanti
2023-05-24
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
mimpi indah yg gak kesampaian , kasihan deh elu bim
2023-05-24
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
kasihan sekali kau bimo,kalah grecep sih🤭
2023-05-24
0