...🌸 Happy Reading 🌸...
Semakin larut suasana cafe semakin romantis saja. Alunan musik bergenre cinta semakin jelas terdengar menambah syahdunya malam. Beberapa pasangan tengah asik bercengkrama sembari menikmati sajian yang ada di hadapan mereka. Begitu juga dengan Bimo dan Inem.
Drrttttt,,,, drrrttt,,,,
Terdengar lantunan musik dari ponsel Inem, sebuah panggilan darurat tertera jelas dilayarnya. Sesegera mungkin Inem menggeser tanda panggilan itu dan menempelkan ponselnya ditelinga.
"📞Hallo,,, "
"📞Hallo non, ndoro anfal lagi non!"
"📞Ba,,, baik aku akan segera kesana."
Akhir - akhir ini setiap kali mendapat telepon dari nomor itu Inem salalu gemetar. Wajah yang tadinya berseri - seri kini berubah drastis menjadi pucat pasi. Nampak jelas kekhawatiran dan kegelisahan tergambar di mukanya.
"Ada apa? ". Tanya Bimo.
"Bunda,,," Suara Inem lirih terisak meneteskan air mata.
"Bunda kenapa? Bunda ngedrop lagi?" Tanya Bimo lagi sambil mengusap air mata Inem yang membasahi pipi mulusnya.
Bibir Inem kaku tak mampu berkata lagi. Dia hanya mengganggukan kepala dan terus meneteskan air mata.
"Kita kerumah sakit sekarang ya. Aku antar kamu."
"Tapi motorku?"
"Titipin aja sama satpam ntar biar cocomber yang ambil."
Bimo lantas menggandeng tangan Inem dan berlalu dari tempat itu menuju ketempat dimana ibu Inem dirawat.
...****************...
Setibanya dirumah sakit Inem berlari secepat mungkin menuju ruang dimana Ibunya dirawat. Diikuti Bimo sang kekasih.
Sesampainya ditempat itu, pintu ruangan tertutup rapat nampak ada seorang wanita sedang termenung ditempat duduk depan kamar inap. Raut wajahnya tak kalah cemasnya dengan Inem.
Melihat kedatangan Inem, wanita itupun langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Inem. Disekanya air mata yang menetes di pipinya yang sudah tak mulus lagi karna usia.
"Bunda gimana mbok?" Tanya Inem kepada wanita paruh baya itu.
"Dari tadi belum ada yang keluar dari kamar ndoro non." Sahut mbok Nah sambil terisak.
Yah wanita paruh baya itu adalah mbok Nah. Orang yang selama ini setia melayani keluarga Inem. Orang yang telah merawat Inem dari orok sampai sekarang ini. Orang yang paham betul dengan seluk - beluk keluarga Inem.
Kini kedua wanita itu saling berpelukan dan larut dalam tangisan.
"Sudah,,, sudah,,, sebaiknya kita duduk dan berdoa semoga bunda bisa melewati masa kritis ini!"
Bimo menuntun kedua wanita itu untuk duduk dan mencoba menenangkan keduannya.
Cukup lama pintu ruangan itu tertutup, belum ada pergerakan dari dalam kamar yang bisa mengabarkan kondisi didalam. Hati ketiganya semakin was - was tak karuan menanti perkembangan keadaan ibu Inem. Yang bisa dilakukan hanyalah berdoa dan berdoa untuk kebaikan ibu Inem.
Tap,,, tap,,, tap,,,
Dari kejauhan terdengar beberapa derap langkah kaki yang mendekat kearah Inem. Langkah itu terdengar cepat tak beraturan dan semakin lama semakin terdengar mendekat.
Dan benar saja ada 3 orang berhenti tepat ditempat Inem berada. Dua orang pria dan satunya lagi seorang wanita.
Mbok Nah yang mengenali mereka langsung berdiri dan menyapa mereka.
"Ndoro Selly, ndoro Angga." Mbok Nah membungkuk sopan memberi hormat kepada kedua orang yang usianya seplantaran dengan ndoronya itu.
"Bagaimana dengan keadaan Ayu mbok?" Tanya wanita itu.
Ayu,,, Ratna ayunda. Itu adalah nama dari ibu Inem. Sahabat Selly semasa kuliah dulu. Tak hanya mereka berdua yang bersahabat, melainkan para suami mereka juga. Mereka berempat kuliah di Universitas yang sama dan jurusan yang sama pula.
"Belum ada kabar dari dokter ndoro, para medis masih ada didalam dan sampai sekarang belum ada yang keluar sama sekali. " Jawab mbok Nah yang kini kembali berurai air mata.
"Duh GUSTI,,, bantulah Ayu melewati masa - masa sulit ini GUSTI. Kuatkanlah dan selamatkanlah dia." Doa Selly setelah mendengar penuturan dari mbok Nah.
Kini isak tangis mulai pecah lagi. Menambah haru biru suasana petang itu di lorong rumah sakit yang sepi.
"Inem,,,, Inem mana mbok?" Tanya Selly.
"Ini non Inem ndoro!" Jawab mbok Nah sambil memegang bahu gadis yang sedari tadi masih duduk disebelahnya.
Inempun berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Selly dengan senyum yang dipaksakan. Maklum saja hati Inem masih sangatlah kacau. Namun Selly mengabaikan semua itu. Direngkuhnya tubuh Inem kedalam pelukannya dan dengan halus mengusap punggung Inem.
"Inem sayang,,, kamu yang sabar ya, ada tante disini yang akan menemani kamu." Ucap Selly.
"Ma,,, makasih tante." Sejenak Inem merasa lega dan tenang dipelukan Selly. Inem merasakan kehangatan tersendiri dalam pelukan itu. "Ini seperti pelukan bunda."Batinnya.
...****************...
Sementara itu didalam ruangan, nampak seorang dokter sedang bekerja keras mengerahkan tenaganya untuk menolong pasien yang sedang terkulai lemas didepannya. Tatapannya serius mengamati gerak - gerik tangannya dan sesekali perawat menyeka keringat yang menetes di keningnya.
Segala upaya dicobanya demi kesembuhan sang pasien, tanpa menghiraukan betapa lelahnya dia dan kru karna sudah cukup lama beradu tenaga didalam ruangan.
...🌸Bersambung 🌸...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
sabar Nem...
2023-08-21
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
inem orang baik dikelilinggi orang2 baik termasuk sahabat ibunya apa ibu inem gak bisa diselamatkan
2023-05-24
0
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
supaya usaha para dokter membuahkan hasil yang memuaskan ya.semoga bundanya Inem segera sehat
2023-05-24
0