...🌸Heppy Reading 🌸...
Sementara itu didalam ruangan, nampak seorang dokter sedang bekerja keras mengerahkan tenaganya untuk menolong pasien yang sedang terkulai lemas didepannya. Tatapannya serius mengamati gerak - gerik tangannya dan sesekali perawat menyeka keringat yang menetes di keningnya.
Segala upaya dicobanya demi kesembuhan sang pasien, tanpa menghiraukan betapa lelahnya dia dan kru karna sudah cukup lama beradu tenaga didalam ruangan.
"Baiklah kita akan lakukan ini sekali lagi." Ucap dokter.
Sekali lagi alat pemicu jantung itupun dipersiapkan dan dokter berusaha mencobanya lagi.
"Satu,,, dua,,, tiga,,, !" Dokterpun memberikan aba - aba.
Alat pemicu jantung diletakan didada Ayu dan terjadilah sebuah hentakan keras antara alat itu dan tubuh Ayu, namun hasilnya tetap sama saja. Tubuh renta Ayu masih saja tidak memberi reaksi sama sekali.
"Sekali lagi! Satu,,, dua,,, tiga,,,! Dokter memberi aba - aba lagi.
Dan sekali lagi alat pemicu detak jantung itu diletakan. Terjadi hentakan sekali lagi dan hasilnya tetap sama saja.
" Masih belum dok." Kata salah satu perawat.
"Baiklah, mungkin ini yang terakhir kali!" Ucap dokter.
Dan saat dokter hendak meletakan alat itu lagi tiba - tiba,,,,
"Sudah kembali dok, detak jantung pasien sudah kembali."
Tiba - tiba salah satu perawat yang bertugas mengamati alat deteksi detak jantung itu berseru.
"Be,,, benarkah?" Sahut dokter.
Seketika suasana tegang pecah menjadi hening. Netra dokter langsung tertuju kepada layar alat detektor itu dan benar saja alat itu menunjukkan pergerakan detak jantung pasien.
"Tapi pergerakannya masih lemah dok, detak jantung pasien belum kembali normal." Tambah perawat itu.
"Haish,,,, !" Dokter hanya bisa menghela nafas dan mengusap peluh yang ada di keningnya.
"Terima kasih atas kerja keras kalian. Rapikan semua ini! Kita akan keluar menemui keluarga pasien." Kata dokter.
Dengan sigap dan hati - hati para perawat membereskan dan merapikan segala sesuatunya yang ada dalam ruangan tersebut.
...****************...
"Maaf kalau boleh tahu, anda ini siapa? " Tanya Inem.
"Kamu sudah lupa rupanya ya?" Selly mengusap lembut rambut Inem yang berantakan dan merapikannya.
"Bagaimana bisa ingat mam, terakhir kali kita ketemu kan dia masih sangat kecil." Sahut Angga.
"Haishh,,,, benar juga ya hehehe." Sally terkekeh.
"Begini non, sebenernya mereka ini adalah.... "
Belum selesai mbok Nah menjelaskan kepada Inem, namun omonganya keburu dipotong oleh Selly.
"Biar saya saja yang menjelaskan semua kepadanya mbok." Sela Selly.
"Njih ndoro, sumonggo!" Mbok Nah membungkuk sambil mengacungkan jari jempolnya yang kanan.
( Iya ndoro, silahkan ) Ndoro disini itu artinya tuan ataupun nyonya yang diagungkan atau bisa juga bearti majikan.
Selly menggandeng Inem dan mengajaknya untuk duduk bersamanya.
"Cantik sekali kamu nduk. Persis sekali seperti bundamu." Selly mengelus lembut pipi Inem.
Ceklek.....
Terdengar suara pintu dibuka dari dalam dan keluarlah dokter bersama para perawat.
Inem dan yang lainnya spontan langsung mendekat.
"Bagaimana keadaan bunda sekarang dok? Bunda baik - baik aja kan dok? Bunda nggak kenapa - kenapa kan?" Inem kembali merengek.
"Sabar ya non,,, tenang,,, kita dengarkan penjelasan dari dokter!" Mbok Nah mencoba menenangkan Inem.
Dokter menghela nafas panjang.
"Alhamdulillah,,, ibu Ayu masih bersama kita, namun,,, "
"Namun apa dok?" Sela Inem.
"Kali ini saya tidak bisa menjamin seberapa lama ibu Ayu bisa bertahan. Detak jantungnya sangat lemah dan sampai sekarang beliau belum sadarkan diri" Jelas dokter.
"Bunda,,, hikss,,, hikss,,, " Inem terkulai lemas menagis tak kuat mendengar penjelasan dari dokter.
Melihat keadaan kekasihnya sekarang ini, Bimo bergegas ingin meraih tubuh Inem yang sudah lemas, namun Bimo kalah cepat. Ada seorang lelaki muda berpawakan tinggi, kulit putih bersih, rambut klimis dan berpenampilan maskulin sudah terlebih dahulu menangkap tubuh Inem yang hampir terjatuh dan memapahnya.
"Inem kamu nggak apa - apa sayang? Kamu yang kuat ya!" Selly menggenggam jemari Inem.
"Nggak tante, aku ingin melihat bunda. "
Inem mencoba berdiri tegak lagi.
"Apa kami boleh masuk dok? " Tanya Selly
"Sebaiknya tunggu ibu Ayu sadar dulu baru kalian bisa menemuinya. Untuk saat ini biarkan dia beristirahat. Didalam sudah ada satu perawat khusus yang berjaga." Ujar dokter.
"Kapan bunda akan sadar dok?" Tanya Inem.
"Untuk itu saya tidak bisa memperkirakannya. Tunggu saja kabar selanjutnya. Kalau ada apa - apa nanti perawat penjaga yang akan langsung menghubungi saya dan saya akan langsung memberikan info perkembangannya kepada kalian." Jelas dokter.
"Jadi nggak bisa sekarang ya?" Suara Inem lemas.
" Saya mohon anda untuk bersabar ya!. Oh ya nona sebaiknya anda periksa diri! Anda terlihat tidak sehat. Wajah anda nampak pucat sekali. Jangan sampai anda jatuh sakit! " Ujar dokter lagi.
"Saya baik - baik saja kok dok." Jawab Inem.
"Tapi saya yakin saat ini anda sedang tidak baik - baik saja. Saya tahu anda sedang cemas tapi jagalah kesehatan anda juga."
"Iya baiklah. " Inem hanya mengangguk.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu!" Dokterpun berlalu pergi.
Setelah kepergian dokter dan perawat itu, Inem mencoba berjalan sendiri, namun langkahnya goyah. Dia merasa tubuhnya berat kepalanya pusing dan pandangannya kabur.
Bruukkk,,,,,
... 🌸 Bersambung 🌸...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
kasian Bimo kalo Inem dijodohkan sama Angg
2023-08-21
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
eehh apa mungkin ada pernjanjian perjodohan anatara inem dan anak selly🤔
2023-05-24
0
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
Alhamdulillah jika detak jantungnya kembali berarti masih hidup
2023-05-24
0