BAB.4 SEPERTI ISTRI SULTAN

Tiur terlihat menatap ruangan itu masih tertata rapi dan Bersih. Membuat Tiur sedikit bingung apa yang akan dibenahi dari ruang kerja sang bos. "Sepertinya ruang kerja Tuan sudah rapi dan bersih. Tetapi ada sedikit yang perlu di tata lagi." ucap Tiur sambil bangkit dari tempat duduknya dan langsung membenahi, yang patut harus ia benahi.

Terlihat dengan lincah Tiur mengerjakannya sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. sedangkan Tuan Alvrons hanya menatap Tiur. menata ruang kerjanya.

"Kamu sekolah di mana?

"Saya berasal dari Sumatera Tuan!" sahut sambil tetap melakukan Tugasnya seperti yang di inginkan Tuan Alvrons.

Satu jam sudah berlalu. Tiur menata ruang kerja Tuan Alvrons. Tampak Tuan Alvrons menyukai Kinerja Tiur yang terlihat sangat rapi dan indah di kandang mata.

"Terimakasih sudah menata ruang kerja saya." ucap Tuan Alvrons kepada Tiur.

"Sama sama Tuan." sahut Tiur berniat langsung berpamitan kepada Tuan Alvrons.

"Apa sekarang saya bisa kembali melakukan tugas saya sesuai yang di perintahkan HRD sebelumnya Tuan?

" Memangnya HRD menugaskan kamu di bagian mana?"

"Saya ditugaskan di bagian resepsionis Tuan." sahut Tiur dengan singkat.

Tuan Alvrons langsung menghubungi HRD saat itu juga. Dan meminta agar HRD menempatkannya sebagai asisten Tuan Alvrons sementara waktu. Selamat tidur mengadakan magang di hotel itu.

HRD pun melakukan sesuai dengan yang diperintahkan Tuan Alvrons. Dan langsung meminta Tiur melakukan segala apa yang diperintahkan oleh pemilik Hotel. Tiur yang sudah mendapat perintah dari HRD, tidak membantah sama sekali. Ia melakukan sesuai yang diperintahkan oleh HRD.

Ada senyuman dari Tuan Alvrons ketika Tiur langsung melakukan apa yang sudah diperintahkan oleh HRD kepadanya, tanpa ada penolakan. "Sepertinya wanita ini sangat baik. paras wajahnya yang cantik dan alami membuat aura kecantikannya semakin terpancar." Alvrons membatin.

Temani saya makan siang ini!" perintah pemilik Hotel kepada Tiur membuat Tiur tidak dapat menolak. Ia hanya dapat melakukan sesuai yang diminta oleh sang pemilik Hotel kepadanya. "Tetapi Mengapa harus saya yang menemani Anda tuan. Sepertinya anak magang seperti saya tidak pantas menemani Tuan makan siang. Apalagi itu makan di sebuah restoran ternama di Bali ini." ucap Tiur sambil tertunduk.

Memangnya kenapa tidak pantas?

Tiur menggelengkan kepalanya. Sedikitpun Tidak terbesit di hati Tiur untuk membantah perintah sang Bos. Tetapi untuk permintaan Bos kali ini, sepertinya Tiur enggan untuk melakukannya. Ia tidak ingin anggapan orang berbeda terhadapnya. Apalagi dengan permintaan Alvrons yang memintanya menemani makan siang di restoran. Tepatnya yang berada di hotel itu juga. Tidak menutup kemungkinan Regina akan melihatnya di sana.

"Saya hanya membutuhkan Kamu menemani saya makan siang. Apa kamu tidak bersedia menemani saya? tanya tual Alvrons penuh selidik. Nada suara Tuan Alvrons berbahasa Indonesia masih sedikit janggal. Membuat Tiur begitu menyukai cara bicara Tuan Alvrons kepadanya yang rada-rada sedikit celat mengungkapkan bahasa Indonesia kepada Tiur

"Kamu kenapa tersenyum? ucap Tuan Alvrons yang sudah dari tadi memperhatikan mimik Tiur. Ketika berbicara dengannya. Tidak Sepertinya saya menyukai cara bicara Tuan yang masih agak janggal berbicara bahasa Indonesia." ucap Tiur berterus terang kepada Tuan Alvrons.

Tetapi kalau bisa jujur Tuan, Saya senang mendengar Tuan dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang lancar. walaupun agak sedikit janggal." ucap Tiur sambil mengembangkan senyumnya. Senyum manis dari Tiur membuat Tuan Alvrons semakin menyukai ketika Tiur sedang mengembangkan senyumnya.

Tiur berjalan mengikuti Tuan Alvrons menuju restoran. "Kenapa kamu harus di belakang? Ayo sini!" ucap Tuan Alvrons kepada Tiur. Tuan Alvrons tidak ingin Tiur berada di belakangnya. "Kira kira Ding Tuan!" bagaimana mungkin saya bisa mengimbangi langkah Tuan. Secara langkah Tuan pasti yang lebih panjang daripada aku." membuat Alvrons menghentikan langkahnya sejenak.

Kemudian setelah Tiur berada sejajar dengan Tuan Alvrons, akhirnya Tiur berusaha mengimbangi langkah Tuan Alvrons sekalipun langkah kedua makhluk itu, sangat berbeda. Apalagi dengan tingkat ketinggian mereka yang berbeda jauh. Membuat Tiur sedikit kewalahan untuk mengimbangi langkah tuan Alvrons.

Regina yang melihat kedatangan Tiur bersama sang pemilik Hotel langsung menutup mulutnya, dengan Kedua telapak tangannya. Seolah dirinya tidak percaya kalau orang yang ada di hadapannya itu adalah Tiur sahabatnya bersama sang pemilik Hotel.

"Apa aku salah lihat ya? Kok Tiur bisa sama Tuan Alvrons?" gumam Regina dalam hati kebetulan Regina mengetahui Tuan Alvrons sang pemilik Hotel itu. Karna Fotonya di pajang mana-mana di sekitar Hotel.

Tiur mempersilahkan Tuan Alvrons duduk terlebih dahulu. Tetapi Tuan Alvrons yang meminta Tiur yang lebih dulu, untuk mendudukkan bokongnya di kursi VIP yang ada di restoran itu.

Tampak beberapa pelayan datang menghampiri Tuan Alvrons. Membuat Tiur sedikit risih mendapat pelayanan dari beberapa karyawan yang bertugas di sana. Apalagi ketika Regina yang membantu menyediakan makanan untuk Tiur dan juga Tuan Alvrons.

Sepertinya saya tidak pantas duduk di sini Tuan. Biarkan saya menunggu Anda di luar. "ucap Tiur kepada Tuan Alvrons. Tetapi Tuan Alvrons langsung menahan Tiur agar tetap duduk saja di tempatnya semula. Dan Ia menginginkan Tiur untuk menemaninya makan siang kali itu.

Terlihat berbagai macam menu makanan sudah terhidang di sana. Membuat Tiur menggelengkan kepalanya. Tiur merasa seolah dirinya istri seorang Sultan mendapat pelayanan khusus dari pihak hotel. Terlihat Tuan Alvrons mengambil menu makanan ala Indonesia. Padahal Tuan Alvrons merupakan warga Negara Canada dan besar di Canada. dan Baru beberapa tahun berada di Indonesia.

Tuan Alvrons merintis karir di Indonesia tepatnya di daerah pulau dewata Bali. sebelumnya kedua orang tua tuan Alvrons sudah membuka salah satu hotel di pulau Dewata Bali. Sehingga Tuan Alvrons yang berusaha untuk mengembangkan Hotel itu, membuat Hotel itu semakin berkembang Sampai saat ini.

Ada kebahagiaan tersendiri di hati Tiur ketika dirinya dapat duduk berdekatan dengan seorang wisatawan mancanegara. Sekaligus pemilik Hotel dari tempat dirinya melakukan praktek lapangan kerja. Atau biasa disebut dengan magang. Itu ia dapatkan berkat, kepala sekolah Pak Rohdian yang menjalin kerjasama dengan Hotel milik tuan Alvrons. Apalagi sang manager merupakan alumni dari sekolah tempat Tiur dan Regina menuntut ilmu.

Tuan menyukai masakan Indonesia juga? apa Tuan menginginkan makanan luar? tanya Tiur mempersilahkan Tuan Alvrons untuk mencicipi menu makanan yang biasa dimakan oleh Tuhan Alvrons sendiri.

Tetapi Tuan Alvrons tidak ingin memakan menu makanan ala Eropa. Ia lebih memilih makan masakan khas Indonesia. Tiur mengembangkan senyumnya ketika melihat sang Bos memakan dengan menggunakan jemari tangannya sama seperti yang dilakukan oleh Tiur saat itu. Membuat Tuan Alvrons merasa janggal akan hal itu. Sehingga Tuan Alvrons berusaha untuk menghabiskan menu makan siang yang sudah disediakan sebelumnya.

Bersambung....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏

"JANGAN LUPA TEKAN FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN, HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!