BAB 2. MAGANG DI BALI

Satu bulan sudah berlalu setelah kepergian Pardomuan ke kota untuk mengikuti Test masuk bekerja di salah satu kapal pesiar ternama. Pardomuan salah satu kandidat yang berhasil diterima bekerja di salah satu kapal pesiar tujuan Australia.

Hal itu membuat komunikasi pardomuan dan Tiur pun menjadi terputus.Tiur yang menantikan kabar dari Pardomuan. semakin gelisah karna tak kunjung mendapat kabar dari sang kekasih.

"Kemana kamu bang kok nggak ada kabar darimu? batin Tiur

"Apa kamu sudah melupakan aku?

"Apa kamu sudah berhasil diterima bekerja di sana? gumamnya dalam hati sambil memperhatikan potret nya dengan Pardomuan yang ada di dalam kamar kostnya.

Foto kebersamaannya bersama Pardomuan ketika Pardomuan masih sekolah di SMK.pariwaisata bersama Lastiur. Tiba tiba ketukan pintu terdengar jelas ditelinga Tiur yang terus hanya memandangi Fotonya dengan Pardomuan.

"Masuk!" teriak Tiur dari dalam kamar.

"Eh Regina, kamu ternyata!" ucapnya sambil mempersilahkan Regina masuk kedalam kamar kosnya. "Kamu ada apa? kamu masih mikirin Ka Pardomuan?

Tiur menganggukkan kepalanya. "Kamu jangan kwatir dia ngak bisa ngasih kabar sama kamu karna Pardomuan sudah diterima bekerja di kapal pesiar tujuan Australia." ucap Regina sambil mengotak-atik ponselnya.

Kok kamu bisa tau?

"Pertanyaan kamu aneh. Ya Taulah kan aku satu kampung dengan orangtuanya." sahut regina sambil terkekeh menatap Tiur.

Tiur menganggukkan kepalanya pelan. Ia menghela nafas panjang.

"Kenapa kamu tidak memberitahu aku bang?batin Tiur sambil memperhatikan Foto Pardomuan yang ada di layar ponselnya.

"Oh ya kamu sudah makan belum? yuk masak mie isteri sepertinya enak tuh di masak pedas pedas pakai cabe rawit. " ujar Regina sambil langsung berlalu dari kamar kos Tiur berniat mengambil mie instan miliknya yang Sudah ia beli sebelumnya.

"Nah ini untuk kamu." ucap Regina sambil memberikan semangkok mie instan yang sudah ia masak kepada Tiur.

"Edisi anak kost, jurus paling ampuh jika keuangan sudah mulai menipis. Jadi untuk mengganjal perut dengan memakan mie instan. Ciri khas anak kost Di jalan peleton." ucap Regina sambil tertawa ngakak.

Akhirnya Tiur sudah mulai ikutan tertawa setelah Regina selalu berusaha untuk menghibur Tiur. Kedua sahabat itu pun akhirnya langsung menyantap mie instan masakan Regina. Mie instan masakan Regina benar-benar disukai oleh Tiur. Membuat kedua sahabat itu pun langsung melahap dengan sekejap. Semangkok mie instan ludes tanpa sisa.

****

"Tiur Kamu dipanggil Pak Rohdian di ruang guru."ucap salah satu siswa menghampiri Tiur yang sedang menikmati sarapan paginya di salah satu cafetaria yang ada di sekolah SMK pariwisata itu.

"Memangnya ada apa?

" Kok Pak Rohdian memanggilku?

Heri mengerdikkan bahunya. karena Heri tidak mengetahui apa maksud dan tujuan Pak rudian memanggil Tiur saat itu juga. Tiur menghabiskan sarapan paginya. Istirahat pertama jam biasanya tidur sarapan pagi.

Tiur langsung berlalu meninggalkan cafetaria setelah membayar kepada pengelola cafe.

"Gin aku duluan ya!"

"Eh tunggu kamu mau ke mana?

"Entahlah Pak Rohdian memanggilku ke ruang guru. Mungkin ada sesuatu yang ingin dibicarakan." ucap tidur sambil berlalu meninggalkan Regina di cafe.

Regina mengangguk paham membiarkan Tiur pergi sendiri. Perlahan Tiur menelusuri teras kelas menuju ruang guru.

Tok....

Took.....

Toook ...

"Masuk!" teriak salah satu guru yang duduk di ruang guru.

"Permisi Bu, saya ingin bertemu dengan Pak Rohdian." ya silahkan. Pak Rohdian ada diruang kepala sekolah." ucap madam violina setelah melihat kehadiran Tiur di sana.

Tiur masuk ke ruang Kepala sekolah. Terlihat kepala sekolah sedang sibuk mengutak-atik laptopnya. "Permisi Pak, Apa Bapak memanggil saya? Pak Rohdian mendongakkan kepalanya. Melihat kehadiran Tiur di sana. "Silakan duduk Tiur." ujar Pak Rohdian mempersilahkan Tiur duduk di hadapannya.

"Maaf Pak, Ada apa Bapak memanggil saya?" apa ada sesuatu yang ingin aku kerjakan?" tanya Tiur. Pak rohdian mengembangkan senyumnya mendapat Tiur dengan tatapan penuh arti. Tiur penasaran Apa maksud dari tatapan Pak Rohdian kepadanya.

"Minggu depan kamu magang di salah satu Hotel ternama yang ada di Bali.

" Bali?

"Ya di bali, Jika kamu bersedia memegang di sana selama 6 bulan, Maka besok kamu harus berangkat ke sana.

"Tapi Pak!"tidur tidak melanjutkan kata-katanya.

"Tapi apa?

Tiur bingung mau menjawab apa kepada Pak Rohdian. Ia enggan memberitahu kalau saat ini Tiur tidak memiliki uang untuk ongkos ke Bali. Karena perjalanan menuju Bali cukuplah jauh baginya.

"Saya tidak memiliki uang untuk pergi ke sana Pak!"Tiur akhirnya berterus terang kepada Pak Rohdian.

Pak Rohdian mengembangkan senyumnya. Memangnya siapa yang meminta ongkos darimu? itu semua ditanggung oleh pihak perusahaan. Ucap pak Rohdian kepada Tiur.

"Bapak serius?

"Tidak mungkin saya bercanda sama kamu. jadi persiapkan diri kamu jangan mempermalukan sekolah."ujar Pak Rohdian penuh harap.

Tiur mengangguk paham maksud dan tujuan Pak Rohdian. Ketika Pak Rohdian mengatakan kalau Tiur memiliki peluang diterima bekerja di sana. Setelah Tamat sekolah dari SMK pariwisata, jika dirinya benar-benar melakukan tugasnya dengan baik.

****

Tiur sudah berada Denpasar Bali bersama Regina.Kebetulan mereka berdua yang terpilih magang disana. "Wah ini ternyata Bali yah." ucap Regina takjub melihat keindahan pulau Dewata Bali. Dengan menggunakan taksi mereka langsung menuju lokasi hotel dimana mereka akan magang.

"Permisi mbak, kami ingin bertemu dengan HRD hotel ini. Kami salah satu sekolah mengenai kejuruan Pariwisata yang ada di Sumatra." ucap Tiur

"Kalian Lastiur dan Regina ya?" ucap resepsionis

"Iya mbak." sahut Regina dan Tiur kompak

"Oh mari saya antara." ujar resepsionis sambil berlalu dari sana menuju ruang kerja HRD uang ada di hotel ternama di Bali.

"Maaf pak, mereka dari SMK yang dari sumatra." ucap resepsionis kepada HRD.

"Tiur dan Regina ya."

"Iya pak!"

Kemudian Pak Jeremi yang merupakan HRD di hotel itupun menjelaskan pekerjaan apa yang harus mereka kerjakan. Dan tempat tinggal mereka selama berada di Bali di fasilitas oleh pihak hotel.

Setelah selesai menjelaskan segalanya, Jeremi membawa Tiur dan Regina ke tempat tinggal mereka selama berada di Bali."Kalian istirahat saja dulu di sini besok baru mulai aktivitas kalian. Seperti yang saya terangkan sebelumnya."ucap pak Jeremi yang merupakan HRD di hotel.

Kebetulan Jeremy merupakan alumni dari SMK pariwisata tempat Tiur dan Regina sekolah. Membuat Jeremy berinisiatif untuk merekrut anak magang dari sekolahnya.

Jeremy meninggalkan Tiur dan Regina disana dan kembali memulai aktivitasnya seperti biasanya.

"Eh dengar dengar Pak Jeremy juga Alumni dari sekolah kita ya!" ucap Regina kepada Tiur.

"Iya aku dengar juga seperti itu." sahut Tiur.

Karena merasa bosan di kamar, Tiur dan Regina keluar berjalan-jalan menelusuri lokasi di mana mereka tinggal saat ini. Tiur dan Regina takjub melihat keindahan pekarangan sekitaran hotel. Salah satu tamu manca negara menghampiri kedua wanita itu. "Excuse me. Can I ask you a favor. I want to go to the restaurant where is it located?" ucap sang tamu mancanegara yang kebetulan berasal dari Canada.

Tiur menjelaskan kepada tamu mancanegara itu di mana keberadaan restoran yang ada di hotel itu. Setelah Tiur mendapat informasi dari Jeremy.

"Thank you for helping me."

"You're welcome. ucap Tiur sambil berlalu dari hadapan Tamu mancanegara.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓🙏

Terpopuler

Comments

Dwi Nabila Oktavia

Dwi Nabila Oktavia

mana kelanjutannya Thor

2022-09-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!