BAB 5. TERTAWA LEPAS

Enam bulan sudah berlalu Tiur dan Regina mengadakan magang di hotel ternama di pulau Dewata Bali. Terlihat Kedua wanita itu menjalani hari hari mereka belajar sambil praktek. "Tiur kamu sudah pernah dapat kabar tidak dari Pardomuan? kalau menurutku lebih baik kamu move on dong." ujar Regina kepada sahabatnya.

Tiur mengernyit. Ia tidak ingin membahas Pardomuan saat ini. Itu terlalu menyakitkan menurutnya. Karna setelah kepergian Pardomuan, ia tidak pernah memberi kabar kepada Tiur yang menantikan kabar dari Pardomuan.

"Sudah tidak perlu bahas dia lagi. Mungkin dia sudah memiliki pengganti Ku disana." ucap Tiur sambil menatap Regina dengan tatapan sendu. Regina merupakan sahabat baik Tiur yang kebetulan teman satu kampung dengan Pardomuan tidak dapat melakukan apa apa.

Karna Pardomuan sama sekali tidak memberikan kabar kepada Tiur dan Ibu kandungnya sendiri. "Apa yang harus aku lakukan untuk dapat membantu Tiur?" gumam Regina berharap Tiur move on dari Pardomuan.

****

Hai semuanya!" sapa Donny yang sudah menunggu kehadiran Tiur dan Regina di di ruang kerja mereka hari ini.

"Eh pak Donni tumben cepat bangat sudah ada di kantor." ucap Tiur sambil melihat jarum jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Ya saya sengaja datang lebih awal. Karna saya mendapat kabar dari HRD hari ini hari terakhir kalian magang di Hotel ini." ucap Donni yang merupakan manager di hotel tempat mereka saat ini mengadakan magang.

"Wah rasanya cepat bangat waktu berputar." celetuk Irda yang selama ini menjadi senior Regina dan Tiur selama magang di hotel itu.

"Tiur mengebangkan senyumnya menatap para Kakak seniornya yang selama ini menemani mereka dan juga mengajari mereka selama magang di hotel itu.

Tiur dan Regina merasa bersyukur memiliki kakak senior yang berhati mulia dan tidak pelit Memberikan ilmu kepada Tiur dan juga Regina selama magang di sana. Apalagi Irda dan juga Doni merupakan almamater dari SMK pariwisata yang sama seperti Tiur dan juga Regina

"Oh iya, kalau boleh tahu kapan sekalian akan kembali ke Sumatera?" tanya Doni penasaran

"Sepertinya dua hari lagi Kak. Mungkin kami terlebih dahulu menikmati alam indah pulau Dewata Bali." sahut Regina sambil terkekeh membuat Tiur pun menatap Regina dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bagus deh kalau begitu. Itu berarti kita masih ada waktu untuk jalan-jalan seputaran pulau Dewata Bali. Bagaimana kalau sebelum kalian pulang ke Sumatera, kita pergi ke pantai Kuta?" ujar Irda memberikan ide kepada Tiur Regina dan juga Donni.

Doni menjitakkan kedua tangannya ke udara."gue setuju!" ucap Doni Riang karena dirinya benar-benar ingin pergi liburan dengan Tiur dan juga Regina.

Satu momen yang begitu diinginkan Regina. Ketika berada di pulau Dewata Bali. Hal yang diinginkan Regina ingin menikmati indahnya pulau Dewata Bali.

"Bagaimana Tiur, apa kamu setuju? tanya Donni kepada Tiur. Yang hanya diam tidak menjawab apa-apa. "Sepertinya itu ide yang bagus juga Kak. Tidak enak juga kan kita dari Bali, tetapi kita tidak menikmati keindahan pulau Dewata Bali." ucap Tiur sambil mengembangkan senyumnya. Hingga Mereka pun sepakat esok harinya mereka akan pergi libur ke pantai Kuta Bali.

Kebetulan besoknya giliran Irda libur. Jadi Irda memiliki waktu untuk pergi liburan bersama kedua Adik kelasnya. Jam sudah menunjukkan jam kerja. Membuat mereka pun langsung melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Terlihat Tiur dan Regina begitu menikmati hari-hari mereka selama mengadakan magang di hotel itu. Selain karena memiliki kakak senior yang begitu baik terhadap mereka, para pimpinan Hotel juga begitu respon. Jika mereka menanyakan sesuatu yang tidak mereka ketahui.

Kini giliran Tiur dan Regina untuk meminta tanda tangan kepada Tuan Alvrons. Karena sertifikat magang mereka harus ditandatangani oleh pemimpin hotel. Sejujurnya Tiur dan Regina sangat gugup untuk menghadapi sang Bos.

Mereka khawatir Kalau tuan Alvrons tidak bersedia menandatangani sertifikat mereka kali ini . Jujur loh Tiur aku sangat gugup sekali bertemu dengan Tuan Alvrons. Bagaimana jika kita meminta tolong kepada Kak Donni saja agar Kak Doni yang meminta tanda tangan dari Pak Bos?" ujar Regina kepada Tiur.

Tiur menggerdikkan bahunya. Ia bingung melakukan apa saat ini. Bukan hanya kamu yang gugup. Kamu pikir saya tidak gugup? ucap Tiur karena Tiur sedikit nerfes ketika berhadapan dengan bis besar hotel itu.

"Ah kamu mah sudah biasa jalan dengan Tuan Alvrons bahkan makan bareng bersamanya juga sudah pernah. Tidak mungkin kamu gugup lagi untuk menemuinya." ucap Regina seolah tidak percaya kalau saat ini Tiur juga merasa gugup ingin bertemu dengan Tuan Alvrons

Tuan Alvrons yang meminta saya menemaninya makan siang saat itu. Kamu jangan beranggapan lain. Saya juga terpaksa menemaninya. karna saya tidak mungkin menolak permintaan bos. Selagi itu tida melanggar agama.

Saya aja tidak kenal dekat dengannya. katanya sih, Yang aku dengar Dia berasal dari Canada dan ini Hotel dari keluarga mereka. Tuan Alvrons yang mengebangkan hotel ini." ucap Tiur menjelaskan kepada regina siapa sebenarnya pemilik hotel itu.

"Oh pantas saja Tuan Alvrons tampan. Sepertinya dia belum menikah ya?

"Sepertinya iya. Tapi entahlah kan namanya juga bule, istri bisa ada dimana mana." ucap Tiur Membuat Regina bergidik ngeri.

"Jika misalnya nih, ada wisatawan manca negara yang jatuh cinta sama kamu di Bali ini, apa kamu mau sama Dia?

"Tidak!"

"Kenapa?

"Karena aku lebih suka produk lokal. dan lagian kita manatau bagaimana dia di negaranya. Jadi lebih baik kita yang pasti pasti Saja.

Apalagi ketika ada salah satu kakak senior kita menikah dengan wisatawan mancanegara. Katanya dia masih lajang, eh ternyata sudah memiliki istri di negaranya. " ucap Tiur sambil mengingat curhatan dari beberapa orang yang mengetahui sosok kakak kelas yang dimaksud Tiur.

"Kalau menurutku sih bisa saja menikah dengan bule. Hitung hitung memperbaiki keturunan." ucap Regina sambil tertawa ngakak di depan ruang kerja Tuan Alvrons. membuat suara tawa Regina terdengar jelas ditelinga Tuan Alvrons.

Tuan Alvrons keluar ingin melihat suara tawa yang terdengar dari ruang kerjanya.

Tuan Alvrons melihat sosok Regina yang merupakan sahabat Tiur tertawa lepas di hadapan ruang kerjanya. "Sepertinya tawa kamu begitu lepas. Apa ada sesuatu yang lucu membuat kamu tertawa hingga menggema sampai ke ruang kerja saya? tanya Tuan Alvrons membuat nyali Regina langsung menciut.

Regina tidak menjawab. Ia memilih untuk diam dan tertunduk. Ketika sosok yang ia segani berada di hadapannya. Regina tertawa tidak menyadari kalau dirinya berada di depan ruang kerja sang pemilik Hotel.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏

JANGAN LUPA TEKAN FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴

🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴

😅😅 si regina ada" saja, memperbaiki keturunan,

2022-10-02

0

jhon sasri siregar

jhon sasri siregar

kok gantung?

2022-09-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!