"Bagaimana Adi apa dia sudah mau untuk menikah denganmu aku ingin cepat-cepat mempunyai anak, aku sudah tak sabar Adi"
"Apakah kau yakin untuk aku menikah dengan perempuan itu, apakah kau tidak akan menyesal nantinya kita bisa mengadopsi anak tanpa harus aku menikah dengan perempuan itu, banyak cara yang bisa kita lakukan "
"Aku tidak mau, aku tidak mau mengadopsi anak Adi, aku mau anak darimu aku ingin darah dagingmu aku tidak mau, aku tidak akan menyesal saat kau menikah dengannya aku akan ada di sampingmu dan melihatmu menikah dengan perempuan itu "
"Atau tidak kita meminjam rahimnya saja Ziva aku tidak mau mengkhianatimu, aku sudah pernah janji kan aku tidak akan pernah menduakanmu sampai kapanpun itu"
"Iya aku tahu kau tidak akan menduakanku sampai kapanpun, tapi kita butuh anak kita butuh penerus sedangkan aku tidak bisa memberikanmu anak meskipun kita meminjam rahim perempuan itu tetap saja aku ini perempuan mandul mana bisa aku memberikan anak jadi itulah jalan satu-satunya, saat anak itu lahir kita bisa kan membuang atau membunuhnya perempuan itu. Aku ingin bertemu dengannya sekarang juga"
"Jangan biar aku saja yang bertemu dengannya kau jangan bertemu dengannya, biar aku yang berbicara dengan dia, dia sedikit keras kepala dan dia juga baru sembuh baru siuman, jadi biarkan saja dulu dia beristirahat nanti aku akan menemuinya sambil membawa surat-surat yang sudah aku janjikan padanya sudah sekarang kita istirahat Ziva kau pasti lelah kan sudah berjalan-jalan ke luar negerikan "
"Iya aku lelah Adi tapi aku ingin bertemu sebentar saja dengan perempuan itu, ya aku ingin melihat wajahnya, dari kemarin aku belum pernah melihat wajahnya bahkan saat kau membawanya kemari kau tidak membolehkan aku melihatnya aku ingin melihatnya sekali saja Adi "
Adi hanya bisa menganggukan kepalanya dia tidak bisa menolak kemauan istrinya, baiklah dia akan memperlihatkan istrinya bagaimana perempuan itu, meskipun dirinya seorang mafia, tapi saat berhadapan dengan Ziva perempuan yang sangat dia cintai semuanya lemah dirinya menjadi lemah.
Ziva yang senang langsung mengecup pipi suaminya dia dengan cepat langsung masuk ke dalam kamar itu dan yang pertama kali dia lihat adalah seorang perempuan yang umurnya pasti masih muda, karena dari wajahnya sudah terlihat kalau perempuan ini masih bocah. Ziva yang kaget terus saja mendekati perempuan itu yang masih terbaring dengan air mata yang mengalir dari kedua bola matanya.
"Apakah ini yang akan suamiku nikahi, apakah tak salah seorang bocah "
Bella yang mendengar ada suara langsung mengalihkan pandangannya dan melihat perempuan itu, ya perempuan yang cantik dan dewasa siapa dia apakah dia istrinya dari Adipramana ?
"Apakah kau bisu kau tidak bisa bicara ya makanya suamiku membelimu, makannya kau bisa ada disini "
"Aku bisa bicara aku normal aku tidak punya kekurangan jadi kalau bicara jangan asal bicara saja, kau itu sudah dewasa tapi dari cari bicara mu seperti bocah "ucap Bella dengan kesal
Ziva yang mendengar jawaban Bella langsung menengus anak ini berani sekali mengatakan itu padanya "kau berani padaku, aku ini nyonya rumah di sini sebentar lagi kau harus selalu patuh padaku karena kau akan mengandung anakku dan suamiku"
Bella sedikit mengejek "Kenapa tidak kau saja yang mengandung. Kenapa harus aku kau juga punya rahim kan lalu untuk apa aku menjadi istri kedua kalau suamimu itu mempunyai istri pertama ya hamili saja dirimu, bukan aku, aku pun tak sudi menikah dengan suamimu, aku masih sekolah dan aku punya impian aku tidak mau menikah di usia muda aku masih 17 tahun dan aku tidak berniat untuk menikah dengan suami orang lainnya "
Ziva yang kesal mengambil air putih yang ada di nakas lalu menyiramkannya ke wajah Bella. Bella hanya diam saja menatap perempuan itu dengan bengis enak saja emangnya dirinya akan kalah dengan dia tidak, dia menghina dirinya dia pun akan menghinanya juga.
"Dasar perempuan tidak berguna kau saja dijual masih punya harga diri, kau disini hanyalah sebagai budak suamiku kau sudah dijual oleh orang itu dan kau tidak akan bisa keluar dari sini, aku akan berbicara pada suamiku kalau saat kau beres melahirkan anak kami aku akan menyuruh suamiku untuk membunuhmu saja"
"Silakan kau katakan itu pada suamimu, tapi aku tidak akan pernah memberikanmu seorang anak aku tidak akan pernah mau disentuh oleh suamimu sampai kapanpun, aku tidak akan pernah mau aku tidak akan pernah mau disentuh oleh laki-laki yang tidak aku cintai. Kau jangan sombong mentang-mentang kau seorang nyonya di sini aku pun di luar sana bukan orang yang kekurangan uang sampai-sampai harus menjadi istri kedua"
"Kalau kau bukan orang yang susah kenapa dia menjualmu kepada suamiku, Kenapa perempuan itu menjualmu kepadaku kepada suamiku berarti dia membutuhkan uang dan bukan orang berada "
Bella langsung diam kata-kata perempuan itu mengatakan kalau ada seorang perempuan sudah menjualnya, apakah ada salah satu dari keluarganya yang menjual dirinya.
"Ziva apa yang kau katakan cepat keluar dari kamar ini"
Ziva yang mendengar suara suaminya kaget dan langsung menghampirinya "ada apa denganmu, kau mengagetkan ku saja"
"Masuk ke dalam kamarmu sekarang dan jangan pernah masuk lagi kemari dan jangan berbicara yang macam-macam Ziva, cepat pergi ke kamarmu "bentak Adipramana
Bella yang mendengar laki-laki itu membentak istrinya hanya bisa diam saja tiba-tiba laki-laki itu berteriak dengan sangat keras, sampai sampai telinganya sakit.
"Sera kemari "
Dan munculah kepala pelayan itu dengan tergesa gesa "iya tuan maaf saya tadi sedang membuatkan nona Bella bubur"
"Memangnya kau tidak bisa menyuruh yang lain kau jaga dia baik-baik jangan sampai dia kabur lagi dan jangan sampai dia mengatakan sesuatu lagi pada istriku , cepat kau urus dia dan aku tidak mau tahu dia harus lekas sembuh dalam 3 hari karena aku akan segera menikahinya"
"Baik Tuan maafkan saya"
Adipramana langsung pergi meninggalkan kamar itu dan Sera langsung menghampiri Bella, melihat wajah Bella yang basah kuyup, Sera langsung mengusap wajah Bella dan mengambil pakaian ganti lalu mengganti pakaian Bella dengan perlahan-lahan, Bella meringis kesakitan tapi dia menahannya jangan sampai dirinya terlihat lemah di depan siapapun.
"Aku sudah bilang kan kau jangan selalu membantah apa kata-kata dari nyonya dan tuan"
Bella menatap kesal pada Sera "aku bukanlah perempuan lemah dan aku tidak akan pernah diam saat diriku dihina oleh orang lain, jadi kau jangan mengatur diriku meskipun aku akan disiksa oleh mereka berdua aku tidak akan peduli yang terpenting aku sudah puas membela diriku"
"Kau ini perempuan keras kepala ya sama seperti tuan Adipramana
"Jangan samakan aku dengan laki-laki biadab itu"
Sera tak menjawab lagi daripada makin panjang lebih baik diam saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Panji Panji
gk cocok dgn nama adi
2024-07-12
0
Anhy Salewa
mafia bego oon Napa kawin SM wanita mandul
2024-07-12
0
H A R U K A ~C H A N
nah.... baguusss. jd perempuan lemah lembut itu bagus. tp harus strong untuk membela diri sendiri. jgn hanya mengandalkan tangisan dan air mata karna dengan menangis ga akan berguna juga.lebih baik melawan setidaknya menjaga harga diri sendiri.😁😁😁
baguusss... lanjut
2023-09-22
0