Di dalam dunia jiwa
Saat ini Kevin sedang latih tanding melawan monster kelas Raja Iblis berbentuk kuda setengah manusia yang memiliki defense yang sangat kuat dan sulit di tembus.
Kevin mempraktekan semua yang sudah dia pelajari namun itu sia sia saja.
"Stop dulu Bob!! aku masih belum kuat untuk melawan kelas Raja Iblis!" teriak Kevin.
Seketika monster kuda setengah manusia itu membeku seluruh tubuhnya.
[Apakah tuan akan lanjut menempa tulang dan kulit tuan? atau meningkatkan kekuatan fisik tuan?]
"Aku akan menempa dahulu hingga tulang ku mencapai kualitas dewa kuno, setelah itu aku akan push kekuatan fisikku hingga semampuku." ucap Kevin setelah minum air putih.
[Lebih baik di sela sela penempaan itu tuan juga melatih penguasaan skill juga, hitung hitung mencicil]
"Ide bagus!" ucap Kevin mengacuhkan jempol.
Setelah puas beristirahat Kevin pun mencopot semua pakaiannya lalu menceburkan diri ke kawah gunung berapi yang sudah sistem siapkan untuk menempa tulang dan kulit Kevin.
Mencicil kekuatan fisik, Kevin berendam sambil melakukan olahraga kecil dan memukul serta menendang di dalam lava supaya lebih ringan ketika di daratan serta kekuatan nya lebih fantastis di bandingkan berlatih memukul atau menendang di dalam air.
Setelah ribuan tahun berendam di dalam lava, akhirnya kualitas tulang Kevin sudah kembali berada di puncak tertinggi. Kini Kevin sudah kebal terhadap serangan kelas S ke bawah, bahkan senjata kelas SS pun tidak bisa menembus kulit Kevin.
Pedang Darah yang biasa di pakai Kevin pun saat ini sedang di tempa oleh dewa penjaga neraka yang sangat ahli dalam menempa senjata, dia hanya menerima pesanan Kevin seorang karena hanya Kevin yang mengerti tentang dirinya dan teman teman penjaga gerbang lainnya.
'Duarrrrrr......'
Kevin menendang sebongkah batu raksasa tanpa menggunakan tenaga lebih dan hasilnya batu raksasa itu berubah menjadi butiran pasir dalam sekejap.
"Sepertinya aku harus bisa mengatur persenan kekuatanku agar tidak menimbulkan korban dalam ketidaksengajaan." gumam Kevin kaget.
Setelah beristirahat dengan cukup, Kevin melanjutkan latihannya dengan lebih keras hingga membuat sistem tidak sanggup melihat kerasnya latihan fisik Kevin.
[*Beginikah gilanya tuan? sangat sangat mengerikan sekali latihannya!*]
Setelah hampir sepuluh ribu tahun melatih fisik, akhirnya Kevin mengakhirinya dan beralih melatih penguasaan skill dan elemen miliknya yang jauh lebih penting namun membosankan.
"Tibalah saatnya latihan yang membosankan!" ucap Kevin menghela nafas.
Kevin memulai dari skill paling rendah yaitu kelas Legenda dengan berlatih mengarahkannya, mengatur persentase mana, hingga mengatur besar kecil atau tumpul tajamnya skill tersebut.
Jika skill itu sudah dikatakan sempurna oleh sistem maka Kevin akan berganti ke skill berikutnya, begitu seterusnya hingga semua skill sudah sempurna menurut sistem.
"Susanoo bukan skill kah Bob?" tanya Kevin.
[Bukan tuan, itu termasuk dalam kekuatan mata jadi sistem tidak menggabungkan dalam pelatihan skill namun dalam pelatihan penyempurnaan kekuatan mata]
"Oke oke, kalau begitu apa selanjutnya?" tanya Kevin.
[Melatih elemen dahulu lalu baru melatih mata tuan]
"Baiklah!!! mari kita mulai!!!" teriak Kevin.
Kevin memulai dengan elemen air dan api miliknya, Kevin melatih penguasaan elemen apinya mulai dari api biasa, api biru, api hitam, dan yang terakhir api emas. Setelah sempurna menurut sistem, Kevin lanjut ke elemen berikutnya hingga semua elemen miliknya sudah sangat sempurna menurut sistem.
Setelah berhasil mengendalikan dan menggabungkan elemen ke dalam skill, Kevin lanjut melatih kedalaman penguasaan kekuatan mata rinnegan miliknya.
Dari susanoo biasa, susanoo perfect, susanoo spesial yang di kelilingi api hitam, hingga susanoo Ashura yang sangat kuat dan tidak bisa di tembus dengan skill atau senjata kelas SSS ke bawah.
Setelah semua susanoo sudah di pelajari dengan sempurna, Kevin pun membaca buku tentang mata rinnegan miliknya. Ada beberapa ilusi tingkat bawah yang tidak berbahaya hingga ilusi tingkat atas yang menyebabkan korban tersiksa hingga mati mengenaskan.
Kevin juga membaca tentang matanya yang bisa mengorbankan sebuah benda atau makhluk hidup untuk dirinya bertukar tempat. Dan paling spesialnya lagi Kevin membaca jika matanya bisa memanggil sebuah patu gedo untuk menyegel sebuah entitas sekuat apapun itu dan menyerap kekuatannya.
"Kekuatan lainnya hampir sama kayak sharingan cuman bedanya kekuatan aja yang jauh lebih op." gumam Kevin paham.
Setelah itu Kevin pun memulai semua yang sudah dia baca dengan lebih semangat lagi.
"Berapa persen sudah?" tanya Kong pada sistem.
[65%]
"Uihhhh cepatnya!" ucap Kong kaget.
[Tapi masih harus 10% lagi untuk mengakhiri latihan tertutup ini]
"10% tidak ada apa apanya bagi tuanku." ucap Kong santai sambil meminum arak buatan Kuro.
Berpuluh puluh ribu tahun Kevin berlatih sangat keras hingga lupa akan kehidupannya di luar dunia jiwa.
[*Sudah 50% aku harus menghentikan tuan, jika tidak aura yang di pancarkan nya akan menghancurkan semua yang ada di sekitar!*]
"Hoeyy! hentikan latihannya bodoh! jika tidak orang orang terdekatnya akan mati hancur!" teriak seorang pria di dalam pikiran sistem sendiri.
[*Baik pak bos!*]
[Tuan! kekuatanmu sudah pulih 100% sebaiknya hentikan latihannya dan lanjut hidup seperti sebelumnya saja!]
"Eumm...oh baiklah kalau begitu." jawab Kevin pergi istirahat sambil makan siang dengan lahap.
"Bos, sepertinya kau harus segera menjinakkan binatang di dalam tubuhmu sebelum terlambat." ucap Kuro.
"Oh iya... bagaimana pendapatmu Bob?" tanya Kevin pada sistem.
[Ya, saran Kuro sangat bagus! kebetulan juga tuan sudah memiliki kekuatan yang sangat luar biasa di bandi sebelumnya]
"Baiklah hari ini juga aku akan menjinakkan binatang itu!" ucap Kevin semangat.
Setelah selesai makan, Kevin duduk bersila lalu bermeditasi masuk ke dalam alam bawah sadarnya.
"Selamat datang wahai anak muda......" suara berat dan mengerikan tiba tiba terdengar dari arah gerbang yang seperti penjara yang di penuhi puluhan segel.
"Hoey hoey hoeyy! suaramu itu sangat jelas menggambarkan seorang antagonis ya!" ucap Kevin duduk santai.
'Bruakkkk......'
"Karena aku benci pada semua manusia yang hanya mementingkan kekuatan dan kekuasaan! dasar bajing*n!!!" teriak kepala naga raksasa yang menabrak gerbang penjara di depan Kevin.
"Wahhh...wahhh...wahhhh...ternyata main mu kurang jauh kawan." ucap Kevin mengeluarkan rokok dan kopinya yang sudah di siapkan oleh sistem sebelum bertarung habis-habisan.
"Apa maksudmu bang***!!!!" teriak naga raksasa marah.
"Biar aku beri tahu ya, memang benar adanya omonganmu tadi tapi, ni ada tapinya ni, tapi tidak semua manusia seperti itu. Contohnya aku, aku sangat baik, sangat sangat baik, kejahatan ku bisa di hitung jadi loh!" ucap Kevin bercerita.
Di luar alam bawah sadar
"Baik apanya! bos sudah banyak membunuh orang tak bersalah hanya karena salah satu dari mereka mengejeknya." ucap Kong membantah ucapan Kevin yang terdengar hingga keluar.
"Ya, benar! dasar bos pembohong besar!" ucap Kuro setuju dengan ucapan Kong.
Di dalam alam bawah sadar
"Kesampingkan ucapanku tadi ya...hehehe....." ucap Kevin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Sang naga hanya bisa bingung dengan sifat Kevin yang bodoh itu.
"Intinya begini, jangan menilai manusia hanya dengan melihat satu orang dari milyaran orang, jangan menilai mereka hanya dengan tampilan luar, jangan menilai mereka hanya dengan gosip, dan yang terpenting adalah nilai lah mereka sesuai sifat, hati, dan lisan mereka. Bijaklah dalam bergaul, jauhi lingkungan yang toxic, jauhi lingkungan yang tidak ada satupun kebaikan, dan jauhi lingkungan yang tidak berguna." ucap Kevin.
"Bos itu sudah bukan topiknya!" ucap Kong kesal.
"Ohh maaf... begini, kami para manusia akan membalas kebaikan dengan kebaikan dan membalas keburukan dengan kebaikan. Tapi itu hanya beberapa saja, kebanyakan mereka membalas kebaikan dengan keburukan dan membalas keburukan dengan kematian. Paham, jadi jangan menilai manusia sepihak saja, nilailah mereka dari berbagai sisi. Cerdaslah dalam bergaul!" ucap Kevin melepas semua kertas segel dan memperluas jangkauan alam bawah sadarnya.
'Groaahhhhhhhhh.........'
"Aku tidak peduli dengan semua omong kosong mu!!!! yang terpenting sekarang adalah kita bertarung habis-habisan dan yang kalah akan menjadi bawahan!!!" teriak sang naga raksasa yang besarnya jauh melebihi gunung Semeru.
"Baiklah kalau itu maumu anak buahku." ucap Kevin menyeringai.
'Wahai kekuatanku! Dewa Kuno! KEMBALI LAH PADAKU!!!!' ucap Kevin dalam hati.
Seketika dari tanah ke tujuh hingga langit ke tujuh bergetar hebat dan petir menyambar bersahutan dari petir biasa hingga petir emas terus bersahutan tanpa jeda.
[*Dewa Kuno! begini liarkah kekuatan mereka jika tidak memiliki tuan? sangat sangat mengerikan!*]
'Groahhhhhhhhhhh..........'
'Auuuuuuuuuuu.......'
Kong, Kuro, dan Timy mengaum sangat keras menyambut kekuatan tuan mereka yang sudah kembali walaupun belum sepenuhnya.
"Seperti biasa, sangat amat dahsyat! hahahaha....good job anakku!" ucap seorang pria dengan jubah hitam karena merasakan sensasi yang luar biasa.
Di luar dunia jiwa
Saat ini situasi bumi sedang sangat keos karena bencana alam yang belum berhenti hingga dua jam berjalan. Petir petir masih terus bersahutan, gempa bumi susulan terus terjadi di semua wilayah bumi.
Indonesia yang merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik terus menerus di gempur bencana alam tanya henti hingga menyebabkan banyak kerusakan di wilayah-wilayah nya.
Hingga setelah 3 jam berlalu barulah semua bencana alam berhenti total dan membuat orang orang merasa lega.
Di alam bawah sadar
Kevin memasuki mode dewa Kuno yang mengeluarkan aura mendominasi sangat kuat.
(Gambaran Kevin saat ini)
"Banyak akting!!!" teriak sang naga menyerang Kevin dengan kekuatan dan kecepatan tinggi.
Walaupun tubuhnya yang sangat amat besar, sang naga memiliki kecepatan yang bisa menandingi kecepatan Kevin walaupun masih kalah dengan Kevin.
"Lumayan juga kau anak muda!" ucap sang naga menambah presentase kekuatannya untuk melawan Kevin.
Pertarungan yang sangat epic terjadi, pertarungan keduanya di saksikan oleh puluhan hingga ratusan dewa dari berbagai mitologi karena bingung dengan bencana alam barusan.
"Selalu tidak mengecewakan!" ucap seorang pria tua yang duduk di persinggahan mewah.
"Menangkan pertarungannya kawanku!!!!" teriak dewa penjaga gerbang neraka yang bernama Vulcan.
"Mereka berdua ya? hahaha.... sama sama suka membuat onar!" ucap Dewa Agung tertawa puas.
"Sepertinya kekuatanmu menurun padanya." ucap pria sepuh pada pria berjubah hitam tadi.
"Tentu saja! aku juga akan mewariskan tahtaku padanya suatu saat nanti." ucap pria berjubah hitam dengan bangganya.
Saat ini pertarungan keduanya masih sama sama kuat dan seimbang walaupun Kevin masih belum serius dan masih belum mengeluarkan skill skill yang serius. Hingga akhirnya Kevin terkena serangan telak yang mengakibatkan luka yang lumayan parah.
Namun dalam sekejap luka itu sembuh kembali dan Kevin mulai serius dengan mengeluarkan manusia kayu miliknya yang di lapisi dengan zirah yang terbuat dari perfect susanoo.
"Mari kita mulai!" ucap Kevin tersenyum.
Sejak saat itu pertarungan keduanya menjadi berat sebelah karena sang naga yang kewalahan menghadapi Kevin yang sudah memasuki mode dewa Kuno nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments