Kevin sudah menghilang selama 6 bulan dan belum ada yang tau kemana Kevin pergi. Banyak yang berspekulasi jika Kevin sudah mati menjadi debu bersamaan dengan mayat monster Serigala itu.
Namun Aurora membantah semua omongan orang karena dia melihat dengan jelas tubuh Kevin masih utuh walaupun terdapat banyak luka.
Kini di aula clan Wiliam sedang terjadi rapat besar membicarakan tentang turnamen antar clan di seluruh dunia untuk menentukan generasi muda yang paling kuat abad ini. Namun setelah menentukan pilihan untuk perwakilan turnamen, adik Virzha yang bernama Bane Wiliam membuat lelucon tentang isu kematian Kevin yang kemudian di sambut tawa menggelegar seluruh orang di aula itu.
"Dia belum mati!!! siapa yang bilang mati akan ku penggal kepalanya!!!" teriak Andi sangat kesal karena setiap hari semua orang bercerita tentang itu itu saja.
"Ayah, sudahlah, sampah itukan sudah mati jadi lupakan saja." ucap adik paling kecil Virzha yang bernama Cristian Wiliam.
"Ulangi sekali lagi ucapanmu!" ucap Andi penuh dengan tekanan dan aura berbentuk siluet naga di belakangnya.
"Berhentilah berseteru! kita fokus saja pada turnamen, dia akan kembali dalam waktu dekat!" ucap seorang kakek buyut dengan aura mendominasi.
Seketika hening dan beberapa saat kemudian mereka kembali merundingkan porsi latihan untuk perwakilan clan mereka.
Di suatu tempat
'Duarrrr.....'
"Argghhhh....akhirnya!!!!!!" teriak seorang pria muda tampan.
[Sudah saatnya tuan keluar dan menyapa dunia, kekuatanmu sudah cukup untuk membunuh monster kelas Abyss ke bawah. Semua mode milikmu juga sudah bisa di gunakan walaupun masih belum sesempurna saat di dunia sebelumnya.]
"Hadiah? habis bunuh monster kelas Setan masa gak ada hadiahnya." ucap Kevin.
[Tuan mendapatkan voucher diskon 50% gopud, 1 kotak hadiah mythic, dan sepasang pedang Glory]
"Nahhh buka hadiahnya." ucap Kevin sumringah.
[Selamat tuan mendapatkan:
-Inti Energi Alam
-Mata Rinnegan
-Inti elemen petir emas
-Inti elemen Api Emas
-Inti elemen Cahaya murni
-Inti elemen Kegelapan murni]
"Jekpot!!! sepertinya mode baru akan segera datang." ucap Kevin girang.
[Jika tuan ingin membuat mode Six Path maka tuan harus mengungkap apa yang ada di dalam diri tuan, misteri yang kemarin saya ceritakan itu harus terungkapkan dan harus bergabung sepenuhnya dengan jiwa tuan]
"Kalau begitu mari kita pelajari dulu semua yang aku dapatkan." ucap Kevin.
Kevin menyerap semua inti elemen dan energi yang dia dapatkan dan mempelajarinya dengan tekun. Setelah di rasa cukup Kevin memasang mata Rinnegan untuk menyempurnakan susano'o miliknya dan skill lainnya.
"Lohh tidak sakit, hanya keluar darah saja?" ucap Kevin heran.
[Mata ini pengganti mata Sharingan jadi ya tidak sakit]
"Oooo oke oke." ucap Kevin paham.
Setelah itu Kevin kembali menyempurnakan skill skill miliknya dengan sangat tekun. Setelah satu tahun berlalu Kevin pun keluar dari dunia entah berantah itu.
(perbedaan waktu di dunia entah berantah dengan bumi itu 1hari di bumi sama dengan 1 tahun di dunia entah berantah)
Kevin membuka portal ke bumi, saat membuka mata dia ternyata berada di taman kota saat malam hari.
"Suasana seperti biasanya." gumam Kevin.
Kevin memakai jubahnya lalu pergi menyusuri jalanan yang sepi menuju hotel terdekat. Setelah menyewa kamar selama satu hari Kevin langusng masuk ke kamar dan tidur.
Keesokan harinya
Setelah mandi, Kevin pergi ke resepsionis untuk cekout. Setelah semua urusan selesai, Kevin pergi mencari sarapan karena perutnya sudah keroncongan.
Akhirnya dia memutuskan untuk makan nasi uduk di sekitar sana. Selesai makan Kevin pergi ke dealer mobil.
"Aku mau BMW M5 hitam." ucap Kevin.
"Baik tuan, saya siapkan dulu berkasnya." ucap sales.
Kevin duduk di kursi tunggu sambil menonton TV yang sedang menyiarkan portal break.
'Sistem tolong kirim uang ke rekening ku.' ucap Kevin dalam hati.
[Baik tuan]
[Mengirim $1.000.000 ke rekening Kevin Wiliam berhasil!]
Tak lama sales tadi kembali dengan membawa berkas berkas mobil yang akan Kevin beli.
"Bayar debit atau cash tuan?" tanya sales.
"Debit saja." jawab Kevin memberikan kartu bewarna hitam.
Sales menggesekkan kartu tersebut ke mesin debit hingga mengeluarkan bunyi.
"Lunas tuan, silahkan ini berkasnya dan kuncinya, selamat berkendara." ucap sales memberikan sebuah map sekaligus kartu ATM milik Kevin dan kunci mobil.
"Terimakasih." ucap Kevin menerima berkasnya lalu pergi.
Kevin mengendarai mobilnya menuju ke cafe milik Dion. Sesampainya di sana Kevin masuk dan memesan makanan ringan serta kopi untuk pendamping.
'Ponsel, aku lupa ponselku hilang.' ucap Kevin dalam hati.
[Tuan tinggal pilih yang mana, nanti tinggal ambil di inventori.]
Kevin memilih ponsel terbaru yang baru rilis beberapa minggu yang lalu, dan tiba tiba di saku celananya terdapat ponsel yang tadi dia pilih. Ketika di hidupkan juga sudah ada data data yang ada di ponsel lamanya.
'Canggihnya!' gumam Kevin.
[Iyalah siapa dulu!]
Kevin bermain game hingga pukul 14.00 Kevin terpaksa berhenti karena mendengar suara ledakan yang sangat besar. Karena penasaran Kevin membayar makanannya lalu pergi melihat apa yang terjadi.
Kevin naik ke atas gedung tertinggi untuk menonton, terlihat sangat jelas cekungan yang sangat besar yang di isi oleh ribuan monster kelas S dan terdapat bos monster kelas Iblis di sana.
"Kita lihat apakah mereka bisa mengatasinya." ucap Kevin.
Tak lama setelah ledakan besar terjadi, beberapa guild lokal di bantu beberapa guild dari luar yang sedang berkunjung ke Indonesia pun datang untuk mengatasi portal dadakan ini. Dion dan kedua orang tua Kevin pun juga datang ke sana.
Terjadilah pertarungan antara hunter melawan para monster pun pecah. Ledakan demi ledakan terdengar, beberapa hunter lainnya memilih untuk mengevakuasi warga yang masih di sekitar tkp.
Saat sedang fokus menonton, tiba tiba seseorang memanggil Kevin.
"Nak, kenapa kau hanya diam di sini? kenapa kau tidak membantu?" tanya seseorang di belakang Kevin.
"Buat apa? mereka kan hunter hunter hebat, jadi apa gunanya aku sebagai hunter sampah?" tanya Kevin melihat ke belakang dan melihat seorang pria kekar dan berjanggut.
"Sampah? mana ada sampah yang bisa naik ke atas gedung setinggi ini? hahahaha......" ucap pria itu tertawa terbahak bahak.
'Benar juga....sialan aku ketahuan!' ucap Kevin dalam hati.
"Kau tak bisa membohongi ku anak muda, aku tau apa yang ada di dalam dirimu, walaupun ada entitas yang sangat kuat melindunginya. Tapi tenang saja aku ini bukan orang jahat, aku akan jaga rahasia ini." ucap pria itu.
"Siapa namamu?" tanya Kevin.
"Namaku Aron Smith, panggil aku Aron." jawabnya.
"Berapa umur mu?" tanya Kevin.
"Aku? umurku masih 40 tahun belum terlalu tua." jawab Aron.
"Belum terlalu tua matamu! itu sudah seumuran dengan ayahku! bang***!" ucap Kevin kesal.
"Hahahaha....kalau begitu aku pergi dulu, aku masih ada banyak urusan. Sampai jumpa." ucap Aron menghilang.
"Siapa dia? kenapa bisa tau semuanya?" gumam Kevin bertanya tanya.
[Saya juga tidak tau tuan]
"Ah sudahlah biarkan saja." ucap Kevin kembali menonton pertarungan di bawah.
Saat ini hampir 80% monster kelas S sudah berhasil di bunuh, namun bos monster kelas Iblis sudah mulai bergerak menyerang karena anak buahnya yang berkurang drastis.
"Groahhhhhhh........"
Bos monster itu mengaum sangat keras di barengi aura intimidasi yang menyebar. Beberapa hunter di sana merasakan mual akibat tekanan yang di berikan oleh sang monster.
Monster berbentuk kuda setengah manusia dengan tinggi 5 kali lipat dari ukuran manusia biasa itu melemparkan serangan pertamanya melalui kapak besarnya.
"Duarrrrrrr......"
Ledakan dahsyat terjadi akibat serangan sang monster. Tanah berguncang hebat dan tkp di penuhi debu yang beterbangan. Setelah 5 menit hening akhirnya angin segar berhembus mengusir debu debu tadi.
Terlihat pelindung besar yang melindungi para hunter yang pasrah sudah retak.
"Cihh...sampah! hanya 1% kekuatan saja sudah retak! bangsa manusia memang sampah!" ucap sang monster.
"Sialan! beraninya kau menghina kami!" teriak Virzha merubah matanya menjadi warna biru muda yang membuat para petinggi dunia kaget saat melihat melalui layar kaca.
"Hahaha...serangga bisa marah ternyata!" ucap sang monster tertawa geli.
"Bajing*n!!!!!" teriak Virzha marah.
Sebuah Susanoo bewarna biru muda dengan dua sayap dan memakai zirah perang muncul. Susano'o itu sangat melegenda karena dahulu di pakai oleh seseorang untuk mengalahkan monster kelas Abyss yang muncul tiba-tiba di hutan kota. Nama susano'o itu adalah The Beast.
"The Beast!!! auranya sangat kuat dan mendominasi, bahkan aura monster bajing*n itu hilang tiba tiba!" ucap Thomas, tangan kanan Virzha yang sudah lama mengabdi pada clan Wiliam.
"Wah wah wah.....patung legendaris itu ya......" ucap sang monster waspada.
"Hahahaha....apa kau takut monster bodoh?" tanya Virzha bersiap menyerang walaupun matanya mulai mengeluarkan darah segar.
"Jangan bodoh!!" teriak sang monster menyerang Virzha.
Pertempuran dua raksasa pun pecah, pergerakan yang cepat dan tidak monoton membuat semua orang di sana kagum. Keduanya terlihat imbang walaupun beberapa kali Virzha terkena serangan beruntun.
Setelah hampir 2 jam bertarung sengit, Virzha pun terkena serangan telak yang membuat perutnya bolong sebesar bola kasti. Seketika susano'o The Beast menghilang dan Virzha tumbang berlumuran darah.
"Matilah dan temui para leluhur mu!" teriak sang monster melemparkan tombak energi ke arah Virzha.
'Woshhhh.....'
'Boommm....'
Suasana hening karena semua monster kelas S sudah mati akibat terkena efek pertarungan mereka berdua. Hunter di sana hanya bisa melihat kejadian barusan tanpa bisa berbuat lebih.
"Lemah!!!" ucap sang monster.
"Lumayan juga." ucap suara berat.
Debu menghilang dan memperlihatkan Kevin yang sedang menyembuhkan luka Virzha di lindungi oleh serigala berbulu petir yang di beri nama Timy.
"Apakah saya harus membunuhnya tuan besar?" tanya Timy melihat Kevin.
"Jangan sampai kau terluka." jawab Kevin tersenyum.
"Jangan meremehkan saya yang sudah mengalami peningkatan!" ucap Timy langsung menyerang sang monster dengan brutal dan tanpa ampun.
"Nyaris saja buta, syukurlah aku tepat waktu." gumam Kevin.
Setelah selesai menyembuhkan ayahnya, Kevin langsung menyuruh Timy untuk segera menyelesaikan pertarungannya yang terlihat menang telak.
"Cepatlah! aku tidak punya banyak waktu!" teriak Kevin.
"Baik!" jawab Timy.
Seketika Timy langsung merobek perut monster kuda itu dan memakan semua isi perutnya hingga tak tersisa. Setelah itu dia kembali ke dalam tubuh Kevin untuk menyerap kekuatan barunya.
Aurora berlari sangat kencang memeluk tubuh suaminya yang terkulai lemas dengan perut di balut perban.
"Mari kita bawa ke rumah sakit kakak." ucap Thomas.
"Bawalah aku ingin berbicara dengan dia terlebih dahulu." ucap Aurora.
"Baiklah, ayo bantu aku." ucap Thomas memanggil anak buahnya.
Aurora berjalan memeluk Kevin sambil menangis tersedu sedu, dia berterimakasih karena menyelamatkan suaminya dan dia juga mengungkapkan rasa rindunya pada Kevin.
Setelah puas Kevin mengajak ibunya pergi ke rumah sakit untuk melihat perkembangan keadaan ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
kenta jaya
wel/Sweat//Sleep/
2024-06-13
0
~«Rimuru°chan~»•
weee matanya nyasar kah??
gw jg mau co*
2023-06-09
0
fck
gopud😭🙏
2023-01-17
0