Kini Aurora, Thomas dan Kevin sedang menunggu dokter yang menangani Virzha keluar. Sambil menunggu Kevin bermain game tanpa memperdulikan tatapan sinis di sekitarnya.
"Nak." panggil Aurora.
"Ya, ada apa bu?" tanya Kevin menengok.
"Ibu boleh bertanya padamu?" tanya Aurora balik.
"Silahkan bu." jawab Kevin.
"Dari mana kamu dapat monster tadi? dan dari mana kamu dapat kekuatan 6 bulan lalu?" tanya Aurora.
"Berlatih bu, dan untuk monster itu aku dapatkan saat terjebak di dalam portal." jawab Kevin.
"Ibu tau kamu sedang menyembunyikan sesuatu, tapi tak apa, waktu akan menjawab pertanyaan ibu tadi." ucap Aurora tersenyum.
Kevin hanya tersenyum kecil lalu lanjut bermain game. Tak lama dokter keluar dari ruangan dan menghampiri Aurora untuk memberikan informasi tentang keadaan Virzha.
"Keadaan pasien sudah mulai membaik, beruntung tadi ada yang menyelamatkan tepat waktu. Namun nyonya harus bersabar karena mata pasien di pastikan buta selamanya karena hancur saat pertarungan tadi." ucap dokter.
Aurora langsung terduduk lemas sambil menangis sesenggukan karena meratapi nasib suaminya.
'Bughhh....'
"Kembalikan matanya atau ku pecahkan kepalamu dan keluargamu." bisik Kevin pada sang dokter setelah memukul perutnya.
"Tuan muda bersabarlah!" ucap Thomas panik.
"Kau diam!!!" ucap Kevin dingin dan menatap tajam Thomas.
"Baik tuan muda." ucap Thomas langsung terdiam seketika.
Sang dokter memberikan sebuah tabung kecil berisi dua buah bola mata yang di rendam menggunakan cairan khusus supaya tidak rusak.
"Terimakasih." ucap Kevin tersenyum lalu masuk ke dalam ruangan di ikuti Thomas yang memapah Aurora yang setengah sadar.
Kevin memasang dua bola mata itu ke mata Virzha dengan menggunakan energi khusus supaya tidak merusak kemurniannya. Setelah semua selesai Kevin pun pamit pergi pada Thomas karena dia harus mencari tempat tinggal baru supaya mandiri.
'Sistem tolong carikan rumah yang sedang saja untuk aku tinggali. Sekalian isi perabotan nya dan bayar sekalian, supaya aku tidak ribet.' ucap Kevin.
[Dasar tuan manja! baiklah saya akan memproses, tuan tinggal beli bahan makanan saja]
"Hehehe....maaf ya merepotkan, aku sedang mager soalnya." gumam Kevin menggaruk kepalanya.
Lalu Kevin pergi ke Megamart untuk membeli kebutuhan sehari hari seperti pakaian, bahan makanan, minuman berasa, dan camilan.
Setelah semua selesai Kevin memasukkan semua barang belanjaannya ke dalam mobil dan melakukan mobilnya menuju restoran langganan nya untuk makan malam.
Sesampainya di restoran, Kevin langsung masuk ke dalam dan duduk setelah memarkirkan mobilnya.
"Aku pesan, gurami bakar, cumi asam manis, ayam goreng dua, sama mangut lele nya dua. Minumnya es teh manis sama es buah." ucap Kevin memesan makanan pada pelayan.
"Di tunggu ya tuan." ucap pelayan pergi.
Sambil menunggu Kevin bermain ponsel, hingga saat sedang asik menonton cewek cewek di sebuah aplikasi, pesanannya tadi datang dengan aroma yang sangat menggugah selera.
Kevin makan dengan sangat lahap melupakan semua masalah yang datang silih bergantian. Setelah kenyang dan membayar makanannya, Kevin pun memacu mobilnya menuju alamat yang sudah sistem kirimkan.
20 menit kemudian, Kevin sampai di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun juga tidak kecil. Rumah itu terlihat elegant dan minimalis dengan desain mewah di titik titik tertentu.
Begitulah kira kira
Kevin mengambil kunci gerbang di inventori lalu masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobilnya. Kevin lanjut mandi dengan sangat bersih lalu setelah selesai dia menurunkan barang belanjaannya untuk di tata di dapurnya.
Setelah semuanya selesai dan tertata rapi, barulah Kevin masuk ke kamarnya untuk tidur dengan nyenyak.
Keesokan harinya
Saat Kevin sedang sarapan sambil menonton TV, bel rumahnya berbunyi yang langsung saja Kevin membukakan pintu depan untuk mengecek siapa yang datang.
"Dari mana kau tau rumahku?" tanya Kevin kaget karena yang datang adalah Dion sahabatnya.
"Nomormu bisa di lacak bodoh!" jawab Dion.
"Masuk akal juga." ucap Kevin mangguk mangguk.
"Boleh masuk gak ni? tamu lo aku ni." tanya Dion.
"Oh iya, masuk lah masuk." jawab Kevin cengengesan.
Mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu untuk berbincang bincang ringan sambil Kevin meneruskan sarapannya.
"Kau kemana aja 6 bulan ini?" tanya Dion sambil merokok dan menonton TV.
"Latihan tertutup, tubuhku juga luka parah waktu itu." jawab Kevin santai.
"Pantes kek ada yang beda dari auramu." ucap Dion.
"Kau gak latihan kah sama guildmu itu?" tanya Kevin.
"Enggak, lagian nanti sore juga mau masuk dongeon buat nge clear." jawab Dion santai.
"Kelas apa?" tanya Kevin.
"Dari infonya sih kelas SS." jawab Dion.
"Ohh gitu." ucap Kevin mangguk mangguk.
.
.
.
.
.
Setelah kepulangan Dion, Kevin pergi ke belakang rumah untuk melihat lihat tanaman sambil ngopi dan merokok. Kevin melamun di halaman belakang hingga pukul 15.00 entah memikirkan apa melamun hingga berjam-jam.
Karena ngantuk, Kevin masuk ke dalam kamar dan tidur.
Keesokan harinya
Saat sarapan sambil menonton berita, Kevin di kejutkan dengan video evakuasi guild The Beatles yang sekarat karena gagal membersihkan dongeon. Di dalam guild tersebut juga terdapat Dion yang tersorot mengalami luka paling parah di banding yang lainnya.
[Tuan tolong kendalikan emosimu, saya takut entitas itu mengambil alih ragamu]
"Hemphhhh........fiuhhhhhh.....' Kevin menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar.
Setelah merasa lebih tenang, Kevin langsung ganti baju lalu pergi menuju rumah sakit untuk melihat kondisi sahabatnya.
Sesampainya di rumah sakit, Kevin langsung berjalan tergesa-gesa menuju kamar tempat Dion di rawat, setelah bertanya pada resepsionis.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Kevin pada Thomas sambil menahan amarahnya yang sudah meluap luap karena melihat anak dan istri sahabatnya menangis tersedu sedu.
"Kondisinya sangat menyedihkan tuan muda, dia mengorbankan tubuhnya demi melindungi ketuanya yang tidak pernah menganggap keberadaannya di dalam tim. Saat ini dokter sedang berusaha keras menangani Dion." jawab Thomas.
Kevin mengeratkan kepalan tangannya di barengi aura kegelapan yang sangat mengerikan menyebar dari tubuhnya.
"Hoeyyyyy!!!!! gara gara suamimu anakku hampir mati!!!! dasar ****** bajing*n!!!!!" teriak pria paruh baya melayangkan tamparan pada istri Dion.
'Plakk!!!'
Tamparan itu membuat istri Dion jatuh tersungkur dengan darah mengalir di pinggir bibirnya.
"Ibuuu!!!!!!" teriak anak Dion memeluk ibunya dengan erat.
Kevin yang melihat kejadian barusan, seketika emosinya meledak seperti nuklir. Kevin dengan kecepatan tak terhingga langsung mencekik pria paruh baya itu dengan sangat kuat.
"Siapa kau beraninya melayangkan tamparan pada istri sahabatku?" tanya Kevin dengan suara berat.
"S-siapa k-kau! b-beraninya mencekik pangeran ini!" ucap pria paruh baya itu terbata bata.
"Aku? aku adalah dewa kematian, dewa kegelapan, dewa perang, dan dewa keabadian! namaku Ashura Bearnet, keturunan asli dari clan Nara yang terkenal dengan ilusi, susano'o, dan kekuatan mengerikan lainnya! tapi namaku sekarang adalah Kevin Wiliam, anak dari Virzha Wiliam yang bisa menghancurkan seluruh kekuasaanmu dengan satu kalimat saja!" bisik Kevin yang membuat pria paruh baya itu keringat dingin.
'Brak...brakk...brakkkk....'
Kevin membenturkan kepala pria paruh baya itu ke tembok hingga mengeluarkan banyak darah.
[Tuan!!!!]
Kevin seketika sadar dan merasa sangat kelelahan entah karena apa.
"Tuan muda! anda tidak papa?" tanya Thomas khawatir.
"Tidak apa apa, bawa sampah ini menghadap ke ayah, jelaskan apa yang kau lihat tadi dengan rinci. Aku tidak mau clan kita bersekutu dengan keluarga sampah seperti dia." ucap Kevin.
"Baik tuan muda." jawab Thomas memanggil anak buahnya untuk membawa pria paruh baya itu.
Kevin menghampiri istri Dion untuk memastikan keadaannya.
"Ini, minumlah supaya lukamu sembuh." ucap Kevin memberikan sebuah pil bewarna hijau cerah.
"Terimakasih." ucap istri Dion yang bernama Della Brown dari Clan Brown.
Tak lama dokter keluar dari ruangan dan mempersilahkan Kevin dan Della serta anaknya untuk melihat kondisi Dion.
Kevin sangat marah melihat luka luka yang di derita oleh Dion, namun dia menahannya dan memilih untuk meminumkan sebuah cairan bewarna biru muda pada Dion.
Setelah itu dia menyuruh Della untuk pergi makan siang bersama anaknya karena wajahnya terlihat sangat pucat.
"Makanlah dulu, jika suamimu bangun dan melihatmu pucat maka kasihan dia. Biar aku yang menjaganya di sini." ucap Kevin.
"Baiklah, aku titip suamiku sebentar." ucap Della.
Setelah dua orang itu pergi Kevin duduk di sofa sambil menenangkan diri supaya tidak emosi. Saat menenangkan diri, tiba tiba sebuah ledakan yang sangat besar terjadi di halaman rumah sakit.
[Dia sudah datang tuan, silahkan lampiaskan emosimu pada makhluk rendahan yang melukai sahabatmu]
"Hahahaha......biar aku yang keluar!!!" teriak Kevin dengan suara yang sangat berat.
[*Sialan!!! aku kecolongan!!!! tapi dengan begini aku bisa tau entitas apa yang menghuni tubuh ini!]
Kevin keluar melalui jendela dan langsung menciptakan sebuah bayangan hitam berbentuk seekor naga hitam raksasa yang jauh lebih besar dari gedung rumah sakit lantai 10.
Bersambung.....
...----------------...
Tingkatan tingkatan yang ada di Novel Strongest Hunter!
Rank Hunter:
1-30\=D
31-60\=C
61-100\=B
101-150\=A
151-210\=S
211-300\=S+
301-450\=SS
301-600\=SS+
601-850\=SSS
850-1300\=SSS+
1301-2000\=Raja
2001-3500\=Kaisar
3501-5000\=Dewa
5001-7000\=Kaisar Dewa
7001-9500\=Dewa Alam
9501-12000\=Dewa Semesta
Rank Beast Spirit:
A
S
SS
SSS
Legenda
Mitos
Suci
Dewa
Rank Monster
A
S
SS
SSS
Setan
Iblis
Raja Iblis
Kaisar Iblis
Abyss
Dewa Iblis
Tingkatan Senjata/skill/Kitab:
A
S
SS
SSS
Ghoib
Legenda
Mitos
Suci
Tingkatan Pil/Potion:
B
A
S
SS
SSS
Ghoib
Legenda
Mitos
Suci
Tingkatan Dongeon:
C
B
A
S
SS
SSS
SSS+
Setan
Naga
Iblis
Dewa Iblis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
kenta jaya
yuk/Panic//Sleep/
2024-06-13
0
aku bukan agus
titlenya mengerikan
2022-12-13
0