TING.. Satu pesan masuk -Lee?-
"Morning, hari ini apakah sibuk?" isi pesan Lee
Sara hanya membacanya dan meletakan kembali handponenya.
Sara berpikir sejenak, memikirkan sikap Lee agak sedikit berbeda dan sudah lagi sudah hampir satu minggu berkenalan tetapi Lee belum pernah melepas maskernya saat bertemu dengan Sara.
Lalu Sara mengambil handphonenya dan membalas pesan Lee.
"Hari ini ada rencana mencari tempat." isi pesan Sara
Drrrtt..Drrrtt telpon masuk -Lee?-
Lee menghubungi Sara, dan Sara kaget lalu mencoba menenangkan diri dan mengangkat telponnya.
"Halo?" Sapa Sara
"Lee, kajja." ucap seseorang diseberang telpon
"Haloo, Sara. Nanti aku hubungi lagi ya." ucap Lee dan menutup telponnya.
Sara terdiam memikirkan sikap Lee, si pria asing yang sedikit menghibur di pagi ini.
Sara bersiap-siap dan berangkat diantar pak Bagus mencari tempat.
setelah beberapa kali berputar dan mencari tempat Sara belum menemukan tempat yang cocok untuk membuka usahanya.
"Pak, saya turun disini saja ya, capek duduk terus di mobil. Bapak silahkan cari makan dulu, nanti jemput saya." ucap Sara sambil turun dari mobil.
"Baik non, kalo ada apa-apa segera hubungi saya non." ucap pak Bagus.
Sara tersenyum dan memberikan jempol ke pak Bagus.
Sara menelusuri jalan dengan mendengarkan lagu favorit dari Idolanya dan mencari tempat untuk membeli makan.
Lee melihat Sara sedang duduk di pantai dan asik mendengarkan musik.
Lee pamit dan menghampiri Sara yang sedang duduk menikmati senja.
Lee memanggil Sara tetapi Sara tidak merespon karena sedang asik mendengarkan lagu.
Lee memberanikan diri menepuk punggung Sara dengan hati-hati.
Sara kaget segera mencari tau siapa yang menepuk punggungnya.
"Hii, kita ketemu lagi ya." ucap Lee
"Hii.. Iyaa." ucap Sara sambil melepas earphonenya.
Sara memberikan tempat untuk Lee duduk, dan Lee duduk di samping Sara.
"Lee, boleh tanya?" tanya Sara.
"Silahkan." ucap Lee
"Hmm.. Sejak kapan kamu belajar bahasa Indonesia dan kenapa kamu pakai masker terus ya?" tanya Sara penasaran
Lee menatap Sara dan tertawa kecil.
"Hmm..aku sudah belajar bahasa Indonesia lumayan lama, karena ada hal yang ingin aku lakukan disini dan liburan pastinya, dan lagi kalo aku bisa komunikasi dengan bahasa negara tersebut, bukankah sangat menyenangkan." jelas Lee semangat
"Dan lagi, aku semakin ingin banyak belajar dan mengenal.." Lee menatap Sara yang sedang menatap dirinya.
"Mengenal?" tanya Sara
"Mengenal banyak hal." ucap Lee asal sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
"Okay, lalu kenapa pakai masker terus? Apakah kamu artis??" tanya Sara penasaran.
Lee terdiam dan menarik nafas panjang.
"Maaf Sara, aku belum bisa jujur." ucap Lee dalam hati.
"Ituu karena aku suka menggunakan masker." ucap Lee santai.
Sara menatap Lee dalam-dalam, Lee merasa terpojok dengan tatapan Sara.
"Hmm.. Baiklah, aku hanya penasaran karena kamu mirip seseorang, tapi kalo itu alasanmu, baiklah." jelas Sara
"Oh iya, aku juga punya pertanyaan untukmu." ucap Lee.
"Kenapa kamu suka dengan lagu yang jadi ringtone handponemu?" tanya Lee penasaran.
Sara tersenyum lalu menjawab pertanyaan Lee.
"Karena aku menyukai penyanyinya, karyanya dan semuanya. Sangat menghibur dan membuatku happy." ucap Sara bersemangat.
"Oh iya, kamu kan dari Korsel pasti tau dong siapa yang aku bahas?" tanya Sara
Lee masih terdiam dan mendengarkan Sara dengan terpesona dengan senyumannya.
"Lee?" Sara memanggil
"Oh iya? Siapa yang kamu maksud?" tanya Lee terbata-bata
Sara terlihat bersemangat dan senang.
Sara memberikan earphonenya kepada Lee dan mempersilakan untuk menggunakannya.
Sara memutar lagu itu dan Lee terkejut karena itu lagunya sendiri "My Love"
Disaat Sara menikmati lagu itu, Lee menatap Sara dengan perasaan campur aduk.
Lee merasakan perasaan yang nyaman saat bersama Sara dan lagi pribadi Sara yang berbeda dari siapapun yang pernah dikenal Lee.
"Tau kan, siapa penyanyinya?" tanya Sara
Lee menganggukan kepalanya.
"Selama beberapa bulan ke belakang, aku banyak alami hal yang menyusahkan hati dan pikiran, tapi semenjak mulai mencari hiburan lewat drakor, aku menemukan sosok yang menghibur hatiku, dan sampai membuatku move on ketika mendengar dialognya." jelas Sara semangat.
"Jangan sedih, ada aku yang akan semangati kamu dan aku akan berusaha membuatmu tersenyum." ucap Sara dan Lee mengucapkan dialog itu bersama-sama.
Mereka saling menatap dan kemudian tertawa bersama.
"Maaf karena jadi menceritakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu kamu ketahui." ucap Sara kembali
"Gak apa-apa, justru dengan aku tau, aku bisa membedakan.. ucapan Lee terhenti karena hampir saja Lee keceplosan tentang identitasnya.
"Membedakan apa?" tanya Sara
"Membedakan.. Antara sepertinya aku lapar." ucap Lee asal.
Sara tersenyum dan berkata, "Saat melihatmu, aku seperti melihat idolaku tapi sepertinya itu khayalanku saja." ucap Sara sambil merapikan tasnya.
Lee tidak bisa membalas ucapan Sara, karena apa yang Sara ucapkan adalah benar kalo dirinya adalah Lee In Guk.
"Ayoo, katanya lapar, aku ajak ke tempat makan enak." ucap Sara
Lee bangkit dari duduknya dan mengikuti Sara, mereka berjalan berdampingan sambil bercerita tentang hal-hal yang ringan.
"Sara, mianhae.. Lee memberhentikan langkahnya.
"Maaf aku gak bisa ikut makan ya, karena harus balik ke hotel, Hyeong dan teman-teman mencariku." ucap Lee.
"Hmm..baiklah, hati-hati ya di jalan. Bye." ucap Sara dan meninggalkan Lee
"Hyeong, itu siapa? Tanya Du-Ho
"Seseorang yang berbeda." jelas Lee
"Omo, Hyeong.. Jangan bilang kalo kau sedang berkencan?" tanya Du-Ho kembali
"Mwo? Aniyoo.." ucap Lee
"Hyeong, Kaja." ucap Lee kembali ke Hyeong Kim yang sedang menunggu mereka
"Siapa wanita yang bersamamu tadi Lee?" tanya Hyeong Kim
"Apakah kenalanmu?" tanya Hyeong Kim kembali
"Iyaa.. Kenalanku." jawab Lee
"Baiklah, yang penting kau harus hati-hati dan jangan berbuat macam-macam Lee." jelas Hyeong Kim
Lee menganggukan kepalanya tanda mengiyakan Hyeong Kim.
Dalam perjalanan pulang, Sara masih memikirkan kenapa Lee tiba-tiba tidak mau makan bersama dan alasan-alasannya yang tidak masuk akal dan lagi Lee mirip sekali matanya dengan LeeInGuk.
"Hmm.. Mungkin karena terlalu obsesi jadi menduga-duga soal Lee." ucap Sara
"Tapi kenapa nama, dialog dan.. Ah sudahlah.., mungkin Lee salah satu fans LeeInGuk." ucap Sara mencoba meyakini.
"Atau mungkin Lee artis hanya saja belum mau mengungkapkan identitasnya ke gw atau dia memang gak mau sembarangan buka masker. Ya mungkin itu alasannya." ucap Sara kembali menghibur dirinya
Lee mencoba mengirim pesan untuk Sara tetapi sudah beberapa kali setiap mengetik lalu dihapusnya.
Dan akhirnya Lee hanya mengirim pesan dengan isinya, "Mianhae untuk hari ini, Jalja Sara."
Sara membaca pesan Lee dan membalasnya.
"Jalja Lee"
Mereka mulai sering bertemu dan menjalin pertemanan tetapi walaupun hubungan mereka mulai akrab Lee belum siap untuk membuka maskernya.
Dan Sara sudah terbiasa dengan Lee yang menggunakan masker dan hanya menemani Sara makan atau minum.
"Sorry Lee, aku terima telpon dulu ya." ucap Sara
Key menghubungi Sara menanyakan kabar dan berita lainnya.
"Iyaa, gak apa-apa ulang tahun sendiri, lo kirim kado dan laporin hal yang baik soal Saranghae udah bikin gw happy, iyaa oke bye." ucap Sara di telpon
Lee tidak sengaja mendengar obrolan Sara saat menerima telpon.
"Siapa yang ulang tahun?" tanya Lee
"Siapa ya? Gak tau." jawab Sara asal
Lee penasaran tapi gak berani menanyakan kembali ke Sara.
Keesokan harinya, Lee menghubungi Villa tempat Sara menginap dan mencoba mencari tahu soal identitas Sara tapi tidak dapat.
Alhasil Lee mendatangi pak Bagus dan mencoba menjelaskan kenapa Lee menanyakan identitas Sara.
Akhirnya pak Bagus membantu Lee dan hanya menginfokan kalo hari Sabtu besok tanggal 20 Sara ulang tahun.
Lee senang karena beberapa hari lagi Sara ulang tahun dan Lee mencoba mencari tau apa yang disukai Sara. Tetapi Lee sepertinya tidak bisa melakukan banyak hal karena Sara hanya menyukai hal-hal mengenai dirinya sebagai LeeInGuk.
"Hmm.. Sepertinya aku tau, hadiah apa yang akan aku berikan untuk Sara nanti." ucap Lee bersemangat
"Hadiah untuk siapa?" tanya Chung-Hee
Lee menarik nafas panjang dan sudah tidak tahan dengan pertanyaan teman-temannya dan lagi harus menyembunyikan sikapnya yang berbeda belakangan ini.
"Daebak, jadi wanita yang ketemu kita di tempat makan dan di pantai itu adalah salah satu pengemarmu dan dia sangat menyukaimu tapi dia tidak mengenali dirimu?" ucap Chung-Hee sambil menunjuk ke arah Lee
Lee menganggukan kepalanya.
"Yaa, chukhae chingu." ucap Chung-Hee semangat
"Apa semua akan baik-baik saja? Aku harus gimana?" tanya Lee.
"Tenang, nanti kita pikirkan lagi, sekarang mari kita makan dan beristirahat." ucap Chung-Hee mencoba menenangkan temannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments