Happy reading
💔💔💔💔💔
"Apa..?"Duri kaget karna ternyata laki-laki yang menabrak dirinya tadi adalah orang yang menyebabkan bus menabrak trotoar dan terguling dan lebih parahnya menyebabkan ibu nya meninggal.
Kevin dan mamah nya juga bodyguard mereka langsung melihat ke arah Duri kecil yang kaget.
"Jadi kau?" Tunjuk Duri kepada Kevin
"Minggir kan jari mu itu dari wajahku, atau tidak ku patahkan nanti jari dekil mu itu." Ucap Kevin kepada Duri dengan wajah tak bersalah sama sekali dan seolah menatap Duri dengan tatapan jijiknya.
"Kau masih kecil dan di biarkan membawa kendaraan? Dan sekarang kau bebas berkeliaran? Kau tau berapa banyak korban gara-gara kau, hahk?" Ucap Duri kecil dengan menggebu-gebu melihat Kevin dengan penuh kebencian.
"Ayo mah kita pergi." Kevin mengajak mama nya untuk pergi dari sana dan mengabaikan Duri, namun sebelum pergi Kevin mendekati gadis kecil itu lalu berkata.
"Aku sudah mengaku salah di hadapan pihak polisi dan orang tua ku sudah membayarkan kompensasi kepada korban kecelakaan, jadi berhenti lah kau bertindak seperti dirimu yang paling benar dan sok mengajari ku, paham." Ucap Kevin lalu ia berjalan kearah mobilnya dan diiringi langsung oleh bodyguard mamah nya.
Mamah Kevin tidak pergi langsung dari tempat itu, ia melihat wajah Duri yang murung dan sedih atas apa yang diucapkan anaknya kepada gadis 13 tahun itu.
Mama Kevin Berjongkok mengimbangi tubuh Duri"Maafkan anak ku,nak" Ucap mama Kevin kepada Duri begitu tulus
"Tidak perlu minta maaf nyonya, karna itu semua hanya percuma, ibu ku tidak mungkin bangun." Ucap Duri dengan air mata berlinang namun wajahnya begitu datar.
"Ya aku tau itu, tidak ada niat kami sekali pun ingin ini semua terjadi,,, anak ku juga pulang dari sini pasti mendapatkan hukuman dari papa nya, maafkan dia." Ucap Mama Kevin lagi
Namun Duri hanya diam tak menjawab sepatah kata pun, gadis itu hanya mere mas-rem as tangannya dan itu semua tak lepas dari pandangan mata mama Kevin
"Keluarga mu mana?" Tanya Mama Kevin dan Duri hanya menggeleng kan kepalanya
"Mau ikut dengan ku?" Ajak mama Kevin dan Duri kembali menggeleng kan kepala nya.
"Baiklah aku tidak memaksa, nama ku Rena, panggil aku tante Rena." Ucap mama Kevin lagi memperkenalkan namanya dan Duri kecil pun menganggukan kepalanya membuat tante Rena tersenyum
"Kamu mau kemana setelah ini?" Tanya tante Rena dan Duri hanya menggelengkan kepalanya
Tante Rena mengambil sejumlah uang di tas nya lalu "Ambil ini, please... Jangan menolaknya." Pinta tante Rena begitu memohon, Duei hanya diam dan memperhatikan uang tersebut, lalu ia mengambil uang itu
"Terimakasih" Ucap Duri dan mereka akhirnya terpisah di lobby rumah sakit, Tante Rena yang kembali masuk mobilnya sedangkan Duri keluar kearah pintu jalan rumah sakit dan mencari angkutan umum.
D dalam angkutan umum itu Duri hanya bisa melamun, hanya berbekal secarik kertas alamat rumah nenek dari ayah nya lah yang ia punya sekarang.
"Gini banget hidup Duri." Batin gadis itu meratapi nasib nya, ia benar-benar tidak tau mau kemana arah dan tujuannya jika nanti tak menemui rumah orang tua ayah nya itu dan ia juga terpikirkan jika sampai di sana keluarga ayah nya juga ikut menolak dirinya.
Tak lama gadis itu tiba di sebuah gang dimana itu adalah jalan menuju rumah ibu dari ayah nya dia pun memanggil ojek untuk minta di antarkan ke alamat tersebut , berbekal uang yang di berikan tante Rena juga tas peninggalan ibu nya yang berisikan barang-barang yang menurut nya penting ia memberanikan diri untuk terus melanjutkan perjalanan, pulang pun bagi Duri percuma, kakak nya sendiri pun seakan tidak mau tau tentang dirinya juga ibu nya.
"Tempat siapa Neng disana?" Tanya tukang ojek itu kepada Duri sambil menjalankan motor
"Mau kerumah nenek saya, pak." Ucap Duri sambil kembali memperhatikan secarik kertas ditangannya.
"Kenapa pergi sendiri?" Tanya tukang ojek tersebut,
"Nggak papa pak, saya mau menemui ayah saya aja."ucap Duri kecil tak ingin mengingat kesedihan nya.
Ciiitttttt.......
Motor sang bapak pun berhenti tepat di depan halaman rumah sederhana namun besar " Sudah sampai neng, ini alamat dan rumah yang neng cari."ucap pak ojek itu
"Berapa pak?" Tanya Duri sambil turun dari motor tersebut
"Dua puluh ribu aja." Ucap nya dan Duri pun mengeluarkan selembar uang seratus ribu rupiah, uang pemberian dari tante Rena kepadanya tadi
"Uang pas aja neng, soalnya bapak baru narik.. Ga ada kembaliannya." Ucap bapak itu karna memang ia tidak memiliki uang untuk kembalian nya.
"Udah untuk bapak aja kembalian nya, gak papa kok." Duri memberikan lebih uang tersebut kepada bapak ojek itu
"Tapi neng, ga usah,,, biar bapak tuker dulu ya. Tunggu sebentar." Ucapnya hendak menukarkan uang tersebut
"Ga usah pak, untuk bapak aja.. Permisi." Duri langsung pergi meninggalkan bapak itu
Setelah pergi dari hadapan tukang ojek itu Duri melihat sekeliling rumah besar namun sederhana itu karna rumah itu hanya berlantai kan semen biasa.
"Assalamu'alaikum... " Ucap Duri kecil mengetok pintu rumah itu
Tok.... Tok.. Tok...
Duri kembali mengetok pintu rumah tersebut.
"Assalamualaikum.... " Panggil Duri lagi
"Siapa?" Seorang wanita tua datang membukakan pintu untuk dirinya
"Duri, nek." ucap Duri mengenalkan dirinya
"Siapa ya?" tanya wanita tua itu tak mengenal sama sekali siapa Duri karna mereka tidak pernah sama sekali bertemu
"Ayah ada?" Duri langsung bertanya, wanita tua itu bengong
"Saya anaknya bapak Burhan nek, saya Duri anak bungsu mereka." Ucap Duri kepada wanita tua itu.
"Saya Duri anak nya ibu Rima dan ayah saya burhan , nek." Ucap Duri lagi namun wanita tua itu mendengar nama Rima matanya seketika memerah dan memaki Zoya
"Kau? Wanita itu?pergi kau, pergi." Teriak wanita tua itu dengan suara begitu keras membuat orang-orang yang ada di dalam rumah ikutan keluar
"Nenek kenapa?" Duri kaget karna wanita tua itu berteriakan
"Aku bukan nenek mu, berhenti memanggilku dengan sebutan itu,pergi." Usir wanita tua itu lagi kepada Duri
"Tapi Duri mau ketemu ayah, nek." Pinta nya dengan memohon
"Tidak bisa, pergi." Ucap wanita tua itu lagi
Namun tiba-tiba orang yang ada didalam rumah langsung keluar dan melihat apa yang sedang terjadi "Ada apa bu?" Tanya seorang wanita yang Duri perkiraan umur wanita itu lebih muda dari ibu nya
"Ada apa bu?" Tiba-tiba orang yang dicari Duri keluar dari dalam rumah dengan begitu sehat bugar seakan tidak ada beban sama sekali, seakan tidak ada tanggungjawab apapun yang ia rasakan.
"Ayah." Panggil Duri kepada laki-laki yang baru keluar itu dan laki-laki itu langsung melihat dirinya namun tiba-tiba ada satu orang wanita lagi keluar dari dalam rumah
"Mas,, anakmu nangis terus ni." Rengek wanita itu manja sambil membawa bayi di gendongannya.
Zoya yang tadi nya ingin berlarian kearah ayahnya seketika ia menghentikan langkah kakinya. Tas yang ia pegang pun terjatuh di lantai, matanya tak berkedip, tangannya tiba-tiba terasa lemas tak bertenaga.
"Maaf, saya datang diwaktu yang salah."
Bersambung....
bantu support karya baru othor ini ya 🙏❤️
follow ig othor ya @yuliaputry03
nanti setiap novel ada visual nya duluan disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Julio Stevaning
Zoya siapa ya
2022-10-22
1
Muh. Yahya Adiputra
nyesek banget bacanya kak😭😭😭
meskipun dari tadi namanya kok jadi zoya 🙈🙈🙈
2022-10-17
2
kholifah ifah
kok Zoya??bukannya Duri ya...rodok bingung bacanya😁😁
2022-09-28
2