Happy reading
💔💔💔💔
Sore itu ramainya jalanan hingga macet pun panjang karna adanya kecelakan antara bus dan mobil sedan, semua polisi juga wartawan sudah ramai mengerumuni tempat itu ditambah lagi masyarakat yang datang secara beramai-ramai untuk melihat langsung juga mem vidio kan kejadian di tempat itu.
"Bawa semua korban kerumah sakit." Ucap petugas kepolisian kepada pihak rumah sakit yang sudah datang dengan ambulan mereka, dan ternyata pemilik sedan mini itu pun hanya pingsan sesaat, ia lalu sadar dan keluar dari dalam mobilnya yang sudah mengeluarkan asap, semua masyarakat yang menyaksikan kecelakaan tersebut kaget karna yang mengendarai mobil sedan tersebut adalah anak di bawah umur. Dan bisa mereka perkiraan anak laki-laki itu berusia 16 atau 17 tahunan.
"mana orang tua mu, nak?" Tanya seorang petugas kepolisian kepada anak laki-laki itu
"aku akan menghubungi nya pak, aku mau pulang dulu." Ucap anak itu
"tidak bisa, kamu akan bapak bawa ke kantor dan nanti orang tua mu menyusul saja." Perintah polisi itu lagi dan dengan wajah tanpa bersalah nya anak laki-laki itu ia memasang wajah datar nya mengikuti kemana arah polisi itu membawa nya.
Sedangkan di rumah sakit semua korban kecelakaan bus tersebut sudah masuk kedalam ruangan mereka masing-masing banyak nya korban ada yang luka parah bahkan sampai meregang nyawa.
"Ibu.... Ibu nya Duri baik-baik aja kan?" Tanya gadis kecil itu dengan air mata membasahi pipi mungilnya, gadis 13 tahun itu terus-terusan menangis di luar ruangan sendirian mencari dan menunggu ibunya keluar dari ruangan itu.
"Ibu... Duri takut sendirian bu, ibu dimana?" Tanya gadis itu lagi sendirian sambil melihat kearah sekitar nya dimana semua orang memiliki keluarga masing-masing sedangkan dirinya tidak.
Tak lama seorang dokter keluar dari dalam ruangan yang mana ada ibu rima didalam nya dan Duri yakin betul bahwa dokter itu yang menangani dan merawat ibunya.
"Pak dokter, ibu Duri mana?Duri boleh liat ibu kan? Ibu Duri baik-baik aja kan?" Tanya gadis kecil itu sambil menghapus air matanya dan mencoba tersenyum mengharapkan kabar baik dari dokter tampan tersebut.
"Korban kecelakaan yang saya tangani di dalam ada tiga dan semua nya tisak tertolong nak, maaf."
Jedarrr.....
Seakan ada petir sore itu yang menyambar dada Duri, gadis kecil itu mematung sedangkan dokter itu mencoba menguatkan Duri dengan memberikan nasihat lalu dokter itu meninggalkan Duri sendirian.
"Dokter itu pasti bercanda, ga mungkin." Gadis itu menggelengkan kepalanya seakan itu semua adalah mimpi buruk nya, ia sekuat tenaga membangunkan dirinya dari mimpi buruk itu namun sayang bahwa itu bukanlah mimpi tapi nyata adanya.
Gadis itu langsung berlarian kearah wanita yang tertutup wajahnya dengan kain putih lalu ia membuka wajah Ibu Rima, "Iii..ibuuu...... ibuuu... Bangun bu... Bangun." Teriak Duri membangunkan ibu nya dengan menggoyang kan tubuh ibu Rima
"Duri ga mau ditinggal sendirian Bu, Duri nggak mau, Duri janji bakal nurut dengan ibu,Duri janji ga bantah ucapan ibu lagi, Duri gak papa ga sekolah bu, bangun lah Bu bangun.. Hihkksss.... Bangun bu.. bangun." Gadis itu memohon didepan jenazah ibu nya menangis sejadi-jadinya.
"Bu bangun Bu bangun, Duri takut sendirian disini Bu, Duri mau kemana nanti tanpa ibu, hihkksss... Ibuuu... " Duri kecil menangis tak henti-hentinya
Namun tiba-tiba seorang perawat datang menemuinya "Kamu harus ikhlas kan apa yang sudah terjadi dan yang telah pergi nak." Ucap wanita tua seorang perawat tersebut kepada Duri
"Tapi Duri mau ibu." Ucap gadis itu kembali membenamkan wajahnya di tangan ibu Rima yang mulai dingin.
"Biarkan ibu mu tenang dengan kepergian nya, nak."
"Jangan bebani dia dengan tangisan mu." Ucap perawat tua itu lagi dan membuat Duri sedikit meredam kan tangisannya.
"Dengan menangis seperti ini kau tidak akan membangunkan nya kan?" Tanya perawat itu dan Duri pun menggelengkan kepalanya menyatakan benar apa yang diucapkan dokter tersebut, bahwa dirinya menangis tak akan membuat ibunya kembali bangun.
"Semua yang hidup akan mati, semua yang hadir suatu saat pasti pergi dan tinggal bagaimana cara kita sebagai orang yang menyayangi mereka bisa mengikhlaskan apa yang sudah di ambil oleh sang Pencipta.
" Nama ku suster Ema, siapa nama mu?"setelah memberikan nasihat nya perawat itu mengulurkan tangannya kepada Duri si gadis kecil, Duri tak langsung mengambil tangan tersebut, gadis itu melihat wajah suster Ema dengan lama dan akhirnya ia pun mengulurkan tangannya.
"Aku.. Duri Pamelabiasa di panggil Duri ." Ucap gadis itu sambil mengelap ingus nya
"Nama yang bagus, dimana keluarga mu Duri? apa mereka ada disini? Mari aku antarkan." Suster Ema dengan senyum terbaiknya mengajak Duri kecil untuk menemui atau mencari keberadaan keluarga Duri
Namun saat hendak membawa pergi dari sana gadis itu menahan tangan Ema "Ada apa?" Tanya Ema
"Mereka tidak akan datang," Ucap Duri dengan wajah tersenyum kecut
"Kenapa?" Tanya suster Ema tidak paham
Duri melihat wajah ibunya sekilas lalu berkata "mereka memiliki keluarga mereka sendiri-sendiri yang jauh lebih penting dari Duri, biarkan aku pergi." Duri mengucapkan nya dengan wajah penuh tekanan dan menahan beban di dada nya
"Kamu mau kemana?" Tanya suster Ema
"Mau cari Ayah ku." Ucap Duri dengan wajah tersenyum menutupi beban nya
"Kau yakin? Kau terlalu kecil Duri." Ucap Ema berjongkok mengimbangi tubunya dengan Duri
"Berhenti menilai orang lain dari segi umur mereka suster, aku pergi dulu." Ucap Duri lagi lalu mengambil tas ibunya yang memang ada sejumlah uang dan pakaian nya yang sudah di selamat kan petugas di area kecelakaan tadi.
"Bu,Duri titipkan ibu dengan pihak rumah sakit, Duri percaya semua proses pemakaman ibu dengan mereka,, maafin Duri tidak bisa menemani ibu.. Duri bakal cari ayah ya bu.. Dadah ibu.." Duri kecil berbicara sendirian diluar ruangan tersebut.
Setelah itu ia berjalan menuju pintu ke luar rumah sakit namun ia berpapasan dengan seorang bocah laki-laki berusia 16 atau 17 tahun.
"Duh..." Duri mengeluh sakit karna mereka berdua tertabrak saat berjalan secara tidak sengaja
"Maaf." Ucap Duri namun laki-laki itu tidak memperdulikan dirinya
Tak lama seorang wanita tua cantik dan elegan datang menghampiri laki-laki yang menabrak Duri tadi"Sayang, wajahnya jangan cemberut, mama sudah membereskan semua nya. Udah kamu udah aman kok." Ucap wanita tua itu yang ternyata mama dari bocah laki-laki yang menabrak Duri barusan
Duri hendak pergi dari sana karna dirinya merasa memang tidak kenal dengan mereka jadi untuk apa dirinya mendengarkan obrolan tidak terlalu penting baginya itu namun tiba-tiba dirinya yang hendak pergi dikagetkan dengan ucapan bocah laki-laki itu
"Kevin tidak sengaja ma menabrak mereka, karna Kevin waktu itu mau ngerem eh tau nya blong,, jadi mama udah urus semuanya kan?" Ucap bocah yang di ketahui itu adalah bernama Kevin
"Apa?" Duri kaget dan langsung membalikan tubuhnya
Bersambung.....
Terkadang orang tua marah atau lain sebagainya mungkin mereka sudah mempunyai firasat tersendiri untuk pergi 🙏🙏😉bantu support karya baru othor ini ya 🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Koko Risko
Ini Cerita Dari 13 Thn yg lalu apa
apa umur Duri yg 13 Thn
Tadi di Bab sebelumnya Duri masih sekolah SD .& di sini lanjutan Cerita Sblumnya
Bingung Sku
2022-10-18
4
Muh. Yahya Adiputra
kevin benar-benar biang kerok didalam hidup duri sampai terjadi pelecehan pun itu semua karena dia😡😡😡
2022-10-17
1
Ilayung Sari
😢
2022-10-09
2