"Kau..." Jawab Melati dengan terbata-bata
"Melati Ciara Elham" Ucap laki-laki tersebut menyebutkan nama lengkap Melati
"Jery" Ucap Melati segera berdiri dari tempat duduknya
"Apa kau sekarang sudah mengenaliku?" Tanya Jery dengan sedikit tertawa
"Iya aku mengenalimu. Apa kabar, Jer?" Tanya Melati balik
"Baik cantik" Jawab Jery dengan mengedipkan salah satu mata miliknya
"Wow. Kau masih sama seperti dulu. Selalu memberikan kedipan maut ke semua wanita" Ucap Melati tertawa seraya mengucek kedua mata miliknya
"Boleh aku duduk?" Tanya Jery melihat wajah Melati dan sesekali melirik ke arah wajah Deo
"Oh... Silakan duduk" Jawab Deo menarik salah satu kursi yang berada di samping dirinya
"Terimakasih" Ucap Jery
"Ya. Santai saja" Jawab Deo tersenyum
"Kalian sedang berkencan ya? Hm... Apa aku menganggu kencan kalian?" Tanya Jery merasa canggung berada di antara mereka berdua
"Tidak" Jawab Deo dan Melati secara bersamaan
"Lalu?" Tanya Jery lirih
"Kita hanya teman. Ya hanya teman kantor biasa. Hahaha" Jawab Melati menjelaskannya dan sedikit tertawa
"Oh.. Hahaha" Terdengar suara tawa Jery
"Perkenalkan ini Jery temanku saat aku kuliah dan perkenalkan ini Deo teman sekantor ku" Ucap Melati memperkenalkannya
"Senang berkenalan dengan mu" Sambung Deo menundukkan kepalanya
"Iya" Jawab Jery tersenyum
Setelah makanan di hidangkan, mereka bertiga sangat menikmati makan siang mereka. Sesekali Jery mencairkan suasana dengan pembicaraan lelucon yang dirinya buat.
"Sepertinya kita harus berpisah sampai di sini, Jer" Ucap Melati sedih
"Apa kau masih tinggal di perumahan wao?" Tanya Jery sembari mengancing jas miliknya
"Tidak" Jawab Melati dengan singkat
"Di mana kau tinggal sekarang?" Tanya Jery kembali
"Ayahku sudah menjual rumah di perumahan wao untuk biaya Ibu ku yang sedang sakit dan sekarang kami tinggal di kontrakan" Jawab Melati menjelaskannya
"Mel... Ayo, kita pulang!" Ajak Deo dengan menggenggam erat tangan Melati
"Iya" Jawab Melati menundukkan kepalanya
"Mel ini kartu namaku. Hubungi aku jika kau butuh bantuan ku" Ucap Jery meraih tangan Melati
"Jer" Jawab Melati menghela nafasnya melihat kartu nama tersebut
"Sampai ketemu di lain waktu" Ucap Deo menundukkan kepalanya kepada Jery dan segera membawa Melati pergi dari hadapan Jery
Jery terpaku di tempatnya dengan melihat kepergian Melati. Beberapa tahun tidak pernah bertemu dengan Melati membuat jantung Jery kembali berdebar.
"Bodoh seharusnya kau mengantarnya pulang, Jery" Umpat Jery kepada dirinya sendiri
"Bagaimana bisa aku melepaskannya lagi. Sial, A..." Teriak Jery kesal
Dalam perjalanan pulang menuju ke rumah miliknya Jery terngiang-giang dengan wajah Melati.
"Mel. Kumohon jangan rasuki otak ku lagi" Ucap Jery lirih seraya memejamkan kedua matanya
Jery berjalan compang-camping menuju ke arah ruang makan dan segera membuka kulkas miliknya mencari sesuatu yang bisa di minum.
"Sayang kau sudah pulang, Nak?" Tanya Septi yang merupakan Ibu Jery
"Uhuk..."
"Ibu. Kenapa Ibu mengejutkan ku" Jawab Jery menarik nafasnya begitu kasar
"Maaf" Ucap Bu Septi tersenyum
"Melati, Bu" Jawab Jery terisak
"Melati. Siapa?" Tanya Bu Septi bingung
"Melati. Wanita cantik yang pernah aku ceritakan kepada Ibu" Jawab Jery menangis dan langsung memeluk Ibunya
"Melati teman kuliah mu. Wanita yang kau cintai?" Tanya Bu Septi dengan serius
"Hm" Jawab Jery menganggukkan kepalanya
"Astaga. Apa kau bertemu dia?" Tanya Bu Septi mendorong tubuh Jery hingga terjatuh
"Sakit, Bu" Jawab Jery dengan mengelus pantatnya
"Maaf-maaf. Kenapa kau tidak membawa Melati datang kemari?" Tanya Bu Septi bingung
"Hua..." Jery tidak bisa berkata-kata lagi dan dirinya menangis sesenggukan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Drew 1
langsung keliatan 2 kumbang nih...
2022-09-28
0
94
melati jadi idola para laki-laki
2022-09-16
1
Terra Chi
lanjut lagii
semangat up!
mampir juga yaa
2022-09-15
0