Episode 5

Papa Hanum dan Mama Airin sedang melakukan sarapan pagi seperti biasanya. Wajah Papa Hanum tampak gugup saat melihat Iskandar masuk ke dalam ruang makan.

"Hei sayang kau akan pergi ke mana?" Tanya Mama Airin dengan mengelus pundak Iskandar

"Kerja" Jawab Iskandar sembari menuangkan sebuah jus ke dalam gelas untuk dirinya minum

"Is. Sebaiknya kau di rumah dan istirahat!" Perintah Papa Hanum dengan tegas

"Aku merasa bosan jika terus menerus hanya di rumah saja. Biarkan aku bekerja" Ucap Iskandar melangkahkan kakinya

"Apa kau tidak lelah pulang dari perjalanan jauh. Ayolah di rumah saja!" Paksa Papa Hanum

"Kenapa Papa memaksa ku untuk tidak pergi ke kantor?" Tanya Iskandar berkacak pinggang di hadapan mereka

"Bukan begitu maksud ku, Is" Jawab Papa Hanum menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal

"Oh. Jangan-jangan kau ingin bersenang-senang dengan Jihan" Ucap Iskandar ceplas-ceplos

"Is..." Jawab Papa Hanum berdecak

"Hahaha. Baiklah aku akan turuti perintah mu" Ucap Iskandar geram dan segera pergi ke luar

"Iskandar. Apa maksudmu, Nak?" Tanya Mama Airin berteriak dan tidak lagi di hiraukan oleh Iskandar

"Pa. Tolong jelaskan sekarang!" Ucap Mama Airin mengebrak meja makan

"Tenangkan dirimu sayang" Jawab Papa Hanum sangat lirih

"Siapa Jihan?" Tanya Mama Airin dengan mata melotot

"Jihan siapa yang Mama tanyakan?" Tanya Papa Hanum balik dan pura-pura tidak mengerti

"Jihan..." Jawab Mama Airin penuh emosi

"Jihan itu karyawan di kantor ku, Ma. Dia anak baru" Ucap Papa Hanum menjelaskannya

"Apa benar seperti itu?" Tanya Mama Airin penuh selidiki

"Astaga Mama ini. Papa hanya cinta dan sayang kepada Mama. Wanita lain mana mungkin mampu menggoyahkan hati Papa" Jawab Papa Hanum begitu mesra

"Kalau aku sampai mengetahui dirimu berkencan dengan wanita lain. Maka bersiaplah dirimu untuk kehilangan ******** mu" Gertak Mama Airin dengan mengelus milik Papa Hanum

"Ma..." Ucap Papa Hanum lirih dan segera pergi menyusul Iskandar

Papa Hanum berjalan tergesa-gesa menuju ke arah luar rumah dengan memanggil nama Iskandar.

"Ada apa lagi?" Tanya Iskandar dengan rasa malas setelah mendengar namanya di panggil Papa Hanum

"Rasanya aku ingin sekali membungkam mulut mu itu" Ucap Papa Hanum kesal

"Coba saja. Ayo, lakukan!" Perintah Iskandar menantangnya

"Dasar anak durhaka" Umpat Papa Hanum mengepalkan kedua tangan miliknya

"Terserah saja kau ingin berkencan dengan siapa. Asalkan jangan pernah kau lukai hati Mama Airin lagi" Ucap Iskandar menundukkan kepalanya

"Dan kenapa kau menyebut nama Jihan. Jelas-jelas Mama mu tidak mengetahui hal ini?" Tanya Papa Hanum berkacak pinggang di hadapan Iskandar

"Karena aku sudah muak dengan orang yang ada di dalam rumah ini. Apa kau tidak merasa kasihan kepada Istri mu dan sampai kapan kau akan terus seperti ini?" Tanya Iskandar penuh emosi dengan menunjuk wajah Papa Hanum

"Is, maafkan Papa. Aku rasa kau juga tahu kenapa Papa melakukan hal ini kepada Mama mu. Apa kau lupa dengan ucapan Dokter hari waktu itu. Mama mu itu gila" Jawab Papa Hanum menjelaskannya kembali

"Aku tidak peduli dengan itu semua. Mama gila semua karena dirimu. Kau yang sudah membuat Mama menjadi gila" Teriak Iskandar marah

"Iskandar. Sayang" Panggil Jihan yang tiba-tiba muncul di halaman depan rumah Iskandar

"Jihan. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Papa Hanum mencengkeram kuat lengan Jihan

"Lepaskan!" Perintah Jihan mengibaskan tangan Papa Hanum

"Iskandar kita harus bicara" Ucap Jihan dengan sedih

"hubungan kita sudah selesai" Bentak Iskandar memelototi Jihan

"Is..." Teriak Jihan meraih tangan Iskandar. Namun di cegah oleh Papa Hanum

Kejadian yang terjadi di halaman depan rumah Iskandar dapat di lihat jelas dengan kedua mata Mama Airin dari dalam rumah.

"Siapa wanita itu? Apa hubungannya wanita itu dengan Hanum dan juga Iskandar?" Gumam Mama Airin cemas

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***