Iskandar nampak murung saat dirinya pulang ke rumah miliknya. Iskandar berjalan lurus ke depan dengan menenteng tas yang berada di kedua tangan miliknya.
"Is... Kau sudah pulang, Nak?" Tanya Mama Airin tersenyum melihat wajah Iskandar
"Iya Ma" Jawab Iskandar membalas senyuman saat akan menaiki anak tangga menuju ke lantai atas
"Is... Dari luar kota, ya?" Tanya Tante Lani berbasa-basi
"Iya, Tan" Jawab Iskandar
"Kemarilah dan sapa Tante Lani!" Perintah Mama Airin
"Is. Lelah, Ma" Jawab Iskandar langsung naik ke lantai dua
"Sudah biarkan saja. Dia harus istirahat" Ucap Tante Lani dengan menyeruput kopi miliknya
"Maafkan anakku, Lan" Jawab Mama Airin dengan meringis
"Bagaimana dengan suami mu? Apa dia masih suka main perempuan?" Tanya Lani ceplas-ceplos
"Uhuk..." Airin tersedak saat menyeruput kopi miliknya
"Sorry, Rin" Ucap Lani segera memberi tisu kepada Airin
"Kau ini ada-ada saja. Mana mungkin Hanum berani main perempuan di belakang ku lagi. Kalau dia sampai berani mengulanginya lagi. Maka aku tidak akan segan-segan membunuh dia dengan kedua tangan ku sendiri" Jawab Airin tertawa terbahak-bahak
"Tapikan, Rin. Yuri pernah melihat Hanum jalan dengan cewek. Mana masih muda lagi" Ucap Lani penuh percaya diri
"Ah. Mungkin Yuri salah lihat, Lan" Jawab Airin menepisnya
"Benar. Mungkin Yuri salah" Ucap Lani lirih
"Eh... Apa kabar dengan Yuri? Lama dia tidak main ke sini?" Tanya Airin mengalihkan pembicaraannya
"Baik. Kabar Yuri baik! Yuri sibuk dengan urusan kampusnya" Jawab Lani tersenyum
"Kadang-kadang ya, Lan. Aku itu kepikiran bagaimana kalau kita jodohkan Yuri dengan Iskandar" Celoteh Airin melihat ke arah wajah Lani
"Yuri... Iskandar..." Gumam Lani
"Iya kita besanan. Dari kita sahabat terus kita besanan, Lan" Ucap Airin tertawa
"Aduh, Rin. Aku tidak ikut campur kalau soal anak-anak" Jawab Lani kaku
"Apa kau tidak ingin memiliki besan seperti aku ini?" Tanya Airin tersenyum
"Hm... Gimana ya? Udahlah biarkan anak-anak yang menjalaninya saja" Jawab Lani membalas senyuman Airin
"Ok" Ucap Airin
"Ngomong-ngomong bagaimana dengan butik mu. Masih lancar kan?" Tanya Lani
"Iya donk. Eh... Ajak Yuri mampir ke butik! Banyak model baju baru di butik ku" Jawab Airin dengan menyenggol lengan Lani
"Hm... Iya-iya" Ucap Lani
Obral di antara mereka semakin seru. Hingga suara tertawa di antara keduanya sampai terdengar di telinga Iskandar. Iskandar yang berada di dalam kamar miliknya sedang marah dan mengobrak-abrik semua barang miliknya yang berada di dalam kamar tersebut.
Lain halnya dengan Airin, setelah melihat kepergian Lani dari rumah miliknya. Airin nampak tenang dan tidak terbakar emosi saat mendengar ucapan Hanum sedang berkencan dengan seorang wanita di luaran sana.
Malam semakin larut Airin senantiasa menuggu kepulangan Hanum. Tepat pukul tujuh malam Hanum sampai di rumah. Airin menyambut Hanum dengan merentangkan kedua tangan miliknya.
"Apa kau merindukanku?" Tanya Hanum dengan rasa jijik segera memeluk istrinya yang sedang sakit mental dan dirinya harus berpura-pura baik di depan sang istri
"Iya. Aku merindukan mu" Jawab Airin memeluk Hanum lebih erat
"Apa kau sudah makan malam?" Tanya Airin melepaskan pelukannya
"Belum"Jawab Hanum dengan meringis
"Kebetulan sekali. Hari ini aku memasak makanan kesukaan mu" Ucap Airin menarik lengan Hanum menuju ke ruang makan
"Duduk!" Perintah Airin dengan mata melotot
"Kau tidak berencana meracuni diriku bukan?" Tanya Hanum dengan tersenyum
"Lihat saja nanti apa yang akan terjadi setelah kau memakan masakan ku ini" Jawab Airin menyodorkan pirang yang berisikan makanan
Dengan terpaksa Hanum memakan masakan Airin dengan rasa was-was.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
apa pak hanum begitu karena istrinya ada gangguan mental? tapi keren kayaknya kalo bu airin jadi psyco🙂🙂🙏🙏
2022-09-23
0
98
arggggh🔨🔨🔨🔨
2022-09-16
2
96
gumoh
2022-09-16
2