Dikejar om ceo posesif, Bab4

Kedatangan seseorang

tak lama kemudian mereka pun sampai dia rumah kediaman keluarga BIMONO itu

"bisa cii turunnya?" tanya rangga

"bisa dong, kalau turun mah gampang" jawab zia cengengesan

"mau mampir dulu? tanya zia

lalu rangga melihat arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 17.15. "Sebenernya sih mau cii, cuma udah kesorean, lain kali gue mampir yaa" jawab rangga

"owh gitu yauda, btw makasih ya ngga udah nganterin aku pulang" ucap zia seraya mengembalikan helm

"iya sama cii, yauda ya gue balik dulu" ucap rangga

"iya ngga, ati ati yaaaa" ucap zia

"iyaa cii' jawab rangga

saat motor rangga sudah tidak keliatan, barulah zia masuk kedalam rumah

"assalamualaikum" ucap zia

"walaikumsalam non" jawab bik nini pelayan yang bekerja di keluarga ini lebih dari 15tahun

"bik, tumben sunyi. Mama sama papa kemana bik?" tanya zia

"itu non, tuan dan nyonya sedang pergi katanya ada urusan non" jawab bik nini

"ohh gitu" ucap zia

"non, itu udah bibik masakin ayam pedes manis kesukaan non zia" ucap bik ini

"wahhhhhh makasih yaa bik, yauda zia mau berbersih dulu setalah itu zia makan bik" jawab zia

"baik non" ucap bik nini

kemudian zia naik keatas untuk berbersih, setelah menyelesaikan ritual mandinya ia pun turun untuk makan

"assalamualaikum" ucap iqbal

"walaikumsalam abangg" jawab zia

kemudian iqbal menghampiri zia kemeja makan

"dekk, kok tumben sunyi? mama sama papa pada kemana?" tanya Iqbal

"katanya si bibik, mama sama papa lagi keluar bang, ada urusan" jawab zia

"Abang udah makan? tanya zia

"belumm"

"yauda makan duluu yukk" ajak zia

kemudian mereka makan bersama, selesai makan, iqbal pun berbegas untuk mandi. Sementara zia ia lebih memilih untuk duduk diruang tamu untuk menunggu mama dan papanya pulang seraya memainkan ponsel

tak lama kemudian mama dan papa nya pulang tapi membawa seorang yang zia sendiri pun tak kenal

"assalamualaikum" ucap mereka serentak

"walaikumsalam, mama papa" kemudian mereka pun duduk di sofa ruang tamu yang sangat empuk

"mama sama papa abis dari mana? kenapa lama sekali pulangnya? kenapa ga bilang zia duluu kalau mau pergi" pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan, hingga keduanya sulit utuk menjawab

"satu satu dong sayang, jadi mama sama papa abis ngejemput anak dari sahabat papa kamu" jawab sanita

"ohhh gitu" ucap zia

"iya nak. Perkenalkan ini namanya Alfandi, ini anak dari sahabat papa, kamu harus sopan ya nak sama dia. Karna dia lebih tua dari kamu" ucap sang ayah

"iyaa ayahh. Kemudian zia pun bergegas untuk bersalim dengan Alfandi

"haii omm, perkenalkan nama ku zia" ucap zia ramah

'apaaa?!! om?? apa wajahku setua itu hingga dia memanggilku dengan sebutan om?? aku tau umurku sudah tua, tapi kan wajahku masih muda' batin Alfandi

"omm kenapa melamun" tanya zia

"oh tidak, bukan apa apa" jawab Alfandi

"maaa paa zia udah ngantuk, zia kekamar dulu yaa" izin zia

"yauda kamu bobo gih" ucap sanita

kemudian zia berlalu dan menuju kamar untuk tidur

"itu tadi anak tante? tanya Alfandi

"iya fann, tante hamil zia saat kamu pergi keluar negri, jadinya kamu ga tau deh" ucap sanita

"kalau boleh tau umurnya berapa tan?" tanya Alfandi

"umur zia sekitar 17 tahun fan"

saat sanita berkata seperti itu, alfandi pun terkejut bukan main

'hahhhh, ternyata ia sudah sedikit remaja. Kirain masih SD, mana baju tidurnya gambar kartun lagi, hahaha" batin Alfandi

"fan, kalau kamu mau istirahat, istirahat aja yaa, jangan sungkan. Anggap aja rumah sendiri" ucap aditnya

"iya om" jawab Alfandi

"maaf om, tapi kamar saya dimana ya?" tanya Alfandi

"kamar mu ada di lantai atas, biar nini yang mengantarkannya" ucap aditnya kemudian memanggil nini

"bikk bikk" panggil aditnya

"iya tuan? tanya bik nini

"bik tolong antarkan Fandi kekamarnya yaa" ucap aditnya

"baik tuan, mari denn bikin antar" kemudian mereka bergegas naik kelantai atas

"ini kamarnya den, dan yang didepan itu kamarnya non zia"ucap bik nini seraya menunjuk kearah kamar zia, yang mana kamar itu berhadapan langsung dengan kamar Alfandi

"baik baik, terimakasih ya bik" ucap Alfandi

"iya den sama sama, kalau begitu bibik permisi" ucap bik nini kemudian pergi

'ohhh jadi ini kamar sih cebol itu?' batin Fandi sambil tersenyum samar kemudian memasuki kamar lalu istirahat.

Episodes
1 BAB1, Ruang makan
2 Dikejar om ceo posesif, Bab2
3 Dikejar om ceo poseif, Bab3
4 Dikejar om ceo posesif, Bab4
5 Dikejar om ceo posesif, Bab5
6 Dikejar om ceo posesif, Bab6
7 Dikejar om ceo posesif,Bab7
8 Dikejar om ceo posesif, Bab8
9 Dikejar om ceo posesif, Bab9
10 Dikejar om ceo posesif, Bab10
11 Dikejar om ceo posesif, Bab11
12 Dikejar om ceo posesif, Bab12
13 Dikejar om ceo posesif, Bab13
14 Dikejar om ceo posesif, Bab 14
15 Dikejar om ceo posesif, Bab15
16 Dikejar om ceo posesif, Bab16
17 Dikejar om ceo posesif, Bab17
18 Dikejar om ceo posesif, Bab18
19 Dikejar om ceo posesif, Bab 19
20 Dikejar om ceo posesif, Bab20
21 Dikejar om ceo posesif, Bab21
22 Dikejar om ceo posesif, Bab22
23 Dikejar om ceo posesif, Bab23
24 Dikejar om ceo posesif, Bab24
25 Dikejar om ceo posesif, Bab25
26 Dikejar om ceo posesif, Bab 26
27 Dikejar om ceo posesif, Bab 27
28 Dikejar om ceo posesif, Bab28
29 Dikejar om ceo posesif, Bab29
30 Dikejar om ceo posesif, Bab 30
31 Dikejar om ceo posesif, Bab 31
32 Dikejar om ceo posesif, Bab32
33 Dikejar om ceo posesif, Bab33
34 Dikejar om ceo posesif, Bab34
35 Dikejar om ceo posesif, Bab35
36 Dikejar om ceo posesif, Bab36
37 Dikejar om ceo posesif, Bab37
38 Dikejar om ceo posesif, Bab38
39 Dikejar om ceo posesif, Bab39
40 Dikejar om ceo posesif, Bab40
41 Dikejar om ceo posesif, Bab41
42 Dikejar om ceo posesif, Bab42
43 Dikejar om ceo posesif, Bab43
44 Dikejar om ceo posesif, Bab44
45 Dikejar om ceo posesif, Bab45
46 Dikejar om ceo posesif, Bab46
47 Dikejar om ceo posesif, Bab47
48 Dikejar om ceo posesif, Bab48
49 Dikejar om ceo posesif, Bab49
Episodes

Updated 49 Episodes

1
BAB1, Ruang makan
2
Dikejar om ceo posesif, Bab2
3
Dikejar om ceo poseif, Bab3
4
Dikejar om ceo posesif, Bab4
5
Dikejar om ceo posesif, Bab5
6
Dikejar om ceo posesif, Bab6
7
Dikejar om ceo posesif,Bab7
8
Dikejar om ceo posesif, Bab8
9
Dikejar om ceo posesif, Bab9
10
Dikejar om ceo posesif, Bab10
11
Dikejar om ceo posesif, Bab11
12
Dikejar om ceo posesif, Bab12
13
Dikejar om ceo posesif, Bab13
14
Dikejar om ceo posesif, Bab 14
15
Dikejar om ceo posesif, Bab15
16
Dikejar om ceo posesif, Bab16
17
Dikejar om ceo posesif, Bab17
18
Dikejar om ceo posesif, Bab18
19
Dikejar om ceo posesif, Bab 19
20
Dikejar om ceo posesif, Bab20
21
Dikejar om ceo posesif, Bab21
22
Dikejar om ceo posesif, Bab22
23
Dikejar om ceo posesif, Bab23
24
Dikejar om ceo posesif, Bab24
25
Dikejar om ceo posesif, Bab25
26
Dikejar om ceo posesif, Bab 26
27
Dikejar om ceo posesif, Bab 27
28
Dikejar om ceo posesif, Bab28
29
Dikejar om ceo posesif, Bab29
30
Dikejar om ceo posesif, Bab 30
31
Dikejar om ceo posesif, Bab 31
32
Dikejar om ceo posesif, Bab32
33
Dikejar om ceo posesif, Bab33
34
Dikejar om ceo posesif, Bab34
35
Dikejar om ceo posesif, Bab35
36
Dikejar om ceo posesif, Bab36
37
Dikejar om ceo posesif, Bab37
38
Dikejar om ceo posesif, Bab38
39
Dikejar om ceo posesif, Bab39
40
Dikejar om ceo posesif, Bab40
41
Dikejar om ceo posesif, Bab41
42
Dikejar om ceo posesif, Bab42
43
Dikejar om ceo posesif, Bab43
44
Dikejar om ceo posesif, Bab44
45
Dikejar om ceo posesif, Bab45
46
Dikejar om ceo posesif, Bab46
47
Dikejar om ceo posesif, Bab47
48
Dikejar om ceo posesif, Bab48
49
Dikejar om ceo posesif, Bab49

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!