Kedatangan seseorang
tak lama kemudian mereka pun sampai dia rumah kediaman keluarga BIMONO itu
"bisa cii turunnya?" tanya rangga
"bisa dong, kalau turun mah gampang" jawab zia cengengesan
"mau mampir dulu? tanya zia
lalu rangga melihat arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 17.15. "Sebenernya sih mau cii, cuma udah kesorean, lain kali gue mampir yaa" jawab rangga
"owh gitu yauda, btw makasih ya ngga udah nganterin aku pulang" ucap zia seraya mengembalikan helm
"iya sama cii, yauda ya gue balik dulu" ucap rangga
"iya ngga, ati ati yaaaa" ucap zia
"iyaa cii' jawab rangga
saat motor rangga sudah tidak keliatan, barulah zia masuk kedalam rumah
"assalamualaikum" ucap zia
"walaikumsalam non" jawab bik nini pelayan yang bekerja di keluarga ini lebih dari 15tahun
"bik, tumben sunyi. Mama sama papa kemana bik?" tanya zia
"itu non, tuan dan nyonya sedang pergi katanya ada urusan non" jawab bik nini
"ohh gitu" ucap zia
"non, itu udah bibik masakin ayam pedes manis kesukaan non zia" ucap bik ini
"wahhhhhh makasih yaa bik, yauda zia mau berbersih dulu setalah itu zia makan bik" jawab zia
"baik non" ucap bik nini
kemudian zia naik keatas untuk berbersih, setelah menyelesaikan ritual mandinya ia pun turun untuk makan
"assalamualaikum" ucap iqbal
"walaikumsalam abangg" jawab zia
kemudian iqbal menghampiri zia kemeja makan
"dekk, kok tumben sunyi? mama sama papa pada kemana?" tanya Iqbal
"katanya si bibik, mama sama papa lagi keluar bang, ada urusan" jawab zia
"Abang udah makan? tanya zia
"belumm"
"yauda makan duluu yukk" ajak zia
kemudian mereka makan bersama, selesai makan, iqbal pun berbegas untuk mandi. Sementara zia ia lebih memilih untuk duduk diruang tamu untuk menunggu mama dan papanya pulang seraya memainkan ponsel
tak lama kemudian mama dan papa nya pulang tapi membawa seorang yang zia sendiri pun tak kenal
"assalamualaikum" ucap mereka serentak
"walaikumsalam, mama papa" kemudian mereka pun duduk di sofa ruang tamu yang sangat empuk
"mama sama papa abis dari mana? kenapa lama sekali pulangnya? kenapa ga bilang zia duluu kalau mau pergi" pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan, hingga keduanya sulit utuk menjawab
"satu satu dong sayang, jadi mama sama papa abis ngejemput anak dari sahabat papa kamu" jawab sanita
"ohhh gitu" ucap zia
"iya nak. Perkenalkan ini namanya Alfandi, ini anak dari sahabat papa, kamu harus sopan ya nak sama dia. Karna dia lebih tua dari kamu" ucap sang ayah
"iyaa ayahh. Kemudian zia pun bergegas untuk bersalim dengan Alfandi
"haii omm, perkenalkan nama ku zia" ucap zia ramah
'apaaa?!! om?? apa wajahku setua itu hingga dia memanggilku dengan sebutan om?? aku tau umurku sudah tua, tapi kan wajahku masih muda' batin Alfandi
"omm kenapa melamun" tanya zia
"oh tidak, bukan apa apa" jawab Alfandi
"maaa paa zia udah ngantuk, zia kekamar dulu yaa" izin zia
"yauda kamu bobo gih" ucap sanita
kemudian zia berlalu dan menuju kamar untuk tidur
"itu tadi anak tante? tanya Alfandi
"iya fann, tante hamil zia saat kamu pergi keluar negri, jadinya kamu ga tau deh" ucap sanita
"kalau boleh tau umurnya berapa tan?" tanya Alfandi
"umur zia sekitar 17 tahun fan"
saat sanita berkata seperti itu, alfandi pun terkejut bukan main
'hahhhh, ternyata ia sudah sedikit remaja. Kirain masih SD, mana baju tidurnya gambar kartun lagi, hahaha" batin Alfandi
"fan, kalau kamu mau istirahat, istirahat aja yaa, jangan sungkan. Anggap aja rumah sendiri" ucap aditnya
"iya om" jawab Alfandi
"maaf om, tapi kamar saya dimana ya?" tanya Alfandi
"kamar mu ada di lantai atas, biar nini yang mengantarkannya" ucap aditnya kemudian memanggil nini
"bikk bikk" panggil aditnya
"iya tuan? tanya bik nini
"bik tolong antarkan Fandi kekamarnya yaa" ucap aditnya
"baik tuan, mari denn bikin antar" kemudian mereka bergegas naik kelantai atas
"ini kamarnya den, dan yang didepan itu kamarnya non zia"ucap bik nini seraya menunjuk kearah kamar zia, yang mana kamar itu berhadapan langsung dengan kamar Alfandi
"baik baik, terimakasih ya bik" ucap Alfandi
"iya den sama sama, kalau begitu bibik permisi" ucap bik nini kemudian pergi
'ohhh jadi ini kamar sih cebol itu?' batin Fandi sambil tersenyum samar kemudian memasuki kamar lalu istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments