Pulang berdua
'tett tett tettt' bel berbunyi pada pukul 16.30 yang menandakan pelajar hari ini selesai
"Huhhh akhirnya pulang juga, pusing banget gue dari tadi mikirin matematika muluu" ngeluh runi
"Ck, iya nihh" ucap mona
"Hahhaah, yauda yuk kita pulang" ajak zia
Kemudian zia keluar kelas dan diikuti oleh runi, mona juga rangga, taklama kemudian ponsel zia pun berbunyi, yang dimana disana tertulis 'bang iqbal'
"Assalamualaikum bang" ucap zia
"Walaikumsalam, dek maaf abang ga bisa jemput hari ini karna abang harus lembur dek, maaf yaa" ucap iqbal ga enak hati.
"oiya bang gapapa" ucap zia
kemudian iqbal mematikan sambungan telponnya
"kenapa cii?" tanya rangga
"emm ini tadi bang iqbal nelpon, katanya ga bisa jemput karna lagi lembur" jawab zia
"gimana kalau pulang bareng gue aja? ajak rangga
"yaela modus modus" omel runi
"hehh, gue ga modus. Niat gue baik" jawab rangga tak terima
"sudah sudah, kalian ini kenapa sih beramtem mulu, heran. Hemm emangnya gapapa rang bareng kamu? tanya zia
"gapapa lah cii, lagian rumah kita satu arah" jawab rangga
"yauda deh gue pulang sama lu aja ngga" jawab zia
"okeyyy, yuk kita ke parkiran. Ngambil motor gue
lalu mereka keparkiran mengambil kendaraan mereka
"Zii kami duluan yaaa, heyyy semut rang rang jangan sampai lu tinggalin sahabat gue dijalanan, kalau sempet gue tau lu ninggalin zia dijalan, gue gebukin lu" lirik runi sinis kearah rangga
"Iya iyaa, sana sana hus huss" usir rangga
"Dahh ziii" ucap keduanya saat melambaikan tangan kepada zia
"Iya ati atiii" balas zia
"nihhh" ucap rangga sambil menyodorkan helm berwarna abu-abu kepada zia
"bisa makenya?" tanya rangga
"bisa kok" jawab zia
"yukk naik" ajak rangga untuk naik diatas motor sport nya
'hahhh gilaaa, tinggi ya say' batin zia
"kenapa bengong?" tanya rangga
"hmm tinggi ya hehe" jawab zia
"Hahahah dasar cebol" ejek rangga
Akhirnya rangga turun dan menggendong zia agar naik keatas motornya
"Ehh mau ngapain? tanya zia bingung
"Ya mau bantuin elu lahhh, biar bisa naik"
Akhirnya zia pun duduk dimotor sport nya rangga
"Pegangan" ucap rangga, kemudian zia berpegang dipinggang rangga, akhirnya mereka pulang dan melesat jalanan yang sangat ramai
"kurci"" ucap rangga disela sela perjalanan
"Iya rang kenapa? tanya zia
"Mau eskrim?
"Mauuuu, emang boleh?
"Boleh dong, itu didepan ada eskrim, nanti kita beli disitu yaaa" ucap rangga
"Makasihhh rangga" ucap zia dengan wajah yang berbinar
"Pak, eskrim nya dua ya, pakai semua toping" ucap rangga
"Iya dek, sebentar bapak buatkan ya" ucap tukang eskirm
Taklama kemudian eskirim pun jadi
"Berapa pak? tnya rangga
"Semuanya 20ribu dek"
"Oh iya pak bentar ya pak" rangga membuka dompet dan mengeluarkan uang 100ribu
"Ini pak, kembaliannya buat bapak aja" ucap rangga
"Duh makasih banyak ya dekk" ucap tukang eskrim
"Iya pak sama sama"
"Itu pacarnya ya dek? tunjuk tukang eskrim kearah zia yang duduk di motornya rangga karna tidak diperbolehkan rangga untuk turun
"hehehe hampir pak"
"Sangat cantik yaa dekk" ucap tukang eskrim
"Hehehe iyaa pak, yauda ya pak saya mau kesana dulu" ucap rangga
"Oiya dek, makasih sekali lagi ya dek" ucap tukang eskrim lalu dianggukin oleh rangga dan tersenyum
"Nih eskirmnya" ucap rangga
"Terima kasihhh"
lalu tanpa zia sadari bahwa sedari tadi rangga sudah memperhatikan zia yang memakan es krim dengan blepotan
"Sebernya umur kmu berapa sih cii"tanya rangga
"17 tahun" jawab zia
"Umur udah gede tpi makan eskrim masih kaya bocah tk hahaha, liat tuh blepotan begitu" lalu rangga membersihkan pinggir bibir zia dengan tangnnya
"Ehhh" kaget zia
"Nahh sekarang sudah bersih dehh"
"Makasih rangga" ucap zia
"Hemm sama sama" jawab rangga
setelah menyelesaikan eskirmnya mereka pun bergegas untuk pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments