Milka menatap pantulan dirinya di cermin, sangat lebih mirip seperti badut daripada pengantin perempuan. Milka menghela nafas berat, meskipun pernikahan ini tak ia ingin, dan meskipun dia akan menikah dengan hantu setidaknya mereka membuatnya terlihat cantik di hari pernikahannya bukannya malah terlihat seperti badut yang akan menghibur anak yang tengah berulang tahun. Milka merasa dia sangat kasihan.
Semua yang ada di dirinya dan hidupnya adalah nasib malang. Ibunya meninggal saat dia berusia delapan tahun, dan ia, di situ-lah awal kesialan dalam hidupnya.
Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu, dan semenjak itu sikap ayahnya padanya perlahan-lahan mulai berubah, bahkan di rumah dia yang bagaikan anak tiri, tidak! Bukan lebih tepatnya anak pungut, karena ayahnya lebih menyayangi Sari, ibu tirinya., dan Melody saudara tirinya.
“Kasihan kamu Milka,” Gumamnya pada diri sendiri sambil masih menatap pantulan dirinya yang memakai gaun merah menyala itu. Di hari pernikahan dirinya benar-benar hancur.
“Eh, udah siap belom?” Suara Melody mengagetkan Milka.
“Di tungguin tuh di ruang tengah ama semuanya.” Sambungnya lagi.
“Uda, ini mau ke sana” Sahut Milka lalu berdiri.
“Ha ha ha” Melody yang melihat penampilan Milka tertawa terbahak-bahak.
“Ngapain ketawa kayak kesurupan gitu?” Tanya Milka walaupun dia tahu jawabannya.
“Kamu mau nikah apa mau atraksi badut?” Melody masih tak berhenti tertawa.
“Mau aku kayak badut atau apa pun, itu bukan urusan kamu!” Ujar Milka lalu pergi meninggalkan Melody yang masih tertawa.
****
“Kamu sudah siap?” Tanya Omah saat Milka sudah berada di ruang tengah.
“Sudah,” Jawab Milka pendek, dan dengan nada tak senang.
“Kok jawabnya kayak enggak Happy gitu? Happy dong, kamu uda cantik gitu.” Ucap Sari, namun ucapan itu lebih kepada meledek, dan bisa terlihat jelas oleh Milka bahwa Sari sedang menahan tawanya.
Sementara Harman, ayahnya hanya diam tak bersuara. Entahlah Milka tak tahu apa yang tengah di pikirkan oleh ayahnya, apakah saat ini ayahnya menyesal menyurunya menikah dan mulai merasa bersalah, atau mungkin ayahnya merasa malu melihat penampilan Milka malam ini. Yah, hanya ayahnya yang tahu apa yang tengah ia pikirkan.
“Sebentar lagi jam dua belas malam, kamu harus berada di tempat itu sebelum jam dua belas.” Ucap Omah.
Lalu tanpa kata Milka hanya mengikut, begitu pun yang lainnya. Dan sampai-lah mereka di sebuah tempat. Dimana, begitu banyak lilin di sekeliling rumah itu. Dan, telah banyak orang-orang desa yang telah berkumpul, mungkin ingin menyaksikan pernikahan Milka dan hantu, atau mungkin ingin menjadi saksi pernikahan manusia dengan hantu yang sudah menjadi tradisi turun temurun di desa itu.
Milka menatap rumah itu, Milka mendelik sedikit merasa takut, dia menjadi ingat film-film horor Thailand yang ia tonton. Rumah itu persis dan sangat mirip seperti rumah-rumah yang berhantu di film Thailand. Buluh-buluhnya mulai berdiri, dan Milka merasa angin tak enak mulai berembus, atau mungkin itu hanya perasaannya saja.
Melody ikut merasakan hal yang sama seperti Milka, buluh-buluhnya pun ikut berdiri, dan dalam hati dia merasa lega, untung bukan dia yang akan menikah dengan hantu.
“Selamat yah Mil, kamu bakalan nikah, nikah ama hantu. Ha ha ha.” Bisik Melody meledek.
Milka hanya melirik tak senang pada saudara tiri yang selalu membuat dia menjadi sial itu.
“Aku sih mending mati deh, daripada nikah ama hantu, iiih serem tau Mil. Dab kamu tau kan hantu itu buruk rupa, jadi selamat yah, selamat menempuh hidup baru sama hantu buruk rupa,” Ucap Melody begitu bahagia diatas kesialan yang di perolehi oleh Milka akibat ulahnya.
“Ngomong noh ama tanah,” Ujar Milka dongkol, karena Melody terus meledeknya, padahal semua itu terjadi karena Melody yang mengancam akan bunuh diri.
“Ikut saya,” Ucap Omah meminta untuk di ikuti.
Langkah Omah terhenti tepat di depan rumah itu. dan orang-orang yang ada di sana begitu heboh membahas pernikahan itu. Mereka tak menyangka jika pengantin wanitanya di ganti, dan pengantinnya bukan darah yang terlahir dari desa Under. Mereka juga khawatir jika pengantin hantu itu akan menolak. Dan jika itu terjadi maka nasib sial akan mendatangi desa Under.
Namun orang-orang itu tak berani untuk protes dan mengutarakan tak suka mereka, karena Omah Kunari adalah tetua yang di percaya mampu berkomunikasi langsung dengan orang-orang yang berada di Underworld. Dan orang seperti itu sangat di segani di desa Under.
“Kamu harus masuk ke rumah itu sendiri.” Ucap Omah Kunari pada Milka.
“Sen...sendiri Omah?” Tanya Milka tergagap karena merasa takut.
“Iya, cepat masuk, kamu sudah harus berada di dalam sebelum jam dua belas!” Ucap Omah Kunari dengan suara keras.
“Ayah?” Panggil Milka pada Harman, se-olah itu adalah kode untuk meminta pertolongan pada Harman agar dia tak perlu melakukan hal bodoh itu. Menikah dengan hantu, karena itu benar-benar tak masuk akal.
Namun hanya diam yang Milka dapatkan, bahkan Harman memalingkan wajahnya se-olah tak peduli lagi pada Milka.
Dengan berat hati Milka memaksa melangkahkan kakinya memasuki rumah itu tanpa menoleh lagi. Baginya jika memang hantu itu nyata dan akan menjadi suaminya, itu lebih baik daripada tinggal dan membuat hatinya terluka akibat sikap ayahnya.
TING! TING! TING!
Saat sudah berada di dalam rumah itu. Jam dinding berbunyi dengan nyaring membuat Milka terloncat kaget.
“Jam kurang ajar, enggak ada sopan santunnya!” Marah Milka pada jam yang berwarna emas yang ada pada dinding rumah itu. Jam yang terlihat begitu antik. Milka menatap pada jarumnya yang menunjukkan bahwa sudah jam dua belas tepat.
Dan tiba-tiba angin bertiup kencang membuat semua lilin yang ada menjadi padam, Milka yang tak dapat melihat apa pun karena begitu gelap. Tangannya mencoba meraba-raba agar tak menabrak barang-barang yang ada disana.
“Aduhh! Kenapa pake acara mati lilin sih!” Geramnya masih meraba-raba.
“Aduuuh” Milka mengaduh sakit karena menabrak sesuatu.
Tiba-tiba lilin-lilin yang tadi padam akibat hembusan angin kini kembali menyalah..
“Ka...kamu si...siapa?” Mata Milka membulat takut karena melihat sosok asing yang ada di sana, sosok yang ia tabrak tadi.
“Aku suamimu.” Sahut laki-laki berambut panjang yang di kucir hampir mencapai pinggangnya.
“Su..suami? Ka...kamu hantu?” Tanya Milka dengan penuh ketakutan.
Milka yang tak mampu mencerna perkataan laki-laki itu dengan otaknya hanya diam membatu, tiba-tiba pandangannya menjadi gelap dan.
BRUKKKK!
Milka pingsan, Dan, laki-laki itu hanya menatap Milka dengan ekspresi yang sulit di mengerti. Tak lama kemudian dia mengangkat Milka yang tak sadarkan diri, lalu tempat itu berubah.
kini mereka berada di ruangan yang di penuhi dengan bunga bunga berwarna merah darah.
Lalu seorang pria tua muncul, dan Milka di baringkan di atas sebuah ranjang besar yang di taburi bunga mawar berwarna merah. Pria tua itu membaca mantra memulai ritual pernikahan.
"Dia telah menjadi Istri anda Yang Mulia." Ujar Pria tua itu.
Dan, laki-laki tadi hanya diam tanpa kata menatap Milka yang masih tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Riri alfifi 🥝
seru thor😍
2023-01-30
0
Harsam
lanjuuut
2022-12-22
0
berisik banget ni anak sumpah
2022-09-11
4