Pagi menjelang,hari ini ada pertandingan basket di kampus,Mario dan teman-temannya adalah bagian dari tim basket tersebut.ini adalah pertandingan penyisihan pemain untuk mewakili kampus ke ajang nasional.Pagi ini Dea datang terlambat karena ada kemacetan di jalan.
"Ya ampun .. kok tiba-tiba macet sih, " keluh Dea sambil sesekali melihat jam ditangannya, teman2-temannya sudah menelponnya dari tadi menanyakan keberadaannya.Dea membanting setir mobilnya karena kesal.Satu jam lamanya Dea terjebak macet dijalan hingga akhirnya dia sampai di kampusnya dan hendak membaur dengan teman-temannya, sebelum langkahnya dihentikan seseorang.
"Dea.. " Panggil Rico mendekat
Dea menoleh dengan kesal " mau apalagi kamu? " ketus Dea hendak beranjak tapi Rico menarik tangannya.
"Maafkan aku De.. aku bisa jelasin" sendu Rico
"Jelasin apa maksud kamu? "
"Aku tidak mau tau apa-apa lagi tentang kamu, kita putus. " tegas Dea berlalu pergi
"Gak De.. gue gak mau putus sama lo" pinta Rico sambil memeluk Dea.Tanpa mereka sadari ada beberapa mata yang menyaksikan adegan tersebut.
"Kalian lihat itu" ucap Leo sambil memukul bahu Mario dan Reyhan.sejenak Reyhan dan Mario menatap dengan pikiran masing-masing.
"Sepertinya mereka sedang ada masalah" ucap Leo.
"Aku harap kamu gak kecewain aku De.." batin Mario sambil menatap tajam kearah Dea dan Rico.
"Kalian mau lihat apa yang akan terjadi.. 3..2..1.." ucap Rayhan sambil menghitung mundur dan..
"Plakkk.." sebuah tamparan keras mendarat di pipi Rico dari tangan Dea.
"Kita udah selesai Co jadi jangan ganggu gue lagi, permisi.." tegas Dea menunjuk Rico yang memegangi pipi merahnya.Sedangkan Rayhan dan Leo tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Ha.. ha.. ha..,rasain lo" gelak Leo. Sedangkan Mario yang melihat itu tersenyum tipis dengan tindakan Dea.
Dea mendekati teman-temannya sambil melambai.
"Hai.. kalian sudah siap kan.. semangat ya" ucap Dea saat duduk di samping teman-temannya yang sedang bersiap-siap.
"De.. kamu ada masalah sama Rico? " tanya Leo
"Gak penting buat dibahas" jawab Dea sambil melirik Mario yang sok cuek.
"Ayo kita bersiap" ajak Mario memasuki lapangan.
"Kita tinggal dulu ya De.. " pamit Rayhan
"Ok.. semangat" jawab Dea sambil mengacungkan jari jempol.
Di dalam lapangan Mario bertemu dengan Rico, mereka saling menatap sengit seolah-olah ada dendam diantara mereka.Mario berusaha untuk bersikap profesional tapi tidak dengan Rico dia mencari-cari kesempatan untuk melukai Mario, sampai pada suatu kesempatan ia berhasil menjatuhkan Mario.
"Ahk.. " teriak Mario sambil memegangi kakinya.
"Mario" Rayhan dan Leo berlari ke arah Mario sambil menatap tajam ke arah Rico.
"Brengsek.. bisa sportif gak lo" umpat Rayhan.
"Dasar pengecut lo" balas Leo
Rico tersenyum semirk ke arah Mario dan kawan-kawannya dan meninggalkan lapangan, Permainan pun dihentikan untuk sementara waktu.Dea berlari ke arah lapangan.
"Yo kamu gak apa2? "cemas Dea
Mario hanya mengangguk sambil merintih menahan sakit di kakinya.ia dipapah oleh Ray dan Leo.
" Lo ada masalah sama Rico Yo? " tanya Ray serius.Dea dan Mario saling lirik tapi Mario tidak menanggapi ucapan Rayhan.
"Iya nih.. kayaknya dia dendam banget sama kamu" timpal Leo
"Maafin gue Yo, gara2 gue Rico jadi dendam sama kamu" batin Dea
"Sepertinya kaki lo terkilir Yo, kita kedokter aja ya? " pinta Dea.
"Gak usah.. gue pulang aja istirahat dirumah" jawab Mario.
"Gak bisa Yo.. ini harus diobatin takut kenapa-napa nanti gimana? " lirih Dea gak tega.
"Kamu gak usah khawatir nanti aku panggil dokter kerumah" ucap Mario meyakinkan.
"Oke deh terserah kamu aja, tapi beneran gak apa-apa ini? " Dea berkaca-kaca
"Gak apa-apa De, " jawab Mario lagi, ia tersenyum melihat ke khawatiran sahabatnya itu.
" Gue gak mau ada seseorang yang nyakitin lo De.., dan gue ingin lo bahagia meskipun itu gak sama gue. " batin Mario
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments