"Dea..kenapa kau begitu bodoh sampai tidak menyadari kalau kau ini sedang dipermainkan oleh Rico, andai kau tau aku tidak suka melihatmu menangis, apalagi karena laki-laki bodoh seperti Rico, " batin Mario sambil terus memeluk erat teman wanitanya itu.
Dea mendongak " Yo aku lapar" rengek Dea.
Mario tersenyum mencubit hidungnya" ya udah ayo kita makan" ajaknya
"Oh ya.. Kayaknya Nadin suka deh sama kamu! " ucap Dea di sela-sela makan mereka.tapi Mario hanya melihatnya sekilas tanpa menjawab apapun.
" Yo kamu dengar gak sih.. dia selalu sensi kalau ketemu sama aku" cemberut Dea.
"Kenapa? " tanya Mario
"Ya gak tau, mungkin aja dia cemburu sama aku"
Mario tertawa renyah" buat apa dia cemburu sama kamu, emang dia siapa aku" tegas Mario
"Ya namanya orang suka Yo.. gimana sih kamu! " kesel Dea. Mario hanya tersenyum kecil.
"Terus.. perasaan kamu sama aku gimana" tatap Mario serius. sejenak mata mereka bertemu dan Dea mengalihkan pandangannya.
"Apasih kamu, kita udah berteman lama Yo.. aku sayang sama kalian semua, kalian teman- teman terbaik aku, selalu ada buat aku, " lirih Dea sungguh-sungguh. Mario menghela nafas dalam.
"Andai kamu tau De aku sayang sama kamu lebih dari itu" batin Mario.
"Jadi selama kita bersama apa kamu gak pernah jatuh cinta sama aku, " gurau Mario
"Hah.. " Dea terlonjak" Yo jangan bercanda deh kalau gue baper beneran gimana? gue belum siap dihujat sama penggemar- penggemar centil kamu itu, apalagi si Nadin yang kayaknya ngebet banget sama kamu, " curhat Dea
" Tapi aku sukanya sama kamu gimana dong" canda Mario lagi.
"Ih.. ya udah ah makan aja, bercanda melulu kamu mah" Dea melanjutkan makannya.
" Aku serius De, aku sayang sama kamu meskipun gak bisa milikin kamu tapi aku janji akan selalu menjaga kamu" batin Mario.
"Yo kamu bener kan gak ada acara? "
"Emangnya kenapa? "
"Barangkali aja kamu udah mau ngedate sama fans-fans kamu kan" goda Dea
"Cukup De.. aku gak tertarik" cuek Mario
"Oke-oke aku tau Mario adalah cowok cuek yang gak mau kenal sama cewek-cewek selain Dea, benerkan" ucap Dea sok manis sambil mengedipkan matanya.Mario menatapnya serius.
"Ih jadi GR deh ditatap sama cowok terkece se fakultas bisnis"
"De.. cukup, abisin makanan kamu dan kita pulang." serius Mario.
"Iya-iya.. galak banget sih" tatap Dea dan Mario terkekeh geli.
"Aku gak tau kalau gak ada kalian sahabat-sahabat aku, kalian yang selalu suport aq, kalian juga yang selalu ada buat aku dan aku bersyukur untuk itu" senyum Dea mengembang berkaca-kaca.
"Udah selesai belum? " tanya Mario
"Udah, yuk cabut" jawab Dea
"Langsung pulang apa gimana? "
"Pulang aja Yo, gue gak mau ngerepotin lo" kekeh Dea
"Apa sih De, lo sahabat gue.. jadi gak usah sungkan.
" Ngomong-ngomong lo banyak bicara juga ya kalau lagi sama gue..tapi kenapa kalau lagi bareng yang lain lo irit bicara? " senyum Dea
" Masak sih.. itu pikiran lo aja kali, udah ayo pulang" Mario menarik tangan Dea dan merangkulnya. Sekitar jam 17.30 Mario sampai di rumah Dea.
"Mau mampir dulu gak? " tawar Dea
"Gak deh, kapan-kapan aja ya, ingat jangan berhubungan lagi sama si Rico brengsek itu! " ancam Mario serius.
"Iya.. diusahain" celetuk Dea lirih
"Eh.. kok di usahain sih" kesel Mario.
"iya.. iya.., udah sana pulang, makasih ya.. hati-hati dijalan" Dea melambaikan tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments