Mario memang sosok laki-laki yang patut menjadi idola cewek-cewek dikampusnya, selain parasnya yang rupawan, sosoknya yang ideal dan prestasi yang membanggakan menjadi daya tariknya selama ini.
Sore itu Dea mencari Mario ke kelasnya, tapi sebelum masuk ia dihadang oleh Nadin dan kawan- kawannya.
"Hei anak seni ngapain lo ke sini," tanya Nadin sambil mendorong bahu Dea.
"Apaan sih lo, gue mau ketemu Mario" jawab Dea ngegas.
"Ada perlu apa lo? Mario gak ada, dia udah pulang" ucap Nadin lagi.
"Bukan urusan lo, minggir" sentak Dea sambil menerobos masuk.
"Kurang ajar banget tuh cewek, mentang- matang cuma dia satu- satunya cewek yang bisa deket sama Mario aja belagu" umpat Nadin.
"Mario" teriak Dea saat melihat Mario berkumpul dengan teman-temannya, seketika segerombolan anak muda itu menoleh ke arah Dea.
"Lo udah di jemput Yo" senggol teman Mario
"Kalian sudah jadian ya? " tanya teman yang lain
"Apaan sih lo, Dea sahabat gue" jawab Mario sambil merapikan buku-buku nya dan dan beranjak menghampiri Dea.
"Ada apa De, tumben kamu nyusulin ke kelas" tanya Mario singkat.
"Lo udah selesai belum Yo? "
"Udah, ini dah mau pulang bareng anak- anak, kenapa? " tanya Mario khawatir.
"Yah.. gue ganggu acara lo dong, tadinya gue mau minta temenin cari buku" lirih Dea kecewa.
"Buku apa emangnya? " ayo aku anterin, "jawab Mario sambil merangkul bahu Dea. dan pemandangan itu membuat Nadin bertambah kesal.
" Emangnya anak-anak pada kemana? " tanya Mario saat mau melajukan motor sport nya.
"Gak tau, kayaknya udah pada pulang" jawab Dea.
Di perjalanan tidak ada obrolan bermakna cuma candaan-candaan biasa karena Mario tidak terlalu banyak bicara, hingga mereka sampai di salah satu pusat perbelanjaan.
"Mau cari buku apa sih De" tanya Mario melihat Dea memilih- milih buku.
"Buku buat project mata kuliah gue" jelas Dea tanpa menoleh.Saat sedang asyik memilih-milih buku Mario tidak sengaja melihat sosok yang ia kenali.
" Bukankah itu Rico, sama siapa dia? "gumam Mario.
" Ngomong apa sih Yo" Dea menoleh, tapi buru- buru Mario menghalangi pandangan Dea.
"Gak apa-apa kok, lanjut aja nyari bukunya," ucap Mario sambil melirik ke arah Rico yang beranjak pergi bersama seorang wanita.
"emmm..De gue ke toilet bentar ya.. lo tunggu disini dulu" pamit Mario.
"Ok, buruan ya"
Setelah pamit pada Dea Mario bergegas mengejar Rico, setelah lama ia cari akhirnya ia menemukannya.
"Rico.. " teriak Mario
Rico yang mendengar namanya dipanggil menoleh ke asal suara. "Mario"
"Brengsek lo" umpat Mario sambil menonjok muka Rico sampai meninggalkan jejak di sudut bibirnya. Rico yang mendapat serangan mendadak tidak dapat mengelak.
"Sayang kamu gak apa-apa" ucap wanita yang bersama Rico khawatir.
"Siapa dia Co..? jawab gue..brengsek.. jauhin Dea kalau lo hanya mau mainin dia.
Rico tersenyum sinis" kenapa memangnya, dia cewek gue.. lo gak usah ikut campur" tantang Rico. Mario yang mulai terpancing emosinya beranjak menghajar Rico dan terjadilah baku hantam yang tak terelakkan. tanpa mereka sadari Dea menyaksikan perkelahian itu dari kejahuan, ia berlari menerobos kerumunan orang-orang.
"Stop...! " teriak Dea
Seketika Mario dan Rico menghentikan perkelahian mereka dan menoleh ke sumber suara. Dea menatap mereka dengan dengan berkaca- kaca dan beranjak pergi.
"Urusan kita belum selesai" ancam Mario sambil menunjuk muka Rico
"De.. Dea tunggu" panggil Mario sambil mengejar Dea yang berjalan sambil menangis.Sampai di tempat yang agak jauh Dea menghentikan langkahnya.
"Udah dong De capek nih aku" ledek Mario
Dea mencebik kesal sambil memukul dada Mario dan berhambur memeluknya.
"Udah.. g usah ditangisin, kan masih ada aku disini, " canda Mario membuat Dea tersenyum.
"kamu gak usah tangisin cowok kayak gitu, kamu udah dikelilingi cowok-cowok ganteng selama ini" Adit mengerlingkan matanya.
"Ih.. kepedean" Dea mengeratkan pelukannya.
Dea....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ali Murtado
awal yang menarik
2023-01-17
1
ig: pocipan_pocipan
Aku tertarik dengan judulnya
AK cicil bacanya ya
2023-01-09
1